21 Agustus 2016

Mengapa serba Aku ?

Bismillaah.....

Cuplikan Dialog  ....

Saya sudah 5 tahun ikut dakwah ,
60 teman saya yang dulunya pemabuk, tukang zina sekarang sudah taubat karena sering SAYA datangi. ...

10 orang kristen sudah SAYA masukkan Islam....

Sudah berapa orang yang kamu ajak kepada kebaikan, sudah berapa orang yang kamu islamkan…???!!!

Umar bin khattnab bekas preman bukan lulusan S2 atau S3, tapi 2/3 dunia telah tunduk kepada islam.....
---------------------------
Bahasan :

Jika kita telah di pakai  Allah swt sebagai Asbab Datangnya HidayahNYA, itu murni KaruniaNYA untuk HambaNYA yg akan mendapat HidayahNYA...

Asbab yg DIA kehendaki bermacam macam....
Bisa  lewat Manusia,  Jin , Malaikat, Binatang , Sebuah Situasi dan Kondisi ,Tragedi, dll yang semuanya tersebar di penjuru alam.....
Allah Swt sepenuhnya mengatur sesuai dengan kehendak dan kebijakanNYA....

Kita sebagai HambaNYA hanya patuh dan takzim menuruti kemauanNYA....

Jadi DIAlah yg Maha Mengatur dan Maha Pemberi Syafaat dengan IzinNYA demi kemaslahatan HambaNYA yg akan DIA  tuju dengan caraNYA....dengan CaraNYA....

Malulah padaNYA jika telah merasa serba SAYA....serba aku.....

SAYA telah berbuat ini.....itu.....
itu karena SAYA......
Wah banyak SAYA.  SAYA.. SAYA..
Atau ..aku...aku..aku.....

Ketika  yg namanya SAYA /aku, telah merasa taat sempurna dan
kemudian  mulai  menilai nilai, membanding bandingkan dirinya dg orang lain.....
Ini menandakan  ke akuan masih meRAJA  di Hawa Nafsunya.....

Seorang Hamba yg sejati, harus membuktikan pdNYA kesejatiannya...dan selalu instropeksi diri dalam muhasabah....

Seorang Hamba sejati selalu berproses membersihkan qalbuNYA disamping menjalankan AmanahNYA sebagai kewajiban dariNYA...

Bukan membanggakan hasil dakwahnya, atau membanggakan karya karyanya...atau membanggakan si Fulan ......dll...
Padahal semua itu adalah gerakan dan tarikan Allah swt yg Maha Cinta, Maha Kasih Sayang...
Wahai.....
bawalah Si pembaca dan Umat Rasulullah saw kpd  kecintaan kpd Allah swt dan Rasulullah saw dengan meraih RidhoNYA saja...
Bukan kpd kebesaran  dan keberhasilan kebanggaan sang aku /SAYA .....

Sungguh kebanggaan diri adalah terjauh dari Akhlak Mulia....

Wallahu a'lam bish showwab
Ashollatu wasallamu 'alaiyka yaa Sayyidi Yaa Rosulullaah.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar