29 September 2013

DARI HABIBANA MUNZIR UNTUK PEMUDA ASWAJA


 
 
Bismillahir Rohmaanir Rohiim

Saudaraku yg kumuliakan,

Marah karena Allah Ta’ala perbuatan yang wajib, kita harus bangkit dan bukan harus berlemah lembut kepada kebatilan. Namun tentunya dengan bersikap sopan akan tetapi tegas, demikian Rasul shalallahu alaihi wasallam memperlakukan kepada kelompok seperti mereka itu.

Sebagaimana saat datang seseorang dari Najd yang tidak sopan kepada Rasulullah saw dan ketika Rasulullah saw membagi2kan kepada sebagian dari mereka, lalu orang itu berkata : "bertakwalah kepada Allah wahai Muhammad!", (maksudnya orang ini adalah : kau harus adil dalam pembagian ini!), lalu Rasulullah saw menjawab dengan marah : "Siapakah yang taat kepada Allah jika aku bermaksiat pada Allah..?!", lalu orang ini hamper saja dibunuh, dan Rasulullah saw melarangnya, dan Rasul saw berkata : "Akan keluar dari keturunan orang ini orang2 yg membaca Alqur'an dan tidak melebihi tenggorokannya, mereka semakin jauh dari agama seperti panah yang menjauh dari busurnya, mereka memusuhi orang islam dan membiarkan para penyembah berhala, bila kujumpai mereka maka akan kuperangi mereka sebagaimana diperanginya kaum 'Aad". (Shahih Bukhari)

saya tidak mencaci mereka (maksudnya wahabi), tetapi merekalah yang mencaci saya, bahkan lebih tidak beradab, dan saya menjelaskannya dengan tegas.

kita tidak boleh memusuhi dalam arti kata memerangi mereka dengan mempergunakan senjata, tetapi memusuhi mereka karena Allah adalah wajib hukumnya, karena mereka dalam kebatilan dan harus diperangi aqidah sesatnya karena mereka memerangi ahlussunnah waljamaah dengan berbagai cara,

dan memusuhi dan memerangi mereka disini bukanlah permusuhan dengan cara memutuskan hubungan silaturahmi dengan mereka, akan tetapi kita menjawab sangkalan mereka, menerbitkan buku untuk memerangi akidah mereka, dan banyak lagi.

namun dengan pribadi2 mereka saya justru bergandengan, anda lihat sendiri bagaimana banyak dari tokoh2 mereka yang jumpa dengan saya, mengundang saya, dan saya juga mengundang mereka, hubungan kita baik dengan mereka, akan tetapi untuk urusan akidah kita mesti tegas, kita mesti bangkit untuk tidak berpangku tangan, Rasulullah saw adalah orang yan paling lembut, akan tetapi untuk masalah hak2 Allah swt beliau shalallahu alaihi wasallam adalah orang yang paling tegas.

demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Firman Allah : "Dan katakanlah : "Telah datang kebenaran dan sirnalah kebatilan, sungguh yang batil itu pasti sirna dan kalah oleh kebenaran" (QS Al-Isra:81).

LANJUTKAN PERJUANGAN ANDA SAUDARAKU, ORANG YG BERPAHAM WAHABI HARUS DIBERSIHKAN DARI WILAYAH KITA.

Habibana Munzir Al Musawa
=============
Semoga bermanfaat

FOTO DAN ZIARAH KUBUR...



by : Abu Nawas...


º♥ºː̗̤̣̀̈̇ː̖́ Bismillahirrahmanirrahiimi ̤̣̈̇ː̖́º♥º

Wahai Cahaya Mentari yg terangi Rembulan indah....
Rasulullah Shollalalhu 'alaihi wasallam.
sungguh aku merindukanmu ya Sayyidi, duhai Kekasih Pujaan.....

Allahumma Sholli'alaa Muhammad Wa'alaa aali Muhammad
Wa'ashabihi Wasallim 'ajma'in


Guru Mulia, Habibana Munzir Al Musawa berkata :

banyak saudara saudara kita mereka dianggap musyrik hanya karena memajang foto orang shalih, padahal mereka sama sekali tak menyembahnya, atau berziarah kubur yang itu jelas – jelas sunnah, namun dikatakan Musyrik,
Sepanjang adanya foto orang shalih di ummat ini yang memajangnya adakah yang menganggapnya Tuhan?, lalu ada apa dengan penuduhan musyrik ini?,
Sabda Rasulullah saw : “Maukah kalian kuberitahu tentang yang termulia diantara kalian?, mereka adalah yang jika dilihat wajahnya akan membuat orang mengingat Allah” (Adabul Mufrad oleh Imam Bukhari)

Ummat ummat terdahulu menyembah patung, lalu muslimin sujud pula pada Ka'bah, bukankah Ka’bah itu batu?, kenapa sujud padanya?, Rasul saw sudah mengarahkan kiblat ke Ka’bah saat ka;bah masih dipenuhi ratusan patung, baru setelah Fatah Makkah patung2 itu dibersihkan,

Lalu mengapa malaikat diperintah sujud pada makhluk?, dalam peristiwa ini menurut versi pemikiran mereka, maka yang tauhidnya suci hanyalah Iblis, karena hanya Iblis yang tak mau sujud pada makhluk, dan para malaikat itu semuanya musyrik, karena sujud pada makhluk.

Rasul saw bersabda : "Aku tidak takut kemusyrikan menimpa kalian, yang kutakutkan adalah keluasan dunia yang menimpa kalian hingga kalian saling hantam memperebutkannya” (sebagaimana salah satu Negara muslim yg berakidah ini, kaya raya dan membayar pasukan non muslim untuk membantai saudara muslimnya demi minyak dan kekayaan duniawi, dan mereka tak menyadarinya namun memusyrikkan orang muslim ) (Shahih Bukhari).

Jelaslah sudah bahwa Rasul saw telah menjawab seluruh fitnah mereka, bahwa Rasul saw tak merisaukan syirik akan menimpa ummatnya, hanya Iblis saja yang tak rela muslimin memuliakan ulama, Iblis ingin muslimin ini sama sama dengannya, tak memuliakan siapapun selain Allah swt, namun justru tempat mereka adalah kekal di neraka.

Maka mengenai foto tsb, ia bukanlah lukisan, karena foto adalah bukan guratan tangan tapi merupakan bayangan yg ditangkap oleh cahaya, dan direkam di foto, maka hukumnya bukan lukisan, tak bisa disamakan sebagaimana orang yg shalat dibelakang imam, tak bisa disamakan dg orang yg bermakmum pada imam yg di masjidil haram lewat TV, tentunya tidak sah shalatnya , demikian pula lukisan tangan jika dibandingkan dg foto.

Dan dengan semaraknya foto foto non muslim dan fasiq di jalan jalan dan di televisi dan dimana mana, maka sangat mulia jika foto foto para shalihin juga ditampilkan, agar jangan mata muslimin terus terkotori dg aurat non muhrim, atau memuliakan wajah orang yg tidak pernah sujud pada Allah, maka selayaknya kita kenalkan foto foto shalihin.

diriwayatkan oleh hujjatul Islam Al imam Ibn Hajar Al Asqalaniy pada Fathul Baari bisyarah shahih Bukhari, bahwa salah seorang istri Rasul saw ketika ditanyai bagaimana indahnya wajah Rasul saw, maka ia mengeluarkan cermin yg pernah dipakai oleh Rasul saw, dan sejak cermin itu dipakai bercermin oleh Rasul saw maka wajah Rasul saw terus tampil di cermin itu bagaikan foto, cermin itu tak lagi berfungsi sebagai cermin, karena ia tak mau menampilkan wajah lain selain wajah Rasul saw, berkata Istri rasul saw itu jika aku rindu pada Rasul saw maka aku melihat cermin ini, sahabat itupun menyaksikan gambar Rasul saw yg terlihat jelas pd cermin tsb.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

28 September 2013

GURU adalah PAHLAWAN TANPA TANDA JASA


Bismillah.....

Guru adalah pelayan Allah Ta'ala, yg menyampaikan IlmuNYA pd murid dengan penuh kesabaran...

Bidang kerja sang Guru termasuk  Fii Sabilillah....

Mala kita perlu khidmat dan hormati Guru...

Sebagai seorang Guru, barokah tidaknya Ilmu, tergantung ke ikhlasan Guru.

Dalam dunia pendidikan tidak sepantasnya ada kesombongan baik guru maupun murid,

Guru adalah faktor sentral dalam pendidikan,

Guru adalah sebuah contoh bagi  murid..

Guru  bagaikan malaikat yang memberikan motivasi ketika  murid -mulai malas .

Guru  adalah  sebagai pembawa solusi ketika  sang  murid ada masalah. 

Dalam istilah orang sunda , Guru adalah     “ digugu dan ditiru”. 

Nah , Kalau gurunya mempunyai Akhlak yang jelek. 

Bagaimana dengan murdinya? 

Mungkin akan lebih parah. 

Masalah inilah  yang hendaknya kita waspadai.

SANTUN
LEMBUT
ARIF
SABAR
adalah sifat yang harus ada didalam diri seorang  Guru

 Dari keempat sifat tersebut, apabila ada yang hilang salah satu maka tidak akan seimbang. 

Contohnya kalau tidak ada sifat sabar dari seorang Guru,
maka tidak akan disukai oleh murid dan akan hancur lah  proses pendidikan tersebut....

Sudah selayaknya   KELEMBUTAN dan KEARIFAN  di pakai dalam bidang pendidiklan, 
bkn dg kekerasan.....

وعن ابن عباس رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم لأشج عبد القيس : [ إن فيك خصلتين يحبهما الله : الحلم والأناة ] رواه مسلم

Dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulallah Saw bersabda kepada ‘’Abdul Qais yang  terluka: “sesungguhnya didalam dirimu ada dua sifat yang disukai oleh Allah yaitu: santun dan sabar”.
 (HR Muslim)

Maksud  hadis di atas :

Sifat santun dan sabar memang disukai oleh Allah swt, maka dari itu kita sebagai umat manusia harus memiliki sikap seperti itu. 

Memang sifat seperti itu telah ada di dalam diri manusia, namun tergantung kepada kita bagaimana memanfaatkan dan menggunakan sifat itu. 

Dengan sifat santun, diharapkan kita dapat berlaku sopan santun kepada siapa saja baik itu orang yang lebih tua dari kita, orang yang lebih muda, dan orang yang sebaya dengan kita. 

Sedangkan dengan sifat sabar, diharapkan kita dapat sabar dalam menghadapi apapun, baik itu berupa cobaan, maupun kenikmatan. 

Karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang memiliki sifat santun dan sabar.

Salam Santun Wahai Guru, Cahayamu bagai Matahari, Ilmumu seluas  samudra...

Smoga bermanfaat
Salam Rohmah wa Rohim


25 September 2013

Cinta Maya

Berteman dg manusia  tak dikenal dari   Dunia Maya  , sungguh  bagai  memetik bunga kertas, yg tak pernah wangi bunga kecuali  harum  palsu dari botol  minyak kimia...

Cintanya semu   dan maya  hanya sebatas kata kata...
Janjinya  semanis  madu sepahit empedu...
Hanya  permainan dan senda gurau...

Kecuali  mereka serius , wujudkan maya menjadi  nyata ..,,
Sertta  bertanggung   jawab....


24 September 2013

Malaikat yg patah Sayapnya

Diriwayatkan pada suatu hari, Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW dan berkata,
"Ya Rasulullah, aku telah melihat seorang malaikat di langit sedang berada di atas singgasananya. D sekitarnya terdapat 70 ribu malaikat berbaris melayaninya. Pada setiap hembusan nafasnya, Allah SWT menciptakan darinya seorang malaikat."

"Dari sekarang ini, aku melihat malaikat itu berada di Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah sedang menangis tersedu, "Lanjut Malaikat Jibril.


Ketika dia melihatku, dia berkata,
"Apakah engkau mau menolongku?"
Aku berkata, "Apa salahmu?"

Dia berkata,
"Ketika sedang berada di atas singgasana pada makam Mi'raj, lewatlah padaku Muhammad, Kekasih Allah SWT. Lalu aku tidak berdiri untuk menyambutnya sehingga Allah SWT menghukumku dengan ini (sayapnya patah) serta menempatkanku di sini seperti yang kau lihat."

Maaikat Jibril berkata,
"Seraya aku merendah diri di hadapan Allah SWT, aku memberinya pertolongan."
Maka Allah SWT berfirman,
"Wahai Jibril, katakanlah agar dia membaca shalawat atas KekasihKu, Muhammad SAW."

Malaikat Jibril berkata lagi,
"Kemudian malaikat itu membaca shalawat kepadamu dan Allah SWT mengampuninya serta menumbuhkan kembali kedua sayapnya, lalu menempatkannya lagi di atas singgasananya."

Sungguh betapa mulianya Nabi Muhammad SAW, hingga malaikat saja yang tidak menghormat, sayapnya dipatahkan oleh Allah SWT.
Kisah ini dinukil dari KitabMukasyafatul Qulub, buah karya dari cucu Imam Al Ghazali yang bernama Hujjatul Islam Al Imam Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali.

22 September 2013

HABIB MUNZIR membuat 40 orang pemabuk bertaubat dalam semalam


by : Sahabat Abu Nawas

Kejadian ini dimulai saat datangnya kabar pada suatu malam kepada Pimpinan Majelis Rasulullah, bahwa di wilayah Kalimalang ada seorang pemuda Bandar Narkoba yang wafatnya disebabkan over dosis, beberapa hari sebelum wafat ia telah bertobat dan menangis di kaki ibunya saat dalam perawatan di RS, namun setelah ia wafat warga setempat menolak untuk menyolatinya dan melarang jenazahnya dishalatkan di masjid, dan melarang pula jenazahnya di kuburkan di pekuburan umum.

Setelah mendengar kabar ini, maka di malam itu Hb Munzir Almusawa segera mengerahkan jamaah Majelis Rasullulah untuk bersama-sama berta'ziah ke rumah duka. Ayah dari anak tersebut menangis haru bercampur bingung, ia tak menyangka ada seorang Habib mau berkunjung untuk berta'ziah, ia pun bingung, malu dan takut, karena sudah merupakan adat di wilayah setempat, kedatangan ulama di rumah duka haruslah diberi amplop, lalu bagaimana tarif kedatangan habib ini, sedangkan untuk menyewa pengaji pun ia tak mampu, namun setelah dijelaskan bahwa kami tidak sesekali menerima uang lebih-lebih dari mereka yang tidak mampu, ia mulai tenang dan seakan tak percaya, kamipun sempat berziarah ke makam anak tersebut yang dikuburkan disamping rumahnya, lalu Hb Munzir Almusawa memberikan ceramah singkat yang memilukan hati para teman si pemuda tersebut yang banyak hadir di rumah sang ayah, merekapun bertobat.

40 orang pemuda kembali pada kemurnian ilahi, wilayah ini hingga kini masih dikordinir oleh sang ayah, tanda bahwa tobat si pemuda telah diterima Allah swt dan wafat dalam husnulkhatimah adalah bertobatnya 40 orang sahabatnya yang karena sebab wafatnyalah dan dengan sebab dialah, tobat teman-temannya, betapa besar Kasih Sayang Allah terhadap Hamba Nya yang bertobat, Hingga si pemuda yang bertobat itu dilimpahi lagi 40 pahala taubat dari teman-temannya yang bertobat dengan sebab hadir di rumahnya.

Tips dari Guru Mulia Habib Munzir : Agar bisa cepat bermimpi dengan Rasulullah saw



Tips dari Guru Kita Habib Munzir agar bisa cepat bermimpi dengan Rasulullah saw

Beliau Allah Yarhamuh berkata : Banyak shalawat dan doa yg diajarkan para ulama kita untuk berjumpa dg Rasul saw dalam tidur, namun saya ajarkan yg paling cepat membuat anda jumpa dg Rasul saw, perbanyaklah amal sumnnah beliau saw, cintailah beliau saw, rindukanlah beliau saw, bayangkan betapa indahnya beliau saw dan betapa ramahnya,

lalu saat anda tidur usahakanlah terus merindukan jumpa dg beliau saw, biarkan tetesan airmata anda membasahi pipi saat tidur, sambil mengucap salam pada beliau saw : Assalamualaika Ayyuhannabiyyu warahmatullah wabarakatuh. teruslah ulang2 kalimat ini sambil menuju terlelap,

Insya Allah kurang dari satu bulan anda sudah melihat bayangan beliau saw dan atau berjumpa dg beliau saw..
======================
Monggo diamalin bagi yg berkenan,, ijazahnya sudah beliau berikan secara umum kepada siapa saja yg ingin mengamalkannya

Guru Mulia Habib Munzir bermimpi bertemu Rasulullah shollallahu a'laihi wasallam




dari note : Abu Nawas

cerita beliau yg lain saat menceritakan mimpi beliau yg lain :

saudaraku tercinta, boleh saya ceritakan mimpi saya sekitar 2 tahun yg lalu, saya melihat Rasul saw didalam kemah besar dan mewah, dan dihadapannya seperti ada bangunan bangunan yg sedang
dibangun, hamba berpakaian lusuh dan kotor, kebetulan Rasul saw melihat hamba dan memanggil hamba, dg lembut dan tidak tega beliau saw berkata : wahai munzir, kau sudah kelelahan sekali bekerja dalam pembangunan ini, sudah, masuklah beristirahat di kemahku, lalu saya dibawa ke kemah beliau saw, saya berdiri dipintu kemah itu, saya melihat ada hidangan hidangan dan buah buahan, dan guru mulia (Habib Umar bin Hafidh) ada didalamnya, lalu guru mulia (Habib Umar bin Hafidh) melihat saya, dan berkata : wahai munzir, aku keluar dan masuk ke kemah ini dengan bebas, namun jika engkau masuk kesini, kau tak akan kembali lagi selama lamanya ke dunia, terserah padamu...

maka saya terdiam dan ragu untuk masuk, maka beberapa malaikat disekitar saya menghimbau saya untuk masuk kemah dan beristirahat, lalu malaikat Izrail as memegang kedua pundak saya dari belakang, dan berkata : mari kubimbing kau masuk..., pegangannya lembut saja, namun terasa seluruh urat tubuh saya sudah digenggamannya, maka saya menolak dan berkata : saya masih ingin bakti pada guru mulia membantu beliau..!
maka Rasul saw memberi isyarat pada malaikat Izrail as untuk melepaskan saya, lalu beliau saw berkata : tempatmu kelak disini wahai munzir, sekemah denganku, seatap denganku.., tinggal bersamaku, kau tak punya rumah di dunia dan akhirat, rumahmu bersamaku, seatap dg ku.. lalu saya terbangun.

beberapa bulan kemudian saya berjumpa lagi dg Rasul saw dalam mimpi dan beliau saw duduk berdambingan dg saya, seraya berkata : "sampai kapan kau menunda ajakanku wahai munzir..?, kupanggilkan izrail dan jibril untuk membawamu sekarang?, lalu saya menjawab : wahai Rasulullah, jikalah saya diizinkan Allah dan Rasul Nya, saya masih ingin membantu Guru saya.., maka Rasul saw tersenyum dan memegang rambut saya sedikit menjambaknya seperti ayah yg mempermainkan anak kecilnya, beliau berkata : tidak ada yg menolak undanganku kecuali orang orang aneh semacam mu wahai munzir.., lalu beliau saw berangkat dari duduknya sambil tersenyum dan pergi.

Pesan Berharga dari Guru Mulia, Habib Munzir


 
 
Pesan Habib Munzir yg sangat2 berharga, beliau bercerita kala beliau menghadapi SEORANG BOS PREMAN GEDE YG SUKA BUNUH ORANG

Jadikanlah kehidupan anda saat ini adalah medan Jihad, Anda sedang di medan laga, berjihad menundukkan musuh-musuh Anda, yaitu mereka yang mengajak Anda kepada kemungkaran, tundukkan mereka, kalahkan mereka. Namun bukan dengan kekerasan dan kebengisan atau senjata, namun tundukkan dengan kelembutan dan kasih sayang, tundukkan dengan akhlak dan bantuan, tundukkan dengan kesopanan dan keramahan. Niscaya mereka akan tunduk dan menjadi berubah baik, dan menjadi teman anda.

Jika tidak mampu Anda menundukkan mereka dengan hal itu, maka jangan kalah pula dengan mereka, tetaplah dalam ketenangan, kelembutan, hadirkan cahaya kelembutan Allah swt saat bercakap-cakap dan bertemu mereka. Anda akan lihat cahaya Allah swt akan membuat mereka tunduk atau paling tidak mereka akan segan dan tidak mau mengganggu anda, malu, dan berusaha tidak terlihat Anda saat bermaksiat.

Sungguh orang-orang yang terjebak dalam kemungkaran itu mempunyai hati baik di hati kecilnya. Saya berkali-kali menemukan itu di hati mereka, namun kebaikan itu tersembunyi dalam kesombongan mereka.
Pernah seorang pemabuk dan preman yang menjadi biang kriminal bahkan konon sering menyiksa dan membunuh, orang tidak melihat ia memiliki sifat baik sedikitpun. Namun ketika saya diadukan tentangnya, pasalnya adalah ketika pemuda sekitar wilayah tersebut ingin mengadakan majelis, namun takut pada orang itu. Mereka akan didamprat dan diteror oleh si jahat itu. Ia adalah kepala kejahatan yang konon kebal dan penuh ilmu jahat.

Saya datangi kerumahnya, saya ucapkan salam dan ia tidak menjawab, ia hanya mendelik dengan bengis sambil melihat saya dari atas kebawah, seraya berkata, “Mau apa?”

Saya mengulurkan tangan dan ia mengulurkan tangannya dan saya mencium tangannya, lalu saya pandangi wajahnya dengan lembut dan penuh keramahan. Saya berkata dengan suara rendah dan lembut, “Saya mau mewakili pemuda sini, untuk mohon restu dan izin pada Bapak, agar mereka diizinkan membuat majelis di musholla dekat sini.”

Ia terdiam… roboh terduduk di kursinya dan menunduk. Ia menutup kedua matanya. Saat ia mengangkat kepalanya saya tersentak, saya kira ia akan menghardik dan mengusir, ternyata wajahnya merah dan matanya sudah penuh airmata yang banyak. Ia tersedu sedu berkata, “Seumur hidup saya belum pernah ada kyai datang kerumah saya… Lalu kini… Pak Ustadz datang kerumah saya, mencium tangan saya… tangan ini belum pernah dicium siapapun. Bahkan anak-anak sayapun jijik pada saya dan tak pernah mencium tangan saya, semua tamu saya adalah penjahat, mengadukan musuhnya untuk dibantai, menghamburkan uangnya pada saya agar saya mau berbuat jahat lagi dan lagi…. Kini datang tamu minta izin pengajian pada saya. Saya ini bajingan, kenapa minta izin pengajian suci pada bajingan seperti saya.”

Ia menciumi tangan dan kaki saya sambil menangis, ia bertobat, ia sholat, dan meninggalkan minuman keras dan criminal.

Konon dia ini sering mabuk, jika sudah mabuk maka tak ada di kampung itu yang berani keluar rumah. Namun kini terbalik, ia menjadi pengaman di sana, tak ada orang mabuk berani keluar rumah jika ada dia.
Dia menjadi kordinator musholla, ia mengatur teman temannya para preman untuk membersihkan musholla, dipaksanya para anak buahnya harus hadir majelis, dan demikianlah keadaanya. Ia bertempat di Legoa, Priok, tempat yang sangat rawan dengan kriminal. Orang di wilayah itu jika saya datang mereka berbisik bisik, “Jagoan selatan lagi ketemu jagoan utara!” Mereka kira saya mengalahkannya dengan ilmu, padahal hanya kelembutan Muhammad saw yang saya gunakan.

Hingga kini jika saya jumpa dengan beliau ia pasti menangis memeluk saya. Saya pernah bercanda dengan meneleponnya, saya katakana, “Tolong saya, tolong datang ke sini, saya dalam keadaan genting!”
Ia datang dengan Jaket Jeans, celana jeans, dan dari wajahnya sudah siap tempur. Ia berkata, “Saya siap mati Habib, siapapun yang berani mengganggu habib sudah bukan urusan habib lagi, biar saya yang urus dan saya janji akan memotong kupingnya dan membawakannya pada habib!”

Saya berkata, “Naik saja ke mobil Pak!”

Ia pun naik, saya masuk ke majelis dan mengajaknya hadir, ia berkata, “Mana orangnya Habib?”

Saya katakana, “Tidak… (saya tertawa) cuma mau mengajak bapak ke majelis saya, kangen aja.”

Ia pun lemas dan tertunduk malu. Saya menganggapnya ayah angkat saya hingga kini.

Kejadian lain adalah ketika paman saya mengadakan perjalanan dari Lampung ke Jakarta. Ia bersama anak-anaknya. Ketika masuk pelabuhan Bakauhuni Lampung, ia melihat seorang berwajah bengis dan menakutkan sedang duduk di pintu pelabuhan. Paman saya bersalam padanya dengan lembut. Si garang itu tidak menjawab dan wajahnya tanpa ekspresi sedikitpun dan acuh saja. Maka lalu paman saya membeli tiket kapal yang ternyata dipalsu oleh calo. Ia terjebak dalam penipuan. Maka ketika paman saya kebingungan dan mulai dikerubuti orang yang menonton, maka si garang itu muncul. Semua orang mundur melihat ia datang, lalu ia berkata, “Ada apa Pak?” Paman saya bercerita akan penipu itu.
Si Garang berkata, “Bagaimana cirri-ciri orang itu?”

Paman saya menceritakannya….

Si Garang pergi beberapa menit dan kembali sambil menyeret orang itu yang sudah babak belur dihajarnya. Ia berkata kepada penipu itu, “Kamu sudah menipu keluarga saya! Ini keluarga saya!” sambil menunjuk pada paman saya.

Rupanya si garang ini preman penguasa pelabuhan itu. Bagaimana ia bisa mengakui paman saya sebagai saudaranya? kenalpun tidak, cuma hanya karena paman saya mengucap salam padanya dengan ramah. Walau wajahnya tidak berekspresi saat itu, tapi ternyata hatinya hancur, ia malu dan haru. Mungkin seumur hidupnya belum pernah ada orang mengucap salam padanya dengan hormat.

Inilah beberapa contoh.

Contoh lainnya adalah ketika saya di suatu masjid, yang memang sudah kebiasaan saya jika jumpa siapapun yang lebih tua jika menjabat tangan saya maka saya mencium tangannya, apakah ia ulama atau bukan. Selesai acara maka terdengar kabar, seorang muadzin masjid itu ternyata adalah pencuri kotak amal masjid. Ia bertobat dan mengakui dosanya kepada sesepuh masjid. Ia menangis dan berkata, “Tangan saya kotor dengan dosa, hati saya hancur ketika tangan saya ini dicium oleh habib itu. Saya menyesal, saya haru, saya terpukul, tangan ini selalu mencuri, tidak pantas dicium oleh seorang tokoh agama.” Ia pun bertobat.
Di lain kesempatan ketika saya di suatu negeri timur tengah, saya lihat di bandara para tentara berwajah bengis dengan senjata laras panjang di pundaknya menjaga di sana sini. Saya bersalam pada seorang yang tampak bengis sekali. Saya menunduk hormat dan senyum lembut. Ia tak menggubrisnya, hanya mendelik dan pergi. Tak lama saya terkena sedikit masalah di pintu imigrasi, hanya pertanyaan pertanyaan iseng yang sering dilancarkan petugas imigrasi di pelbagai Negara. Maka tiba-tiba ada yang membentak di belakang saya. Ia memerintahkan agar orang itu segera melewatkan saya. Ketika saya berpaling ternyata tentara tadi. Ia menarik baju saya untuk segera lewat pintu detektor pengaman bersamanya dan menghardik petugas pengaman untuk minggir seraya berkata dengan bahasa arab, “Silahkan Tuan!”

Saya mengucap terimakasih, ia hanya mengangguk dan pergi. Subhanallah….

Demikian indahnya akhlak… demikian senjata yang lebih tajam dari pedang dan lebih mengalahkan dari peluru… ia mengalahkan musuh dan membuat musuh berbalik menjadi penolong dan pembela….

Jika mereka yang gelap dan penjahat sedemikian mudahnya lebur, apalagi orang yang berilmu saudaraku.

Demikian saudaraku yang ku muliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dengan segala cita-cita.
Wallahu a’lam
==========================
kisah di atas ditulis langsung oleh Allah Yarham Habib Munzir Al Musawa
foto : Saat beliau menjadi narasumber di sebuah stasiun Radio

Kisah Kasih Guru tercinta, Habibana Munzir

 
 
 by : Sahabat Abu Nawas

Tidak banyak yg tahu, Beginilah Keadaan yang dialami guru kita Habibana Munzir setiap malam kala beliau berdakwah...

Berikut beliau mengisahkan :
(Mengenai salaman-red), saya lebih setuju jamaah bersalaman dg hatinya dg saya, karena hubungan cinta ruhani tak bisa putus, beda dengan jabat tangan yg hanya beberapa detik lalu berpisah dan terlepas..

namun saya tak berani pula membiarkan tangan seorang muslim terulur pada saya tanpa saya berusaha menyambutnya, saya risau jika saya berlaku begitu maka saya akan diperlakukan hal yg sama oleh Rasul saw kelak jika milyaran tangan terangkat ingin dijabat agar mendapat syafaat beliau saw, maka saya terus bersabar, walau sering terkilir dan sering saya ke cimande untuk ngurut tangan yg terkilir, atau kaki yg menginjak lobang atau trotoar, karena saya tak bisa melihat kaki saya sendiri dimana dilangkahkan dari dahsyatnya desakan, bahkan sering saya tidak tahu arah harus kemana, terkadang pintu masjid malah semakin menjauh dan salah arah, atau saya tak bisa lihat dimana mobil saya hingga saya harus mengarah kemana, subhanallah..

dan desakan itu makin dahsyat setiap malamnya, kini sudah banyak yg ingin memeluk dan mencium pula, saya kesal namun haru juga, mereka menangis gembira setelah memelintir leher saya dan menarik kepala saya kewajahnya,

saya ridho, saya senang, asal muslimin puas, apalah artinya tubuh penuh dosa ini hingga seorang muslim bisa menangis gembira karena berhasil memeluk saya?,

yg lain menyodorkan botol aqua kewajah saya dan wajah saya ditumpahi aqua itu karena saling desak dan kacamata saya basah hingga saya tak melihat apa apa lagi,

yg lain menyodorkan tasbihnya kewajah saya agar saya bisa menciumnya dan tidak jarang tasbih kay itu menyakiti wajah saya,
saya hanya berharap ia akan memakainya berdzikir, biarlah wajah ini hancur demi tasbih seorang muslim yg akan dipakainya dzikir,

seandainya mereka minta untuk menginjak pipi saya ditanah agar mereka mau hadir majelis maka saya akan dengan senang hati melakukannya

saya masuk mobil terengah engah dan badan bagai hancur, itulah nasib saya setiap malam..

sudah banyak saran agar saya diborder ketat hingga tak satupun yg bersalaman, jika saya tak perduli pada keadaan saya maka saya harus pertimbangkan juga bahaya anak anak kecil bahkan bayi bayi yg diusungkan pada saya, atau orang orang tua yg terdesak atau bisa cidera atau terinjak??

saya masih pertimbangkan..

saya keberatan dg tugas yg sangat berat ini, saya tak berani berdoa minta umur panjang lagi, jamaah semakin banyak, tiap malam majelis dihadiri 10 ribu hingga 50 ribu jamaah di wilayah sekitar jakarta yg saya kunjungi, ribuan tangan terulur tak bisa saya salami, desakan jamaah, anak anak terhimpit, orang orang tua terlempar, ibu ibu terpental, para kyai tersingkir, semua hanya karena semangat jamaah untuk menyalami, maka tim pengawalan dari crew kami memang ada, tapi saya selalu menghardik mereka pula agar jangan kasar pd massa, merekapun berjuang tiap malam membentengi saya dg tdk terlalu ketat, asal saya bisa lewat saja tanpa menghalangi jamaah yg inin bersalaman, namun usaha demi usaha semakin hari massa semakin banyak, lalu siapa yg akan menanggung dosa ini?

saya harus berhadapan dg pelbagai golongan masyarakat, diantara hadirin ada para shalihin, ada para kyai dan ulama, ada para habaib, ada para pendosa, pezina, penjudi, narkoba, karyawan, pelajar, pria, wanita, anak kecil, orang tua, lalu saya harus konsentrasi penuh untuk bisa menyampaikan tausiyah yg mengena ke seluruh golongan ini agar semua bisa mendapat manfaat, 1 x setahun saja bertugas seperti ini perlu persiapan berbulan bulan untuk konsentrasi bahan, konsentrasi khusyu, konsentrasi ketenangan jiwa, konsentrasi membaca situasi, bagaimana kalau ini berlangsung tiap malam?

Allah swt memberi kekuatan pd saya, karena jika tidak maka kepala sudah pecah menahan beban ini semua, namun semakin hari saya semakin suram, bingung, risau, takut..

mungkin sebagian orang melihat alangkah hebat dan nikmatnya disanjung dan dipuja sedemikian banyak orang, namun pribadi ini sebaliknya, alangkah susahnya dan beratnya menghadapi sanjungan banyak orang,

bagaimana harus menjaga perasaan para ulama yg lebih sepuh yg terlempar saat akan menyalami saya, betapa hancur hatinya, bagaimana perasaan orang yg datang dari jauh jauh sampai berjam jam perjalanan menuju majelis, namun saat tangannya terulur ia terdesak jatuh ke kali atau terinjak injak massa, bagaimana menjaga perasaan orang orang yg baru saja tergugah untuk tobat, lalu ia menangis memeluk saya dan ia disingkirkan oleh crew karena perbuatan itu membuat ratusan lainnya ingin berbuat hal yg sama,

satu orang menyodorkan kepalanya dengane membuka pecinya untuk dicium pendosa ini, ratusan lainyya berlompatan pula ingin mendapat hal yg sama.

sedangkan 1 muslim yg hancur hatinya kecewa bisa membuka pintu kemurkaan Allah swt, lalu bagaimana nasib pendosa ini..?, apa yg harus saya perbuat..?

mobil saya bagian kiri sudah penyok2 dan bergurat2 karena dahsyatnya desakan jamaah, sampai pengendara mobil mengadu, kalau habib sudah mendekat ke mobil, maka mobil ini bagai diatas laut terguncang guncang oleh desakan jamaah, mobil saya sedan, bukan mobil minibus yg mudah bergoyang, mobil berderak derak bagai ditindih beban berat jika saya sudah mendesak ke mobil, berkali kali pintunya rusak terkena desakan jamaah,

mobil meluncur, anda kira masalah selesai?, tangan rapuh ini sudah terasa pedas ditarik2 dan sering luka terkena kuku para pemuda yg mungkin tak sadar perbuatannya melukai saya, dan saya ridho saja, luka itu menghapus dosa ini, biar tangan saya yg luka jangan hati orang itu yg luka..

saya hanya mengurut urut tangan dimobil, masalah belum selesai, mereka terus mengejar dg puluhan motor dari belakang, begitu terkena lampu merah, maka mereka turun meninggalkan motornya ditengah jalan berebutan lagi menyalami dari jendela mobil, saya tak tega tak membuka kaca untuk seorang tamu Allah yg tidak minta apa apa, cuma minta bersalaman saja, apakah saya berani menolaknya?,

jika mereka minta nyawa saya untuk mau hadir di majelis sekali saja, saya akan korbankan, jika mereka minta meludahi wajah saya dan menginjak kepala saya ditanah untuk syarat agar mereka mau hadir akan saya lakukan, lalu ini yg diminta cuma ingin bersalaman.....

apa jadinya?, mobil2 dan motor umum menjadi menonton terheran heran, sebagian ketakutan, mereka kira ada tauran, melihat puluhan motor parkir sembarangan dilampu merah dan puluhan orang berlarian ditengah jalan mengejar kearan mobil saya, lampu hijau sudah menyala, mereka masih malang melintang ditengah jalan untuk menyalami,

sebagian menyusul dg motor ingin bersalaman dalam keadaan kendaraan sama sama berjalan, lalu berteriak teriak : habib saya cinta habib.., doakan saya.., saya tiap malam hadir majelis habib..,

begitu nasib saya tiap malam..

pulang kerumah tubuh serasa hancur lelah, sedih dan risau pula atas mereka yg kecewa, dan berfikir teringat hari esok hal ini akan terulang lagi, lagi, dan lagi..

namun jika saya teringat perjuangan Rasul saw saya trenyuh dan istighfar, Nabi saw dulu orang orang berebutan dan berdesakan mengejar beliau untuk diludahi wajah beliau saw dan dilempari kotoran binatang dan batu.., lalu kau munzir pendosa mengeluh dengan keadaan ini..?

saya tak tahu sampai kapan saya bisa bertahan.., tidak tahu harus berbuat apa, berdoa panjang umur atau berdoa segera jumpa Rasul saw..

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

17 September 2013

Cuplikan tentang Habib Munzir

 
Ingin tau bagaimana cara Habib Munzir menjalani hari2 beliau yg sibuk dengan seabreg kegiatan dakwah ?? baca penjelasan beliau berikut.. kisah ini langsung di tulis oleh beliau..
=======================
Berkata guru kita Habib Munzir Al Musawa :
Jangan tanya pengaturan waktu saya, sungguh semua adalah inayah Allah, kalau bukan Inayah Allah, tak seorangpun bisa bertahan hidup spt yg saya alami ini dalam kesibukan,

saudaraku, saya sering berhari hari tdk tidur, terkadang kesibukan selesai namun tidak bisa tidur karena pemikiran penuh rencana kerja di esok hari, wawancara, tamu, majelis, kunjungan dakwah, forum, pemecahan masalah, diskusi perluasan dakwah, pembahasan program program baru, laporan majelis majelis sekitar, menjalin hubungan dakwah dg segenap kalangan masyarakat, mengamati politik, mengamati berita yg tersebar dan mencari jawaban pemecahannya untuk dilontarkan di majelis, memikirkan strategi dakwah dalam menangkal kejahatan strategi musuh musuh islam yg terus menyerang kita, menjawab forum, surat, sms, dll

terkadang saya lupa makan, tanpa sarapan pagi dan tanpa makan siang, sore baru saya ingat bahwa saya belum makan apa apa, kadang lanjut hingga esoknya, atau lupa minum, dari pagi ada rasa haus namun tertutup oleh kesibukan, sampai siang, sore,

kadang saya iri melihat orang yg pulang kerja bisa santai dirumah atau makan di pinggir jalan dg santai, atau jumpa teman dan bercengkerama, hal hal spt itu sudah lama sirna dari hari hari saya, Allah swt menggantikannya dg ketenangan dan sakinah hingga saya mampu bertahan, dari penuhnya pikiran saya, saya sampai tidak tahu arah jalan pulang kerumah sendiri, padahal 6 tahun saya di cidodol,

beberapa hari yg lalu kebetulan mobil dipakai tamu, maka saya pakai taxi, untung ada satu aktifis yg ikut menemani, kebetulan sopir taxi bertanya : kemana pak?, saya jawab : ke kebayoran lama, ia berkata lagi lewat mana?, saya diam.. karena saya tidak tahu lewat mana.., untung aktifis yg menjawabnya, lewat manggala wanabakti dan belok di rel kereta api..!.

saya termenung.. aduh.., saya tidak hafal jalan pulang kerumah, padahal sudah 6 tahun tinggal dirumah di cidodol, tentunya bukan buta jalan 100%, tapi pastilah muter muter mencari sana sini dulu baru ketemu., ketika melihat jalan jalan yg saya lewati, saya benar benar merasa asing dan risau.. benarkah ini jalannya?, rasanya tidak lewat sini?, kayaknya sudah kelewatan?, ternyata sampai dg benar

kenapa demikian?, karena setiap naik kemobil kepala saya sudah penuh dg bermacam macam urusan, saya shalat sunnah juga di mobil, dzikir di mobil, sering buka portable di mobil, bahkan sering online di mobil, anda bisa bayangkan 6 tahun berumah dicidodol tapi tak hafal jalan pulang, padahal setiap hari saya keluar dan melewati jalan itu itu juga

mengenai anak anak, Allah swt memberikan bantuan yg sangat jelas, mereka jarang jumpa saya, namun istri saya mendidiknya dan saya mendatangkan guru prifat untuk hafalan alqur'annya, untuk hafalan haditsnya, untuk sekolah umumnya, mereka tidak sekolah di sekolah umum, mereka sekolah dirumah dg guru kerumah yg juga mendapatkan status yg sama dg sekolah umum, mereka juga melewati ujian, naik kelas dll.

dan Allah swt berikan pada anak anak itu sifat sifat yg sangat jarang ditemukan pada anak anak lain, mereka cerdas, cinta Nabi saw, taat, berakhlak dan sopan, tidak menyusahkan ayah ibunya, tak pernah merengek dan memaksa sesuatu, tak pernah berbuat kurang ajar apalagi mengeraskan suara pada ayah ibunya, dan banyak lagi keajaiban keajaiban yg muncul pada anak anak itu, karena saya titipkan pada Allah, saya mendidik puluhan ribu ummat diluar, Allah swt menggantikan tarbiyah saya dg tarbiyah ilahiyah yg sangat jauh lebih sempurna, mereka sering bermimpi Rasul saw, mereka sudah semakin maju dalam hafalan alqur'an, mereka tak mau melihat aurat siapapun,

jika sesekali sarung saya tersingkap diatas betis, mereka buang muka tak berani melihatnya, begitulah keadaan anak anak ini, mereka sangat dijaga oleh Allah swt, namun jika bertemu maka mereka berebutan memamerkan hafalan Alqur;annya, jika saya pergi mereka berebutan tidur dibekas saya tidur, jika mereka telat satu rakaat saja shalat subuh berjamaah bersama saya maka mereka menangis tersedu sedu sesenggukan karena kesalnya ketinggalan satu rakaat subuh bersama saya, semua pengaturan Allah swt

subhanallah anak anak ini..

mengenai penyakit, Allah belum menyembuhkannya 100%, dan itu demi kebaikan saya, jika saya sudah limit kelelahan, maka ia timbul dan kumat, bagaikan paku yg ditusukkan dibelakang kepala, maka saya tak punya pilihan selain meninggalkan semua aktifitas untuk istirahat total.., seakan alarm ilahiyah yg mengingatkan saya saat tubuh sudah limit.

Maha Suci Allah Yang Maha Memiliki hamba Nya, semoga Allah jadikan kehidupan yg sementara ini sebagai bekal kedekatan kehadirat Nya yg abadi...
===========================================
Ya Allah betapa beratnya hari2 yg di lalui Habibana...tanpa sepengetahuan jemaah, jemaah mengira beliau sehat, segar, dsb, padahal di sebalik itu, adalah tubuh yg selalu kelaparan, kehausan, lelah, letih, sakit, akan tetapi beliau samarkan utk tetap melangkah menyiarkan dakwah Sayyidina Muhammad, beliau tetap semangat agar pemuda2 yang diayominya tidak hilang semangat,,

Melihat diri




Bismillah.................

Jika tak kau temukan satu pun sahabat,
Jadilah sahabat bagi dirimu sendiri.

Di alam dunia ini,
tempat dari bermacam manusia
dan beragam tugas,
jadilah pelaksana dari tugasmu sendiri.

Setiap pengikut dari karavan ini,
mencuri perbekalannya sendiri--
waspadai dan jagalah bekalmu.............

Di Dunia ini, Beragam Karakter dan Ego saling berkejaran,
Beragam Prasangka dan Praduga Saling berpacu...
Kemenangan terletak pada hati yg Baik Hati , hati yg Ikhlas penuh kasih sayangNYA.......
tidak mencela ataupun menyindir seolah dirinya yg terbaik dan yg lain salah.....
kita hanyalah manusia biasa yg punya hati dan cita cita ...
kita hanyalah Manusia biasa yg selalu saja ada salah......
kita Bukan Malaikat yg Selalu benar tanpa Dosa, meski Manusia dapat lebih Mulia dari Malaikat karena perjuangannya.......

Shollu 'alan Nabii....

Langit, Bumi , Fajar dan Embun



Bismillaahirrohmaanirrohiim

ALHAMDULILLAH...

Kemarin kulihat kaki langit berkilau keemasan....

Saksikan surya kabari waktu pada sang fajar....

Tersenyum datar ingatkan bumi tentang keterbatasan....

Saling bercengkrama mereka kisahkan manusia dan ikhtiar .....
Bayu berhembus diantara wajah mereka berdua....

Sesekali desisnya lengkapi cerita kenyataan dunia.....

Seputar amanah illahi jadi tema menarik seyogyanya....

Saksikan langit kerap menjaga berita gembira bagi sesama

Gemuruh langkah bertebaran dari arah pertemuan kita....

Hari ini satu peristiwa telah jelas terselesaikan....

Sudah kodratNya berjalan kembali kekediaman....

Riwayat kita menjadi saksi seluruh mahluk tanpa terkecualian

Saat waktu melintas harum syurga tersebarkan...

Pepohonan takjub tertunduk tasbih terlantunkan....

Bibir- bibir terkatup siratkan harunya kesunyian.....

Sekejap saja air mata menggenangi tahta Sang Kedamaian...

dan embunpun tak mau tertinggal dalam sejuknya dzikir...

Allahu...Allahu...Allahu......

SUBHANALLAH....ALHAMDULILLAH.....