17 Januari 2012

Sphagnum palustre memiliki dua gender sekaligus

detail berita
Lumut Sphagnum palustre di gunung Kohala, Hawaii (Foto : National Geographic)
HONOLULU - Tanaman lumut yang tersebar di seluruh penjuru Pulau Hawaii, nampaknya merupakan klon yang menggandakan dirinya sendiri selama 50.000 tahun. Ini bisa berarti lumut tersebut adalah organisme multisel tertua di Bumi.

Lumut Sphagnum palustre yang tumbuh di wilayah basah dan membentuk gambut ini, dapat ditemukan di belahan utara Bumi, namun jenis lumut yang hidup di Hawaii tersebut nampaknya hanya bereproduksi melalui kloning (tanpa seks maupun spora).

Diwartakan National Geographic, Senin (2/1/2012), seluruh sampel populasi lumut tersebut, sama-sama memiliki penanda genetis langka yang serupa. Hal ini mengindikasikan mereka merupakan keturunan dari satu tanaman induk, yang terbawa ke Hawaii melalui angin, sekira puluhan ribu tahun yang lalu.

Sphagnum palustre adalah tanaman unisex, memiliki dua gender sekaligus, dan tidak mungkin melakukan reproduksi seksual.

"Anda dapat berharap menemukan satu tanaman induk memiliki karakter langka ini, namun tidak mungkin ada banyak tanaman induk yang masing-masingnya memiliki karakter langka yang serupa," kata Eric Karlin, salah satu penulis penelitian tersebut sekaligus ahli ekologi tanaman di Rampao College, di New Jersey.

Sisa fosil lumut Sphagnum palustre ditemukan pada gambut berumur 23.900 tahun, di dekat puncak gunung Kohala, di Big Island, Hawaii. Melalui sisa-sisa tersebut, Karlin dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa lumut telah berada di Hawaii setidaknya selama itu, dan mungkin lebih lama lagi.

Mereka menganalisa keragaman genetik populasi lumut di pulau tersebut, di masa kini, dan menentukan tingkat mutasinya. Melalui tingkat mutasi itu, mereka memperkirakan lama waktu dibutuhkan oleh populasi lumut ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar