Seorang profesor yang bernama Akihito, peneliti yang secara khusus mendalami masalah saraf di sebuah perguruan tinggi di Tokyo, Jepang, dua tahun yang lalu, pernah mengadakan riset terhadap 240 orang, yang berusia antara 6 hingga 29 tahun. Dia menemukan, mereka yang bermain electronic games yang mencapai hingga 2-7 tahun, tidak sanggup menyampaikan gelombang ke target pada tingkat kegiatan bagian yang paling depan dari lobus anterior pada otak besar. Padahal otak-besar memerankan peranannya untuk memperkuat serta mengkontrol terhadap emosi seseorang.
Profesor Akihito menyatakan: "Jikalau frekwensi gelombang pada otak sangat rendah, maka manusia akan gampang sekali marah, lagi pula, susah sekali untuk berkonsentrasi (memusatkan pikiran). Kami sangat kuatir akan efek dari elektrik-games terhadap otak besar manusia. Kamipun sangat kuatir sekali akan ada kemungkinan pengaruh terhadap sistem syaraf pengendali diri." Kegiatan gelombang pada otak yang rendah ketika berhenti bermain elektrik-games, dan beralih ke permainan lain seperti; congklak, dalam waktu kurang-lebih tiga bulan, maka aktivitas gelombang otak kita akan pulih kembali ke taraf normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar