30 Juli 2015

Sifat Kamal NYA adalah Jalali dan Kamali

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ

Kajian TASAWUF

Tujuh warna indah dari pelangi
Mempesona dg tampilan berwarna-warni
Tahukah asal dari cahaya ini?
Sebenarnya satu dari sinar matahari
Demikian juga tampilan pada alam kauni
Terkadang tampil jalali dan terkadang jamali
Namun dua itu dzuhur bertajali
Semakin menunjukkan sifat kamali.

Allahu Akbar...

Sifat2 Allah secara umum ada yg jalal seperti menyiksa, memberi sakit, memberi musibah dsb...

Juga  ada yg jamal seperti memberi rizki, kasih sayang, kelembutan dsb...

Namun kendati demikian hakikatnya 2 sifat itu semakin menunjukkan akan sifatNya yg kamal(sempurna)....

Nah, bagaimana  caranya  untuk melihat  bahwa  cobaan itu indah padahal  menyakitkan....

itu  masuk pada tajalli jalal, cuma terus dapat menyaksikan kejamalan dan kekamalanNya....

Ibarat harum dan indahnya mawar itu justru berada di balik duri yg tajam...

Demikian pula sifat jamal dan kamalNya itu berada di balik sifat jalalNya...

Dan itulah sikap para arif billah....

Dimana melihat cobaan ibarat cubitan kekasih, mana mungkin akan menyakiti, malah justru selalu dinanti..

Orang yg hatinya gersang dg kebenaran  dan cinta, maka akan selalu ada resistensi dan sikap menyalahkan , baik itu terhadap orang lain, alam, bahkan menyalahkan Tuhannya...

Disinilah urgensi melunturkan ananiyah  (nafsu/ ke akuan )
dg mujahadah....

Sebab  AKAR  dari  itu semua adalah BESARNYA  TONGGAK     ANANIYAH.... 
Yaitu  EGO  dan ke akuan dirinya...

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,

" Kami telah beriman", 

sedangkan mereka tidak diuji? 
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."
[Al-Ankabut ayat 2-3].

Maha Benar Allah dg sgala FirmanNYA.....

(  Abror ,Hamba Allah yg Arif dan Bijak, smoga Allah Ridho pdmu,aamiin)

Shollu 'alan Nabiii Shollallahu 'alaihi wasallam

16 Juli 2015

Jangan Lupakan Amalan malam Hari Raya

Bismillah.....

TAK LAMA LAGI TIBA
DI BANDARA EIDUL FITRI

MELEPAS KEPERGIAN BULAN RAMADHAN
MENYAMBUT DATANGNYA HARI RAYA ‘IDUL FITRI

Yang harus dilakukan diakhir-akhir pelaksanaan ibadah puasa bulan Ramadhan, agar ibadah puasa yang sebulan dilakukan diterima oleh Allah Subhanallah Ta'ala dan seluruh amal baik selama bulan Ramadhan.

• PERTAMA : 

MEMPERBANYAK ISTIGHFAR (أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ)

Dikatakan olah Al-Imam Ibnu Rojab R.A (seorang pakar tafsir dan hadits) dalam kitabnya “LATHOIFUL MA’ARIF” setelah meneliti berbagai ayat dan sabda Rasulullah sholallahu alaihi wasallam , dikatakan :

اَلْاِسْتِغْفَارُ خِتَامُ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ كُلِّهَا فَيَخْتِمُ بِهِ الصَّلَاةَ وَالْحَجَّ وَقِيَامَ اللَّيْلِ وَيَخْتِمُ بِهِ الْمَجَالِسَ.

“Istighfar (memperbanyak baca istighfar) adalah penutup segala amal sholeh, menutup pelaksanaan ibadah sholat dengan istighfar begitu juga ibadah haji dan Qiyamullail serta mengakhiri Majelis-majelis (mengakhiri ibadah puasa) dengan memperbanyak istighfar”.

Dikatakan 
كَانَ كَالطَّابِعِ عَلَيْهَا 

Langkah tersebut bagaikan “STEMPEL” untuk mengesah-kan (diterimanya) segala ibadah dan amal-amal sholeh.
JADI MEMPERBANYAK ISTIGHFAR DIAKHIR-AKHIR BULAN RAMADHAN ADALAH SUATU USAHA UNTUK DI-STEMPEL OLEH ALLAH, AGAR IBADAH PUASA BULAN RAMADHAN DAN BERBAGAI AMAL SHOLEH DIDALAMNYA DITERIMA OLEH ALLAH SWT.

• KEDUA : 

MENGHIDUPKAN MALAM HARI RAYA.
Bersabda Rasulullah sholallahu alaihi wasallam :

مَنْ أَحْيَا لَيْلَةَ الْعِيْدَيْنِ، أَحْيَا اللهُ قَلْبَهُ يَوْمَ تَمُوْتُ الْقُلُوْبُ. (رواه ابن ماجه)

“Barngsiapa yang menghidupkan dua malam hari raya (malam hari raya ‘idul fitri dan malam hari raya ‘idul adha), Maka akan dihidupkan hatinya oleh Allah Subhanallah Ta'ala dihari semua hati mati (hari kiamat)”. 
(HR. IBNU MAJAH)

Yang dimaksud menghidupkan malam hari raya bukan berarti tidak tidur semalam suntuk, akan tetapi ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan di malam hari raya :

1. Dimalam hari raya sholat maghrib berjama’ah dan sholat ‘isya serta sholat shubuh berjama’ah.

2. Memperbanyak dzikir, terutama takbir, tahlil dan tahmid dimalam hari raya. Sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah sholallahu alaihi wasallam : 
“Hiasilah hari raya-mu dengan baca’an takbir”. 
(HR. ATH-THOBARONI)
JANGAN LALAI DIMALAM HARI RAYA, KARENA MALAM ITU SYETAN MULAI DILEPAS, BENTENGI-LAH DENGAN TAKBIR.

3. Memperbanyak do’a dimalam hari raya. 
Sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah sholallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Baihaqi bahwa : 
“Dimalam hari raya do’a tidak akan ditolak oleh Allah (Artinya pasti diterima)”.

4. Diusahakan dimalam hari raya melakukan sholat tasbih.

• KETIGA : 

PARA ULAMA MENGANJURKAN SETELAH SHOLAT SHUBUH BERJAMA’AH DI PAGI HARI RAYA, MEMBACA ISTIGHFAR 100x DIKATAKAN :

لَا يَبْقٰى فِيْ دِيْوَانِهِ شَيْءٌ مِنَ الذُّنُوْبِ إِلَّا مُحِيَ عَنْهُ، وَيَكُوْنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمِنًا مِنْ عَذَابِ اللهِ.

“Tidak akan tertinggal suatu dosa pada buku amalnya melainkan diampuni oleh Allah dan akan menjadikan dihari kiamat kelak aman dari siksaan Allah SWT”.

• KEEMPAT :

DISEBUTKAN DALAM KITAB “TUHFATUL IKHWAN” AL-IMAM AL-FASYNI R.A menyebutkan satu riwayat bahwa orang yang pada hari raya membaca 

: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ 

Tiga ratus kali dan setelah selesai membacanya mengatakan : 
‘YA ALLAH, BACAAN-KU (سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ ) TIGA RATUS KALI, AKU KIRIMKAN (AKU HADIAHKAN) PAHALANYA UNTUK SAUDARA MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG SUDAH DIALAM KUBUR”. 
Maka seluruh penduduk kubur muslimin muslimat kemasukkan PANCARAN CAHAYA TASBIH, dan merekapun senang dan bergembira sebagaimana yang masih hidup bergembira di hari raya. Dan orang yang membaca tasbih tersebut kelak nanti tempat yang akan menjadi kuburnya bercahaya dan para arwah saling mendo’akan orang yang melakukan hal itu, mereka mengatakan :

اِرْحَمْ عَبْدَكَ هٰذَا يَا اَللهُ ؟

“Curahkanlah Rahmat-Mu pada hamba-Mu ini, Ya Allah!”
Kelihatannya perbuatan ini ringan, akan tetapi istimewa balasannya, karena memasukkan rasa kegembiraan bagi ummat Nabi Muhammad sholallahu alaihi wasallam .

HIMBAUAN
Saya menulis hal ini agar saudara-saudaraku ummat islam jangan hanya semangat ketika datangnya bulan Ramadhan dengan ucapan 
“MARHABAN YAA RAMADHAN” selamat datang bulan Ramadhan. 
Tapi Pandai-pandailah dan bersemangat melepas kepergian bulan Ramadhan dengan melakukan (setidaknya) empat langkah diatas, AGAR :

1. BULAN RAMADHAN MENINGGALKAN KITA DENGAN MENINGGALKAN BERKAH.

2. BULAN RAMADHAN MENINGGALKAN KITA DENGAN MENINGGALKAN ROHMAT.

3. BULAN RAMADHAN MENINGGALKAN KITA DENGAN MENINGGALKAN MAGHFIROH.

4. BULAN RAMADHAN MENINGGALKAN KITA DENGAN MENINGGALKAN ‘ITQUN MINANNAR PEMBEBASAN DARI SIKSAAN API NERAKA.

5. BULAN RAMADHAN MENINGGALKAN KITA DENGAN MENINGGALKAN KESEMANGATAN UNTUK MERUBAH HIDUP KITA LEBIH BAIK, DAN MERUPAKAN BENTENG AGAR TERLINDUNGI DARI JERATAN SYETAN TERUTAMA DIHARI RAYA DAN SEPANJANG KEHIDUPAN KITA. 

Amiiiin…

Semogaa bermanfaat

Shollu 'alanNabiiy Shollallahu 'alaihi wasallam

14 Juli 2015

Sengketa

Bismillah....

Surat perjanjian  tanah ini adalah ditandatangani di atas materai.
Artinya , surat tanah ini sah milik satu orang dan tanah tersebut tdk dapat dijadikan fasilitas umum sebagaimana yg sdh ditulis....(baca)

Maka  dalam kondisi tanah yg demikian, dengan sendirinya  tanah tersebut BATAL ntk di hibahkan ataw diwaqafkan, tdk sah.....

Namun sekelompok Jamaah memaksa agar tanah tersebut dijadikan fasum seperti pondok, dll....

Fihak OB sebetulnya telah menata mana mana tanah yg bisa dijadikan Fasum...
Namun Sekelompok Jamaah itu seolah tdk peduli dg bunyi perjanjian yg telah ditulis.....
Sehingga tanah itu menjadi tanah sengketa yg didapatkan secara pemaksaan dengan ancaman....

Kepada pihak terkait, yg membaca tulisan ini, demi tegaknya hukum ke adilan dan komitmen  pd Aturan Negara yg telah dibuat dan disepakati, dimohon segra tanah tersebut  ditindak  lanjuti  sesuai bunyi poin perjanjian bahwa OB berhak mengambil tanah itu.....

Wahai Pejabat OB...
Tegakkan keadilan, dan teguhlah dalam ikatan janji yg telah di tulis dan di sepakati...
Jika salah satu pegawaimu merasa dirampas tanahnya dg ancaman2, ..
Tlg di adili dengan seadil adilnya,  

Ketahuilah bahwa itu tanah kavling  milik Rakyat miskin yg telah di serahkan negara untuk dibangun, spy rakyat miskin tidak membuat rumah liar sembarangan.....

Wahai jamaah yg merasa telah sempurna iman kalian,
Allah Maha Mengetahui yg Haq dan Batil dg jelas....
Kalian bernafsu merampas tanah itu dengan mengatas namakan pondok...
Dan memaksa surat surat tanah itu diserahkan dengan ancaman...
Dimana Akhlak kalian ?
Setega itukah kalian ?

Ingatlah.
Allah Ta'ala tidak tidur, dan mengetahui dalamnya hati....
Shollu 'alanNabii Shollallahu alaihi wasallam

08 Juli 2015

Islamkanlah Jiwamu

Bismillah....

Terkadang ketika kita ditimpa sebuah masalah, kita lebih banyak menuding orang lain sebagai penyebabnya. 

Padahal sejatinya menyalahkan orang lain untuk penderitaan kita, justru akan menambah satu penderitaan lagi untuk diri sendiri dikarenakan penuduhan yg meng akibatkan pecah hati, pecahnya silaturahim.....

Lantas, 
harus bagaimana dong ???
dia memang bersalah, jelas kok salahnya, nih ada buktinya, (kata si Fulan)

Sahabat,
Dimana Allah ?
Katamu Allah Kuasa,
Katamu Makhluk itu tak berdaya...
Katamu dirimu sdh yakin 100% dg Allah ta'ala....
Mengapa resah dan gelisah , pusing hingga strees memikirkan problem yg terus bergulir tanpa henti.....

Nah... Saat kondisi yg demikian, dimana Allah ? 

Apakah Allah tdk bisa menyelesaikan masalahmu ?
Tolong direnungi.....

Ketahuilah Sahabatku...
ketika kita ditimpa sebuah masalah atau penderitaan, 
sadarilah bahwa penyebabnya adalah  dari dalam diri sendiri....

Nah...
Dimana letak kesalahan itu ?
Kesalahan itu ada pada
Goyangnya Dunia Tauhid di hati sehingga tanpa disadari telah :

- Mempertuhankan  akal ..

- Mempertuhankan diri sendiri (ke akuan) shgg timbullah yakin pada diri sendiri (PD istilah gaulnya),----padahal seharusnya yakin pada Allah, bukan pada diri sendiri..

- Mempertuhankan  Usaha diri sendiri, 

- Mempertuhankan uang, 

- Mempertuhankan  jabatan, kedudukan, kemuliaan, kehormatan....

- dll....

Hal yg diatas semua  dikejar dan di buru meski lelah menerpa jiwa dan raga.....

Ini adalah syirik halus.....
Yg bila ditumpuk, akan menjadi besar dosanya....
Janganlah hatimu mempersekutukan Allah Subhanahu wata 'ala yg Maha Suci.....

Janganlah Allah Ta'ala di persekutukan dengan :

Uang, Jabatan, Kehormatan, Kedudukan, Kemuliaan, Pangkat, Usahamu yg hebat dlm dagang, bekerja, dakwah, usahamu menggalang orang banyak untuk pro kelompokmu,
Usaha Akalmu yg  pintar Politik / pintar mempengaruhi/ pintar mencari muka / dll pintar,
Usahamu menghafal Quran dan Hadis, dll Usaha yg membuat diri menjadi ujub.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah Ta’ala:


وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ  أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيْحُ فِي مَكَانٍ سَحِيْقٍ


“Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 31)

Maka solusinya adalah datanglah  kediri , artinya mengkaji kediri sendiri, melihat diri sendiri,  melihat ke hati / jiwa diri sendiri, sudah lurus atau belum Tauhid kita ?
Jujurlah.....

Nah  kini,
segralah kembali padaNYA dg mandi Taubat dan sholat Taubat ... 
Mengakulah di hadapanNYA semua kesalahan diri......

Ketahuilah bahwa bentuk ketakutan diri yg tidak beralasan  (misal takut  di sakiti hatinya, takut diusir dari kampung halaman, takut dirampok , takut dicaci maki, dll takut ) 
kecemasan /khawatir atau galau, dll ini adalah salah satu  bentuk azab dariNYA yg dikarenakan dosa  Tauhid, 
yaitu  adanya pencemaran pd Tauhidmu....

Maka.....
Kembalilah pdNYA wahai insan.....
Taubat Nasuha.....
Jujur sejatilah pdNYA dg mengakui segala kesalahan diri....

Jika hati telah mengakui kesalahan diri, maka hati dlm kondisi pasrah dan tunduk pdNYA...
Nah kepasrahan pdNYA ini adalah Yg dinamakan ISLAM....(tunduk patuh/ pasrah berserah diri)...
Dan ini adalah bertuk tawakal yg mana dlm kondisi demikian , ego dan ke akuan menjadi nol ......
Pd kondisi seperti ini, biasanya  doa makbul shgg  mudah turun pertolongan dariNYA...
Dan masalah /problem seberat apapun akan mudah diselesaikan olehNYA, dengan Kun FayakunNYA, insya Allah
Krn DIA mengetahui yg paling terbaik menurutNYA, bukan menurut hawa nafsu kita....

Maka ISLAMKAN jiwa kita agar mudah di atur olehNYA.....


" Selamat berjuang melawan hawa nafsu tercela "

Shollu 'alanNabii saw