Wahai segenap pemuda, barang siapa yang mampu memikul beban
keluarga hendaklah menikah. Sesungguhnya pernikahan itu lebih dapat meredam
gejolak mata dan nafsu seksual, tetapi barang siapa belum mampu, hendaklah dia
berpuasa, karena puasa itu benteng (penjagaan) baginya. (HR Bukhari). (Abu
Annisa)
Athaâ al-Khurasaniy berkata, Sesungguhnya neraka Jahanam
memiliki tujuh buah pintu. Yang paling menakutkan, paling panas dan paling
busuk baunya adalah pintu yang diperuntukkan bagi para pezina yang melakukan
perbuatan tersebut setelah mengetahui hukumnya. (Dzamm ul-Hawa, Ibnul Jauzi).
Semalam aku melihat dua orang yang datang kepadaku. Lantas
mereka berdua mengajakku keluar. Maka aku berangkat bersama keduanya. Kemudian
keduanya membawaku melihat lubang (dapur) yang sempit atapnya dan luas bagian
bawahnya, menyala api, dan bila meluap apinya naik orang-orang yang di dalamnya
sehingga hampir keluar. Jika api itu padam, mereka kembali ke dasar. Lantas aku
berkata, Apa ini?Kedua orang itu berkata, Mereka adalah orang-orang yang telah
melakukan zinaâ (Isi hadis tersebut kami ringkas redaksinya. Hadis ini
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim).
Di dalam kitab Ibnu Majah diriwayatkan bahwa Ibnu Umar r.a.
bertutur bahwa dirinya termasuk sepuluh orang sahabat Muhajirin yang duduk
bersama rasulullah saw. Lalu, beliau mengarahkan wajahnya kepada kami dan
bersabda, Wahai segenap Muhajirin, ada lima
hal yang membuat aku berlindung kepada Allah dan aku berharap kalian tidak
mendapatkannya. Pertama, tidaklah perbuatan zina tampak pada suatu kaum
sehingga mereka melakukan terang-terangan, melainkan mereka akan tertimpa
bencana wabah dan penyakit yang tidak pernah ditimpakan kepada orang-orang
sebelum mereka. Kedua, tidaklah suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan,
melainkan mereka akan tertimpa paceklik, masalah ekonomi, dan kedurjanaan
penguasa. Ketiga, tidaklah suatu kaum menolak membayar zakat, melainkan mereka
akan mengalami kemarau panjang. Sekiranya tidak karena binatang, niscaya mereka
tidak akan diberi hujan. Keempat, tidaklah suatu kaum melakukan tipuan (ingkar
janji), melainkan akan Allah utus kepada mereka musuh yang akan mengambil
sebagian yang mereka miliki. kelima, tidaklah para imam (pemimpin) mereka
meninggalkan
(tidak mengamalkan
Alquran), melainkan akan Allah jadikan permusuhan antarmereka. (HR Ibnu Majah
dan Hakim).
Apabila muda-mudi yang bukan mahram (belum menikah)
sudah melakukan pergaulan seperti hubungan suami istri, sudah tidak diragukan lagi bahwa hubungan
ini sudah mencapai puncak kemaksiatan. Sampai hubungan pada tingkatan ini,
yaitu perzinaan, banyak pihak yang dirugikan dan banyak hal telah hilang, yaitu
ruginya lingkungan tempat mereka tinggal dan hilangnya harga diri dan agama
bagi sepasang kekasih yang melakukan perzinaan. Selain itu, sistem nilai-nilai
keagamaan di masyarakat juga ikut hancur.
Ibnul Jauzi di dalam Dzamm ul-Hawa menyebutkan bahwa Abu
Hurairah r.a. dan Ibn Abbas r.a. keduanya berkata, Rasulullah saw. berkhotbah, Barang
siapa yang memiliki kesempatan untuk menggauli seorang wanita atau budak wanita
lantas dia melakukannya, maka Allah akan mengharamkan surga untuknya dan akan
memasukkan dia ke dalam neraka. Barangsiapa yang memandang seorang wanita (yang
tidak halal) baginya, maka Allah akan memenuhi kedua matanya dengan api dan
menyuruhnya untuk masuk ke dalam neraka. Barangsiapa yang berjabat tangan
dengan seorang wanita (yang) haram (baginya) maka di hari kiamat dia akan
datang dalam keadaan di belenggu tangannya di atas leher, kemudian
diperintahkan untuk masuk ke dalam neraka. Dan barangsiapa yang bersenda gurau
dengan seorang wanita, maka dia akan ditahan selama seribu tahun untuk setiap
kata yang diucapkan di dunia. Sedangkan setiap wanita yang menuruti (kemauan)
lelaki (yang) haram (untuknya), sehingga lelaki itu terus membarengi dirinya,
mencium, bergaul, menggoda dan bersetubuh dengannya, maka wanitu itu juga
mendapatkan dosa seperti yang diterima oleh lelaki tersebut.
Ath-Thabarani meriwayatkan, Nabi saw. bersabda yang artinya, Awaslah
kamu dari bersendirian dengan wanita, demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya,
tiada seorang lelaki yang bersendirian (bersembunyian) dengan wanita malainkan
dimasuki oleh setan antara keduanya. Dan seorang yang berdesakkan dengan babi
yang berlumuran lumpur yang basi lebih baik daripada bersentuhan bahu dengan
bahu wanita yang tidak halal baginya.
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia berduaan dalam tempat sepi dengan seorang wanita, sedang dia dengan wanita tersebut tidak memiliki hubungan keluarga (mahram), karena yang ketiga dari mereka adalah setan.(HR Ahmad).
Allah SWT berfirman yang artinya, Katakanlah kepada laki-laki
yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya;
yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah
mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka (An-Nuur: 30-31). Menundukkan pandangan yaitu
menjaga pandangan, tidak dilepas begitu saja tanpa kendali sehingga dapat
menelan merasakan kelezatan atas birahinya kepada lawan jenisnya yang beraksi.
Pandangan yang terpelihara adalah apabila secara tidak sengaja melihat lawan
jenis kemudian menahan untuk tidak berusaha melihat lagi kemudian
DOSA ZINAH
Dari Nabi Muhammad SAW, Beliau bersabda :
“Wahai kaum Muslimin, takutlah kamu akan akibat berbuat zinah, sebab disitu ada 6 perkara, yang 3 diberikan di dunia & yang 3 lagi diberikan di akhirat. Adapun 3 yang di dunia itu adalah :
1. Hilangnya sinar di wajah
2. Pendek/berkurangnya umur
3. Terus-menerus dalam kefakiran.
Sedang 3 perkara di akhirat itu adalah :
1. Mendapat kemurkaan Allah SWT
2. Siksaan yang jelek
3. Adzab neraka.
(HR. Baihaqi)
“Zinah mata itu dengan
melihat, zinah lidah itu dengan berbicara, zinah tangan itu dengan menyentuh,
zinah telinga itu dengan mendengar, zinah hati dengan berangan-angan dan
menginginkan, sedangkan kemaluan dengan membuktikan semua itu atau
mendustakannya.” (HR.Muslim)Dari Nabi Muhammad SAW, Beliau bersabda :
“Wahai kaum Muslimin, takutlah kamu akan akibat berbuat zinah, sebab disitu ada 6 perkara, yang 3 diberikan di dunia & yang 3 lagi diberikan di akhirat. Adapun 3 yang di dunia itu adalah :
1. Hilangnya sinar di wajah
2. Pendek/berkurangnya umur
3. Terus-menerus dalam kefakiran.
Sedang 3 perkara di akhirat itu adalah :
1. Mendapat kemurkaan Allah SWT
2. Siksaan yang jelek
3. Adzab neraka.
(HR. Baihaqi)
Untuk itu wahai Manusia, Taubatlah, kembalilah kepada Allah.....perbuatan zinah sama sekali tidak ada manfaatnya di Dunia dan di Akhirat......Hanya karena memperturutkan hawa nafsu .............rugi lahir batin....ketahuilah, saat melakukan perzinahan, Iman lepas. Dibawah ini diterangkan tentang Taubat.
Taubat
- Orang Taubat itu dicintai Allah.
- Allah suka orang yang suka berdoa dan memohon kepada Allah.
- Allah tidak suka dengan orang yang merasa bahwa dirinya sudah baik.
- Taubat yang sebenarnya disertai dengan tangisan penyesalan, maka semua dosa akan dihapus.
- Dan, jangan lagi membayangkan kesenangan (semu) dalam melakukan kemaksiatan tersebut.
- Orang Taubat itu dicintai Allah.
- Allah suka orang yang suka berdoa dan memohon kepada Allah.
- Allah tidak suka dengan orang yang merasa bahwa dirinya sudah baik.
- Taubat yang sebenarnya disertai dengan tangisan penyesalan, maka semua dosa akan dihapus.
- Dan, jangan lagi membayangkan kesenangan (semu) dalam melakukan kemaksiatan tersebut.
Barang
Siapa Membiasakan diri ber-istighfar, maka :
1. Diberi jalan keluar dari segala macam kesulitan (yang dihadapinya).
2. Diberi kegembiraan dari setiap kesusahan yang menimpanya.
3. Allah memberi rizki dari jalan yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya.
(Rizki : umur, uang, pangkat, ilmu, wibawa, dll).
1. Diberi jalan keluar dari segala macam kesulitan (yang dihadapinya).
2. Diberi kegembiraan dari setiap kesusahan yang menimpanya.
3. Allah memberi rizki dari jalan yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya.
(Rizki : umur, uang, pangkat, ilmu, wibawa, dll).
“Siapa memperbanyak istighfar maka Allah akan
membebaskannya dari kedukaan, memberikan jalan keluar bagi
kesempitan/kesulitannya dan memberinya rizqi dari arah yang tidak
diduga-duganya.” (HR. Abu Daud)
Manfaat
Istighfar :
1. Mendapat kenikmatan hidup secara terus-menerus. (QS. Hud : 3)
2. Dibebaskan dari perasaan tertekan atau kedukaan
3. Membuka jalan keluar atas kesulitan. (QS. Ath-Thalaq : 2)
4. Memudahkan datangnya rizqi
5. Mendatangkan keselamatan
“…Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka sedangkan mereka (selalu) beristighfar (meminta ampun).”
(QS. Al-Anfal : 33)
6. Menimbulkan ketentraman hati. (QS. Al-A'raf : 201)
7. Mendatangkan ampunan dosa. (QS. Ali-Imron : 135-136)
8. Menumbuhkan sifat-sifat keutamaan pada seseorang.
9. Dicintai Allah. (QS. Al-Baqarah : 222)
10. Mendapatkan Rahmat Allah. (QS. An-Naml : 46)
11. Mendapatkan Hidayah Allah.
12. Mendapatkan Pahala.
13. Mencegah berbuat dosa.
14. Keburukan / dosa masa lalu diganti Allah dengan Kebaikan. (QS. Al-Furqon : 70)
15. Diberi kemakmuran & kekuatan. (QS. Hud : 52 dan QS. Nuh : 10-12)
16. Meredam murka Allah.
1. Mendapat kenikmatan hidup secara terus-menerus. (QS. Hud : 3)
2. Dibebaskan dari perasaan tertekan atau kedukaan
3. Membuka jalan keluar atas kesulitan. (QS. Ath-Thalaq : 2)
4. Memudahkan datangnya rizqi
5. Mendatangkan keselamatan
“…Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka sedangkan mereka (selalu) beristighfar (meminta ampun).”
(QS. Al-Anfal : 33)
6. Menimbulkan ketentraman hati. (QS. Al-A'raf : 201)
7. Mendatangkan ampunan dosa. (QS. Ali-Imron : 135-136)
8. Menumbuhkan sifat-sifat keutamaan pada seseorang.
9. Dicintai Allah. (QS. Al-Baqarah : 222)
10. Mendapatkan Rahmat Allah. (QS. An-Naml : 46)
11. Mendapatkan Hidayah Allah.
12. Mendapatkan Pahala.
13. Mencegah berbuat dosa.
14. Keburukan / dosa masa lalu diganti Allah dengan Kebaikan. (QS. Al-Furqon : 70)
15. Diberi kemakmuran & kekuatan. (QS. Hud : 52 dan QS. Nuh : 10-12)
16. Meredam murka Allah.
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa (dirinya) itu.”
(QS. Asy-Syams : 9)
“Sesungguhnya seseorang dapat terhalang rezeqinya karena (dosa) yang
diperbuatnya.”
“…Dan bertobatlah kamu semuanya kepada Allah, hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur : 31)
“Barang siapa yang merasa diperlambat (seret/tersendat) rizqinya
hendaklah ia beristighfar kepada Allah” (HR. Baihaqi & Ar-Rabi'i)
“…, Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan
musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka…” (QS. Al-Maidah :
49)
“Diantara dosa-dosa itu ada dosa yang tidak terhapus selain oleh duka
cita” (Hadits)
“Apabila dosa hamba Allah itu banyak dan ia tidak mempunyai amalan yang
menutupinya (kafarat-nya) niscaya dimasukkan kepadanya (hatinya) kedukacitaan.
Kedukacitaan itu sebagai kafarat (penghapus) dosa-dosa yang diperbuatnya.” (HR.
Aisyah r.a.)
Ciri-ciri Orang
Taubat yang Sebenarnya (I ) :
1. Mencari ilmu agama (menghadiri majlis ta'lim).
2. Ibadahnya tambah baik.
3. Meridhoi musuh (memberi maaf dan men-doakan dengan doa yang baik).
4. Berpakaian dan berhias dengan baik.
5. Bergaul dengan lingkungan yang baik.
6. Akhlak dan budi pekertinya lebih baik.
7. Sering bersedekah (jangan pernah menolak orang minta-minta / pengemis).
8. Menggulung sprei, melipat tempat tidur (qiyamul layl / shalat Tahajud).
1. Mencari ilmu agama (menghadiri majlis ta'lim).
2. Ibadahnya tambah baik.
3. Meridhoi musuh (memberi maaf dan men-doakan dengan doa yang baik).
4. Berpakaian dan berhias dengan baik.
5. Bergaul dengan lingkungan yang baik.
6. Akhlak dan budi pekertinya lebih baik.
7. Sering bersedekah (jangan pernah menolak orang minta-minta / pengemis).
8. Menggulung sprei, melipat tempat tidur (qiyamul layl / shalat Tahajud).
Ciri-ciri Orang
yang Taubat (II ) :
1. Menjaga lisannya
2. Tidak mencari-cari aib orang lain. Selalu khusnudzon, tidak dengki.
3. Menjauhkan diri dari bergaul dengan orang jahat.
4. Mempersiapkan diri selalu untuk menghadapi mati.
1. Menjaga lisannya
2. Tidak mencari-cari aib orang lain. Selalu khusnudzon, tidak dengki.
3. Menjauhkan diri dari bergaul dengan orang jahat.
4. Mempersiapkan diri selalu untuk menghadapi mati.
Jangan kamu memandang pada besar/kecilnya dosa yang kamu lakukan, tetapi
kepada siapa kamu melakukan perbuatan dosa itu.
- Sebab, jika kamu telah berbuat dosa (besar/kecil), maka kamu telah berkhianat pada Allah!
- Ingat janji/ikrar kita setiap shalat : “Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil 'alamin”
(Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah semata untuk Allah Tuhan Semesta Alam).
- Sebab, jika kamu telah berbuat dosa (besar/kecil), maka kamu telah berkhianat pada Allah!
- Ingat janji/ikrar kita setiap shalat : “Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil 'alamin”
(Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah semata untuk Allah Tuhan Semesta Alam).
kemana hendak lari bila Allah menurunkan azab ? tidak takutkah dengan azab Allah ?
BalasHapusingat kaum Aad dan Stamud yang sudah dihancurkan Allah...........mereka sudah terbiasa dengan perzinahan tanpa ada yang berani melarangnya....dari anak anak, remaja, dan dewasa...semua melakukan perzinahan......
Fitrah Manusia adalah BAIK, jadi beramallah dalam koridor yang Baik..........dalam garis Allah SWT