Ingin
tau bagaimana cara Habib Munzir menjalani hari2 beliau yg sibuk dengan
seabreg kegiatan dakwah ?? baca penjelasan beliau berikut.. kisah ini
langsung di tulis oleh beliau.. ======================= Berkata guru kita Habib Munzir Al Musawa :
Jangan tanya pengaturan waktu saya, sungguh semua adalah inayah Allah,
kalau bukan Inayah Allah, tak seorangpun bisa bertahan hidup spt yg saya
alami ini dalam kesibukan,
saudaraku, saya sering berhari
hari tdk tidur, terkadang kesibukan selesai namun tidak bisa tidur
karena pemikiran penuh rencana kerja di esok hari, wawancara, tamu,
majelis, kunjungan dakwah, forum, pemecahan masalah, diskusi perluasan
dakwah, pembahasan program program baru, laporan majelis majelis
sekitar, menjalin hubungan dakwah dg segenap kalangan masyarakat,
mengamati politik, mengamati berita yg tersebar dan mencari jawaban
pemecahannya untuk dilontarkan di majelis, memikirkan strategi dakwah
dalam menangkal kejahatan strategi musuh musuh islam yg terus menyerang
kita, menjawab forum, surat, sms, dll
terkadang saya lupa
makan, tanpa sarapan pagi dan tanpa makan siang, sore baru saya ingat
bahwa saya belum makan apa apa, kadang lanjut hingga esoknya, atau lupa
minum, dari pagi ada rasa haus namun tertutup oleh kesibukan, sampai
siang, sore,
kadang saya iri melihat orang yg pulang kerja bisa
santai dirumah atau makan di pinggir jalan dg santai, atau jumpa teman
dan bercengkerama, hal hal spt itu sudah lama sirna dari hari hari saya,
Allah swt menggantikannya dg ketenangan dan sakinah hingga saya mampu
bertahan, dari penuhnya pikiran saya, saya sampai tidak tahu arah jalan
pulang kerumah sendiri, padahal 6 tahun saya di cidodol,
beberapa hari yg lalu kebetulan mobil dipakai tamu, maka saya pakai
taxi, untung ada satu aktifis yg ikut menemani, kebetulan sopir taxi
bertanya : kemana pak?, saya jawab : ke kebayoran lama, ia berkata lagi
lewat mana?, saya diam.. karena saya tidak tahu lewat mana.., untung
aktifis yg menjawabnya, lewat manggala wanabakti dan belok di rel kereta
api..!.
saya termenung.. aduh.., saya tidak hafal jalan pulang
kerumah, padahal sudah 6 tahun tinggal dirumah di cidodol, tentunya
bukan buta jalan 100%, tapi pastilah muter muter mencari sana sini dulu
baru ketemu., ketika melihat jalan jalan yg saya lewati, saya benar
benar merasa asing dan risau.. benarkah ini jalannya?, rasanya tidak
lewat sini?, kayaknya sudah kelewatan?, ternyata sampai dg benar
kenapa demikian?, karena setiap naik kemobil kepala saya sudah penuh
dg bermacam macam urusan, saya shalat sunnah juga di mobil, dzikir di
mobil, sering buka portable di mobil, bahkan sering online di mobil,
anda bisa bayangkan 6 tahun berumah dicidodol tapi tak hafal jalan
pulang, padahal setiap hari saya keluar dan melewati jalan itu itu juga
mengenai anak anak, Allah swt memberikan bantuan yg sangat jelas,
mereka jarang jumpa saya, namun istri saya mendidiknya dan saya
mendatangkan guru prifat untuk hafalan alqur'annya, untuk hafalan
haditsnya, untuk sekolah umumnya, mereka tidak sekolah di sekolah umum,
mereka sekolah dirumah dg guru kerumah yg juga mendapatkan status yg
sama dg sekolah umum, mereka juga melewati ujian, naik kelas dll.
dan Allah swt berikan pada anak anak itu sifat sifat yg sangat jarang
ditemukan pada anak anak lain, mereka cerdas, cinta Nabi saw, taat,
berakhlak dan sopan, tidak menyusahkan ayah ibunya, tak pernah merengek
dan memaksa sesuatu, tak pernah berbuat kurang ajar apalagi mengeraskan
suara pada ayah ibunya, dan banyak lagi keajaiban keajaiban yg muncul
pada anak anak itu, karena saya titipkan pada Allah, saya mendidik
puluhan ribu ummat diluar, Allah swt menggantikan tarbiyah saya dg
tarbiyah ilahiyah yg sangat jauh lebih sempurna, mereka sering bermimpi
Rasul saw, mereka sudah semakin maju dalam hafalan alqur'an, mereka tak
mau melihat aurat siapapun,
jika sesekali sarung saya
tersingkap diatas betis, mereka buang muka tak berani melihatnya,
begitulah keadaan anak anak ini, mereka sangat dijaga oleh Allah swt,
namun jika bertemu maka mereka berebutan memamerkan hafalan Alqur;annya,
jika saya pergi mereka berebutan tidur dibekas saya tidur, jika mereka
telat satu rakaat saja shalat subuh berjamaah bersama saya maka mereka
menangis tersedu sedu sesenggukan karena kesalnya ketinggalan satu
rakaat subuh bersama saya, semua pengaturan Allah swt
subhanallah anak anak ini..
mengenai penyakit, Allah belum menyembuhkannya 100%, dan itu demi
kebaikan saya, jika saya sudah limit kelelahan, maka ia timbul dan
kumat, bagaikan paku yg ditusukkan dibelakang kepala, maka saya tak
punya pilihan selain meninggalkan semua aktifitas untuk istirahat
total.., seakan alarm ilahiyah yg mengingatkan saya saat tubuh sudah
limit.
Maha Suci Allah Yang Maha Memiliki hamba Nya, semoga
Allah jadikan kehidupan yg sementara ini sebagai bekal kedekatan
kehadirat Nya yg abadi... ===========================================
Ya Allah betapa beratnya hari2 yg di lalui Habibana...tanpa
sepengetahuan jemaah, jemaah mengira beliau sehat, segar, dsb, padahal
di sebalik itu, adalah tubuh yg selalu kelaparan, kehausan, lelah,
letih, sakit, akan tetapi beliau samarkan utk tetap melangkah menyiarkan
dakwah Sayyidina Muhammad, beliau tetap semangat agar pemuda2 yang
diayominya tidak hilang semangat,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar