03 Juni 2023

Jagalah kedua bola mata kita

*Bismillahirrohmaanirrohiim*

Saat kedua bola mata tidak dijaga, dan melayangkan pandangan kepada yang bukan haq nya, bukan mahromnya, maka saat itu pula cahaya keimanan pada wajah akan hilang 7 lapis cahaya..

Jika cahaya wajah hilang, akan bertukar dengan kegelapan.
Efeknya adalah....
Datang godaan hawa nafsu Iblis dari dalam jiwanya sendiri, yaitu lebih sering lagi  memandang yg bukan mahromnya tanpa bisa  dikendalikan.
Efeknya adalah pasangan halalnya akan dibuat tidak menarik dalam pandangan matamu, bertambah jelek, membosankan, dll keburukan yg dimunculkan hawa nafsumu dalam memandang pasangan halal..

Sebaliknya,
Mereka yang tidak halal, tidak mahrom, selalu menarik perhatian, menjadi yang terindah luar biasa,

Hebat godaan iblis yang berkedudukan di dalam jiwanya sendiri..

Ketahuilah bahwa bola mata yang bandel dan nakal, kelak di akhirat tidak akan bisa memandang wajah suci dan mulia Rasululloh Sholallahu 'alaiyhi wasallam...
Mata Rasululloh suci..

Bahkan di Dunia, di dalam mimpi, Rasululloh Sholallahu 'alaiyhi wasallam tidak mau menatap wajah yang sudah kehilangan Cahaya Iman disebabkan dosa mata..

Bertaubatlah....
Jaga mata zahir dan mata batin

*Allahumma sholli wasallim wabarik 'ala Sayyidina wa maulaana Muhammaddin, wa 'ala aalihi wa ashhabihi wa azwajihi, wa dzuriyyatihi wa ahli baiytihi...'adada maa fii 'ilmillaah Shollatan daa'imatan bidawami mulkillaah*

22 Februari 2021

Nasihat Habib

Nasihat Habib_Muhammad_Ahmad_Alhabsyi


وصية حكيم لابنه في زمن الإنترنت تكتب بماء الذهب

NASEHAT ORANG TUA YANG BIJAK TERHADAP ANAKNYA DI ZAMAN INTERNET YANG LAYAK DITULIS DENGAN TINTA EMAS

 يا بني : 
Wahai anakku...

إن جوجل ، والفيس بوك ، وتويتر ، والواتساب ، وجميع برامج التواصل ، بحرٌ عميق ، ضاعت فيه أخلاق الرجال ..!! وسقطت فيه العقول !!

Sesungguhnya Google, Facebook, Twitter, WhatsApp dan media sosial lainnya itu ibarat samudera yang dalam, banyak orang yang akhlaqnya tenggelam (binasa) di dalamnya... dan akal mereka pun juga karam di dalamnya...

منهم الشاب ..ومنهم ذو الشيبة ...

(Tak pandang usia) Ada yang muda, dan ada pula yang telah beruban (tua)...

وابتلعت أمواجه حياء العذارى ..وهلُك فيه خلقٌ كثير . فاحذر التوغل فيه

Gelombangnya telah menelan rasa malu para wanita2, dan banyak akhlak hancur di dalamnya...  Maka itu, berhati-hatilah menyelam ke dalamnya...

وكن فيه كالنحلة ، لا تقف إلا على الطيب من الصفحات ، لتنفع بها نفسك أولاً ثم الآخرين ..

Jadilah engkau seperti lebah, yang hanya berhenti pada laman-laman (pages situs) yang baik, ambillah manfaatnya untuk dirimu pertama kali, baru kemudian untuk orang lain...

 يا بني ..

Wahai anakku...

لا تكن كالذباب يقف على كلّ شيئ ، الخبيث والطيب ، فينقل الأمراض من دون أن يشعر ..

Janganlah kau seperti lalat yang hinggap di segala sesuatu, yang jelek maupun yang baik,sehingga menyebarkan penyakit tanpa disadari... 

 يا بني ..

Wahai anakku...

إن الإنترنت سوقٌ كبير ، ولا أحد يُقدم سلعته مجاناً ! فالكل يريد مقابلا !

Sesunggunya internet itu seperti pasar yang besar, tidak ada seorangpun yang menjajakan produknya dengan gratis!! Semuanya ingin bayaran!

فمنهم من يريد إفساد الأخلاق مقابل سلعته ..!!

Di antara mereka ada yang menginginkan kerusakan akhlak sebagai bayaran atas jualannya!!

ومنهم من يريد عرض فِكره المشبوه ..!!

Di antara mereka ada yang ingin mempromosikan pemikiran-pemikiran yang penuh kerancuan!!

ومنهم طالبُ الشهرة ..!! ومنهم المصلحين ..

Di antara mereka ada para pencari ketenaran..!! Meski ada pula yang ingin melakukan perbaikan (mushlihûn)..!!

فلا تشتر حتى تتفحص السلع جيدا ..

Janganlah membeli sampai kau benar-benar memeriksa barang jualan mereka dengan baik...!!!

 يا بني: 

Wahai anakku...

إياك وفتح الروابط ، فإن بعضها فخٌ وتدبير ، وشرٌ كبير ، وهكر وتهكير ، ودمارٌ وتدمير .. 

Hati-hatilah engkau dari membuka suatu link (alamat situs), karena sebagian isinya adalah jebakan dan perangkap, keburukan yang besar, hack (retas) dan cracking (peretasan), serta attack (penyerangan) dan perusakan.

 يا بني ..

Wahai anakku...

إياك ونشر النكات والإشاعات ، واحذر النسخ واللصق في المحرمات .. 

Berhati-hatilah di dalam menyebarkan kelakar dan isu (berita yang tak pasti), dan waspadai aktivitas copy paste dalam perkara haram...

واعلم أن هذا الشيء يُتاجر لك في السيئات والحسنات ، فاختر بضاعتك قبل عرضها .. فإن المشتري لا يشاور .. 

Ketahuilah bahwa perkara yang kau perdagangkan ini, ada yang jelek dan baik, karena itu pilihlah barang daganganmu sebelum kau menawarkannya, karena pembeli (sering kali membeli) tanpa meminta pertimbangan...

 يا بني ..

Wahai anakku...

قبل أن تعلّق أو تشارك فكّر إن كان ذلك يُرضي الله تعالى أو يغضبه ...

Sebelum engkau berkomentar atau turut serta (dalam diskusi), maka pikirkan dulu apakah hal itu bakal diridhai Allah ataukah malah dimurkai-Nya...

 يا بني ..

Wahai anakku...

لا تُعول على صداقة من لم تراه عينك ..!!

Jangan pernah mengandalkan persahabatan yang kau sendiri belum pernah melihatnya dengan matamu... 

ولا تحكم على الرجال من خلال ما يكتبونه ..

Jangan menilai seseorang dari apa yang mereka tulis...

فإنهم متنكرون !!

Karena mereka ini adalah orang-orang yang tersamar (tidak diketahui pasti identitasnya)!!

فصُورهم مدبلجة ..!!

Foto-foto mereka pun hasil ‘edit’an..!!

وأخلاقهم مجملة ..!!

Akhlaq-akhaq bagus mereka hanya basa basi saja..!!
وكلماتهم منمقة ..!!

Perkataan mereka hanya hiasan saja!!

يرتدون الأقنعة ..!!

Mereka megenakan topeng-topeng (kepalsuan)..!!

ويكذبون بصدق ..!!

Mereka berdusta dengan pura-pura jujur..!!

فكم من رجل دين هو أكبر السفهاء ..!!

Betapa banyak orang yang (menampakkan) agama namun dia ternyata orang yang paling dungu..! 

 Karna siapapun di internet bisa menulis apa saja dan seringkali mereka tidak bertanggung jawab.

يارب..اياك نعبد واياك نستعين.....
Wahai Allah hanya kepadaMu aku menyembah dan hanya kepadaMu lah aku meminta pertolongan.

#Habib_Muhammad_Ahmad_Alhabsyi

23 Desember 2019

Tidak Menghargai

BismillahirRohmaanirRohiim

T I  D  A  K      M E N G H A R G A I

Pernahkah anda berbuat sesuatu lantas perbuatan anda tidak dihargai oleh orang disekitar anda ? Bahkan keluarga terdekat atau org terdekat andapun cuek tidak menghargaimu.
Namun mereka semua menikmati hasil karyamu....
Bagaimanakah perasaanmu ?
Kesalkah, marahkah, kecewakah, atau bahkan kapok...?
Menyalahkan lingkungankah ?

Begitulah hakekat rasa Dunia...
Dunia memang penuh dengan tipu daya....termasuk isinya..
Maka apabila berbuat, berbuatlah untukNYA saja...buktikan laa illaha ilallaah dg perbuatan, bukan hanya dilidah saja....

Lihatlah sejarah para kekasih Allah...
Apakah mereka mengharapkan penghargaan dari Manusia ?
Enggak...
Apakah perbuatan karya besar mereka dihargai atau disyukuri oleh manusia ?
Enggak....
Walaupun ada yg bersyukur, itu hanya sedikit..
Selebihnya, dinikmati oleh manusia manusia berwajah dan berhati binatang...yg hanya bisa menikmati tanpa bisa berterimakasih....
Berterimakasih sama Manusia saja tidak mampu, apalagi sama Allah sang pencipta ...
Nah...
Apakah anda ingin di puji oleh para manusia yg hakekatnya  berhati dan berwajah binatang ? Mereka manusia yg tidak pernah menyadari kehadiran dirinya dg rasa syukur pdNYA dimuka Bumi....namun ingin disyukuri dan haus dengan aneka pujian dari manusia...krn orientasi hidupnya adalah sebatas Dunia......akhirat masih jauh....
Hmmm....
Na'udzubillahi min dzaalik...

Ketahuilah...
Syukur itu termasuk perwujudan AKHLAK MULIA...
Syukur...berterimakasih pd Allah, diwujudkan dg menghargai perbuatan hambaNYA, dg memujiNYA melalui sang hamba...

Hakekat  tdk menghargai itu sama saja dg tdk menghargai dirinya sendiri...
Kalau dirinya sendiri saja sudah tidak dihargai, dia akan tampil bagaikan pisau terbang yang pastinya akan melukai dirinya sendiri dan melukai orang sekitar, dijadikan  mudharat olehNYA untuk lingkungan sekitarnya  sesuai dg rencanaNYA saja.....
Yaaa..sesuai rencaraNYA dong, bukankah hanya  Allah Ta'ala saja  yang dapat memunculkan manfaat dan mudharat...?

Ini nasihat buat diri sendiri saja....
Wahai diri....
Jangan bersedih ketika kamu tidak dihargai....
Jangan kecewa ketika perjuangan dan pengorbananmu tidak dihargai.....
Hakekat kecewa timbul  ketika perbuatan yang  dilakukan belum di sertai ke ikhlasan, sehingga ber efek rasa menyakitkan hati...dan kesadaran Ruhani, kesadaran Ilahiyah  belum merambah ke seluruh sel lahir batinmu....
Wahai jiwa, sadarilah bahwa dirimu belum sejiwa dengan Ruhanimu...
Sadarilah bahwa Allah Maha Mensyukuri..  yaaa Syakuur.........
 bisakah menyadari ini  sesadar sadarnya wahai jiwa ?
Apabila telah sadar, tentu kamu tdk akan pernah kecewa setingkat dewa walau sekitarmu tidak pernah menghargai hasil karyamu...bahkan orang terdekatmu melupakanmu, cuek, tidak menghargai seluruh pengorbananmu, bahkan kurang kurang dan kurang...ini semua tidak akan ber efek kepadamu..tidak ngefek gitu loh...paham !
Ketahuilah...
Hakekat hasil karyamu adalah karyanya Allah Ta'ala saja, perbuatanNYA saja...bukan perbuatanmu,..lantas mengapa minta dihargai ?
Mengapa tidak bersyukur pd yang Maha Syukur bahwa DIA telah meminjam jiwa ragamu untuk sebuah karya cipta ciptaanNYA saja...
Lah kalau kamu tidak dihargai, berarti mereka tidak menghargai Allah...krn Allah yang berkarya..itu urusan Allah sajalah....

Siapapun yang tidak menghargai Allah ta'ala, sama dengan tidak mensyukuri Allah..... Allah pasti akan membereskan semua itu dengan caraNYA.,,pastiiiiii....
Bukankah Allah Maha Adil ? 

Laa Illaha Ilallaah..,
Maha Agung Allah, Maha Kasih Allah...
Dunia hanyalah fatamorgana ...
Tertipu oleh Dunia bagi jiwa yang tidak Sadar Allah...

Wallahu a'lam bish showwab
Shollu 'ala Nabi Sholallahu 'alaiyhi wasallam

Surabaya 23 Des 2019
Waktu Subuh
Al Faqir ,...binti Waluyo...

05 Desember 2019

Nafsu Halus

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

*NAFSU TERSEMBUNYI*

Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak. Beliau bercerita:

Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.

Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: “Berikan makanan ini kepada keluargamu.”

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. “Ambillah, beri dia makan”, kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.

Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.

“Hei, Abu Muhammad...! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.

“Subhanallah....!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”

“Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,” ujarnya.

“Terus?”, tanyaku keheranan.

“Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan. 
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”

Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:

“Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal salih. Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.

Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

🌒Suatu malam, aku tidur dan bermimpi. Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat. Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.

Aku juga lihat, badan mereka membesar. Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.

Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan, sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.

Namun alangkah ruginya aku. Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.

Aku putus asa.

Aku yakin aku akan binasa. 
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, “Masihkah orang ini punya amal baik?”

“Masih...”, jawab suara lain. “Masih tersisa ini.”

Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.

Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya.

Habis sudah harapanku... 
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku, sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun. Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.

Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.

Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.

Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat. Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, “Orang ini selamat dari siksa neraka..!”

Saudara-saudariku tercinta... 
Masih adakah terselip dalam hati kita nafsu ingin dilihat hebat di mata orang lain pada ibadah dan amal-amal kita..

صلوا على النبي صلى اللّٰه  عليه وسلم*

Doa diantara dua Sujud

••◈🌹﷽ 🌹◈••

▪ *ROBIGHFIRLII* _(Ampunilah DosaKu)_
▪ *WARHAMNII* _(Kasihanlah Aku)_
▪ *WAJBURNII* _(Cukupkan KekurangKu)_
▪ *WARFA'NII* _(Angkatlah DerajatKu)_
▪ *WARZUQNII* _(Berilah Rezeki)_
▪ *WAHDINII* _(Berilah Petunjuk)_
▪ *WA'AAFINII* _(Berilah Kesehatan)_
▪ *WA'FUANNII* _(Berilah Ampunan)_

Ketika  orang ditanya :
 *DO'A* apakah yang  paling  kerap  di Baca oleh *Orang Islam* ?” Banyak  yang  menjawabnya dengan Salah. Begitu kerap *DO'A* itu dibaca,  hingga ketika sedang Membaca *DO'A* tersebut, banyak diantara kita yang tak Merasa  Sedang *BERDO'A* ( *Memohon/ Meminta*) sehingga *Duduk diantara Dua SUJUD* dilakukan dengan *Cepat cepat (Tanpa Tumakninah)* dan terkesan *Tidak Sopan terhadap Alloh*, tidak punya *Etika dalam Memohon/ Meminta*. 

Padahal  *DO'A itu Sangatlah Hebat*, merangkum seluruh Keperluan kita di *Dunia dan Akhirat*. Dan di *Baca minimum 17 kali Setiap Hari*.

*DO'A* itu, ialah *DO'A* diantara dua *SUJUD*, marilah kita *Hayati* dan *Fahami* Maknanya :
🤲🤲🤲 *ROBBIGHFIRLII*:
Wahai Tuhan *Ampunilah Dosaku*, *(Dosa disengaja, Dosa tidak disengaja, Dosa kecil, Dosa besar, Dosa lahir Dosa batin, Dosa menganiaya diri sendiri*, 
Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat *melangkah menuju ke Ridhaan اللّهُ*. Dosa  adalah  *Kotoran Hati* yang membuat  *Hati  Gelap*,  sehingga  *Hati* kita merasa  berat sekali untuk *Melakukan Kebaikan*.

▪ *WARRHAMNII*:
*Sayangilah Aku, sayangilah diriKu*, kalau diri kita *disayang ALLAH*  Hidup akan terasa *Tenang*, karena dengan Kasih Sayang-Nya akan dapat dicapai semua cita-cita. *Dengan Kasih Sayang اللّه* Nafsu kita akan *Terbimbing dan  Terdidik* ke arah yang *Lebih Baik*. 

▪ *WAJBURNII*:
*Tutup lah  segala  Kekuranganku*, banyak sekali Kekurangan kita, *kurang Syukur*,  *Kurang  Sabar,  Kurang  Menerima Kenyataan*, Mudah Marah, Pendendam  dan  lainnya. Kalau *Kekurangan kita Ditutup/Diperbaiki oleh اللّهُ*, maka  kita  akan  menjadi  Manusia sebenarnya, yaitu menjadi *Manusia yang Sehat, Sejahtera dan Bahagia*.

▪ *WARFA'NII*:
*Tinggikanlah Darjatku*, *kalau اللّه sudah  Meninggikan Darjat* kita, maka pasti tidak ada  Manusia atau Makhluk yang boleh *Menghinakan* (mengenyek) kita.

▪ *WARZUQNII*:
*Berikanlah  aku  Rezki*, sebagai hamba *اللّه*ُ kita  memerlukan Rezki, *اللّه mampu Mendatangkan Rezki* dari jalan yang *Tak Disangka* dan tidak *Ternilai Banyaknya*.

▪ *WAHDINII*:
Berikanlah  Aku *Petunjuk/Bimbinglah* aku  ke jalan yang benar yang dapat menyelamatkan hidup di *Dunia dan di Akhirat*, Kita bukan hanya  minta *Petunjuk/Hidayah* yang berkaitan dengan *Agama*. Tetapi kita juga  minta  petunjuk  agar terhindar dari  mengambil  Keputusan  yang di anggap salah.

▪ *WA'AAFINII*:
Berikan lah  Aku  *Kesehatan, (Sehat Rohani dan Jasmani)*,  apabila kita *Sehat*, kita dapat menambah *Kebaikan  dan  Manfaat* serta kita tidak menjadi beban bagi orang lain.

▪ *WA'FUANNII*:
Aku Mohon agar *Kesalahanku di Ampuni*, di *Hapus dari Catatan Dosa*.

Dari *DO'A* tersebut *Dimulakan* dan *Diakhiri* dengan *Memohon Pengampunan dari الله* sehingga kita benar2 bersih dari *Dosa*.

*Allah SWT* Memerintahkan kita untuk ber *DO'A* (Meminta/ Memohon)  *Rasulullah  SAW*  mencontohkan  kepada kita, menurut logikanya  *DO'A* tersebut pasti *Terkabul* dan *Diterima oleh Allah SWT*.
         ".... Amin ....."

Terkadang  yang menjadi Persoalan, dimana  *Hati dan Fikiran* kita, ketika kita  ber *DO’A* itu dan kita tidak *Hafal Arti serta Maknanya*.
Mari kita Merenungi untuk Berusaha *Mengerti dan Memahami (Tafakur)* *Menghayati dan Menjiwai (Tadabbur)* makna-makna *Bacaan Sholat*. 

Padahal  *DO'A* tersebut sangat *Hebat*, dan masih banyak orang sering *Tergesa-gesa*,  yang mana sepatutnya perlu *Tuma'ninah (tenang)* dengan  Menghayatinya betul-betul dan *Meminta Kepada Allah Subhanahu Wata'ala*.

Shollu'ala Nabi
Shollu 'ala Muhammad
Shollu 'ala Rosulillah 
Sholallahu'alaihi wasallam

Kemuliaan Guru

EMPAT KEMULIAAN MURABBI/GURU RUUHI WAL JASAD 

Syekh An-Nawawi Al-Bantani dalam kitab Tanqihul Qaul Syarah Lubab Al-Hadits menyebutkan beberapa riwayat dari Ibnu Mas’ud tentang kemuliaan Guru.

1. Melihat wajah orang alim (guru) itu lebih baik dari pada bersedekah 1000 kuda.

ﻭَﻧَﻈْﺮُﻙ ﺇِﻟَﻰ ﻭَﺟْﻪِ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻢِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻚَ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﻓَﺮْﺱٍ ﺗَﺼَﺪﱠﻗْﺖَ ﺑِﻬَﺎ ﻓﻰِ ﺳَﺒِﻴْﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ

“Melihatnya kamu kepada wajah orang alim lebih baik dibanding bersedekah di jalan Allah sebanyak seribu ekor kuda”

2. Mengucapkan salam kepada orang alim (guru) itu lebih baik dari pada beribadah sunnah 1000 tahun.

ﻭَﺳَﻠَﺎﻣُﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻢِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻚَ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺍَﻟْﻒِ ﺳَﻨَﺔٍ

“Mengucapkan salam kepada orang alim lebih baik dibanding ibadah sunnah seribu tahun”

3. Siapa saja yang berjalan menuju orang alim (guru) untuk menuntut ilmu, maka setiap satu langkah mendapatkan pahala 100 kebaikan.

ﻣَﻦْ ﻣَﺸَﻰ ﺇِﻟَﻰ ﺣَﻠَﻘَﺔِ ﻋَﺎﻟِﻢٍ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺑِﻜُﻞﱢ ﺧَﻄْﻮَﺓٍ ﻣِﺎﺋَﺔُ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ

“Orang yang berjalan menuju majelis orang alim, setiap langkahnya dibalas seratus kebaikan”

4. Barangsiapa duduk bersandingan dengan orang alim (guru), kemudian orang alim (guru) itu berkata, maka setiap kalimat bagi yang mendengarkan mendapatkan 1 kebaikan.

ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺟَﻠَﺲَ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻭَﺍﺳْﺘَﻤَﻊَ ﻣَﺎﻳَﻘُﻮْﻝُ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺑِﻜُﻞﱢ ﻛَﻠِﻤَﺔٍ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ

“Ketika seseorang duduk di samping orang alim dan mendengarkan perkataannya, setiap kalimatnya akan dibalas satu kebaikan.”

Wallahu A'lam Bishawab

Mbah Hasyim

Karomah Mbah Hasyim Ngaji 120 Tahun
40 tahun dengan Imam Syafi'i
40 tahun dengan Imam Bukhari
40 tahun dengan Imam Junaid & Imam Ghazali

Ketika Mbah Hasyim nyantri di Bangkalan beliau diberi tugas mengurusi kuda milik Mbah Kholil hingga kesempatan untuk ngajipun tidak banyak. Suatu hari Mbah Kholil kedatangan tamu dari Jawa dan kebetulan dia seorang Kyai namun santrinya tak sampai ratusan hanya puluhan saja. Setelah tamu ditanya keperluannya apa, lalu tamu tersebut mengutarakan keperluannya kepada Mbah Kholil.

Tamu: “Mbah Kholil, saya datang kesini kyai pertama niat silaturahmi dan yang kedua saya hendak menikahkan putri saya berhubung dia sudah dewasa kiranya patut saya carikan jodoh apalagi usia saya juga sudah ada di ambang pintu ajal yang tak lama lagi Allah pasti memanggil ruh saya Kyai. Jika ada Kyai, saya mohon petunjuk dan izin Kyai untk mencarikannya”.

Tanpa berfikir panjang Mbah Kholil langsung memanggil Mbah Hasyim yang ada di belakang rumah beliau yang sedang ngurusi kuda. Spontan Mbah Hasyim yang mendengar suara gurunya memanggil langsung lari tunggang langgang menghadap sang guru.
Mbah Hasyim: “Iya Kyai Njenengan manggil saya?”
Mbah Kholil: “Iya”.
Tanpa banyak tanya lagi Mbah Hasyim langsung diam merunduk, lalu Mbah Kholil berkata kepada tamu beliau. Ini dia calon menantumu yang akan meneruskan perjuanganmu. Tamu pun terkejut tegang dan tak habis fikir sambil bergumam dalam hatinya, masa iya sih santri mblasaken seperti ini akan mengurus pesantrenku? Saya tidak yakin bila anak ini banyak ilmunya.
Disisi lain Mbah Hasyim pun terkejut pula sambil begumam dalam hatinya, masa iya ya Mbah Kholil tega akan menjodohkan saya dengan putrinya ulama’ yang begitu mulya dan santrinya banyak nan berwibawa serta alim?
Mbah Kholil lalu menyambung dawuhnya apa yang keduanya pikirkan.

Mbah Kholil: “Sudahlah kamu (tamu) pulang saja dan siapkan selamatannya di rumahmu. Tiga hari lagi aqad nikah dilaksanakan. Dan kamu Hasyim kembali ke belakang!”
Mbah Hasyim pun kembali ke tempat tugasnya dengan hati yang risau, pikiran kacau balau dan perasaan galau, sembari bertanya-tanya dalam hati kecilnya: “Bagaimana saya bisa menjalani ini semua, kenapa guru tidak memberi tau saya sebelumnya atau paling tidak menawarkannya?”
Gundah gulana bimbang ragu dan bingung terus berkecamuk dalam fikiran Mbah Hasyim. Di saat-saat seperti itulah Hidayah Allah ditampakkan. Mbah Hasyim teringat dimana suatu hari saat Mbah Kholil molang kitab beliau Dawuh sederhana saja : “Barang siapa di antara kalian yang ingin tercapai hajatnya maka bacalah sholawat nariyah sebanyak-banyaknya dan pada waktu ijabah sangat dianjurkan yaitu setelah separuh malam hingga menjelang subuh”.
Saat malam kira-kira jam 12 malam, Mbah Hasyim melaksanakan apa yang pernah diucapkan gurunya itu yaitu membaca Shalawat Nariyah sebanyak-banyaknya, dan menjelang Subuh beliau ketiduran dan hal ajaib dimana dalam mimpi tidur sekejapnya beliau bermimpi bertemu Imam al-Bukhari dan mengajarkan kepada beliau hadits shahih selama 40 tahun lamanya, lalu beliau terbangun serta terkejut tidak percaya atas mimpinya itu.

Di malam yang kedua terjadi lagi, dalam mimpinya beliau bertemu Imam as-Syafi’i dan mengajarkan kepada beliau kitab-kitab Fiqih dari bebagai Madzhab yaitu Imam as-Syafi’i sendiri Hanafi Maliki dan Hanbali selama 40 Tahun lamanya.

Dimalam ke tiga beliau bermimpi bertemu dgn Imam al-Ghazali dan Junayd al-Baghdady yang mengajarkan beliau kitab-kitab tasawwuf selama 40 tahun. Setelah beliau bangun, beliau terkejut dan bertanya dalam pikirannya apa makna dari semua mimpi ini.
Kesokan harinya beliau hendak bertanya kepada gurunya namun tidak ada kesempatan karena beliau justru disuruh siap-siap berangkat ke rumah calon mertua untuk melangsungkan aqad nikah.

Lalu keduanya pun berangkat hingga ditempat tujuan langsung dilakukan Aqad Nikah selesai itu Mbah Kholil akan pulang ke Bangkalan. Sepatah katapun tak ada yang keluar terucap dari Mbah Kholil mulai dari Bangkalan hingga sampai di tempat akad pernikahan. Baru Mbah Kholil hendak pulang beliau dawuh kepada Mbah Hasyim lalu kepada mertuanya dan disaksikan banyak santri dan tamu undangan.
Kepada Mbah Kholil: “Hasyim Jangan Nyelewang-Nyeleweng ya! Ibadah ikut yang dicontohkan Nabi melalui ulama’nya dan ikutilah ulama’nya Allah agar selamat, Allah pasti bersamamu.”
Kepada mertua Mbah Hasyim: “Jangan ragu dengan Hasyim dia sudah ngaji 120 tahun lamanya.”

Baik Mbah Hasyim, mertua dan para tamu tidak begitu paham serta kebingungan menafsiri dawuh Mbah Kholil karena mereka pikir ini gak masuk akal kapan ngajinya sampai 120 tahun sementara usia beliau belum sampai 50 tahun. Lalu Mbah Kholilpun balik ke Bangkalan.

Esoknya Mbah Hasyim diuji mertuanya sembari ingin membuktikan se alim apakah menantunya yang dijagokan gurunya itu. Dan beliaupun dengan agak gugup berada di masjid sementara di tempat yang biasa mertuanya duduk sudah disediakan 2 kitab tafsir dan hadits, tanpa ditanya si santripun dan Ustadz memberitahukan batas yang harus diajarkan dan dibaca, nah keajaiban pun dimulai tanpa harus menengok apalagi memegang kitabnya Mbah Hasyim langsung membaca dengan fasih dan hafal diluar kepala serta membahasnya laiknya Masyayikh yang sudah kenyang dengan segudang ilmu, tak satupun ada yang salah.

Ustadz dan santri senior yang tidak yakin dengan kemampuan beliaupun pun menjadi takjub begitupula mertuanya yang mengintip dari celah jendela rumahnya pun ikut takjub.

Dari hari itu hingga seterusnya Mbah Hasyimlah yang molang semua kitab-kitab klasik yang tebal dari berbagai cabang ilmu agama Islam. Itulah beberapa karomah Mbah Kholil kepada Mbah Hasyim dan masih banyak lagi karomah-karomah beliau kepada santri-santri beliau yang lain.

Semoga Alloh Senantiasa Mengalirkan Tetesan-Tetesan Barokah dan Manfaat dari beliau-beliau ini kepada kita dan anak cucu kita sehingga kita tetap berada di jalur ASWAJA.

30 November 2019

Ki Ageng Demang Joyomurtoyo

Bismillahirrohmaanirrohiim

Peristiwa langka penemuan jenazah berumur ratusan tahun namun masih utuh dan bersih kain kafannya, di desa Mantub, Jaken, Pati.

Berikut laporannya :

KI AGENG DEMANG JOYOMURTOYO

LAHIR   : YOGJAKARTA
                TAHUN 1691 M

WAFAT  : SENEN KLIWON
                 22 januari 1781 M
                ________________
                 26 MUHARAM 1195 H

Pada pukul 10.00 wib - hari Sabtu Pon, tgl 5 Oktober 2019 bertepatan dengan 7 Shofar 1441 Hijriyah, datang serombongan orang dari desa Mantub Kec Jaken, Kab Pati, Jawa Tengah - yang dipimpin bapak Fatchurrozi, bermaksud bersilaturrohmi ke kediaman KH. Nur Hamim Adlan di Pondok Pesantren Nahrul Ulum, Kelurahan Purbosuman - Ponorogo - Jawa Timur.

Adapun tujuan pokok rombongan ini sowan adalah melaporkan adanya rasa penasaran warga Desa Mantub - kecamatan Jaken -Kabupaten Pati - Jawa Tengah - yang menemukan jenazah yang masih kuat kain kafannya, juga putih bersih tidak berlumpur. Hanya saja jasadnya tinggal tulang dan kulit badan. 

Dan menurut KH. NUR HAMIM ADLAN PEMANGKU PONDOK PESANTREN NAHRUL ULUM : jasad yang diketemukan tersebut bernama : KI AGENG DEMANG JOYO MURTOYO.

Agar semua mantab dan merasa adakah pengaruh pada jiwa raga, maka diajaklah para tamunya (seluruh rombongan yang sowan tersebut) untuk mengheningkan cipta dengan amalan dzikir yang telah diperintahkan KH. Nur Hamim Adlan.
Setelah sekitar 1 jam, para rombongan semuanya  merasa seperti dalam ruangan AC. Terasa dingin dan haru, sehingga semuanya berlinang air mata.

KH. Nur Hamim Adlan melanjutkan penjelasan dari pembicaraan hasil talaqi ruhani (perjumpaan ruh) dengan Ki Ageng Demang Joyo Martoyo - yang Insya Alloh masih ada keturunan dari Sultan Agung - Mataram - Jawa Tengah.

Ki Ageng Demang Joyo Murtoyo, domisili sewaktu hidupnya di Desa Waru Kecamatan / Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Menurut pengakuan Ki Demang Joyo Murtoyo kepada KH. Nur Hamim Adlan, bahwa sebenarnya beliau tidak dapat membaca Al Qur'an apalagi tulisan Arab - hanya saja beliau setiap hari tidak pernah meninggalkan membaca syahadatain (ASYHADU ANLA-ILA-HA ILLALLOH -WA ASY-HADU ANNA MUHAMMADARROSULULLOH sebanyak1000 (seribu) kali setiap hari sampai akhir hayatnya.

Ki Ageng Demang Joyo Murtoyo bukan ulama apalagi kyai, namun didalam mengemban kepemimpinan terkenal arif bijaksana, tidak pernah dholim menghukum rakyatnya. Dan juga Ki Demang Joyo Murtoyo adalah seorang yang tekun ibadah, juga ahli kholwat dan ahli thoriqoh.

Ki Ageng Demang Joyo Murtoyo memiliki karomah sepi angin dan thoyul ardhi (melempit bumi) - juga Ki Ageng Demang Joyo Murtoyo punya kelebihan berjalan diatas air. Sehingga  sering berjamaah sholat fardlu, khususnya sholat Jum'ah  di Mekah Al Mukaromah dengan menunggang kuda.
Ki Ageng Demang Joyo Murtoyo tidak pernah berpisah dengan kudanya waktu bepergian.
Ki Ageng Joyo Murtoyo tidak pernah membawa pengawal setiap bepergian kemanapun.
Waktu beliau bepergian, kudanya yang menjaga keamanan Ki Ageng  Demang Joyo Murtoyo waktu tidur dan istirahat.

Kedatangan Ki Demang Joyo Martoyo dari Waru - Rembang ke daerah Mantub, sebenarnya membuktikan ISYAROH dalam mimpi ada sumur tua yang dalam dan airnya jernih nan harum mewangi, yang berada sekitar 100 meter dari  makam arah barat daya, yang menurut penuturan orang  tua yang diketahui dalam mimpi (Insya Alloh, Nabi Khidhir Alaihissalam) yang sudah jelas arahnya. 
Saat ketika telah dekat yang akan dituju, tiba - tiba Ki Ageng Demang Joyo Murtoyo merasakan pening kepala yang luar biasa, dan diikatlah kendali kuda beliau dipohon mengkudu (sekarang ada didekat makam Ki Ageng Demang Joyo Murtoyo). Beliau berbaring telentang dengan menyedekapkan dua tangan diatas ulu hatinya dengan berucap : "Asyhadu anla ilaha illalloh wa asyhadu anna Muhammadanrasululloh" Sang malaikat maut sayiduna Izroil mencabut nyawa Ki Ageng Joyo Murtoyo dan dengan keajaiban dan karomah beliau, anak dan isterinya diajak menuju isyaroh yang diketahui dalam mimpinya. Dan ketika sakarotul maut berpesan apabila menghendaki ajal, agar supaya dikebumikan jenazahnya ditempat beliau sakaratul maut.
Demi kecintaan keluarga pada Ki Ageng Joyo Murtoyo, ditungguilah kuburannya selama 100 hari / malam.
Ki Ageng Joyo Murtoyo berwasiat pada keluarganya (sewaktu sakarotil maut) : kelak saat kudanya mati agar dikubur disamping kuburan Ki Ageng Demang Joyo Murtoyo.

Dan diantara karomah Ki Ageng Demang Joyo Murtoyo yang tergolong unik adalah :
Beliau sangat sakti, kalau kita amati disekitar makam beliau ada 2 batu Besar - ini adalah upaya  menangkap halilintar dan dihimpit dengan dua Batu besar, yang sampai sekarang tidak ada orang yang hajat memecah untuk bangunan.

Demikianlah, rombongan tamu dari Mantub, Jaken, Pati yang sowan ke kediaman KH. Nur Hamim Adlan di Ponpes Nahrul Ulum, Purbosuman, Ponorogo itu merasa lega setelah mendapat penjelasan dan pengalaman langsung dalam kesempatan itu. Dan setelah merasa cukup, mereka pun berpamitan untuk pulang ke kampungnya, desa Mantub, Jaken, Pati.

Wallohu A'lam bissowab...
 oleh HADLRORUSY SYAIKH KH. NUR HAMIM 'ADLAN AL-MURSYID THORIQOH QODIRIYYAH WAN NAQSYABANDIYYAH PONOROGO

Shollu'ala Nabi Sholallahu 'alaiyhi wasallam

17 November 2019

Dialog


  ⚘ بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ  ⚘

Tiba tiba pandangan mataku tertuju pada sosok lelaki paruhbaya...
Ia duduk di emperan masjid..
Nampaknya bukan pegawai masjid disana..

Kulihat waktu Dzuhur masih 2 jam lagi...
Sambil menunggu teman, janjian bertemu di masjid, aku dekati Bapak itu untuk teman ngobrol..

Aku : Assalamu 'alaiykum Pak
"wa'alaiykum salam " , jawab Bapak itu..

Perkenalkan nama sy adalah Amir, Bapak siapa namanya ?
Sambil salaman, Bapak itu menyebut namanya adalah Ahmad.

Aku       : Oh..Bapak Ahmad, sedang menunggu siapa disini ?

Ahmad : Hmm saya menunggu waktu shollat, Nak Amir...

Aku       : Maaf Pak Ahmad, dari tadi sy perhatikan, Bapak kelihatan kebingungan ... bapak nampak sedih...

Ahmad : Iya nak, Saya capek cari pekerjaan hingga sekarang belum dapat ...saya sudah mencari kerja kesana kemari, namun hasilnya nihil..

Aku : Yaa Allah... sabar ya Pak... seharusnya Bapak sdh pensiun diusia tua ini, mengapa disibukan dengan mencari pekerjaan ?

Kuperhatikan Pak Ahmad berubah  wajahnya menjadi sangat sedih...

Ahmad : ya Nak, Bapak sebetulnya sdh pensiun dari pekerjaan disebuah Pegawai Negri, namun bapak masih mempunyai tanggungan 4 orang anak yang harus bapak biayai sekolahnya..
Dua anak bapak kuliah di Brawijaya Malang, sedangkan 1 anak Bapak  kuliah di Jakarta, dan yang bungsu masih sekolah SMA...
Mereka semua  masih membutuhkan dana sekolah dan dana kontrak kamar serta biaya hidup...
Teman teman Bpk seolah meninggalkan  Bpk semenjak pensiun... mereka tidak mau kerja sama lagi dan menyingkirkan Bpk... sekarang entah harus bagaimana lagi... kasihan anak anak, Bpk tidak mau mereka menderita, Bpk tidak mau mereka tahu bahwa kondisi ini sdg sulit...
Bapak memang salah, tidak mendengar Nasihat Istri ketika Bpk blm pensiun, Istri menyarankan untuk buka usaha mumpung ada dana dan usaha itu bisa dijalankan Istri, dan akan berguna ketika pensiun....
Saat itu bpk tdk memperdulikan  usulan istri...bpk hanya bilang sibuk sibuk tdk bisa urus usaha , kalau istri urus usaha nanti sibuk sendiri dan tidak memperhatikan bapak krn keburu capek dg kerja usaha itu....maka usulan istri diabaikan..nah sekarang benar benar terasa....

Aku : Subhanalloh Bapak....
Usaha bapak sdh dihargai Allah yang Maha Kasih, walau belum menampakkan hasilnya....
Percayalah Pak, bahwa Allah Subhanahu wata'ala Maha Kaya, dan tidak ada yang tidak mungkin bagiNYA..
Mohonlah selalu jangan putus asa, sambil usaha........
Allah Subhanahu wata'ala sangat faham bahwa bapak mempunyai amanah anak yang masih dalam tanggungan bpk...
Percayalah Rizki anak anak dan Istri bapak dijamin oleh Allah Ta'ala, dan tidak akan kelaparan dan kekurangan......

Jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak Rizki anak istri masih mengalir asbab usaha Bapak, pasti akan dialirkan melalui bapak..

Jika Allah Ta'ala  berkehendak lain, pasti DIA akan membukakan pintu lain lengkap dengan asbab asbab yang lain pula...

Tidak ada yang sulit bagi Allah, Paak...

Maafkan saya seolah menggurui bapak..maafkan saya...

Saya mencium tangan Pak Ahmad tanda hormat saya..
Nampak Pak Ahmad mengusap air mata haru mendengar ucapan spontan dari lidah saya yg dikendalikan oleh Allah...

Ahmad : Terimakasin Nak....sy tak menyangka ternyata ada cahaya kemuliaan pada dirimu, rupanya Allah ta'ala telah menuntunmu dengan RahmatNYA...Masya Alloh..
..istiqomahlah karena Dunia ini penuh tipu daya..

Kemudian Pak Ahmad berdiri, pamit hendak ke tempat wudhu, sementara sy sibuk mengambil hp sy yg berdering....

Pak Ahmad melewati saya dan sy mengangkat hp..
Sambil menoleh ke arah Pak Ahmad yg sepertinya hendak ber wudhu...tapi sy terperanjat...kok Pak Ahmad hilang...

Saya matikan hp, kmd dengan penasaran, sy berlari mencari Pak Ahmad di tempat Wudhu, menoleh kanan kiri....tidak ada..

Ah jangan jangan di wc...
Sy buka pintu wc semua..kosong...

Deg deg deg,..jantung sy berdebar  kencang...
Sy yakin tadi Pak Ahmad lewat didepan saya...
Hanya sekejap sy menoleh ke hp dan melihat ke Arah Pak Ahmad, sudah menghilang...aneh..ajaib....
Sebegitu cepatkah ia menghilang...

Siapakah sosok Pak Ahmad itu ?
Jin kah atau Malaikat kah ?
Atau seorang waliyulloh kah ?
Yang menyamar dan menguji sy ..

Siapapun dia, yang jelas Allah selalu menguji hamba hambaNYA dimanapun berada....ambillah hikmahnya

Wallahu a'lam....






14 November 2019

Coretan Qolbu

 ⚘Bismillahirrohmaanirrohiim⚘

Aku termenung menyimak perkataan  Mbah Yai , Guru ku.....
Aku berusaha untuk memahami dan mencerna apa maknanya....
Aku tafakur berulang kali..
Jauh didalam hatiku bertanya kepadaMU yaa Robb... agar Allah ta'ala menjelaskan padaku semua kalimat yang baru saja kudengar...

Waktu itu angin laut menghembus lembut, dengan deburan ombak yang khas...
Suasana Pulau Thullub, di perairan perbatasan Singgapura  sangat tenang damai dan indah....
Mbah Yai, Guruku bercerita, bahwa disini ada Mbah Sayyid al Makky (berasal dari mekah ) sedang kholwat, Bliau usianya sekitar 800 tahun, dan masih hidup segar bugar... Mbah Yai Guruku pernah melihat Mbah Sayyid sedang naik tangga ke makam Syekh Syarif 'ainun Na'im bin Maulana Iskhaq, rambutnya panjang...
Saya bertanya...." Mbah Yai, kalau Wali seperti Mbah Sayyid, badannya koq tidak kelihatan ya ?, kemudian apakah tidak merasa lapar kholwat panjang sampai bertahun tahun ?"
Kemudian Mbah Yai berkata : " itu karena Ruhnya sudah menguasai Jasadnya, sudah menyatu dengan Alam Raya, Ruhnya membesar....."

Hmmm
Aku tafakur sejenak, barulah aku mengerti, bahwa
Kalau Ruh  sudah menguasai jasad, pasti jasad tidak akan terasa lapar, panas maupun dingin, jasadnya seolah menjadi tranparan tidak bisa dilihat oleh mata zahir kita....
Contohnya seperti 
1. Nabi Khidir as,
 2. Syekh Sayyid Iskandar Marwah at Thurky di Jembatan 6 Barelang Batam, yang usianya sudah 400 tahun, kholwat di area pantai..... yang raganya tidak kelihatan oleh kita.......
3. Ada lagi Waliyulloh yang kholwat di dalam Air di seputaran Pulau Thullub....Raganya tidak hancur, dan aman selamat...kholwat di dalam air...
Masya Alloh...Allohu Akbar....
4.Kanjeng Sunan Kali Jaga, yang kholwat dipinggir kali selama 3 tahun tidak makan dan minum.....menunggu Kanjeng Sunan Bonang Gurunya..
5.Banyak lagi para Waliyulloh yang lain yang Allah Rahasiakan dari orang umum....karena memang itu kehendakNYA saja...

Itulah RahasiaNYA, yang khasanahNYA sangat luas dan otak kita tdk bisa mencerna sehingga banyak ketidak pahaman pd otak.....

BagiNYA tidak ada yang tidak mungkin....
DIA berkehendak menuruti IlmuNYA saja....
IlmuNYA sangat luas dan dalam, bila 7 lautan dijadikan tinta buat menjabarkan IlmuNYA, tetap saja masih kurang....baru setetes .....

Maka pelajaran yang bisa kita petik adalah berenanglah ke alam samudra qalbu diri kita, tenggelamlah disana....
Disana terdapat lautan Rahasia diatas RahasiaNYA....
Yaah...yang Maha Kasih menyematkan Rahasia Alam Raya pada kedalaman mata batin kita....(alam mikro)....
Ada 7 lapis langit Batinniyah kita...
Yg terdalam adalah Rahasia diatas Rahasia....Nurin 'ala Nur....Sidratul Muntaha, ArasyNYA semua ada di kedalaman Qalbu kita....
(Dalam sudut pandang  hakekat makrifat, dalam sudut pandang syariat beda lagi pembahasannya)...

Maka Jika ingin Ruh kita menguasai Jasad kita...
Selalulah muroqobah / tafakur sambil berdzikir dan merasakan kedekatan bersamaNYA seiring perjalanan nafas kita.....
Istiqomahlah....
Nanti DIA sendiri yang menuntun ke kedalaman Rahasia SamudraNYA didalam Qalbu ...
Bergurulah kepada Guru Rohani, Guru Tauhid, Guru Robbani yaitu Guru Mursyid agar dapat membimbing perjalanan ruhani lurus  menujuNYA..., karna di jalan yg lurus ternyata masih saja banyak godaan dan cobaan keimanan....hati hatilah....
Niatkan bersamaNYA saja....dimanapun berada....


Demikian penuturan qalbuku semoga bermanfaat dan dpt diambil ibrohnya.˚ *Ashollatu wasallamu 'alaiyka yaa Sayyidi Yaa Rosululloh* 
*Khudz bi yadii... qoolat hillaatii adrikni, yaa Rosulullaah.......*






Seruan Jiwa

Serpihan Qolbu

⚘بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ⚘

“Tidak akan lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya, sehingga lurus lisannya. Dan seseorang tidak akan masuk surga apabila tetangganya tidak merasa aman dari kejahatan lisannya.” (HR Ahmad)

⚘صلوا على النبي صلي الله عليه و سلم⚘