by IFA / رَفِيْعَة زهرة جميلة in Sains & Teknologi Islami, Hikmah Islami, Umum, Tarbiyah Islam, Entertainment Islami
mengapa tawaf dilakukan dengan berjalan ke kiri? Mengapa ka’bah diposisikan di sebelah kiri orang yang bertawaf? Apa arti semua itu?
Ketahuilah, Bahwa Planet-planet termasuk matahari, berjalan pada rotasinya dengan berputar dari kiri ke kanan, terbalik dengan arah jarum jam. Bahkan, galaksi Bimasakti pun berjalan dari kiri. Elektron-elektron juga demikian.
Dalam tubuh manusia, darah bersirkulasi dari jantung ke seluruh tubuh dari arah kiri. Jika kita katakan, bergerak atau berputar, itulah makna tawaf. Jadi, alam raya seakan tawaf dan bertasbih kepada Penciptanya. Seluruh alam bertasbih kepada Sang Pencipta, kemudian hal itu disebut gerak atau rotasi. Itulah tawaf. Allah Swt berfirman, “Tidak ada satu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kalian tidak mengerti tasbih mereka” (QS. Al Isra: 44)
Alam yang kita alami hanyalah satu dari milyaran galaksi. Semua itu ada di langit dunia. Allah Swt berfirman, “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (kami), dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa.” (QS. AL Dzariyat: 47)
Semua langit berhubungan dengan langit sesudahnya seperti lingkaran di padang pasir. Begitu seterusnya sampai langit ketujuh. Setiap bintang dan planet memiliki galaksi dan rotasi ke arah kiri. Semua tidak pernah melampaui garis edarnya dalam berputar. Jarak antara bintang-bintang dan planet-planet sangat jauh. Jarak antara bumi dan matahari sekitar 386 juta kilometer. Sedangkan jarak bulan dan bumi sekitar 150 juta kilometer. Jarak yang jauh ini tidak seberapa dibandingkan jarak yang ada di alam raya ini. Jarak antara satu bintang dan bintang yang lain diperkirakan sekitar empat tahun perjalanan cahaya. Kecepatan cahaya adalah 360.000 kilometer/detik.
Subhan Allah, wa al-hamd li Allah, wa la ilaha illa Allah, Allah akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar). Lebih besar dari semua itu. Lebih besar dari semua yang kita ketahui, dan yang tidak kita ketahui.
Jika dipikirkan, dengan tawaf seorang muslim berarti mengikuti irama alam semesta dan mengikuti malaikat yang tawaf di Bayt al-Ma’mur di langit ketujuh. Bisa jadi tawaf yang mengindikasikan perputaran waktu ini merupakan isyarat bagi jemaah haji agar mengatur segala urusannya dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Pandanglah bumi ini.
Manusia akan menyadari posisinya dan akan tampak kecil di hatinya. Lihatlah planet dan galaksi. Semua akan tampak besar di hatinya. Ia akan berkata, “Bumi ini hanyalah noktah yang berenang di angkasa.” Ia akan berkata di hatinya “Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta.
Allah lebih besar.” Akhirnya, semua itu mendorongnya untuk tunduk dan merendahkan diri. Seluruh alam semesta bertawaf menyembah Allah dan kita bergerak bersamanya. Alam semesta pun tunduk kepada-Nya. Dalam tawaf kita mengikuti alam semesta: menghadap Allah. Kita berputar mengikuti aturan-Nya. Kita berusaha mengikuti iramanya di bumi agar tidak terjadi ketimpangan di alam semesta
Sumber: Rahasia Terindah Haji dan Umrah oleh Dr. Thariq Muhammad al-Suwaydan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar