09 Juni 2010

ISLAM DIHUJAT, ANTARA KEBENARAN DAN KEBOHONGAN


Dalam www.mengenal-islam.t35.com
, tertulis pembukaan sebagai berikut:
Selamat Datang ...
Situs ini diperuntukkan bagi masyarakat awam yang ingin mengenal Islam dan Kristen secara benar. Pada umumnya, para ustadz dan guru-guru agama Islam selalu mengajarkan Islam sebagai agama yang cinta damai, agama yang benci kekerasan, agama yang toleransi, agama surgawi, agama yang memperlakukan wanita secara wajar, dan masih banyak lagi kebohongan-kebohongan lainnya. Klaim-klaim mereka seringkali tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Kalau dilihat dari cara peninjauan dalam situs ini yang sangat tidak ilmiah, nampak sekali bahwa kalimat “secara benar” itu adalah klaim arogan. Mereka hanya berani berbicara dalam forum “gentayangan” yang tidak semua orang bisa mendengar, sehingga “secara benar” versi mereka tidak bisa diuji dengan ketat.
Mereka bilang ajaran ulama Islam tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, padahal “lapangan” islam tidak pernah tertutup dan semua orang bisa menyaksikan bagaimana umat islam berinteraksi, baik dengan sesama muslim maupun dengan non-muslim. Memang tidak dipungkiri bahwa ada sekelompok muslim yang terbukti bersikap arogan dan bertindak brutal pada agama lain, tapi jumlah mereka sangat kecil dan tentu tidak bisa dijadikan bukti bahwa Islam secara keseluruhan bersifat arogansi, apalagi ajaran yang disepakati seluruh ulama Islam justru mengutuk tindakan arogansi dan brutal tersebut. Apakah kita akan menyebut Indonesia sebagai “negera pelacur” karena ada satu dua lokalisasi?! Kalaupun misalnya semua agama hanya mengajarkan kebaikan, bukan berarti semua pengikut suatu agama pasti baik sesuai yang diajarkan agamanya.
Sekarang jujur saja, ketika mereka mencari-cari kejahatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dari umat Islam, coba saya sebutkan satu kejahatan saja yang dilakukan oleh sekelompok orang dari umat Kristen, yaitu penjajahan keji yang mereka lakukan terhadap banyak negeri, termasuk negeri tercinta ini. Lupakah mereka bahwa Poertugis dan Belanda yang pernah menjajah negeri ini adalah saudara seagama mereka?! Mungkin dulu leluhur mereka sendiri adalah korban penindasan penjajah beragama Kristen, atau mungkin saja leluhur mereka termasuk yang berkhianat pada negara dengan membantu penjajah dan kemudian menganut agama penjajah itu!
Saya tahu mereka akan bilang bahwa para penjajah itu adalah oknum penganut kristen, saya tahu mereka akan bilang bahwa penjajahan itu tidak direstui Gereja. Dan sebagai orang bijak saya akan terima “cuci tangan” itu, karena saya juga mengatakan bahwa kebrutalan sekelompok oknum muslim itu tidak direstui oleh Al-Qur’an. Namun ada satu hal yang ingin saya perbandingkan, yaitu jumlah oknum yang terdapat dalam umat Islam dan yang terdapat dalam umat Kristen. Kita tidak perlu membicarakan sejarah bangsa lain, karena akan lebih sulit untuk melacak kebenarannya. Kita cukup membicarakan sejarah bangsa sendiri ini. Sejak lima abad yang lalu, sejak negeri ini kedatangan dua kelompak orang asing, yang satu beragama Islam dan yang lain beragama Kristen, dari kelompok yang mana yang lebih banyak menorehkan cacatan hitam?! Semua orang tahu bahwa sekelompok ulama islam -yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari- datang ke negeri ini membawa pembaharuan besar yang mengangkat harkat masyarakat pribumi, sedangkan ribuan serdadu beragama Kristen justru datang ke negeri ini sebagai penjajah, penjarah dan pemerkosa. Sejarah ini bukan versi ulama Islam, tapi diriwayatkan oleh bangsa Indonesia! Maka tidak ada alasan untuk mereka sangkal.
Sekali lagi, saya terima “cuci tangan” mereka bahwa penjajahan itu tidak direstui Gereja, bahwa para penjajah itu hanyalah oknum umat Kristiani. Tapi tidakkah mereka merasa malu untuk menarik kesimpulan negatif tentang suatu kelompok berdasarkan oknum jahat yang jumlahnya jauh lebih sedikit dari oknum jahat di kelompok mereka?! Mereka ibarat menghinakan anak orang lain yang wajahnya berjerawat sementara anak dia sendiri wajahnya bopeng.

***
Ketika mereka bilang banyak kebohongan yang dilakukan oleh ulama Islam, hanya ada satu kelompok yang bisa percaya dengan pernyataan mereka itu, yaitu orang dungu yang mudah percaya berita tanpa meneliti. Tidak seorang muslimpun akan percaya dengan pernyataan itu, karena muslim yang jahat sekalipun tahu bahwa kejahatan itu diakibatkan karena mereka terlalu jauh dari ulama. Demikian pula dengan non-muslim yang bijak, mereka tidak akan serta merta percaya dengan pernyataan miring yang dilontarkan oleh orang yang memang membenci Islam. Sekarang begini saja, ketika si A memang dikenal membenci si B, kemudian Anda mendengar si A menjelek-jelekkan si B, apakah orang bijak akan lengsung percaya? Situs yang mengatasnamakan Kristen ini sangat jelas menampakkan kebenciannya terhadap Islam, bagaimana mungkin orang bijak akan percaya begitu saja mendengar komentarnya tentang Islam.
Ketika pertama kali saya membuka situs itu, hati saya sangat marah, karena situs ini sampai berani mengatakan Tuhan saya, Allah, adalah syetan. Namun setelah saya baca lebih banyak, sayapun sadar kalau situs ini hanyalah forum anak-anak ingusan yang didikte oleh kebencian dan ketidakdewasaan. Sayapun berusaha mengelus dada dan bersikap dewasa agar tidak ikut kekanak-kanakan. Setelah saya baca keseluruhan isi situs ini, saya tidak hawatir pengunjungnya akan terpengaruh, karena isinya sangat tidak ilmiah dan terkesan asal-asalan, apalagi banyak kalimat kotor yang menunjukkan bahwa para penulisnya adalah orang-orang yang tidak berpendidikan, saya bahkan tidak yakin kalau mereka sekolah sampai lulus SD. Namun, saya hawatir ada muslim lain yang tidak bisa menahan diri dan kemudian meladeni anak-anak ingusan itu, sehingga akan terjadi masalah besar yang dapat berdampak negatif pada kerukunan antar umat beragama, maka sengaja saya bukukan isi dan pelurusan situs ini, setidaknya untuk menenangkan hati umat Islam, karena buku ini mempertegas bahwa yang mereka hadapi itu adalah anak-anak ingusan.

***
Kemudian mereka melanjutkan dengan menulis:
Islam "agama" Pemuja Setan
Dan sesungguhnya, semua sepak terjang mereka memang didukung oleh ajaran murni mereka (Quran & Hadist). Jadi, bukan salah orangnya atau oknum di dalam agama tersebut, melainkan memang agamanya yang tidak benar.
Bila kita tidak mencoba untuk mengenal sendiri Islam dari dekat terutama dengan membaca langsung kitab Alquran dan sumber-sumber tersembunyi mereka, kita tidak akan bisa mengerti dan memahami mengapa umat Islam cenderung kasar dan bertabiat pemarah, enggan menerima kritik, angkuh pantang dihina, suka membuat kerusuhan massal, beringas dengan perampokan dan penjarahannya sambil memperkosa, suka teriak-teriak "Allahuakbar". Dari kitab Alquran, setidaknya, kita bisa mengerti mengapa mereka seperti itu.

Semakin jelaslah bahwa tuduhan mereka itu hanya asal-asalan saja, karena Al-Qur’an justru beberapa kali mengulang pernyataan bahwa “syetan adalah musuh yang nyata”, bahkan pernyataan Al-Qur’an ini kemudian menjadi semacam pepatah yang biasa diungkapkan oleh umat Islam ketika membicarakan soal syetan, termasuk ungkapan dalam bentuk sajak dan puisi.
Kemudian mereka menjelek-jelekkan isi Al-Qur’an, padahal orang Arab sendiri -termasuk yang membenci Islam- sejak diturunkannya Al-Qur’an tidak ada yang menemukan pernyataan nista dalam Al-Qur’an. Seandainya memang Al-Qur’an berisi ajaran hina, tentu yang kafir duluan adalah orang Arab. Mana mungkin orang Arab terlambat mengetahui isi buruk Al-Qur’an dan kedahuluan anak ingusan yang bahkan tidak mengerti bahasa Arab. Jadi pernyataan mereka ini sangat tidak logis. Asal tahu saja, Al-Qur’an diturunkan pada masa keemasan kesusasteraan Arab. Jangankan pernyataan nista, bahasa yang kurang fasihpun akan mudah tertangkap oleh sastrawan-sastrawan besar Arab ketika itu. Namun sampai saat ini Al-Qur’an justru dijadikan rujukan dalam dunia sastra Arab dan dunia peradaban, baik oleh orang Arab maupun non-Arab yang mengerti kesusasteraan Arab, baik yang muslim maupun yang non-muslim.
Mereka bilang kalau ajaran Islam memiliki sumber-sumber yang tersembunyi. Semua orang bisa saja menuduh sebuah kelompok memiliki ajaran tersembunyi. Saya juga bisa kalau hanya sekedar ngomong bahwa agama anu mewajibkan pemeluknya untuk memperkosa wanita agama lain.
Mereka bilang kalau umat Islam itu suka memperkosa karena memang diajari oleh Al-Qur’an. Asal tahu saja, sampai saat ini hanya Al-Qur’an yang paling menghawatirkan pelecehan terhadap kaum perempuan. Islam membimbing kaum perempuan untuk rapi berpakaian rapat agar tidak menjadi mangsa mata jelalatan, Islam membimbing muda-mudi untuk tidak berpacaran karena hawatir terjadi “kecelakaan” yang cenderung merugikan pihak perempuan, Islam bahkan membatasi pergaulan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram karena hawatir terjadi “kecelakaan” dan pemerkosaan. Semua orang tahu itu, lantas dari mana anak-anak ingusan ini menyimpulkan bahwa Al-Qur’an memang mengajari pemerkosaan? Apa dari sumber tersembunyi itu lagi? Dalam Islam tidak ada sumber bersembunyi, justru mereka inilah yang bersembunyi dibalik jaringan internet karena takut berbicara di forum terbuka, bukan takut ditampar mukanya, tapi takut menerima kenyataan bahwa mereka akan dianggap anak ingusan dan digemesin bahkan oleh saudara seagama mereka sendiri.

***
Mereka berkata:

Di samping itu, para Ustadz dan Ulama-ulama kampungan seringkali menyebarkan fitnah dan mengajarkan Kristologi yang keliru kepada umat Islam terutama Islam kalangan bawah. Di situs ini kita jawab tuduhan-tuduhan mereka terhadap ajaran kekristenan. Lewat situs ini pula, mari kita singkap kebohongan-kebohongan mereka! Mari kita bongkar kedok syaitan yang suka mengatasnamakan agama di zaman akhir ini.

Mereka sebut ulama-ulama kampungan mengajarkan Kristologi pada orang awam saja. Setahu saya justru ulama kristologi yang paling banyak berpenampilan moderen. Dan setahu saya, pembahasan Kristologi oleh ulama Islam justru sangat jarang dibicarakan di kampung-kampung. Diskusi dan buku-buku Kristologi selalu dipublikasikan secara umum. Kalau kita mengikuti perhelatan Kristog semacam Ahmed Deedat, orang awam justru banyak yang tidak kebagian kursi dalam forum-forum beliau. Asal tahu saja, justru ilmuan-ilmuan Kristen yang lebih banyak manggut-manggut ketika orang semacam Ahmed Deedat mengupas soal Kristologi. Jadi, sangatlah tidak benar apa yang mereka katakan bahwa ulama Islam hanya mengajarkan Kristolagi pada orang awam. Nampaknya mereka belum pernah masuk ke toko-toko buku dan produk multimedia, dimana disitu terdapat banyak buku-buku dan rekaman diskusi kristologi yang dijual dan juga dibeli oleh kalangan berdasi.
Mereka bilang mau membahas kristologi di situs ini. Hal itu saya anggap tidak berarti, karena forum mereka hanya forum gentayangan yang tidak bisa dikejar untuk dibuktikan keunggulannya. Kalau mereka merasa benar dan bisa maka silahkan saja mereka tulis buku dan buat forum ilmiah terbuka, kemudain mereka rekam untuk disebarkan. Saya sendiri menantang mereka di forum seperti itu, kalau saya kalah berdebat soal ketuhanan dan agama maka saya siap untuk mereka salib sebagaimana pendahulu mereka menyalib “tuhan” mereka!

***
Mereka kemudian berkata:
Situs ini bukan bermaksud menjelek-jelekkan agama Islam, tetapi secara jujur hendak mengungkap kebenaran tentang apa dan bagaimana Islam itu yang sebenarnya. Situs ini 100% dikelola oleh pribadi, tidak bersangkut paut dengan organisasi atau lembaga manapun.

Kalau menyebut Allah syetan, Muhammad syetan dan Islam syetan itu bukan menjelek-jelekkan agama Islam, lantas menjelek-jelekkan agama Islam itu yang seperti apa?


ANTARA KRITIK DAN PENGHINAAN


Mereka berkata:
Kebebasan berpendapat adalah juga kebebasan untuk mengkritik tokoh dan agama yang dimuliakan seseorang. Tanpa kebebasan seperti itu tidak akan ada kebebasan.

Semua sepakat bahwa mengkritik siapapun itu sah-sah saja, termasuk tokoh atau sosok yang dipertuhankan orang lain. Namun yang terdapat dalam situs ini bukan kritik, melainkan penghinaan dan tuduhan secara sepihak terhadap Islam tanpa melibatkan ulama Islam untuk menjelaskan hal-hal yang mereka anggap musykil. Misalnya ketika mereka katakan bahwa umat Islam menuhankan Hajar Aswad karena batu ini dicium oleh umat Islam. Mestinya mereka tanya dulu kepada ulama Islam kenapa Hajar Aswad dicium, kalau mereka mendapatkan jawaban yang dianggap tidak logis maka silakan saja berkomentar. Mereka sama dengan menuduh pelacur terhadap perempuan yang membeli kondom di supermarket, karena mereka pikir kondom itu hanya dipakai oleh pelacur!
Barangkali perlu dijelaskan pada anak-anak ingusan ini apa yang disebut “kritik” itu. Kritik adalah meminta klarifikasi atas suatu tindakan yang dianggap salah. Maka orang yang kritis adalah orang yang tidak mudah menerima suatu pernyataan tanpa penjelasan yang memuaskan. Kritik seperti inilah yang bebas dilakukan oleh siapa saja terhadap apa dan siapa saja.
Adapun hujatan berdasarkan anggapan sendiri tentang perihal orang lain, itu bukanlan kritik, melainkan tindakan arogan yang mencerminkan ketidakdewasaan pelakunya. Menurut logika dan mengacu pada HAM (hak asasi manusia), hal ini tidak termasuk yang bebas, karena akan menimbulkan kekacauan yang merata. Saya katakan “menurut logika dan mengacu pada HAM”, karena saya pikir mereka tidak punya agama dan norma, bahkan saya tidak yakin mereka sering membaca dan merenungkan ayat-ayat iman dan akhlaq dalam kitab suci mereka sendiri, yaitu Injil.

***

Mereka berkata:
Kepercayaan tidak harus dihormati. Mereka harus dikritisi, dicermati, dipertanyakan dan jika kekurangan bukti, harus dibuang.

Kalimat itu nampak tidak bermoral. Selama ini, para pengamat HAM justru sepakat untuk menghormati kepercayaan siapa saja. Adapun soal mengkititisi kepercayaan, maka ketahuilah bahwa Islam adalah satu-satu agama yang kitab sucinya menantang untuk dikritisi.
Asal tahu saja, sampai saat ini, banyak buku dan vcd memuat dialog yang mempertanyakan banyak hal tentang Islam dan dijawab dengan logis, dan tanpa mengurangi penghormatan saya terhadap hak mereka mempercayai Injil masa kini, saya katakan bahwa banyak pertanyaan yang diajukan kepada para penginjil tentang hal-hal ganjil dan mereka belum menjawab dengan logis! Kalau ada yang menganggap kalimat saya ini sebagai hal mengada-ada, maka saya siap dipanggil dalam forum terbuka untuk membuktikan semua itu. Nama dan alamat saya sangat jelas! Tidak seperti situs ini yang gentayangan dan tidak diketahui orang dan alamatnya!

***

Mereka berkata:
Banyak terdapat segala macam kepercayaan. Jika seseorang harus menjaga mulutnya agar tidak berkata apapun yang mungkin melukai kepercayaan orang lain, maka orang itu tidak bisa berkata apa-apa sama sekali.

Entah apa dasar mereka mengatakan itu. Mereka pikir kebebasan itu bebas mengakatakan apa saja walaupun akan melukai perasaan orang lain. Nampak sekali kalau mereka bukan hanya tidak beragama, tapi juga tak bermoral. Saya rasa hal ini akan dipahami oleh setiap orang yang berjiwa normal.

***

Mereka berkata:
Banyak orang yang memuja Hitler. Apa kita menyarankan orang jangan bicara apapun yang melawan Hitler karena mungkin akan ada orang yang terlukai hatinya? Saat ini orang-orang Korea Utara percaya bahwa Kim Jung Il adalah semacam dewa. Haruskah kita jaga lidah kita dan menghormati monster sadis ini karena ada orang yang mencintai dia dan akan sakit hati jika kita kritik dia? Para pengikut Jim Jones memuja psikopat itu sedemikian sehingga ketika beberapa orang berhasil kabur dari kelompok itu dan menulis hal-hal yang menentangnya, pemuja-pemuja yang lain membunuh mereka. Ini juga terjadi dalam kasus kelompok pemujaan lain.

Mereka mau menyamakan Islam dengan kelompok-kelompok yang jelas terbukti keji. Tidak banyak komentar saya, karena hal ini sangat jelas mengada-ada! Kalau tanpa bukti, siapapun bisa saja menuduh siapapun dengan tuduhan apapun.

***



Mereka berkata:
Yesus sering dijelek-jelekkan. Seseorang dengan pemikiran aneh menempatkan salib di dalam botol berisi air kencing dan menyebutnya karya seni. Kristen marah, tapi ini hanya karena kota New York mengijinkan penyimpangan ini dipertunjukkan di museum kota yang dibayar dari uang pajak mereka. Protes dilakukan terhadap museum, tidak terhadap ‘artis’ idiot itu. Artis itu tidak pernah diancam dan tidak takut kehilangan nyawanya. Sebaliknya para muslim membuat kerusuhan dan membunuhi orang-orang tak bersalah ketika beberapa kartun tentang Muhammad dibuat. Ini saja cukup bukti bahwa Islam adalah 'sebuah sekte pemujaan', bukan sebuah agama.

Apabila yang dimaksud Yesus itu adalah Nabi Isa, maka ketahuilah bahwa umat Islam lebih menghormati beliau daripada umat Kristen sendiri. Misal saja, Ulama Islam melarang untuk menggambar Nabi Isa walaupun dengan wajah yang tampan sekalipun, sementara umat Kristen malah menggambar beliau dalam pose yang sangat tidak terhormat (disalib dan hampir telanjang). Bagi saya, jangankan Nabi saya digambar hampir telanjang, saya bahkan tidak terima seandainya ayah saya digambar dengan pakaian celana pendek dan kaos oblong. Bagi saya, Nabi saya jauh lebih saya hormati dari ibu dan ayah saya! Begitulah saya beragama, demikian pula dengan umat Islam yang lain. Saya jadi tidak bisa memahami bagaimana cara mereka beragama!
Mereka merasa bijak karena mendiamkan simbol Nabi atau tuhan mereka dikencingi orang. Apakah mereka juga akan diam dan tidak marah ketika ada yang mengencingi foto ibu mereka? Kalau mereka diam dan tidak marah maka mereka tidak jauh beda dengan keledai dan anak keledai! Kalau mereka tidak marah berarti bagi mereka Nabi atau Tuhan itu bahkan tidak seberarti seorang ibu.
Ketahuilan, kami orang Islam menempatkan Tuhan dan Nabi jauh diatas yang lain, temasuk ibu sendiri. Karena Tuhan adalah Tuhan dan Nabi adalah penunjuk jalan Tuhan. Apa yang diberikan seorang Nabi jauh lebih berarti dari pemberian siapapun, termasuk Ibu. Begitulah kami beragama.
Soal pembunuhan yang mereka katakan tidak perlu dikomentari, karena sampai saat ini tidak terbukti secara ilmiah bahwa Islam mengajarkan tindakan brutal. Tanpa bukti, siapaun bisa menuduh siapapun dengan tuduhan apapun! Adapun yang mereka katakan bahwa orang-orang yang terlibat dalam pembuatan kartun Nabi Muhammad itu tidak bersalah, maka hal ini lebin membuktikan keseriusan mereka didalam memahami kebebasan dengan bebas sebebas-bebasnya. Dengan demikian, justru merekalah yang sebenarnya menghendaki hukum rimba; Bebas komentar, bebas menuduh, bahkan bebas menerkam; Yang sakit hati salah sendiri sakit hati; yang mati salah sendiri tidak bisa bela diri!

***

Mereka berkata:
Siapa bilang kepercayaan harus dihargai? Hanya mereka yang tidak bisa membela kepercayaannya secara rasional yang ingin perlindungan terhadap kritik kepercayaan mereka. Karena kepercayaan mereka begitu menjijikan, mereka ingin memaksa orang lain untuk menghargai kepercayaan mereka melalui undang-undang.

Mereka memberi kesan bahwa Islam tidak rasional dan oleh karenanya selalu memaksa untuk dipeluk. Ketahuilah bahwa hampir semua umat Islam hafal ayat LAA IKRAAHA FIDDIIN, tidak ada paksaan dalam beragama. Adapun soal kerasionalan Islam, berapa banyak diskusi digelar untuk menguji kerasionalan Islam, yang menggelar adalah orang Islam sendiri dan mempersilahkan non muslim untk mengkritik. Tapi belum pernah ada lembaga Kristen yang berani menggelar diskusi dan mempersilahkan non Kristen sebagai pengkritik. Paling-paling hanya ada yang berani membuka situs gentayangan seperti ini! Apa perlu diyakinkan lagi, saya tantang para pengisi situs ini untuk membuat forum diskusi, biar mereka siapkan tim dan pertanyaan tentang Al-Qur’an, saya juga akan siapkan tim dan pertanyaan tentang Kristen. Nama dan alamat saya jelas, tinggal tentukan waktu dan buat kesepakatan!
Ketika umat Islam menginginkan agar syari’at Islam menjadi undang-undang, itu karena syari’at Islam adalah konsep yang jelas dan lengkap, termasuk dalam hal kenegaraan. Adalah sebuah kewajaran bila umat Islam menawarkan atau menginginkan pemberlakuan syari’at Islam. Namun Islam sendiri tidak pernah menyuruh pemeluknya untuk memberlakukan syari’at dengan jalan tidak sehat. Dalam sejarah pemberlakuan syari’at Islam, sejak zaman Nabi Muhammad hingga sekarang, yang terjadi selalu dengan damai, baik melalui persaingan partai yang sehat maupun atas kemauan mayoritas masyarakat. Dan dalam sejarah perjalanan pemberlakuan syari’at Islam, hukum Islam belum pernah menorehkan sejarah kelam. Sekali lagi sejarah berdasarkan bukti ilmiah, bukan sejarah dusta yang siapa saja bisa membuat-buat.

***

Mereka berkata:
Jika para muslim dapat menjawab kritik yang diangkat terhadap Islam, mereka tidak akan bertingkah begitu sadis. Mereka melakukan sensor dan kekerasan persisnya karena mereka gagal dalam hal penggunaan akal. Kenapa para pengikut agama lain tidak bertingkah seperti ini dan kenapa para pengikut aliran pemujaan melakukan hal ini? Karena kebiasaan ini adalah kebiasaan kelompok pemujaan. Islam bukanlah agama tapi adalah sebuah kelompok pemujaan yang berkembang lebih luas.

Hanya katak bodoh dalam tempurung yang mau percaya dengan kalimat ini!

***

Mereka berkata:
Alasan kenapa Islam bertahan selama ini persisnya karena strategi fallacy (buah pikiran yang keliru). Para muslim akan mengeluarkan ancaman-ancaman mereka untuk mengintimidasi para pengritik mereka dan membungkam mereka lalu mengumumkan kemenangan. Ini sebabnya diskusi sungguhan antara akademisi muslim dan para pengritik Islam tidak pernah terjadi. Alasannya adalah para muslim tidak tahan terhadap kritik akan nabi mereka. Kenapa? Apa karena mereka tidak bisa menjawabnya? Segera setelah mereka sadar akan posisi mereka yang tersudut dan dalam bahaya mereka mencari alasan-alasan untuk kabur.

Diskusi sungguhan antara akademisi muslim dan para pengritik Islam tidak pernah terjadi? Ini menunjukkan bahwa para penulis situs ini hanya amatiran dan dibayar untuk didikte.
Kemudian mereka bilang bahwa Islam bertahan karena pemimpin-pemimpin Islam mengintimidasi dan mengancam. Padahal, sejarah mencatat bahwa sejak zaman Nabi Muhammad, Islam itu dipeluk oleh orang-orang lemah dan miskin. Jangankan untuk mengintimidasi, untuk hidup sendiri saja mereka susah. Islam dipeluk oleh orang-orang kecil karena Islam membela dan memperhatikan mereka. Dalam sejarah pemimpin-pemimpin Islam, nama-nama besar yang ada diurutan teratas adalah orang-orang yang kehidupannya sederhana dan lemah lembut terhadap rakyat jelata. Mereka hanya nampak mengerikan ketika berhadapan dengan orang-orang jahat yang mau menjajah atau menghina kehormatan bangsa.
Dalam catatan peperangan Nabi Muhammad, semua peperangan terjadi atas serangan orang kafir, makanya kebanyakan peperangan itu terjadi di sekitar kota Madinah dan musuhnya datang dari Makkah. Di Indonesia, peperangan antara umat Islam dan umat Kristen terjadi karena serdadu Kristen yang menyerang dengan menjajah negeri ini. Umat Islam Indonesia belum pernah datang ke Portugis atau Belanda untuk mengusik umat Kristen di sana, tapi serdadu-serdadu Kristen dari Portugis dan Belanda itulah yang datang menindas kaum muslimin. Lantas darimana mereka bilang bahwa Islam bertahan karena kaum muslimin mengintimidasi?!
(bersambung...)
 
http://www.facebook.com/habibullahbaalawi?ref=mf#!/notes/ali-azmatkhan/islam-dihujat/404249563287

Catatan :  Ali Azmatkhan

1 komentar:

  1. pendapat anda ada benarnya juga, dan masih banyak bukti-bukti lainnya di www.siaranalhayat.com

    BalasHapus