22 November 2009

KHALIFAH................

Penulis : Ummu Aisy

Arti  Khalifah dalam Bahasa Indonesia hanya dapat kita ungkap setelah kita mengkaji apa fungsi dari Khalifah sebagai berikut :

1. Setelah Rasulullah saw wafat, para Sahabat Rasul saw sepakat harus ada yang menggantikan kedudukan Beliau sebagai pemimpin masyarakat untuk menjalankan Hukum Syari’at Allah, membela yang lemah, menentukan perang dan damai serta berbagai urusan Umat Islam. Nah mereka telah bermufakat bahwa pengganti Nabi Muhammad saw adalah Saiyidina Abu Bakar as Siddiq ra yang diberi gelar
          ‘’  KHALIFAH RASULULLAH ‘’
Akan tetapi Khalifah Abu Bakar as Siddiq ra tidak menjabat sebagai Nabi atau Rasul karena Risalah keagamaan sudah disempurnakan Allah swt lewat Nabi dan Rasul terakhir Muhammad saw. Abu Bakar ra hanya menjabat sebagai KHALIFAH dalam arti mengganti Rasulullah dalam hal pemerintahan/kepemimpinan.

2. Kepada Nabi Daud, Allah pernah bersabda :
              “ Wahai Daud, Sesungguhnya engkau telah Kami jadikan KHALIFAH  di Bumi “ (Shad 26)
Arti KHALIFAH disini adalah sebagai pengganti Allah di Bumi untuk menegakkan  dan melaksanakan hukum syari’at Allah dalam Pemerintahannya. Bisa juga diartikan sebagai pengganti Raja Raja  dan Pemimpin  dan Nabi bagi Bani Isra’il yang sebelumnya.

3. Ada juga ayat bahwa anak cucu atau keturunan , disebut juga sebagai KHALIFAH dari Nenek Moyang yang terdahulu sebagaimana telah disebutkan di dalam surat Yunus (10:14), demikian pula di dalam surat yang lainnya.

4.Di dalam Suart an Naml ( 27:62) ditegaskan bahwa seluruh Manusia adalah Khalifah di muka Bumi. Allah berfirman :
‘’ Atau siapakah yang memperkenankan permohonan orang orang yang ditimpa susah apabila menyeru kepadaNya ? Dan yang menghilangkan kesusahan ? Dan yang menjadikan kamu KHALIFAH KHALIFAH di
Bumi ? Adakah Tuhan lain beserta Allah ? sedikit kamu yang ingat.”    

Perlu untuk dicermati bahwa makna  khalifah sendiri bukan hanya diartikan sebagai pengganti, bukan berarti Abu Bakar ra mengganti kedudukan Nabi saw, bukan pula berarti apabila Allah menjadikan Manusia sebagai khalifah dimaknai mengganti kedudukan Allah dimuka bumi, bukan, bukan ini yang dimaksud.
Makna khalifah disini lebih ditekankan kepada amanah Allah. Kepada Manusia Allah menerangkan Hukum hukum Syari’at/peraturanNya. Allah menjadikan Manusia sebagai khalifah dimuka Bumi ini dengan tujuan Manusia menjalankan hukum Syari’atNya dalam memimpin dan mengatur Bumi serta mengeluarkan rahasia yang terpendam dari dalam Bumi. Karena sebahagian besar rahasia Bumi ini dipakai untuk kemaslahatan Manusia itu sendiri……ini bisa  difahami bahwa manusia dijadikan dari bahan bahan material Bumi, sehingga kemanfaatan material yang ada di Bumi lebih banyak dipakai oleh Manusia dari pada Jin yang diciptakan dari api. Maka itu Manusia lebih pantas dijadikan Khalifah daripada Jin. Di sisi lain, manusia dianugerahkan aqal untuk menggali rahasia pengetahuan serta banyak kebesaran Allah yang terungkap pada bahan bahan material Bumi ini seperti terungkapnya rahasia kekuatan tenaga atom, besi bisa terbang (pesawat), radio,tv, dll yang mana ini semua dimanfaatkan oleh Manusia. Sebaliknya bangsa Jin tidak  memerlukan pesawat, karena ia sdh diberi kemampuan terbang keatas bumi  maupun menembus Bumi.

Maka ilmu tentang isi Bumi ini sudah diajarkan Allah kepada Nabi Adam as sebagaimana Allah katakan pada surat al Baqarah 31 yang berbunyi :
“  dan telah diajarkanNya kepada Adam nama nama semuanya ……dst”
Sedang Malaikat tidak diberi Ilmu tentang Bumi…..ketika Allah meminta kepada Malaikat untuk menjawab pertanyaan Allah _Ilmu tentang Bumi, malaikat tidak bisa  menjawabnya seperti yang tercantum pada surat pada al Baqarah ayat 32 Malaikat menjawab “ Maha Suci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami, kecuali yang Engkau ajarkan kepada Kami. Karena sesungguhnya Engkau yang Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.”
Maka Allah mengatakan kepada Adam agar Adam memberi tahu  kepada Malaikat ilmu yang telah Allah ajarkan, sebagaimana cerita Allah  di al Baqarah 33, kata Allah, Wahai Adam beritahukanlah kepada mereka (maksudnya kepada Malaikat)nama nama itu semuanya !
Maka tatkalah telah diberitahukannya kepada mereka nama nama itu semua , berfirmanlah Dia : “ bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku lebih mengetahui rahasia semua langit dan Bumi, dan Aku lebih mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan”

Jadi yang terpenting disini adalah Allah memang telah membukakan Rahasia Ilmu Pengetahuan tentang kebesaran Allah kepada Manusia yang hidup di Bumi. Untuk itu sangat tidak layak menjatuhkan diri kedalam lembah kehiaan dengan mengambil beberapa Tuhan untuk disembah, sementara Allah sendiri sudah menyerahkan amanat kekhalifahan ke pada Manusia dan Manusia telah diciptakan Allah dengan sebaik baik bentuk (ada di surat ke 95 (at Tin) ayat 4), dilebihkan kejadiannya dari kebanyakan makhluk sebagaimana yang Allah katakana di al Isra’ 70 :
“ Dan sesungguhnya telah Kami muliakan Bani Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri rizki mereka dengan baik baik, dan sungguh sungguh Kami lebihkan mereka daripada (kebanyakan) makhluk yang telah Kami jadikan, sebenar benar dilebihkan”

Wahai Manusia, demikianlah kemuliaan yang telah dilimpahkan Allah kepadamu, apakah patut kamu tinggalkan Allah dan kamu mengikuti hawa nafsu yang sudah dipengaruhi Syaithan ? apakah kamu tidak mau bersyukur ? apakah kamu tidak mau tunduk kepada Hukum Syari’at yang telah Allah beri lewat para Nabi dan RasulNya ?
Sedang kamu sudah diserahkan amanah sebagai Khalifah dimuka bumi ini…………….Pikirkanlah…………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar