07 Juli 2012

» Sebuah Diary Cinta seorang Lelaki

Posted July 6, 2012 by SyarƖfaĦ ĴamЄЄla in Umum, Cerpen Islami




More Hearts Comments


Ah Cinta, mengapa dikau begitu mempesona. Alangkah buruknya diri ini jika tidak berpaling saat Dikau menyapa. Hmm tapi diriku juga tahu kalau dikau terkenal merepotkan. Jadi mari kita belajar untuk mengenal cinta dengan baik , agar tdk " mirgreen"

Mabuk cinta itu sebuah fenomena yang melegenda, yah saya kira kita sepakat kan wahai para anak muda. Begitu membahagiakan, berbunga-bunga, seolah hidup tanpa derita, mendayu-dayu walau kadang agak memuakkan. Yeah, saya pria jadi wajar-wajar saja terpesona. Ada yang salah? So what gitu loh ? saya mah gak alim-alim amat, bukan penganut Haramisme dan Sesatisme gak penting. Ok, kita lompat

.
Korban Pertama

Hari itu, saat aku lupa kapan aku pertama kali melihatnya. Dia cantik, mungkin sih!. Jujur saja waktu itu lagi ujian Histologi yang bikin pusing . Yah belajar semaleman juga, itu diktat gak bakal habis terbaca. Baru habis separuh, eh yang sebelumnya udah kebaca malah jadi lupa. Oh Tuhan mengapa aku kuliah di tempat menjemukan ini. Tapi kok dia jadi begitu menarik hari ini ya, Jilbab biru yang anggun dengan senyuman renyah yang bisa membuat tersedak. Dia berdiri

Ku lihat Sang Pujaan Hati
Datang Melangkah Terus Menghampiri

Sedikit lagi,……Ujian mulai, duduk di tempat masing-masing. Yaaaah suara menyebalkan itu akhirnya datang juga. Dia berhenti dan “ntar aja ya”, ah senyuman itu, sepertinya rela walaupun tersedak setiap hari.

.

.

Korban Kedua

Ini pria sok alim yang memang rada kalem. Kalem-kalem makan dalem :mrgreen: , secara saya pribadi sudah curiga dari awal kalau dia gak bakal menaruh hati pada yang namanya Bidadari Dunia. Tipikal orang yang rela melajang demi Bidadari Surga. Tapi takdir menuntun jalan hidupnya ke arah lain. Hari itu, ia mendadak romantis dan jadi agak kurang waras(untuk standar biasanya sih). Gelagatnya itu persis gelagat orang jatuh cinta. Senyum-senyum tidak jelas, sangat tidak nyambung kalau ngobrol, lebih ceria dari biasanya, dan sering melirik-lirik ke arah kumpulan Para Wanita. Saya dengan kemampuan analisis yang mengagumkan langsung bisa menerka apa yang sedang terjadi *ho ho ho Narsis mode on*

Kemudian waktu mau pulang, ia menarik tangan saya dan “bisa bicara sebentar, ada yang mau kuomongin” “boleh, tapi jangan lama-lama, kamu tahu kan kalau Guytonku harus habis hari ini”. Mulailah ia bercerita dan ternyata memang benar si alim ini sedang mabuk cinta

Aku Yang Terlelap Sendiri
Terlelap Sampai Tak Sadar Diri

Dasar aneh sekali manusia, mendadak jungkir balik, heeeeeeh dan saya tersenyum ndiriUnhappy

.

,

Korban Ketiga

Yang ini terlalu kabur untuk disebut Mabuk Cinta. Yah mana ada sih orang mabuk sepanjang hari. Kesan saya Pria ini Rada sok Playboy. Cuma sok, karena satu pacar pun ia tak punya, tapi yang disukai kayaknya banyak. Benar-benar Pecinta Wanita. Pintar sih walau tak sepintar saya, tapi jujur saja satu-satunya topik diskusi yang buat dia semangat cuma “Cewek”. Hari itu, ia bilang “kenalin dengan si itu dong”. Saya berhenti membaca Katzung dan menoleh padanya “Ho ho tambah lagi”. “Sumpah, yang ini serius”. Gak usah pakai sumpah, ini no hp nya dan silakan terus sendiri saja. “Begitu dong, temen yang baik”. Saya kembali sibuk dengan Efek Toksik Digitalis dan Dobutamin.

Tak Jauh Seperti Sang Bidadari
Kan Ku Peluk Dia Sampai Mati
Rambutnyapun Indah Bagai Putri
Mirip Iklan di TV

Saya cuma bisa geleng-geleng sinis. Sampai kapan kalian mau dibutakan oleh wanita. Dasar Keracunan Cinta, kalau saja dalam Farmakologi ada pembahasan Efek Toksik Cinta. Mungkin akan jauh lebih menarik.hehehe *tersenyum gak jelas*

Apa sih itu, ah kalian bertiga jangan cuma terpesona. Cinta itu tidak seindah yang dibayangkan, tidak semudah mengejar bayangan, dan tidak semudah Membaca Kaplan. Apa kalian pikir wanita itu cuma sebentuk daging yang artistik?.

Tubuhnya Pun Indah Ku Pandangi
Putih Mulus Dan Seksi

Mereka bisa jadi Bidadari yang membuat kalian gila tapi mereka juga punya racun yang mematikan. Jangan cuma tersedak, bermimpi dan menggila, pikirkan matang-matang. Jangan sampai hangus :mrgreen:

Semua itu cuma kenikmatan semu yang tidak ada artinya. Bagiku, buku-bukuku jauh lebih berarti dibanding kegilaan versi kalian ini.

Namun Sungguh Sayang
Itu Hanyalah Sebuah Mimpi
Terbangunkan Pagi Bersama Matahari

Itu cuma mimpi yang bakal hilang kalau kalian sudah sadar nanti. Mereka bertiga hanya bisa melihatku dengan ekspresi aneh. Yang satu menyiratkan wajah belas kasihan, yang satu lagi cuek wa acuh tak acuh, dan yang satu lagi menggerutu “Giliranmu nanti”.

.

.

Kena BatuNya

Agak lama juga setelah itu, lupa tepatnya hari apa. Hanya saja waktu itu masih zaman-zamannya sibuk berebut Bus Mahasiswa. Ada kuliah tapi lupa juga sih, tak sengaja bersentuhan dengan seorang gadis. Sangat berasa, dan entah mengapa baru kali ini saya sadar kalau dia “cantik”.

Aku Bergetar Disentuh Dia
Mataku Terbang Sampai Ke Langit

Tentu saya sudah kenal jauh sebelumnya, orangnya baik tapi rasanya biasa-biasa saja. Hari itu kok mendadak jadi keracunan ya, gadis ini punya kumpulan teman-teman tersendiri yang lumayan dekat dengan saya (dibanding yang lain sih).

Kena batunya, Cinta itu ternyata gak baik diretokin. Ia tinggal balas mencela sambil melempar karma dan akhirnya malah Menjilat ludah sendiri. Apalah daya, Mencinta saja aku sulit :mrgreen:

.

.

GadisKu

Gadis itu sungguh benar-benar gadisku. Diam-diam aku menjadi seperti orang gila. Tentu saja harga diriku yang luar biasa tinggi membuatku memendam semua Rasa yang menyayat ini. Malu juga sih kalau mereka bertiga sampai tahu. Seorang Aku bisa jatuh cinta dan bukan sekedar jatuh tapi benar-benar amblas. Satu-satunya yang bisa kulakukan hanya mensiasati diri. Tapi aku ini Pria, sungguh tak kuasa kalau cuma terpesona. Pernah aku memandangnya begitu dalam dan Ayukku yang manis itu malah menegur

“Gak boleh melihat temen Ma begitu”

Betapa malunya, dan yah waktu tunggu yang penuh derita itu diam-diam berlalu juga. Saat waktunya tiba entah apa yang terjadi. Begitulah hidup, diriku yang sok berharga ini dengan mudahnya meringkuk di hadapan seorang Gadis. Gadis manis yang sederhana dan saat ini aku bahagia dengan itu. Walaupun aku juga merasa betapa diriku yang cuek dan sok berharga ini telah membuatnya kerepotan. Semoga Tuhan Mengabulkan Doaku. 
 http://www.lailahaillallah.com/I_F_A/blog/sebuah-diary-cinta-seorang-lelaki/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar