29 September 2012

Laju Kecepatan Cahaya versi Ilmuwan ternyata ada didalam Al-Qur'an



oleh Sayyid Ibra Assegaf ·

Berapa kecepatan cahaya itu?
Dalam fisika, laju cahaya merupakan sebuah konstanta yang disimbolkan dengan huruf c, singkatan dari celeritas (yang dirujuk dari dari bahasa Latin) yang berarti "kecepatan".

Kecepatan cahaya dalam sebuah ruang hampa udara didefinisikan saat ini pada 299.792.458 meter per detik (m/s)
atau 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h)
atau 186.282.4 mil per detik (mil/s)
atau 670.616.629,38 mil per jam (mil/h),
yang ditetapkan pada tahun 1975 dengan toleransi kesalahan sebesar 4×10−9.


Pada tahun 1983, satuan meter didefinisikan kembali dalam Sistem Satuan Internasional (SI) kemudian ditetapkan pada 17th Conférence Générale des Poids et Mesures sebagai ... the length of the path travelled by light in vacuum during a time interval of 1⁄299.792.458 of a second, sehingga nilai konstanta c dalam meter per detik sekarang tetap tepat dalam definisi meter, sebagai jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa pada 1⁄299.792.458 detik atau kalau dibulatkan menjadi 299792.5 Km/detik, demikian angka yang ditemukan dan menjadi kesepakatan bersama para Ilmuwan yang masih diakui hingga saat ini.

Sumber lain juga menuliskan tentang kecepatan cahaya :
US National Bureau of Standards, C = 299792.4574 + 0.0011 km/det
The British National Physical Laboratory, C = 299792.4590 + 0.0008 km/det
Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar: ”Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299.792.458 detik" (atau kalau dibulatkan menjadi 299.792.5 Km/detik)

jadi intinya kecepatan cahaya adalah : 299.792.5 Km/detik


Sampai disini mari kita bertanya, apakah Al-Qur'an, kitab sucinya umat Islam juga memuat keterangan ini? tentang kecepatan cahaya ini? dan Angkanya berapa? dan jika ada, seberapa jauhkan perbedaan angka kecepatan cahaya versi Al-Qur'an itu jika dibandingkan dengan angka kecepatan cahaya versi Ilmuwan diatas?

Bagi kita Umat Islam, Al-Qur’an adalah sebuah kitab suci yang memiliki semua rahasia kehidupan. Begitu banyak misteri yang terkandung didalamnya yang belum terpecahkan. Baik secara ilmu batiniah, maupun ilmu-ilmu lahiriyah atau ilmu-ilmu modern, sains yang berkembang sekarang.


Jika kita secara sepintas lalu saja membolak-balik kitab Al-Qur'an dari lembar ke lembar, juz ke juz, mungkin kita tidak akan menemukan keterangan tentang angka kecepatan cahaya ini didalamnya. Namun jikalah kita mau meneliti Al-Qur'an jauh lebih dalam lagi, lebih jernih lagi, lebih teliti lagi, maka kita akan menemukan keterangan Kecepatan Cahaya ini didalam kitab suci tercinta kita !

Dan ternyata sangat benar, jika kita tafsirkan dengan benar di dalam Al-Qur’an akan ditemukan rumus kecepatan cahaya yang ternyata jika dicocokkan dengan angka-angka temuan para ilmuwan tidak jauh berbeda, yakni : 299.792.5 Km/detik


Inilah ayat-ayatnya :

Surrah Yunus (10) ayat 5 : Huwal ladzii ja'alasy syamsa dhiyaa-aw wal qamara nuuraw wa qaddarahuu manaazila li ta'lamuu 'adadas siniina wal hisaaba maa khalaqallaahu dzaalika illaa bil haqqi yufashshilul aayaati liqaumiy ya'lamuun ("Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (jalan-jalan) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui)

Surrah Anbiyaa (21) ayat 3 : Wa huwal ladzii khalaqal laila wan nahaara wasy syamsa wal qamara kullun fii falakiy yasbahuun (Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya)

Surrah Sajdah (32) ayat 5 : Yudabbirul amra minas samaa-i ilal ardhi tsumma ya'ruju ilaihi fii yaumin kaana miqdaaruhu alfa sanatim mim maa ta'udduun. (Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu)

Berdasar ayat-ayat tersebut diatas, terutama ayat yang terakhir (QS. 32:5) dapat disimpulkan bahwa jarak yang dicapai Sang Urusan selama satu hari sama dengan jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun, dan karena satu tahun adalah 12 bulan, maka waktu tersebut menjadi 12000 bulan.

Sekarang mari kita mainkan rumus fisika, Secara matematis dapat dituliskan sebagai:

c . t = 12000 . L

dimana : c = kecepatan Sang Urusan
t = waktu selama satu hari
L = panjang rute edar bulan selama satu bulan
Panjang rute edar bulan selama satu bulan adalah panjang kurva yang dibentuk oleh bulan selama melakukan revolusi pada sistem periode bulan sideris. Periode bulan sebenarnya ada dua jenis, sideris dan sinodis. Berbagai sistem kalender telah diuji, namun sistem kalender bulan sideris menghasilkan nilai c yang persis sama dengan nilai c yang sudah diketahui melalui pengukuran Dua macam sistem kalender bulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sistem sinodis, yang didasarkan atas penampakan semu gerak bulan dan matahari dari bumi, dimana:

1 hari = 24 jam
1 bulan = 29.53059 hari
2. Sistem sideris, yang didasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap bintang dan alam semesta, dimana:
1 hari = 23 jam 56 menit 4.0906 detik
= 86164.0906 detik
1 bulan = 27.321661 hari

Ada perbedaan antara periode bulan sideris dan sinodis. Pada periode sinodis, satu bulan penuh adalah 29.5 hari dimana posisi bulan kembali ke posisi semula tepat pada garis lurus antara matahari dan bumi, dan rutenya berupa lingkaran. Sementara pada periode bulan sideris satu bulan penuh ditempuh selama 27.3 hari dan rutenya bukan berupa lingkaran, melainkan berbentuk kurva yang panjangnya L. Nilai L ini secara matematis dapat dituliskan sebagai:
L = v . T
Dimana:
v = kecepatan gerak bulan
T = periode revolusi bulan
= 27.321661 hari

Sudut yang dibentuk oleh revolusi bulan selama satu bulan sideris, adalah:

27.321661 hari
a = --------------------- x 360o
365.25636 hari

a = 26.92848o

Sebuah catatan yang perlu diketahui adalah tentang kecepatan bulan (v). Ada dua tipe kecepatan bulan, yaitu:
1. Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan rumus berikut:
ve = 2 . p . R / T
dimana
R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km
T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam
Jadi
ve = 2 x 3.14162 x 384264 km / 655.71986 jam
= 3682.07 km/jam

2. Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta. Kecepatan ini yang akan diperlukan untuk menentukan perhitungan kecepatan cahaya (sang urusan). Menurut Albert Einstein, kecepatan jenis kedua ini dapat dihitung dengan mengalikan kecepatan jenis pertama dengan Cos a, sehingga secara matematis:

v = ve x Cos a
Dimana:
a = sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama satu bulan sideris,
= 26.92848o

Selanjutnya dengan mengingat beberapa parameter yang sudah diketahui berikut ini:
L = v . T,
v = ve . Cos a,
ve = 3682.07 km/jam,
a = 26.92848o,
T = 655.71986 jam, dan
t = 86164.0906 det,
maka nilai kecepatan sang urusan akan menjadi:

c.t = 12000 . L
c.t = 12000 . v.T
c.t = 12000 .(ve.Cos a).T
c = 12000.ve.Cos a.T/t
c = 12000 x 3682.07 km/jam x 0.89157 x 655.71986 jam/86164.0906 det
c = 299792.5 km/det

Jadi:

c = 299792.5 km/det...!!

Kita bandingkan c (kecepatan sang urusan) hasil perhitungan ini dengan nilai c (kecepatan cahaya) sebagaimana yang sudah diketahui!

Nah, Nilai c hasil perhitungan => c = 299792.5 km/detik
Nilai c hasil pengukuran:
1. US National Bureau of Standards, c = 299792.4574 + 0.0011 km/detik
2. The British National Physical Laboratory, c = 299792.4590+0.0008 km/detik
3. Konferensi ke 17 tentang Ukuran dan Berat Standar "Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 detik"

Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran surat ke 32, ayat : 1 s/d 5:

Dengan nama Allah yang Maha pengasih Maha penyayang

Alif Lam Mim. Turunnya kitab ini tanpa keraguan padanya, dari Rabb semesta. Tetapi mengapa mereka mengatakan:"Ia (Muhammad saw) mengada-adakannya". Sebenarnya ini adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelummu; agar mereka mendapat petunjuk Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam periode,kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada -Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu
Kesimpulan:

"Perhitungan ini membuktikan keakuratan dan konsistensi nilai konstanta c hasil pengukuran selama ini dan juga mnunjukkan kebenaran Al-Quranul karim sebagai wahyu yang patut dipelajari dengan analisis yang tajam karena penulisnya adalah Sang Pencipta Alam Semesta. Wa Allahu a’lamu bish-showwaab"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar