15 Desember 2009

WAH TEGA

BEKASI--Pupuk bantuan pemerintah untuk para petani ternyata tercampur barangn berbahaya. Setidaknya ini terjadi di Desa Sukadarma, Kecamatan Sukatani, Bekasi, Jabar.

Sebanyak 1,9 ton pupuk organik bantuan dari pemerintah pusat untuk Desa Sukadarma bercampur dengan jarum suntik dan beling. Para petani mengetahui hal ini ketika menabur pupuk tersebut ke lahan pertanian mereka.

Beberapa petani yang tergabung dalam kelompok tani Sumber Rahayu I mengaku telah menabur pupuk tersebut pada tanamannya. Sedikitnya 800 kilogram pupuk yang telah mereka sebar di lahan pertanian masing-masing.

Ketua kelompok tani Sumber Rahayu 1, Burhan, mengatakan setelah melakukan pemeriksaan dengan seksama benda berbahaya yang ada di dalam pupuk tersebut, memang ditemukan pecahan kaca (beling) dan jarum suntik. “Ini bisa mencelakakan petani," kata Burhan, Selasa (8/12).

Burhan menjealaskan, pupuk organik merek Granul buatan PT Sang Hyang Seri (Persero) ini diberikan kepada sekitar 300 kelompok tani di beberapa kecamatan di Kabupaten Bekasi. Akibat kejadian ini, kata Burhan, para petani memberhentikan pemupukan dan segera memberitahukan kepada kelompok tani lain yang mendapatkan bantuan pupuk yang sama.

Penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Desa Sukadarma, Ajat, telah mendapatkan laporan dan langsung memeriksa pupuk yang bercampur dengan benda-benda berbahaya tersebut di beberapa lokasi. "Justru awalnya saya tidak tahu kalau pupuk itu bermasalah. Untungnya salah satu anggota memberi tahu saya kalau banyak bekas jarum suntik dan beling di dalam pupuk," ungkapnya.

Selain itu, Ajat mengatakan, pupuk yang telah disebar sudah tercampur air dan lumpur. Sehingga, petani tidak melihat dan merasakan hal itu. "Untungnya belum ada petani yang terluka," tuturnya.

Ajat pun telah melaporkan secara lisan kepada UPTD (Unit Pelayanan Teknis Daerah) Bidang Pertanian dan Perkebunan Kecamatan Sukatani. Namun, kata Ajat, belum ada tindakan yang dilakukan UPTD untuk menangani masalah ini.

"UPTD belum mau bertindak sebelum ada laporan tertulis dari kami. Minggu ini kami akan mengirim laporan tertulis kepada UPTD agar masalah ini dapat segera terselesaikan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Sobni, mengaku telah mengetahui kejadian ini. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, kata Sobni, pupuk yang ditemukan telah tercampur beling dan jarum suntik akan segera ditarik.

"Ini hanya kasuistik saja. Tidak semua pupuk bantuan tersebut mengandung beling kok,” katanya. c14/rif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar