Sesungguhnya, dosa itu bertingkat-tingkat, ada yang besar dan ada yang kecil. Diantara kedua jenis dosa tersebut, tentunya dosa besar adalah jenis dosa yang harus paling kita waspadai. Jangan sampai kita terjatuh dan terjerumus kedalamnya. Namun ini tidak berarti bahwa kita boleh meremehkan dosa-dosa kecil. Sama sekali tidak! Besar ataupun kecil, kalau namanya dosa mesti kita jauhi.
Apa sajakah dosa-dosa besar itu? Imam Adz-Dzahabi menyebutkan 76 jenis dosa-dosa besar dalam kitab beliau yang berjudul Al-Kabaa-ir wa Tabyiin al-Mahaarim. Ketujuh puluh enam dosa-dosa besar itu adalah sebagai berikut:
- Menyekutukan Allah (syirik)
- Membunuh orang lain
- Sihir
- Meninggalkan sholat
- Menolak membayar zakat
- Durhaka kepada kedua orang tua
- Memakan riba
- Memakan harta anak yatim
- Berdusta atas nama Nabi shallallahu ’alaihi wasallam
- Berbuka pada siang hari bulan Ramadhan tanpa udzur ataupun rukhshah
- Melarikan diri dari medan jihad
- Melakukan zina, dan ia sendiri bertingkat-tingkat dosanya
- Penguasa yang berkhianat terhadap rakyatnya
- Meminum khamr meskipun tidak sampai mabuk
- Sombong, membanggakan diri, dan mengagumi diri-sendiri
- Melakukan kesaksian palsu
- Homoseks (liwath)
- Menuduh wanita mukminah yang baik-baik dengan tuduhan zina
- Menyembunyikan (mencuri) harta rampasan perang
- Mengambil harta orang lain secara bathil
- Mencuri
- Mem-begal dan merampok
- Bersumpah palsu
- Terbiasa berdusta
- Bunuh diri, dan ini termasuk dosa besar yang paling besar
- Hakim yang curang
- Laki-laki yang mendiamkan isteri atau keluarganya berlaku serong
- Wanita yang tampil menyerupai laki-laki atau laki-laki yang tampil menyerupai wanita
- Laki-laki yang menikahi wanita yang telah ditalak tiga lalu menceraikannya kembali karena suruhan dengan maksud agar bisa dinikahi kembali oleh suaminya yang lama, demikian pula sang suami lama yang menyuruh
- Memakan bangkai, darah, dan daging babi
- Tidak bersuci setelah buang air kecil
- Mengambil upeti dari para pedagang dan semacamnya, termasuk didalamnya pungutan-pungutan liar.
- Riya’
- Berkhianat
- Menuntut ilmu karena mengejar dunia dan menyembunyikan ilmu
- Suka mengungkit-ungkit pemberian
- Mengingkari takdir
- Mencuri dengar rahasia orang lain
- Suka melaknat dan mencaci
- Mengkhianati pemimpinnya
- Membenarkan dukun dan ahli nujum
- Wanita yang durhaka kepada suaminya
- Memutuskan silaturahim
- Pembuat patung dan gambar makhluk bernyawa
- Suka menyebarkan fitnah (namimah)
- Meratapi mayit
- Mencela nasab (keturunan)
- Berbuat zhalim kepada sesama makhluk Allah
- Memberontak terhadap imam dengan mengangkat senjata, dan mengkafirkan sesama muslim yang melakukan dosa besar
- Menyakiti dan menghina sesama muslim
- Menyakiti dan memusuhi para wali Allah
- Laki-laki yang memanjangkan pakaian bawahnya sampai dibawah mata kaki karena sombong
- Laki-laki yang mengenakan sutera dan emas
- Budak yang melarikan diri
- Menyembelih binatang sembelihan untuk dipersembahkan kepada selain Allah
- Mengubah batas tanah
- Mencela sahabat-sahabat besar Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam
- Mencela kaum Anshar
- Menyeru kepada kesesatan atau memelopori perbuatan yang buruk (membuat ”sunnah” yang buruk)
- Wanita yang menyambung rambutnya, membuat tato di badannya, dan melakukan perubahan pada bagian-bagian tubuhnya dengan tujuan agar lebih indah dan semacamnya
- Mengancam saudaranya (sesama muslim) dengan senjata
- Menisbatkan diri kepada selain ayah kandungnya
- Thiyarah (meyakini kesialan karena hal-hal tertentu secara tidak logis)
- Makan dan minum dari piring dan gelas yang terbuat dari emas atau perak
- Debat kusir (berdebat untuk menang-menangan)
- Mengebiri, menyiksa, dan membuat cacat budaknya
- Curang dalam timbangan dan takaran
- Merasa aman dari hukuman dan siksa Allah
- Berputus asa dari rahmat Allah
- Mengingkari kebaikan orang yang telah berbuat baik kepadanya
- Menolak memberikan kelebihan air
- Membuat cap dan memukul pada muka binatang
- Berjudi
- Melakukan kejahatan (membunuh dan semacamnya) di Tanah Suci
- Meninggalkan sholat Jum’at
- Memata-matai sesama muslim dan membuka kelemahannya kepada musuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar