31 Desember 2009

KEAJAIBAN DALAM SIWAK DARI SEGI SAINS DAN RESEARCH




Pada Hadits riwayat Abu Hurairah, meriwayatkan: Rasul Allah (may peace be upon him) berkata: “adalah bahwa saya ( Nabi Muhammad S.A.W bila tidak menjadi beban atau kewajiban saya saya akan memerintahkan mereka untuk menggunakan siwak (tooth-stick) di setiap waktu sholat, dan riwayat lain Menceritakan hadits dari dua imam ,
Pada riwayat oleh Abdullah ibn Abbas, bahwa Rasulullah berkata: “menyarankan agar melakukan penyikatan gigi dengan siwak dikarenakan dapat membersihkan mulut dan mendapatkan kenikmatan Allah yaitu pahala “riwayat oleh al – Byhaki dan Al-Bukhari. Dan menurut riwayat Siti Aisyah R.A berkata penyikatan dengan siwak dapat membersihkan gigi dan mulut dan mendapat kenikmatan Allah atau Pahala “diriwayatkan oleh ibn Majah dari abi umamah,
Pendapat Islam terhadap penyikatan gigi dengan siwak :
An-Nawawi berkata ia adalah Sunnah dan tidak wajib dalam kondisi apapun
melalui konsensus dari ulama.
Ibnu al-Kayyim berkata: penyikatan gigi dianjurkan untuk bertindak baik pada saat
puasa dan tidak puasa didalam setiap waktu karena tidak ditetapkan dalam hadis, juga dibutuhkan untuk orang yang berpuasa .
Penyikatan gigi dengan siwak dan pengaruhnya pada kesehatan:
makanan dan minuman yang masuk kedalam mulut, menghubungkan mulut dengan udara luar sehingga banyak resiko kuman masuk dan kuman jenis orogerminal grup seperti staphylococci, streptococci, pneumococcus, lactobacillus, bacilli dan spirochaeta. Kuman ini tidak aktif dalam orang yang sehat, namun dapat menular dan berbahaya jika sisa makanan berada di mulut dan antara gigi sampai terjadi fermentasi kuman yang dimana dapat menyebabkan bau busuk, gigi busuk atau garam pertumbuhan sekitar gigi yang dapat berakibat (dental calculus) atau radang gusi dan penyakit pada gusi. Selain itu, kuman ini dapat berpindah ke daerah-daerah yang jauh di tubuh membuat berbagai infeksi, seperti radang perut, sinusitis atau tracheitis dan dapat menimbulkan abscess di berbagai tempat di dalam tubuh , apalagi ia dapat mengakibatkan pyotoxinemia penuh dengan darah atau kuman yang dapat menyebabkan panas di tubuh . Diketahui bahwa yang paling penting untuk menjaga dalam mulut adalah gigi, sehingga mereka mempunyai fungsi penting dan mereka dapat menjadi penyakit yang besar terhadap kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, gigi dilakukan penyikatan “siwaak” dapat mencegah penyakit ini, air liur yang sebenarnya memiliki kandungan garam kental dan jika mereka di permukaan yang jauh dari alam seperti pembersihan gerakan gerakan lidah atau tidak wajar seperti penyikatan gigi, garam ini akan deposit terutama di daerah yang mungkin menjadi pembentukan plak gigi. Kemudian kuman bereaksi dengan sisa makanan, sugars terutama yang ada di mulut, pembentukan asam organik yang larut dengan glazur maka resiko dentine. Membusukkan gigi menjadi lebih besar ketika kelupaan membersihkan mulut dan gigi tetap
Dalam Sunnah itu disebutkan bahwa nabi Mohammad menggunakan sikat dari kayu yang terbuat dari “al-araak” dan araak adalah pohon dari keluarga araakic yang selalu hijau. Ia tumbuh di tempat yang panas di dalam Aseer dan Jeezan Arab Saudi, Mesir, Sudan, Goor Al Saad (dekat Yerusalem), Yaman, Afrika Selatan dan India. Buah-buahan tumbuh di pohon ini; enak dan yg dpt dimakan, ketika ia menjadi masak kayu untuk digunakan menyikat gigi tetap diambil dari bagian akar dan semak kecil
Keajaiban Sunnah Nabi Muhammad dalam perintah menyikat gigi dengan “siwaak”:
Artikel yang ditulis dalam sebuah majalah Jerman (No.4, 1961) (4) oleh ilmuwan Rodat, pemimpin dari lembaga penelitian khusus kuman di Universitas Rostok”saya membaca tentang kayu untuk membersihkan gigi di Arab yang digunakan sebagai sikat gigi dalam sebuah buku yang ditulis oleh sebuah perjalanan yang pernah berkunjung ke Negara mereka, berpikir bahwa tindakan ini menunjukkan bahwa ada usaha untuk dimana orang-orang yang membersihkan gigi dengan menggunakan kayu. pada abad ke 20, maka saya hanya berpikir mungkin ada yang ilmiah rahasia dibalik ini sepotong kayu! Kesempatan datang ketika seorang rekan saya dari Sudan membawa sejumlah tusuk gigi dan saya memulai penelitian saya tentang mereka dengan segera, Jika orang Mulai menggunakan sikat gigi sejak seratus tahun yang lalu, umat Islam telah menggunakan gigi sticks yaitu siwak lebih dari 14 abad.
Dalam penelitian terhadap chemosynthesis jenis kayu araak yang digunakan untuk gigi kita tetap akan memakainya dengan memahami alasan di balik pilihan kenapa Nabi memakai dan menyarankan memakai kayu arak untuk siwak karena juga nabi yang mendapat wahyu Allah dalam setiap dia bicara konfirmasi kandungan yang diambil dari kayu Al-araak yaitu mengandung turf dimana berisi sejumlah empedu dan merupakan zat antiseptik yang dapat membersihkan diteruskan sampai di ulemorrhagia dan memperkuat lambung , juga Kandungan Sinnigrin, sebuah bahan yang sangat kuat dengan bau khas dari kayu yang membantu menghilangkan kuman Pemeriksaan Mikroskopi yang terdapat pada bagian kayu siwak hasil yang didapatkan yaitu silika kristal dan acidosis kapur yang berguna dalam mendapatkan hilangkan noda gigi dan kalkulus. Selain itu, Al-Dr.Tariq Korey menyatakan bahwa ada kandungan khlorida dan silika; ini adalah zat yang merupakan ekstra whitening atau zat khusus untuk memutihkan gigi secara alami, juga kandungan subtansi gummatous yang melindungi email gigi dan dapat mencegah dan melindungi gigi terhadap cariosity atau caries . ini menunjukkan bahwa kandungan vitamin C dan amine mencegah kerusakan pada bagian gigi , dan bahan sulfuric mencegah proses membusukkan gigi atau pengeroposan tulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar