17 April 2013

JAGA WANITA, JANGAN SAKITI HATInya.....



Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Abu Hurairah رضي الله عنهم. meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ bersabda:

"Orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya,

dan hendaklah kalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada para wanita.

Sebab, mereka itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok.

Dan, tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas.

Jika kamu mencoba meluruskannya berarti engkau mencoba mematahkannya,

dan jika kamu membiarkannya maka ia tetap akan bengkok.

Karena itu, hendaknya kalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada wanita."

(H.R. Bukhari dan Musim, redaksi dari Bukhari)

Siapa wanita yg dimaksud pd hadis di atas ?

Apakah semua wanita termasuk yg bukan mahromnya ?

Ternyata wanita yg dimaksud di atas adalah wanita yg dpt menyeret 4 org jenis lelaki ke neraka
Yaitu :

1. Laki-Laki yang berstatus Ayah

Apabila seorang Laki-Laki yg berstatus ayah tidak mempedulikan anak perempuannya, Dia tidak mengajak dan memberikan pendidikan agama seperti mengajarkan shalat,mengaji dan membiarkan anak perempuannya buka aurat. Maka Ayah tersebut akan ditarik sendiri oleh anak perempuannya masuk neraka.

2. Laki-Laki yang berstatus suami

Apabila seorang suami tidak mempedulikan tingkah laku isterinya,bergaul bebas dan tidak menjaga pandangan dari lelaki yg bukan muhrimnya, Maka dapat dipastikan dia akan di tarik masuk neraka oleh istrinya sendiri.

3. Laki-Laki yang berstatus Abang/Kakak

Apabila ayahnya sudah tiada, maka tanggungjawab jatuh kepada Abang/Kakak dan saudara laki-lakinya.

Apabila mereka hanya mementingkan keluarganya dan membiarkan adiknya jauh dari ajaran dan sentuhan islam.

Jelas dia juga akan ditarik masuk neraka oleh saudara perempuannya sendiri.

4. Dan yang berstatus Anak Laki-Laki

Jika seorang anak laki-laki tidak menasehati ibunya, yang tidak menutup aurat dan suka mengumpat, memfitnah, bergunjing, dan lain-lain.
Maka anak laki-laki tersebut juga menunggu tarikan ibunya masuk ke neraka.

Di akui atau tidak, betapa hebatnya makhluk yang bernama perempuan/wanita, bukan hanya di dunia,di akhirat pun tarikannya begitu hebat.

Jadi seorang Laki-Laki yang berstatus Ayah-Suami-Abang ataupun Anak laki-Laki harus memainkan peran mereka sebaik-baiknya.

Bagaimana jika statusnya masih calon Imam ?

Tentunya bagi yg ber status CALON , selama belum HALAL, maka hrs MENJAGA KETAT pergaulan,

Janganlah wanita dimanfaatkan ,
di permain mainkan ,
dinikmati kecantikannya, suaranya, hanya dipacari saja tanpa  status HaLAL atau jika wanita itu dari keluarga mampu, hartanya di tipu daya .....
yg pada akhirnya jika sudah bosan, di KHIANATI cintanya , dengan seribu satu alasan untuk diputusin.....
Karena ada wanita lain yg lebih menarik..
Na'udzubillaahi min dzaliik...
Wanita didzolimi......
Bagaimana bisa menjaga wanita jika wanita disakiti dan tidak dilindungi ?

Padahal Rasulullah ﷺ menyuruh menjaga wanita......

sebaiknya mengedepankan syariat dari pada Hawa Nafsu,
TUNDUKKAN  HAWA NAFSU  PADA  SYARIAT YANG BENAR !

 DIA menitipkan wanita Padamu, Jagalah sebagai amanah dariNYA, dan Lindungilah,...........
Andai engkau abaikan, dan ternyata dia kau sia siakan , yang akhirnya wanita itu di pegang oleh si Fulan yang tidak bertanggung jawab, maka Kamu adalah salah satu lelaki yg ikut terlibat dalam menjerumuskan wanita   krn kamu telah melepaskan tangan sebagai tanda TIDAK  BERTANGGUNG  JAWAB terhadap apa yang telah Allah dan RasulNYA tetapkan............
Nah  ini tandanya bahwa  Kamu lebih mencintai Hawa Nafsu dan keluargamu daripada mencintai Allah dan RasulNYA...........

HAAIIII  TAKUTLAH  ALLAH !
KELAK  KAMU AKAN DIMINTAI  PERTANGGUNG JAWABANMU  BAHWA  KAMU TELAH MENGUTAMAKAN HAWA NAFSU DARIPADA  MEMBELA HUKUM SYARIAT  ALLAH !!.....

Membela Syariat Allah adalah sama dengan BERJIHAD ...... dan Itulah Orang yg benar2 cinta Allah dan RasulNYA


Sedangkan Ciri orang yang beriman adalah mencintai Allah dan RasulNya melebihi bapak, anak, saudara, istri, keluarga, kekayaan, bisnis, dan rumah mereka:

قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٌۭ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍۢ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ

“Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. ” [At Taubah 9:24]







hmmm jujur , kebanyakan, Manusia lebih mencintai diri sendiri dan keluarganya, dari pada mencintai Allah dan RasulNYA......

Saat kita mencintai ibu kita, istri kita, dan anak kita, ingatlah Allah yang menciptakan mereka semua. Tanpa Allah, mereka tidak akan ada bersama kita. Oleh karena itu kita harus mencintai Allah melebihi mereka.

Pada akhirnya kecintaan kepada Allah dan RasulNya membuat kita mencintai yang lainnya seperti Ibu, Bapak, Guru, orang-orang yang beriman, bahkan terhadap sesama makhluk hidup.

Cinta kepada Allah dan RasulNya di atas yang lain membuat kita bisa JIHAD mengorbankan harta dan jiwa kita.

Sebaliknya, jika ada orang yang dengan alasan mencintai Allah dan RasulNya di atas yang lain, lalu terhadap sesama manusia dia tidak sayang bahkan terhadap ibu dan anak-anaknya, maka itu juga keliru.

Hadis riwayat Jarir bin Abdullah رضي الله عنهم. dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya. (Shahih Muslim No.4283)


KESIMPULAN :

1. Jagalah amanah Allah yg satu ini, yaitu WANITA,
menjaga sesuai SyariatNYA,

2. Tundukkan Hawa Nafsu pada Syariat yg lurus....

3. Allah Ta'ala dan RasulNYA lebih dicintai dari pada yg lainnya, sehingga hati mampu mengedepankan hukum syariat daripada hawa nafsu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar