makruh co hdits larang solat dikandang onta harapan, doa 2 : 286 petunjuk 5 : 101 menghibur ( I’tinas ) 9: 40 angan-angan 32: 12 biasa ( iltimas ) co jangan main kesana menjelaskan suatu akibat. Co menganggap mati orang jihad fisabililah 3 : 169 menjelaskan ( tanbih ) co jangan melarang jika engkau mengerjakan Kaidah kaidah NAHI
ا لأ صــل فـى ا لــنــهـى لـلــتــحــر يــم
Asal pada larangan menunjukan arti haram
ا لــنــهــى عـن ا لــشــيـئ أ مــر بــضــد ه
Larangan terhadap sesuatu berarti perintah kebalikannya.
Asal dalam larangan menghendaki adanya pengulangan seanjang masa.
‘AM ( UMUM )
ا لـعـا م هـو ا لـلــفـظ ا لـمـسـتــغـر ق لـجـمـيـع مـا يـصـلـح و ضـع و ا حـد د فـعـة
‘Am adlah lafal yang menujukan pengertian umum yang mencakup
satuan-satuan ( afrad) yang ada dalam lafal itu tanpa pembatasan jumlah
tettentu.
Menurut jumhur ulama, ‘am dibangun dari khas. Oleh
karena itu khas lebih kuat dari ‘am. Maka ‘am dapat digugurkan ketika
ditemukan khas. Sedangka khas tidak dapat digugurkan dengan adanya ‘amm.
Lafal-Lafal Yang menujukan ‘AMM كــل ّ يشى جــمــيــع ا ل تــعــر يــف ا لــجــنــس ” ا لــبــيـع يـنــقـل ا لـمــلـكــيّــة لــفـظ ا لـمأأفـر د مـع lafal jama yang dimakrifatkan dengan alif lamtarif jinsi. lafal mufrod da jama yg dimakrifatkan dg idofat co و ا مـا بــنـعـمــة ر بـك isim – isim maushul isim-isim isyarat isim –isim istifham Isim nakiroh yang dinafikan co لا هـجـر ة بــعـد ا لــفــتـح
KAIDAH ‘AM
ا لـعـمـو م لا يـتصـو ر ا لأ حــكت م
Keumuman itu tidak mengambarkan suatu hokum.
ا لـمـفـهـو م لـه عـمـو م
Makna yang tersirat itu mempunyai bentuk umum.
ا لـمـخـا طـب يـد خـل فى عـمـو م خـطـا ب
Orang yang memerintahkan sesuatu masuk ke dalam pemerintah tersebut.
ا لـعـبـر ة بـعـمـو م ا لـلـفـــظ لا بــخـصـو ص ا لــسـبــب
Suatu ungkapan itu berdasarkan keumuman lafal, bukan kekhususan sebab.
ا لــعـمـل بـا لــعــا م قـبـل ا لـبـحـث عـن ا لـمـخــصّــص لا يـجـو ز
Mengamalkan lafal yang bersifat umum sebelum ada pengkhususan tidaklah diperbolehkan.
عــمـو م ا لــعـا م ســمــو لــيّ و عـمـو م ا لــمــطــلــق بــد لــي ّ
Keumuman itu bersaft menyeluruh, sedangkan keumuman mutlak itu bersifat mengganti atau mewakili.
KHAS ( KHUSUS )
ا لـلــفـظ ا لـذ ى يـد لّ عـلى مـعـنى و ا حــد
lafal yang menunjukan makna tertentu.
ADA 2 JENIS TAKHSHIS
Takhshih muttasil ( bersambung ) syarat co 2 : 228 Sifat 4 : 92 Goyah ( maksud, tujuan ) co. 5:6 badal ba’du min kulli co : haji bagi yang mampu hal ( keadaan ) co larangan saat ketika mabuk 4 : 43 Dzorof makan dan zaman. Co masa zakat fitrah jadi sodakoh setelah sholat id. takhsih munfasil ( terpissah ) mentahsis qur’an dengan qur’an 2: 228 dengan 65 : 4 mentakhsis qur’an dengan sunah co. warisan 4 : 11 dengan kafir dan pembunuh mentakhsis sunah dengan qur’an contoh hadits wudu dengan tayamum 4:43 sunah ditskhsis dengan suanh. Co zakat tani 10 % dengan tidak wajib sebelum lima wasak qur’an atau hadits ditakhsis dengan qiyas co. hukum dera bgi pejina 100 kali 24 : 2 dengan qiyas hamba sahaya 50 kali. qur’an ditakhsis dengan akal co. wajib haji 3 : 97 anak kcil dan org gila tidak wajib.
hadits ditakhsis dengan mafhum ( maknba tersirat ) co zakat satu
kambing dari 40. hanya kambing diluar kandang mencari makan sendiri ,
tapi yang dikandang /dipelihara tidak wajib ( HR Bukhari )
penghususna dengan problem nyata karena darurat hukum nya boleh. Co
abdurahman bin auf dan zubair boleh pakai sutera karena penyakit ggatal. Mutlaq dan Muqoyyad
Adalah lafal yang menujukan sesuatu yang tidak terbatas.
Mutlak itu dibawa ke mukoyyad jika sebabnya berbeda
ا لـمــطــلــق لا يــحــمـل عـلى ا لــمــقــيــد ا ذ ا ا خــتــلـف فى ا لــحــكـم
Mutlak itu tidak dibawa ke mukoyyad jika yang berbeda hanya hukumnya
ا لــمــطــلـق لا يــحــمـل عـلى ا لــمــقــيــد ا ذ ا ا خـــتــلـفـا فى ا لــســبــب و ا لــحــكــم
Mutlak itu tidak dibawa ke mukoyyad jika sebab dan hukumnya berbeda
MANTUQ ( YANG TERSURAT ) DAN MAFHUM (YANG TERSIRAT )
Mantuq adalah lafal yang kandungan hukumnya tersurat di dalam apa yang diucakan.
Mafhum adalah lafal yang kandungan hukumnya ada dibalik arti mantuq
مــا د لّ عــلــيــه ا لـلــفــظ فى مــحــلّ ا لــنّــطــق
Manthuq adalah sesuatu yang ditunjukan oleh lafadz sesuai dengan yang diucapkan
مــا د لّ عــلــيــه ا لـلــفــظ لا فى مــحــلّ ا لــنّــطــق
Mafhum adalah sesuatu yang ditunjukan oleh lafadz, bukan arti harfiyyah yang diucapkan
Mafhum terbagi 2 :
mafhum muwafaqoh yaitu menetapkan hukum dari maknanya yang sejalan atau sepadan dengan makna yang tersurat. Co. khomar itu haram maka semua yang memabukan hukumnya haram.
Mafhum Muwafaqoh terbagi 2 :
fahwal khitab yaitu apabila yang tersirat lebih utama dari yang tersurat.
Co 17 : 23. ah saja dilarang, apalagi memukul. 17 : 32 jangan mendekati
zina. Mafhum muwafaqoh fahwal khitab nya adalah mendekati zina saja
diharamkan, apalagi melakukannya.
Lahnul Khitab, yaitu apabila yang tidak diucapkan (tersirat) sama hukumnya dengan yang diucapkan (tersurat).
Co. memakan harta anak yatim 4 : 9. mafhum muwafaqoh lanhul khitab nya contoh dengan membakar, atau merusaknya.
mafhum mukhalafah adalah menetapkan hukum kebalikan dari hukum mantuqnya Mafhum mukhalafah terbagi:
mafhum dengan sifat co. hadits zakat kambing, maka mafhum mukhalafahnya adalah binatang yang dikandangin, diberi makan tidak wajib zakat.
mafhum dengan goyah co. 2 : 187 mafhum mukhalafahnya apabila fajar datang, maka hentikan makan dan minum, atinya puasa dimuali.
mafhum dengan syarat co. 65: 6, mafhum mukhalafahnya dalah jika istri yang ditalak tidak hamil, maka mantan suami tidak harus memberi nafkah.
mafhum dengan bilangan co. 24 : 4, mafhum mukhalafahnya tidak boleh mendera <> 80.
مــفــهـو م ا لــمــو ا فــقــة حــجــة
Mafhum muawafakoh ( makna tersirat yang sesuai ) dapat dijadikan hukum.
MUJMAL DAN MUBAYYAN
Mujmal adalah lafal yang mencakup kemungkinan segala keadaan dan hukum
yang terkandung di dalam lafal tersebut. Ia bersifat global dan
menyeluruh sehinga membingungkan dan tidak dapat diketahui secara jelas
maksudnya tanpa danya mubayyan ( penjelas )
Abdul Wahab Khalaf
mendefinisikan, “ lafal yang pengertiannya tidak dapat dipahami dari
lafal itu sendirin apabila tidak ada qarinah yang menjelaskannya.
Mendudukan dua muradif pada tempat yang lain ( mempertukarkannya ) itu diperbolehkan jika tidak ada ketetapannya.
أ ســتــعــمــا ل ا لــمــشــتــر ك فى مــعــنـيــه ا و مــعــا نــيــه يــجــو ز
Penggunaan Musytarak menurut makna yang dikehendaki ataupun untuk beberapa maknanya itu diperbolehkan.
ZAHIR DAN MUAWWAL / TAKWIL
Zahir adalah lafal yang menunjukan arti secara langsung dari nas itu
sendiri, tanpa memerlukan qarinah ( penyerta ) lain yang dating dari
luar untuk memahami maksudnmya. Oleh karenanya lafal zahir tidak
memungkinkan adanya takhshis, takwil, dan naskh.
