04 November 2009

PENAMPAKAN UFO

 
Fenomena penampakan hal seperti ini bukanlah hal yang aneh bagi masyarakt sekitar.Mereka mengenalnya sebagai Pulung Gantung. Ada yang mengaitkan mitos ini dengan banaspati, tak sedikit pula yang mengaitkan pula dengan cattle mutilation.

Penampakan ini biasa muncul pada malam hari kemudian menghilang. Fenomena ini bagi mereka merupakan pertanda buruk.Karena keesokannya akan terjadi tragedi2 aneh, seperti kematian ratusan hewan ternak.

Tidak banyak orang yang bisa menjelaskan bentuk dari pulng gantung itu. Hanya cerita turun - temurun yang menceritakan bahwa bentuknya seperti meteor yang bercahaya sangaaaaaat terang dan dapat dilihat dengan hanya mata telanjang. Bukti2 ternyata menunjukkan kalau pulung gantung ini memang seperti cahaya yang berwarna hijau kemerah - merahan dan bisanya muncuk sekitar pukul 8 malam, saat anak2 kecil sudah tidur. Seperti yang saya katakan tadi, banyak yang menyangkutkan matinya hewan2 ternak ini dengan banaspati, sosok gaib seperti anjing, yang sangat sulit ditangkap karena sangat cepat menghilang. Fenomena anjing yang membantai hewan2 ternak ini bahkan terjadi pula di belahan dunia lain tepatnya Benua Amerika (akan saya ceritakan di kemudian hari).

Kisah yang paling mencekam adalah yang yang terjadi di kelurahan Giri Mulyo, Giri Wungu, Giri Sekar, dan Giri Purwo di kecamatan Panggang.Saat itu sekitar 200 kambing dan anak sapi dibunuh dengan cara yang aneh, dimutilasi dan dihisap darahnya.Kadang hanya disisakan kepala dan kakinya, ada juga yang hanya diambil hatinya.

Saya akan mengutip berita dari media setempat yang menceritakan hal2 aneh ini.

"Sleman, Tribun - Usai heboh gempa dan tsunami, Daerah Istimewa Yogyakarta digegerkan oleh kejadian aneh. Binatang buas yang belum diketahui jenisnya menyerang ternak milik warga di Dusun Sompilan, Tegaltirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (23/9).

Binatang buas itu membunuh delapan ekor kambing dan 14 ekor mentok dengan mengisap darahnya, tapi tidak memakan dagingnya. Pada leher ternak yang mati ditemukan dua lubang bekas gigitan taring binatang buas.

Serangan itu terjadi di kandang kelompok Lembu Manunggal di sebelah barat permukiman. Kandang di lembah Sungai Kucir itu digunakan warga untuk 35 ekor sapi, 29 ekor kambing, ayam, dan mentok.

Kambing yang menjadi korban milik Giman (3 ekor), Bayu Waskito (3 ekor), Sugeng (1 ekor), dan Toko (1 ekor). Ternak yang menjadi korban semuanya berada di luar kandang karena bangunan kandang ambruk diguncang gempa, 27 Mei lalu. Serangan ini baru diketahui warga pukul 05.00.

"Saat akan memberi makan sapi, saya melihat tiga ekor kambing saya rebah di tanah. Kemudian saya dekati dan ternyata kambing saya sudah mati. Pada leher kambing terdapat dua lubang bekas gigitan taring binatang. Yang membuat saya heran, kenapa tidak ada bekas tetesan darah dan kambing tidak dimakan," kata Giman, anggota Lembu Manunggal, Sabtu.

Giman mengatakan, serangan ini memupus rencananya untuk memperbaiki rumahnya yang roboh diguncang gempa. Seekor kambing dihargai Rp 300.000. Rencananya tiga ekor kambing itu dijual untuk membeli semen. "Saya sungguh buntung (rugi), karena tidak ada yang bisa dijual. Harapan saya tinggal seekor anak sapi," kata Giman lesu.

Di sekitar kambing yang mati, warga tidak menemukan bekas darah. Demikian juga 14 ekor ternak mentok milik Wagimin yang diisap darahnya. Warga juga menemukan bulu angsa berserakan di seberang Sungai Kucir, tetapi tidak ada bekas darah dan sisa-sisa daging yang dimakan.

Jejak yang ditemukan warga menunjukkan jejak kaki binatang berkuku tajam. Jejak itu seukuran telapak tangan orang dewasa dengan jari-jari merapat. Jejak itu tidak bisa menunjukkan arah datang dan perginya binatang buas itu. "Kejadian ini baru pertama terjadi di sini," kata Udi Wiharjo, Ketua Kelompok Lembu Manunggal.

Warga menduga binatang buas ini berasal dari Gunung Merapi yang mencari tempat aman saat terjadi erupsi. Dugaan ini kurang didukung fakta karena antara Dusun Sompilan dan Gunung Merapi berjarak 30 km. Kemungkinan kedua, binatang buas itu berasal dari perbukitan karst Gunung Sewu di sisi timur dusun. Perbukitan itu berjarak 5 km dari Dusun Sompilan."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar