15 September 2011

Memaafkan Kesalahan Orang lain




Kita manusia dikurniakan hati.Dan kita juga hidup tidak sendiri .Ada orang lain di sekeliling kita.

Dalam hidup bermasyarakat,tidak dinafikan,pasti akan ada hati yang terluka dengan perbuatan pihak yang lain.Itu adalah normal/wajar.

Tetapi,kita sebagai umat Islam,kita tidak boleh menyimpan dendam, menyimpan rasa sakit hati terlalu lama.....................
Kenapa kita tidak boleh berbuat demikian?

Ini karena Allah Subhanahu Wata'ala itu Maha Pengampun.

Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. [39:53]


Jika Allah Subhanahu Wata'ala yang Maha Berkuasa sendiri bersedia mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang telah berdosa yang menyadari kesilapan mereka, mengapa kita hamba yang hina ini tidak membuka hati untuk memaafkan kesalahan orang lain?


Sesungguhnya memaafkan itu lebih baik dari berdendam.

Anas Radiyallahu'an mengkhabarkan, bahawa pernah mendengar Rasulullah Shollallahu 'walaihi wassallam bersabda, Bahwa Allah berfirman, maksudnya :


"Hai Bani Adam, selama engkau berdoa dan berharap terhadap-Ku, Aku ampunkan bagimu apa yang telah terjadi daripada kamu dan tidak Aku hiraukan betapa banyaknya."


"Hai Bani Adam, andaikan dosamu memuncak ke langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, Aku ampunkan bagimu dan tidak Aku hiraukan betapa banyaknya."



"Hai Bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi asalkan engkau tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu pun nescaya aku isi semua itu dengan pengampunan."


Betapa Allah Subhanahu Wata'ala itu Maha Pengampun.

Jadi,kita sebagai hamba yang lemah,hendaklah bersedia mengampuni kesalahan orang lain.


Selain itu,sikap dendam juga (memutuskan silaturahim) tidak baik.

Karena Allah melarang kita memutuskan silaturahim.

Memang susah untuk berbaik-baik dengan seseorang yang telah melukakan hati kita itu.Tetapi,cukuplah dengan kita tidak dendam dengannya,melemparkan senyuman apabila berselisih dan yang paling penting tidak berniat memutuskan silaturahim dengannya.

Wahai sekalian manusia! Bertaqwalah kepada Tuhan kamu yang telah menjadikan kamu (bermula) dari diri yang satu (Adam), dan yang menjadikan daripada (Adam) itu pasangannya (isterinya - Hawa), dan juga yang membiakkan dari keduanya - zuriat keturunan - lelaki dan perempuan yang ramai. Dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu selalu meminta dengan menyebut-yebut namaNya, serta peliharalah hubungan (silaturrahim) kaum kerabat; kerana sesungguhnya Allah sentiasa memerhati (mengawas) kamu. [4:1]



(Iaitu) orang-orang yang merombak (mencabuli) perjanjian Allah sesudah diperteguhkannya, dan memutuskan perkara yang disuruh Allah supaya diperhubungkan, dan mereka pula membuat kerosakan dan bencana di muka bumi. Mereka itu ialah orang-orang yang rugi. [2:27]


Rasulullah Shollallahu 'alaihi wassallam juga menuntut kita bermaaf-maafan.


“Seorang muslim adalah saudara bagi sesama muslim ,kerana itu janganlah menganiaya,jangan membiarkannya teraniaya dan janganlah menghinanya.Taqwa tempatnya disini!Sambil baginda menunjuk ke dadanya sebanyak 3 kali.Alangkah besar dosanya menghina saudara sesama muslim,setiap muslim haram menumpahkan darah saudara sesama muslim.Haram merampas haratanya dan haram mencemarkan kehormatan atau nama baiknya” [Hadis Riwayat Muslim].

“Yang bernama hebat bukanlah orang yang banyak menjatuhkan lawannya,tetapi orang yang handal dan sejati adalah orang yang sanggup menguasai dirinya ketika marah” [Hadis Riwayat Muslim]


Kesimpulan

,jika kita mengharapkan Allah Subhanahu Wata'ala memaafkan kesalahan kita yang besar, mengapa kita tidak mau memaafkan kesalahan orang lain?

Ya,mungkin kesalahan orang lain itu terlalu besar bagi kita untuk dimaafkan,tetapi cubalah jangan dendam.

Yuk kita belajar memaafkan. Akan terasa nikmat di Jiwa...............

Dan adalah lebih mulia bagi kita adalah jika kita mendoakan semoga Allah mengubah hatinya menjadi orang yang lebih sempurna peribadi/akal.


Semoga kita semua mendapat Rahmat dan Hidayah Allah Subhanahu wata'ala kepada diri kita, Aamiin


Saya menulis sebagai peringatan kepada diri sendiri ..........................
........

Apa yang salah adalah dari saya dan mohon dimaafkan,

Yang Benar dari Allah Subhanahu Wata'ala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar