27 Januari 2019

Nas Injil yang meng isyaratkan Nabi Muhammad Sholallahu alaiyhi wasallam

Bismillahi Allohu Akbar

Nas nas Injil yang meng Isyaratkan Nabi Muhammad ﷺ

Walaupun org Yahudi berusaha menyembunyikan beberapa informasi Taurat tentang al Qur'an dan Nabi Muhammad ﷺ, tetapi hingga saat kini masih dapat ditemukan beberapa isyarat yang tidak sempat mereka hapus atau ubah.

Salah satu diantaranya adalah yang tercantum dalam Perjanjian Lama Kitab Ulangan 33:2.
Disana disebutkan :

⚘ *Tuhan telah datang dari TURSINA dan telah terbit lagi bagi mereka dari SEIR dan kelihatan ia dengan gemerlapan cahayaNYA dari GUNUNG PARAN* ⚘

Teks ini berbicara tentang kedatangan Islam yang berpancar dari Mekah .

TURSINA tempat Nabi MUSA  as...
SEIR tempat Nabi ISA  as..... dan
PARAN  yaitu MEKAH dimana Nabi ISMA'IL a s dan Ibunya HAJAR as mendapatkan Zam Zam..

GUNUNG PARAN menurut kitab Perjanjian Lama , Kitab Kejadian 21:21 adalah tempat putra Nabi Ibrahim as yakni Nabi ISMA'IL as bersama ibunya Hajar as memperoleh air (Zam Zam)..

Dan  dengan demikian yang tercantum dalam Kitab Ulangan di atas meng Isyaratkan tiga tempat terpancarnya ajaran Allah ﷻ
Yang dibawa oleh 3 Nabi , yaitu Nabi  Musa as, Nabi Isa as, Nabi Isma'il as yang dari jalur Nabi Isma'il lahirlah Nabi Muhammad ﷺ

Nah siapakah Nabi yang datang dari Paran membawa ajaran Illahi itu ?
Adakah selain Nabi Muhammad ﷺ ?
Kesaksian Sejarah membuktikan bahwa hanya Nabi Muhammad ﷺ yang merupakan Nabi  terakhir yang datang dari sana...tidak ada lagi Nabi terakhir selain Bliau  ﷺ dan ajaran Bliau ﷺ masih berlangsung hingga kini dan Masa datang..

Dalam Injil yakni *Perjanjian Baru*  yang beredar Dewasa ini ditemukan sekian banyak teks teks nya yang meng isyaratkan tentang Nabi Muhammad ﷺ , seperti pada Yohanes  XIV :16, isinya adalah

⚘ * Aku akan minta kepada  Bapa dan ia akan memberikan  kepadamu seorang  PENOLONG yang lain supaya ia menyertai kamu selama lamanya , yaitu Roh Kebenaran* ⚘

Kalimat *Penolong* diatas ditafsirkan sebagai Nabi Muhammad ﷺ, yaitu AL AMIN, dg kata lain ROH KEBENARAN

Masih banyak lagi Nash Nash Injil yang meng-isyaratkan Nabi Muhammad ﷺ...diantaranya adalah pada Yesaya XXI:13-171
yang Teksnya  diberi judul Ucapan Ilahi terhadap Arabia dan disebut disana kafirlah orang orang Dedan yang menurut sementara pakar adalah nama salah seorang leluhur Nabi Muhammad ﷺ, sebagaimana disebut juga *Penduduk Tanah Tema* yang ternyata itu merupakan wilayah Suku Bani Tamim

Smoga dapat dipahami

*صلوا على النبي صلى اللّٰه  عليه وسلم*

17 Januari 2019

Tawakal

Bismillahirrohmaanirrohiim
Yaa ArhamarRoohimiin

Sepintas terdengar suara perdebatan antara A dan B

A :  Sekarang Zaman susah, jangan jadi Hamba Duitlaah...
Mengharap manusia , mengejar manusia...
Mendingan Kholwat dan Puasa sambil Ngrowot...Munajat pdNYA krn DIA yg menciptakan Zaman...

B : Sambil suaranya mengeras, marah..
Saya ini kayak Siti  Hajar, Usaha ...lari sana sini...kejar sana sini...mencari Duit...!
Saya Usaha yg jelas, dan baru Pasrah...
Kalau kamu mau Kholwat, ya udah Kholwat saja, puasa saja, ga perlu internetan, ga perlu hp....

A : Mengharap sama Allah, jangan sama Manusia,.masa tidak percaya sama kekuasaan Alloh ?, masa yakinnya sama Manusia ? Masa Usahanya adalah  mengharap Manusia ?kamu percaya ga sih sama Kuasa Alloh ?

B : Saya Percaya sama Allah, siapa bilang ga percaya..
Saya masih shollat koq....
Saya berusaha dg bekerja, ada janji kontrak kerja, masa harus kholwat..ini tidak bisa diselesaikan dg kholwat, tapi dgn kerja, kerja, kerja dan  bergerak, bukan diam saja...

_________________

Aku mencerna pembicaraan diatas, siapa yg salah yaa, siapa yg bener yaa....?

Si A ga salah, krn dia yakin dg kuasaNYA, bhw mmg DIAlah yg membuka pintu Rizki...

Si B, ga salah juga, krn dia berusaha dg tenaganya sendiri....namun ia  terlalu yakin dg Usaha dirinya dan meremehkan mereka yg Kholwat, seolah tdk Yakin Bahwa Alloh Maha Kuasa mendatangkan RizkiNYA....

Si B yakin dg Allah karena mmg sdh tahu bhw Allah pencipta langit dan Bumi...ia sekedar tahu saja  tapi belum mengenal Allah Ta'ala ...sehingga dia berusaha sekuat energi otak dan fisiknya saja, ....

Si A, menyerahkan urusannya 100 % ke Allah Ta'ala dan berharap full pada Allah Ta'ala sahaja.... sedangkan si B tidak demikian....

Tidak bisa si B mengambil contoh usahanya Siti Hajar..
kata si B.kalau Siti Hajar tdk lari 7x maka Air ZamZam tidak keluar..

Lah.....
Air Zam Zam  tuh Pasti akan keluar ,saatnya Pasti keluar meskipun  andai Siti Hajar duduk saja kholwat Munajat pdaNYA...
Andai ini yg dilakukan, maka Air Zam Zam akan mengalir menjadi Sungai ke kota kota.....

Karena Siti Hajar tdk sabar dan yakin pd gerakan  usaha dirinya  sendiri dg lari lari kecil, sai,
 maka ketika Zam Zam keluar, ia membendung dg tangannya, dan Air Zam Zam hanya keluar disitu saja...namun memang inilah yg terbaik yang Allah berikan untuk Umat di Dunia.....dibuatnya Siti Hajar Panik, sehingga  fatamorgana disangka air.......

Allah Ta'ala yg Maha Baik,  memaklumkan ini dan tetap menghargai  hasil Usaha Siti Hajar dg meng abadikan sebagai Persyaratan Umroh dg melakukan Sai antara Shafa dan marwah.....

Karena memang Pengorbanan Siti Hajar sdh sedemikian besarnya, sesuai kemampuan dirinya sebagai Ibu Ibu....

 
Hikmah dan Nasihat

Apapun dan dimanapun, jika tawakalnya kpd Allah, maka  Allah Subhanahu wata'ala akan memberikan Rizki dari arah yg tidak disangka sangka dan selalu menjadi Rahmatan lil 'aalamiin bagi sekitar...bukan bagi diri sendiri atau keluarga sendiri...tapi bagi manusia sekitar, tumbuhan dan binatang...

Maka ketika tawakalnya ditujukan kepada Makhluk ditahap awal, biasanya selalu  kecewa yang datang....

Biasanya Allah ta'ala  akan menarik si hamba agar  tawakalnya lurus  kepada Allah Ta'ala saja,  melalui beberapa peristiwa yang mengecewakan hatinya, seperti penipuan (fatamorgana),  penghinaan, pengkhianatan, dll yg  mau ga mau harus dilaluinya.....

Nasihat saya adalah...
Jika ingin sesuatu yang Hasilnya adalah Sukses, maka awali dg perbuatan tawakal ......

Ingat ya....
Tawakal itu ada di awal hingga di Akhir...
Sebagaimana Kesabaran itu ada di Awal hingga Akhir...

Maka inilah yang mendapat Restu dariNYA

Wallahu a'lam bish showwab

Shollu 'ala Rosulillah Sholallahi'alaiyhi wasallam

03 Januari 2019

Dakwah kepada Suami

Bismillahirrohmaanirrohiim

Datanglah Wanita menghadap dan bertanya,
"Ummi, apakah seorang istri tidak boleh mendakwahi suaminya dalam hal kebenaran ? Apakah dianggap menggurui ?
Apakah  haram hukumnya ,kalau istri di rumah mendakwahi  suami ?
Padahal dakwah itu adalah kewajiban  semua orang.....

# saya diam mendengarkan dengan sabar, kmd ia melanjutkan lagi
Hanya seorang  sombonglah yang ketika diberi nasihat, ia melawan dan marah......

Ummi menjawab

Anakku,

Alloh   ﷻ berfirman : :

وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ

“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”. [Asy Syu’ara` : 214].

Artinya ,dalam hal ini Istri boleh berdakwah kepada Suaminya untuk tujuan agar taat kepada Alloh ﷻ....
Namun perlu diketahui bahwa Hidayah itu murni  dari Alloh ﷻ saja, dan kita tidak diberi kekuasaan untuk memberikan Hidayah....

Berdakwah kepada anggota rumah haruslah dengan bil hikmah...,dan penuh kasih sayang,

Dan resiko dakwah adalah berani menghadapi seribu cacian dan makian ....
Maka sangat diperlukan kesabaran yang besar....

Rasululloh ﷺ  saja di protes oleh Pamannya yang bernama  Abu Lahab serta di debat ketika Bliau ﷺ berdakwah......
Bahkan Paman Bliau ﷺ yang bernama Abu Tholib  yang paling baik hati dan  selalu melindungi Bliau ﷺ, tetap tidak menerima dakwah hingga akhir ajalnya.........

Bagi si pendakwah (da'i dan da'iyyah), dakwah dimanapun haruslah di lakukan, bahkan dirumahnya sendiri, terhadap semua anggota keluarga, harus di tegakkan......

Tidak ada larangan dakwah seorang anak kepada orang tuanya ataupun seorang istri kepada suaminya, selama dakwah itu dilakukan  dg hikmah yang baik....

Jika kita mendiamkan kemungkaran yang ada di dalam rumah, maka kita akan ditanya kelak di Akhirat, mengapa kalian mendiamkan keluargamu berbuat maksiat ?

Wahai anakku, ....
Lakukanlah dakwah dimanapun kalian berada, sungguh seluruh tubuh mereka akan menjadi saksi di Akhirat bahwa kamu telah melakukan kewajiban berdakwah karena Alloh ﷻ......

Alloh ﷻ dalam firmanNya:

وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْماً اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَاباً شَدِيداً قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“Dan (ingatlah) ketika suatu umat diantara mereka berkata:

“Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab dengan azab yang amat keras”.

Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Rabb-mu, dan supaya mereka bertakwa”. [Al A’raf : 164].

Demikianlah semoga bisa dipahamkan...

Wallahu a'lam bish showwab

Shollu 'ala Rosulillah Sholallahu'alaiyhi wasallam

⚘###~~~~~~~~~♡♡~~~~~~~☆☆☆~~~~~~~~###⚘