13 Maret 2018

Kesaktian yg sesungguhnya🌹

بسم الله الرحمن الرحيم

“Tuanku, engkau bisa berjalan di atas air,,,?!” murid-muridnya berkata dg penuh kekaguman kepada Syeikh Jumadil Qubro.

“Itu bukan apa-apa.. Sepotong kayu juga bisa,” Syeikh Jumadil Qubro menjawab.

Murid :“Tapi engkau juga bisa terbang di angkasa.”

Syeikh Jumadil Qubro :“Demikian juga burung-burung itu bisa,”

Murid : “Engkau juga bisa bepergian ke Ka’bah dalam sedetik.”

Syeikh Jumadil Qubro :“Setiap Jin yang kuat pun akan mampu pergi dari India ke Demavand dalam waktu sedetik,”

Murid :Engkau juga kebal senjata dan kebal api..!

Syeikh Jumadil Qubro : "Batu karang dipantaipun bisa kebal seperti itu,,!"

Murid :“Kalau begitu, apa kehebatan seorang Manusia Sakti yg sebenarnya?” murid-muridnya ingin tahu.

Syeikh Jumadil Qubro tersenyum lalu menjawab: “Manusia sakti ialah mereka yg bisa menjaga hatinya agar tidak berpaling kepada sesuatu pun selain Alloh,Hatinya selalu bisa Dzikrulloh dalam keadaan apapun, sehingga bisa BERSABAR ketika di uji dan bisa BERSYUKUR ketika di beri , dg dzikirnya maka rasanya rata datar seperti AIR sehingga Tidak senang ketika DIPUJI dan Tidak sakit hati ketika DIHINA, dg dzikrullah maka ia bisa TERBANG Hijrah dari kegelapan perbuatan dosa ke jalan ketaqwaan penuh cahaya , dan KEBAL dari segala godaan syetan , sehingga bisa ringan secepat KILAT membawa badanya untuk shalat 5 waktu...!".

Maka ISTIQOMAH lebih hebat dari 1000 KAROMAH...

Di zamannya Sayyid Jumadil Kubro dijuluki "PANDITO RATU" karena mempunya Ilmu rahasiah Kaysaf Laduni yg langsung dari Allah seperti Nabi Khidir AS , yg mengetahui hal gaib dan ilmu-ilmu rahasiah yg tidak diketahui oleh umum,Syeikh Sayyid Jumadil Kubro merupakan tokoh kunci proses Islamisasi tanah Jawa yg hidup sebelum Walisongo.

Beliau Seorang Qutubul alamin Wali Mursyid Agung Sultan Aulia terbesar dizamannya, penyebar Islam pertama yg mampu menembus dinding kebesaran Kerajaan Majapahit.

Syeikh Sayyid Jumadil Kubro adalah cucu ke-18 Rasulullah Muhammad Sholallahu alaihi wasallam dari garis Sayidah Fatimah Az Zahra.

Semoga ada hikmahnya, dan menjadikan kita semuanya istiqomah dijalan yg di ridhai Alloh Subhanahu wata'ala Aamiin yaa Robbal aalamiim...

Barakallahu Al-fatihah Sayyid Syeikh Maulana Jumadil Qubro Jamaluddin al-Husain al-Akbar ra Belieu Leluhur walisongo

( Sumber dari Kitab Al-Jawahir al-Saniyyah oleh Sayyid Ali bin Abu Bakar Sakran Dan Kitab Risalah Syams al-Zahirah oleh Sayyid Abdul Rahman Al-Masyhur, Kitab Babad Tanah Jawi karya Raden Hadiwijaya pajang ).....

Yaa Sayyidi...yaa Rosululloh.....

Kyai Faqih
Batam, 13 maret 2018

Tasawuf ditegakkan atas 8


🌻 ﷽ 🌻🌻 ﷽ 🌻

Dan Syaikh Abul Qasim Al-Junayd Al-Baghdadi ra. berkata:
"Tasawuf didirikan di atas delapan kualitas yang dicontohkan oleh delapan orang Rasul:

1.Kemurahan hati Ibrahim as., yang mengorbankan putranya;

2.Kepasrahan hati Ismail as., yang taat kepada perintah Tuhan dan memberikan hidupnya yang paling berharga;

3.Kesabaran Ayyub as., yang dengan sabar menanggung penderitaan akibat luka-luka boroknya dan menanggung kecemburuan Yang Maha Pengasih;

4.Perlambangan Zakariyya as., yang kepadanya Tuhan berfirman, "Engkau jangan berbicara kepada manusia selama tiga hari kecuali dengan tanda-tanda (isyarat)" [QS 3:37], dan juga "Ketika ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang berbisik lembut" [QS 19:3];

5. Keasingan Yahya as., ia sebagai seorang asing di negerinya sendiri dan merasa terasing bagi sanak keluarganya, yang di tengah-tengah mereka ia hidup;

6. Perjalanan ruhani Isa as., yang dengan begitu rupa meninggalkan (kemewahan) benda-benda duniawi sehingga ia hanya menggunakan sebuah cangkir dan sebuah sisir --- cangkir itu ia lemparkan apabila ia melihat seseorang yang minum dengan telapak tangannya, dan sisir itu dibuang apabila ia melihat orang lain menggunakan jari-jarinya untuk menyisir rambutnya;

7. Pakaian bulu domba yang digunakan oleh Musa as., jubahnya terbuat dari bulu-bulu binatang itu;

8. Kefakiran Muhammad saw., yang kepadanya Tuhan telah menyampaikan kunci dari semua perbendaharaan harta yang ada di permukaan bumi, dan berfirman: "Jangan susahkan dirimu, tapi nikmatilah setiap kemewahan dengan menggunakan semua harta kekayaan ini"; dan beliau menjawab: "Wahai Tuhan, aku tidak menginginkan itu semua, berilah aku kenyang satu hari dan lapar satu hari."

Ini semua adalah prinsip-prinsip perilaku yang paling utama."

[ Kasyful Mahjub, Syaikh Ali Ibn Utsman Al-Hujwiri (w.1072M) ]

Kyai Faqih
Batam, 13 maret 2018
Shollu'ala Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wasallam

12 Maret 2018

Ahli Tasawwuf

بسم الله الرحمن الرحيم

[ Riwayat Imam Ahmad Bin Hanbal Dalam Bertasawuf ]

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah (wafat 241 H) adalah seorang fuqaha yang tidak asing lagi bagi kita. Pada mulanya beliau tidak menyukai ahli-ahli tasawuf dan selalu menasihati anak lelakinya yang bernama Abdullah supaya menjauhkan diri dari ahli tasawuf.

Salah seorang ahli tasawuf yang sangat tak disenangi oleh beliau ialah Syubbán al-Rá'ie (guru Imam Syafie dalam bidang tasawuf). Imam Ahmad bin Hanbal menyangka bahawa Syubban al-Ra'ie itu seorang yang jahil yang bercakap dengan istilah-istilah tasawuf  yang payah difahami yang direka-reka sahaja.

Pada suatu hari Imam Ahmad bin Hanbal bertanya satu soalan sukar dijawab kepada Syubban al Ra'ie. Disangkakn Syubban al Ra'ie tidak akan dapat memberikan jawapannya. Soalan itu ialah mengenai seorang yang telah meninggalkan satu solat dari solat fardu 5 waktu tetapi orang tersebut tidak tahu solat apakah yang dia tinggalkan itu, zohor atau asar atau subuh atau isyak atau maghrib? Bagaimanakah orang ini harus menyelesaikan masalahnya?

Syubban al Ra'ie menjawab : orang itu ghaflah, maka wajiblah ia mendidik dirinya supaya ghaflah itu hilang. Mendengar jawapan itu Imam Ahmad jatuh pengsan.  Selepas beliau sedar dari pengsan itu maka beliau segera memeluk Syubban al Ra'ie. Peristiwa itu menginsafkan Imam Ahmad sehingga beliau segera belajar ilmu tasawuf daripada Abu Hamzah al Baghdadi, seorang ahli tasawuf yang terkenal pada zaman itu.

Selepas Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah mempelajari tasawuf maka nasihat-nasihat yang diberikan kepada anak lelakinya, Abdullah adalah berlainan dari yang pernah diberikan pada masa sebelumnya. Nasihat-nasihatnya sesudah beliau belajr dan mendampingi ahli-ahli tasawuf. Antara nasihatnya itu :

"Hai anakku, wajiblah di atas engkau mendampingi ahli-ahli tasawuf itu, kerana mereka itu boleh menambahkan banyaknya ilmu kita, menambahkan sifat takut kita kepada Allah, sifat kasih kita kepada Allah, taqwa kita dan keazaman kita (dalam bermujahadah di jalan Allah)"

[ Risalah al Qusyairiyyah : Syeikh Abu Qasim al Qusyairi ]

اَلْفُ اَلْفِ صَلاَةٍ وَاَلْفُ اَلْفِ سَلاَمٍ عَلَيْكَ يَاسَيِّدَ اْلمُرْسَلِيْنَ