Takwil adalah memalingkan arti zahir kepada makna lain yang memingkinkan berdasarkan dalil / bukti.
ا لــفــر و ع يــد خــلــه ا لــتــأ و يــل ا تــفــا قــا
Masalah cabang dapat dimasuki takwil berdasarkan consensus.
ا لأ صــو ل لا يــد خــلـه ا لــتــأ و يــل
Masalah ushuludin ( aqidah ) tidak dapat menerima takwil.
Menolak bahaya didahulukan dari pada menarik keuntungan
Co. Seorang pemilik dilarang mengelola harta miliknya apabila membahayakan orang lain.
Orang puasa, makruh berkumur dan menghisap air kedalam hidung secara berlebihan
ا لــضــرو رت تــبــيــح ا لــمــحــظــو ر ا ت
Keterpaksaan dapat diperkenankan melakukan hal-hal yang dilarang.
Co. Orang yang sangat lapar terpaksa harus memakan bangkai , kalau
tidak membahayakn orang lain.Orang yang enggan membayar hutang bias
diambil hartanya tanpa ijin dia.
ا لــضــرور ا ت تــقــدّ ر بــقــد ر هــا
Keterpaksaan itu diukur menurut tingkat keadaannya.
Co. Orang yang dalam kedaan terpaksa tidak boleh memanpaatkan sesuatru yang haram kecuali sekedar dapat menahan lidah.
Hukum rukhsoh menjadi gugur karena telah hilang sebabnya.
ا لــمــشــقــة تـــجــلــب ا لــتــيــســيــر
Kesulitan menuntut adanya kemudahan.
Co. Semua rukhsoh dari Allah untuk membuat seorang dan meringankan beban mukalaf dengan adanya sebab 7
1. Bepergian 2. Sakit 3. Paksaan 4. Lupa 5. Tidak tahu 6. umumul bala ( ganguan umum ) 7. Kekurangan
ا لـــحــر ج شــر عــا مــر فــو عــا
Kesempitan menurut syara bias ditiadakan dan diterima.
Co, Saksi wanita dalam hal tidak bias dilakukan laki-laki cacat dan buta.
ا لــحــا جــة تــنــز ل مــنــز لــة ا لــضــر و را ت فــى ا بــا حــة ا لـــمــحــظــو ر ا تـــ
Kebutuhan itu bias menduduki tingkatan keterpaksaan dalam kebolehan memeroleh sesuatu yang haram
KAIDAH ISTISHAB
مـا يـثـبـت بـا لـيــقــيـن لا يـزو ل بــا لـشــّــكّ
Apa yang ditetapkan oleh sesuatu yang meyakinkan, maka tidak dapat dihilangkan dengan sesuatu yang meragukan.
Tidak menjadi kewajiban jika tidak mampu mengerjakan dan tidak ada keharaman dalam keadaan darurat ( bahaya )
وكل محظور مع الضرورة بقدر ما تحتاجه الضرورة
Wa kullu mahthurin ma’ad dhorurohi bi qodri maa tahtaajuhu ad dhorurotu
Setiap hal yang dilarang itu di bolehkan jika dalam kondisi yang
darurat, tetapi sesui dengan kadar yang dibolehkan saja untuk
menghilangkan darurat itu.
وترجع الأحكام لليقين فلا يزيل الشكُ لليقين
Wa turja’ul ahkamu lillyaqini falaa yuziilus sakku lillyaqini
Dan dikembalikan hukum itu kepada yang diyakini dan keraguan tidaklah membatalkan keyakinan itu.
والأصل في مياهنا الطهارة والأرض والسماء والحجارة
wal aslu fi miyahinaa at thohaarotu wal ardhu was sama’u wal hijaarotu
Hukum asal air tanah, langit dan batu adalah suci.
الأصل في الأبضاع واللحوم والنفس والأموال التحريم
al aslu fil abdho’i wal luhuumi wan nafsi wal amwaali at tahrim
Hukum asal dalam hal perkawinan ( kemaluan ), daging hewan dan jiwa/nyawa dan harta adalah haram.
والأصل في عاداتنا الإباحة حتى يجيء صارف الإباحة
Wal aslu fi ‘aadaatinal ibaahati hatta yajii u sooriful ibahah
Dan hukum asal dalam kebiasaan ( adat istiadat ) adalah boleh saja sampai ada dalil yang memalingkan dari hukum asal.
في العبادات التحريم الأصل
Al aslu fil ibaadati at tahrim
Hukum asal ibadah (mahdhoh) adalah haram.
الوسائل تعطى أحكام المقاصد
al wasailu tu’thii ahkamul maqosid
Semua sarana suatu perbuatan hukumnya sama dengan tujuannya ( perbuatan tersebut ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar