01 April 2013

Sandal yg menjadi Mahkota




by . R Muhammad

Bismillaahirrohmaanirrohiim....................

Terbuat dari kulit yang di jahit seadanya.

Alas kaki yang memang dari tempat-tempat hina dan tercela tak pernah melangkah dan selalu terjaga.

Untuk sementara Kaum Musyrik dan Munafik menganggapnya hina.

Tapi tentang hakikat kemuliaan tahu apa mereka.

Bila Musa Sang Nabi di perintah untuk melepas sendalnya. Karena berada di Tanah Suci Thursina. Untuk bercakap-cakap dengan Tuhan Maha Perkasa.

Tidak demikian halnya. Yang terjadi terhadap Terompah yang semestinya jadi Mahkota.

Baitul Haram, Baitul Maqdis, Lapisan Langit, Neraka, Surga, bahkan 'Arsy dan Sidratul Muntaha di injaknya.

Bahkan ketika berhadapan dengan Rabbul 'Izzah Jalla wa 'Alaa.

Untuk menerima perintah Sholat Yang Lima. Ia tetap melekat di Kedua Kaki Yang Paling Mulia.


Maka Tuhan Yang Maha Pemurah dan selalu Menjaga.

Salahkah..? Salahkah bila kedua terompah tersebut di muliakan dan di junjung serta di sanjung di atas tiap kepala..?

Karena ia takkan Mulia. Kecuali karena selalu di pakai oleh KekasiMU jua..

 Kekasih yang Kau muliakan di setiap Ayat Al-Qur'an yang di turunkan bersama Jibril Yang Terpercaya.

Yang Namanya Kau angkat di dalam Surah 'Alam Nasyrah' yang selalu di baca..

Maka Tuhan.. Biarkan.. Biarkan dan muliakan. Setiap Jiwa yang merelakan dirinya.

 Sebagai alas kaki Para Pewaris dan Keturunan Al-Mushtafa.

Untuk turut membantu, berjuang, membagi, dan menyebarkan Warisan Paling Berharga.

Dengan harapan yang sangat besar di dada.

Agar Sang Nabi Suci tidak kecewa. Bahkan dapat berbangga di sana.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

, dalam hadits diriwayatkan Abu Qatadah r.a,

 “Bagaimanakah sandal Rasulullah shollallahu alaihi wasallam  itu?”
Anas r.a menjawab : “Kedua belahnya mempunyai tali qibal (tali sandal yang bersatu pada bagian mukanya dan terjepit di antara dua jari kaki) (HR. Abu Daud)


Amru bin Huraits meriwayatkan, “Saya melihat Rasulullah saw.mendirikan Shalat dengan menggunakan sepasang sandal yang berlubang (bertambal).” (HR Tirmidzi dan Ahmad)

Sahabatku,
 
Ketika Nabi Musa a.s menghadap Allah Subhanahu wata'ala  di Bukit Tursina, maka disaat itu diperintahkan kepada  Nabi Musa as : 

“lepas kedua sandal mu wahai Musa kau berada di lembah yang suci” (QS Thaahaa 12).

Namun saat Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam  Mi’raj naik ke sidratul muntaha berjumpa Allah Subhanahu wata'ala , beliau tidak di perintahkan untuk  membuka kedua sandalnya...

Sampai-sampai para penyair Arab zaman dahulu dalam syair-syairnya, menulis

 “manakah yang lebih mulia, sandal Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam   atau Malaikat Jibril a.s?.  

Malaikat Jibril a.s tidak bisa naik ke hadhratullah untuk berjumpa dengan Allah Swt, sedangkan sandalnya Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam  bisa naik sampai ke hadhratullah. 

Tentu saja Malaikat Jibril as lebih mulia dari sandal, sandal hanya terbuat dari kulit kambing.

 Akan tetapi karena sandal tersebut terikat dengan kaki Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam  walaupun terbuat dari kulit kambing, maka beliau tidak diperintah membuka kedua sandalnya.

 Boleh jadi ini sebagai tanda bahwa orang-orang yang terikat hatinya dengan Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam akan sangat dekat dengan Allah Subhanahu wata'ala 

 Allah Subhanahui wata'ala  tidak memerintahkan semua yang bersama Rasul untuk berpisah, bahkan sandalnya pun tidak diperintahkan dibuka. 

Boleh jadi hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang hatinya yang terikat cinta pada Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam , kelak Allah-pun tidak akan memisahkannya dan akan bersama-sama Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam  di Surga. Aamiin.

Sandal Rasulullah itu dahulu beliau pakai untuk dakwah dalam rangka mensyiarkan Risalah Dienul Islam. Dahulu Sandal Rasulullah dipakai terbatas di lingkungan rumahnya di Mekkah dan juga Madinah. Sepanjang hidup entah sudah berapa kali Rasulullah Saw berganti sandal. Yang pasti, salah satu bekas Sandal Rasulullah Saw tersebut kini tersimpan rapi di salah satu ruangan rahasia di dalam Museum Negara Topkapi Istanbul,Turki hingga kini. (lihat gambar diatas)


Sandal Rasul itu kini berdiam di sana, tapi mungkin tidak ada yang pernah menyangka bahwa jejak-jejak yang ditinggalkan oleh pemakainya (Rasulullah Saw) kini bukan hanya terbatas di Mekkah atau Madinah, tapi sudah sampai di Eropa, Asia, Amerika, Afrika, Cina, India dan Australia lewat Risalah Dienul Islam. Sang pemilik sandal itu meninggalkan jejak yang begitu mendalam di seluruh alam raya dan di qalbu milyaran kaum muslimin di seluruh dunia.
Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad Saw berserta Keluarganya, dan para sahabat yang mengikutinya dankita ummatnya hingga akhir zaman.

Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.

Semoga Allah Swt menuntun kita dan anak keturunan kita agar senantiasa terikat hatinya kepada Allah dan Rasul-Nya dan semoga kita dan anak-anak keturunan kita senantiasa dalam naungan Dienul Islam. Aamiin Yaa Robbal 'aalamiien




Di hadapan Tuhan, Malaikat dan Para Anbiya'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar