06 Agustus 2012

Mengenal Manggis


      Buah manggis mengandung  Vitamin C, Vitamin B1 dan B2, Niacin, Kalium, Protin, Zat besi, Tannin, Resin, Asid malic dan Crytalizable mangostine. Buah maggis juga kaya dengan xanthone. Manfaat utama kulit manggis adalah sebagai antioksidan. Sifat antioksida pada manggis melebihi vitamin E dan vitamin C.
  1. a.     Taksonomi Manggis
Manggis merupakan tanaman tahunan yang masa hidupnya dapat mencapai puluhan tahun. Pohon manggis selalu hijau dengan tinggi 6-20 m. Manggis mempunyai batang tegak, batang pohon jelas, kulit batang coklat dan memiliki getah kuning.
  1. b.    Kandungan Kimia Buah Manggis
Tanaman manggis mengandung tannin, sakarosa, dekstrosa dan bijinya dilaporkan mengandung vitamin C. Ditemukan pula senyawa xanthone dengan senyawa utama mangostin dan alfa mangostin. Lebih dari 60 senyawa xanthone lain yang telah diisolasi dari beberapa bagian tanaman manggis. Ekstrak kulit buah yang larut dalam petroleum eter ditemukan 2 senyawa alkaloid. Kulit kayu, kulit buah, dan lateks kering mengandung sejumlah zat warna kuning yang berasal dari dua metabolit yaitu mangostin dan beta mangostin yang berhasil di isolasi. Mangostin merupakan komponen utama sedangkan beta mangostin merupakan konstituen minor. Ditemukan metabolit baru yaitu butenil (xanthon) yang diberi nama al mangostana.

  1. c.      Penyebaran Manggis
Asal-usul manggis diduga berasal dari Asia Tenggara, mungkin dari Indonesia (Pulau Kalimantan). Hanya dalam 2 abad terakhir tanaman manggis tersebar kenegara-negara tropis lainnya, seperti Srilangka, India bagian selatan, Amerika Tengah, Brazil dan Queesland (Asustralia).
  1. d.    Syarat Tumbuh Tanaman Manggis
Manggis membutuhkan 10-15 tahun untuk berbuah. Diameter batang 25-35 cm dan kulit batang kayu biasanya berwarna coklat gelap atau hampir hitam, kasar dan cenderung mengelupas. Buah manggis memiliki bunga yang bersifat uniseksual dioecious (berumah dua) akan tetapi hanya bunga betina yang dapat dijumpai, sedangkan bunga jantan tidak berkembang sempurna, yaitu tumbuh kecil kemudian mengering dan tidak dapat berfungsi. Tanaman manggis sangat baik pertumbuhannya pada tanah yang kaya bahan organik. 


APA SAJA YANG TERDAPAT DALAM BUAH MANGGIS 

      Kandungan gizi yang terkandung dalam manggis yaitu gula sakarosa, dektrosa, dan levulosa. Setiap 100 gram manggis terdiri dari 79,2 gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, 0,09 mg vitamin B1 (Thiamin), 0,06 mg vitamin B2 (riboflavin) dan 0,1 mg vitamin B5 (niasin). Kulit buah manggis kaya akan antioksidan, terutama antosianin, xanthone, tanain dan asam fenolat.

  1. a.     Xanthon

Antioksidan yang unik dengan kadar tinggi pada kulit buah manggis adalah senyawa xanthone. Senyawa yang paling banyak pada kulit buah manggis adalah alfa-mangostin. Berbagai penelitian menunjukkan, senyawa xanthon memiliki sifat sebagai antidiabetes, antikanker, anti peradangan, hepatoprotektif, meningkatkan kekebalan tubuh, aromatase inhibitor, antibakteri, antifungi, antiplasmodial dan aktivitas sitotoksik. Memiliki kemampuan dalam menekan penbentukan senyawa karsinogen pada kolon. Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma mangostin mempunyai efek anti radang lebih baik daripada obat anti inflamasi lain yang dijual dipasaran. Xanthon jenis ini dapat menghindarkan berbagai penyakit yang disebabkan peradangan.

  1. b.    Antosianin

      Antosianin adalah kelompok pigmen yang berwarna merah sampai biru yang terdapat pada tanaman. Pigmen ini banyak ditemukan pada buah-buahan, sayuran dan bunga seperti anggur, stoberi, rasberi, ceri, apel, bunga mawar dan bunga sepatu. Pigmen antosianin tergolong ke dalam turunan benzopiran. Senyawa antosianin memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan berperan cukup penting dalam mencegah penyakit neuronal, kardiovaskuler, kanker dan diabetes.

  1. c.      Tannin

Tannin mempunyai rasa sepat dan dapat digunakan dalam menyamak kulit. Beberapa senyawa tannin mempunyai aktivitas antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor, dan menghambat enzim seperti reverse transcriptase dan DNA topoisomerase, antidiare, hemostatik dan antihemoroid. Selain menyebabkan rasa pahit dan sepat, tannin mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga menghambat proses absorpsi protein dalam pencernaan, atau bersifat antinutrisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar