Bismillahirrohmaanirrohiim
Datanglah Wanita menghadap dan bertanya,
"Ummi, apakah seorang istri tidak boleh mendakwahi suaminya dalam hal kebenaran ? Apakah dianggap menggurui ?
Apakah haram hukumnya ,kalau istri di rumah mendakwahi suami ?
Padahal dakwah itu adalah kewajiban semua orang.....
# saya diam mendengarkan dengan sabar, kmd ia melanjutkan lagi
Hanya seorang sombonglah yang ketika diberi nasihat, ia melawan dan marah......
Ummi menjawab
Anakku,
Alloh ﷻ berfirman : :
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”. [Asy Syu’ara` : 214].
Artinya ,dalam hal ini Istri boleh berdakwah kepada Suaminya untuk tujuan agar taat kepada Alloh ﷻ....
Namun perlu diketahui bahwa Hidayah itu murni dari Alloh ﷻ saja, dan kita tidak diberi kekuasaan untuk memberikan Hidayah....
Berdakwah kepada anggota rumah haruslah dengan bil hikmah...,dan penuh kasih sayang,
Dan resiko dakwah adalah berani menghadapi seribu cacian dan makian ....
Maka sangat diperlukan kesabaran yang besar....
Rasululloh ﷺ saja di protes oleh Pamannya yang bernama Abu Lahab serta di debat ketika Bliau ﷺ berdakwah......
Bahkan Paman Bliau ﷺ yang bernama Abu Tholib yang paling baik hati dan selalu melindungi Bliau ﷺ, tetap tidak menerima dakwah hingga akhir ajalnya.........
Bagi si pendakwah (da'i dan da'iyyah), dakwah dimanapun haruslah di lakukan, bahkan dirumahnya sendiri, terhadap semua anggota keluarga, harus di tegakkan......
Tidak ada larangan dakwah seorang anak kepada orang tuanya ataupun seorang istri kepada suaminya, selama dakwah itu dilakukan dg hikmah yang baik....
Jika kita mendiamkan kemungkaran yang ada di dalam rumah, maka kita akan ditanya kelak di Akhirat, mengapa kalian mendiamkan keluargamu berbuat maksiat ?
Wahai anakku, ....
Lakukanlah dakwah dimanapun kalian berada, sungguh seluruh tubuh mereka akan menjadi saksi di Akhirat bahwa kamu telah melakukan kewajiban berdakwah karena Alloh ﷻ......
Alloh ﷻ dalam firmanNya:
وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْماً اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَاباً شَدِيداً قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
“Dan (ingatlah) ketika suatu umat diantara mereka berkata:
“Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab dengan azab yang amat keras”.
Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Rabb-mu, dan supaya mereka bertakwa”. [Al A’raf : 164].
Demikianlah semoga bisa dipahamkan...
Wallahu a'lam bish showwab
Shollu 'ala Rosulillah Sholallahu'alaiyhi wasallam
⚘###~~~~~~~~~♡♡~~~~~~~☆☆☆~~~~~~~~###⚘
Tidak ada komentar:
Posting Komentar