06 Desember 2009

JAHILIYAH MODERN

Banyak orang menyangka bahwa masa jahiliyyah telah berlalu dan tak akan kembali lagi. Dalam benak mereka, yang disebut jahiliyah adalah paganisme primitif yang dilakukan orang-orang Arab sebelum datangnya Al-Islam.
Pemahaman mereka itu jelas-jelas salah. Paganisme orang-orang Arab hanyalah salah satu bentuk di antara bentuk-bentuk jahiliyah. Yang disebut jahiliyah pada hakekatnya adalah sikap keengganan untuk mengabdi kepada Allah semata, atau sikap penolakan untuk tunduk secara mutlak kepada-Nya. Jahiliyah tersebut, apapun bentuknya, memiliki beberapa ciri yang semuanya tidak lain muncul dari sikap di atas.
Ciri pertama adalah pengabdian kepada selain Allah (syirik); ciri ini timbul sebagai akibat yang pasti dari keengganan untuk mengabdi kepada Allah semata. Ciri kedua adalah adanya thaghut, yaitu sesuatu yang diabdi selain Allah. Ciri ketiga adalah kepengikutan kepada hawa hafsu; ciri ini timbul karena hawa nafsulah yang bermain, tatkala manusia terlepas dari sikap tunduk dan mengabdi kepada Allah semata. Ciri keempat adalah tenggelamnya manusia jahiliyah ke dalam lumpur syahwat hewani.
Mari kita lihat masyarakat dunia modern saat ini!
Masyarakat di hampir seluruh dunia, termasuk di daerah yang disebut ‘dunia Islam’ sekarang ini, sedang dalam pengabdian kepada selain Allah (syirik)!, meskipun kadang dalam bentuk yang berbeda dengan kaum paganis arab di zaman Rasulullah sas. Kesyirikan yang paling menonjol dan banyak di puji-puji sekarang ini, baik di Barat maupun di Timur, adalah pengabdian kepada bangsa dan negara (fanatisme kedaerahan) dalam ajaran yang disebut nasionalisme. Pengabdian kepada manusia, baik yang duduk di dewan legistatif, pejabat pemerintah, para hakim, pencetus isme, pemikir maupun para pembesar suku, dalam wujud tunduk serta berhukum kepada undang-undang ciptaan mereka, menganut isme hasil imajinasi mereka atau mengikuti tradisi yang bersumber dari hawa nafsu mereka, adalah kesyirikan besar lain yang dilakukan mayoritas manusia saat ini.
Soal thaghut, tentu saja masyarakat tersebut tidak mungkin berlepas diri darinya, karena ia memang ada bersamaan dengan adanya pengabdian kepada selain Allah. Pengusung nasionalisme adalah thoghut. Pencipta isme pancasila dan undang-undang ‘45 serta orang-orang yang memberlakukannya adalah thaghut. Penyeru demokrasi, komunisme dan kapitalisme adalah thoghut. Para penguasa yang memerintah bukan di atas sistem ilahi adalah thoghut. Para anggota legistatif yang menciptakan undang-undang dari diri mereka adalah thaghut. Para pengawal tradisi jahiliyah adalah thaghut. Aparat penegak hukum jahiliyah juga thoghut. Ringkasnya, seluruh yang diabdi selain Allah, apapun bentuk pengabdian itu, termasuk dalam wujud ditaatinya hukum yang ia ciptakan, adalah thaghut, sama saja berasal dari orang-orang yang terang-terang mengaku kafir, maupun yang ber-KTP Islam atau mengaku-ngaku sebagai bagian dari umat Islam.
Orang-orang yang secara suka rela tunduk dan taat kepada para thoghut itu dalam wujud mengikuti apa yang mereka syari’atkan dan tunduk kepada hukum yang mereka buat disebut sebagai orang-orang musyrik kafir!
Tentang kepengikutan kepada hawa nafsu, tentu saja hal ini tidak akan terlepas sepanjang manusia enggan tunduk dan mengabdi secara mutlak kepada Allah. Kalau kita perhatikan, sepanjang sejarah belum ada pengumbaran hawa nafsu sedahsyat yang terjadi pada abad kita ini. Tidak ada seorang pun yang menyangkal bahwa kerusakan menyeluruh yang sangat parah saat ini, baik di Barat maupun di Timur, tidak lain karena faktor tersebut!
Adapun syahwat hewani, kita saksikan fenomena menjamurnya rumah-rumah pelacuran, seks bebas, pergaulan tanpa batas antara laki-laki dan wanita, dekadensi moral serta kemerosotan akhlak, pornoaksi serta pornografi, romantisme yang menyesatkan, cinta murahan, musik-musik gombal berkedok seni, kesibukan dalam bermain api asmara dan aktivitas-aktivitas syahwati lainnya di kalangan generasi muda, bahkan kadang didapati pada golongan tua. Itu semua adalah pertanda tenggelamnya masyarakat sekarang dalam lumpur nafsu syahwat yang kotor.
Memang, pada asalnya, syahwat merupakan naluri manusia yang memang diperlukan untuk pembangunan dunia, namun ia menjadi senjata yang sangat merusak apabila manusia tidak mengaturnya dengan hukum Allah.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa masyarakat sekarang ini adalah masyarakat jahiliyah, meskipun dalam bentuk yang kurang lebih berbeda dengan jahiliyah Arab sebelum datangnya Al-Islam, bahkan, dalam beberapa kasus, malah persis sama dengannya; pemujaan kepada benda-benda mati: kuburan, pohon, keris, dll, masih bertebaran di sana-sini.
Ada faktor-faktor yang membuat jahiliyah modern saat ini lebih jahat, ganas, kejam dan dahsyat daripada jahiliyah kuna!
Jahiliyah modern didasarkan oleh para pencetusnya atas apa yang mereka sebut ‘teori ilmiah’ yang memukau banyak orang! Darwinisme dan marxisme di antara contoh-contohnya.
Jahiliyah modern dilahirkan dari apa yang disebut sebagai ‘penelitian’, ‘studi’ dan berbagai macam pandangan teori! JIL adalah satu di antara ribuan pelakunya!
Jahiliyah modern timbul dari ‘kemajuan material’ yang sangat pesat, membuat orang takjub dan berbangga-bangga! Pengumbaran hawa nafsu dan syahwat hewani semakin dahsyat seiring majunya teknologi-teknologi canggih!
Jahiliyah modern muncul dengan slogan-slogan yang menyilaukan banyak orang: ‘HAM’, ‘kebebasan’, ‘kemajuan’, ‘perkembangan zaman’, dan ‘peradapan’,
Akibatnya, siapa saja yang tidak menyeburkan diri ke dalam arus jahiliyah modern, dianggap jumud, terbelakang, picik, bahkan malah disebut orang jahiliyah!
Itulah jahiliyah modern! Sungguh merupakan tugas yang maha berat bagi gerakan Islam untuk menghancurkannya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar