23 Juni 2011

Anak Bukanlah Orang Dewasa dalam bentuk Mini



“ Akiel.... kok masih main PS, ibu kan udah bilang kamu harus ngerjain PR sempoa, ntar kamu dimarahin bu gurunya kalau PR ga selesai,  sekarang sudah jam setengah dua, ayo cepat matikan PS nya dan lansung mandi “

“ Sebentar Ibu, akiel kan lagi nyelamatin Ultraman nya,  dia lagi diserang penjahat.. ayo terus serang cia.cia.........ayo.. ayo pukul penjahatnya”



Cuplikan dialog tersebut diatas menunjukan betapa anak-anak sangat menikmati dunianya dengan bermain memang tak jarang sang anak saking asyiknya sampai lupa makan, lupa belajar dan sebagainya. Orang tua pun harus tarik urat leher hanya untuk menyuruh anak berhenti main.


Dunia anak memang berbeda dengan dunia orang tua, tak jarang kadang anak menjadi korban ambisi orang tuanya, agar anaknya berprestasi  sekolah pun terkadang harus Full day terkadang pulang sekolah harus mengikuti bermacam les, tak salah memang, jika orang tua menghawatirkan anaknya jika banyak bermain dan tidak mau belajar. Jika sebenarnya anak masih punya waktu bermain namun tidak mau belajar solusinya adalah bagaimana memotivasinya agar mau belajar.

Rasanya kekhawatiran kita memang beralasan, karena kita ingin yg terbaik utk anak2 kita, tapi sayangnya ga ada sekolah utk orang tua...anak2 jaman sekarang ga bisa diperlakukan sama seperti orang tua kita memperlakukan kita dulu. banyak hal yg bisa menjadi "saingan" ortu dalam mendidik anak. televisi adalah salah satunya.

Ortu perlu menempatkan diri sebagai orang tua SEKALIGUS teman bagi anak (tentu saja sesuai perkembangan usia anak), sehingga anak merasa dekat dgn ortu. bukalah keran komunikasi. dengarkan mereka. jangan keburu menghakimi atau marah kalo mereka mengeluarkan pertanyaan ato pernyataan yg menurut kita kurang "pantas"...
lebih baik mereka bertanya pada kita, daripada mereka bertanya pada orang lain.


ingat, anak BUKANLAH orang dewasa dalam bentuk mini... jangan berharap mereka bertindak dan bertingkah laku seperti orang dewasa. mereka masih perlu tumbuh, dan tugas kitalah mengawal pertumbuhan itu. kalo mereka melakukan sesuatu yg "salah" ato kurang berkenan di hati kita, jangan keburu emosi. pahamilah bahwa mereka belum ngerti mana yg salah, mana yg benar. kitalah yg harus meluruskan...
pemahaman anak masih terbatas.


Jadi gunakan kata2 yg singkat tapi mengena kalo kita ingin mengingatkan anak. JANGAN MENGOMEL... tenaga kita akan terbuang sia2, emosi kita akan tercurah, api belum tentu anak kita memahami inti dari perkataan kita.
kalo kita hendak menetapkan aturan, kita harus KONSISTEN...
sebelum anak kita bisa taat pada aturan kita, kita yg harus lebih dulu taat pada aturan.
kalo kita menetapkan jam bangun pagi dll, kita harus sudah bangun sebelum waktu yg dah ditetapkan. kalo kita tidak mau anak kita telat, maka kita sendiri harus sudah siap sebelum waktu berangkat. ATURAN TIDAK AKAN BERLAKU TANPA ETELADANAN DARI KITA.

Masa kanak-kanak merupakan masa penanaman dasar kepribadian yang akan terbangun untuk sepanjang usianya. Tidak ada pengalaman anak yang hilang, melainkan hanya tertutupi....

Cara kita mendidik  akan membentuk Sikap dan perilaku , Anak merupakan cermin dari perilaku orangtuanya, jadi saat membaca point-point di bawah ini, ingat-ingatlah apakah kita  sebagai orangtua ingin memberikan contoh yang baik atau contoh yang buruk pada anak kita



JIKA KITA MENDIDIK

ANAK KITA AKAN ...................


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

12.
13.
14.


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

POSITIF
Dengan dorongan
Dengan toleransi
Dengan pujian
Dengan konsep penerimaan keadaan
Dengan keadilan
Dengan dukungan
Dengan pengakuan
Dengan rasa berbagi
Dengan kejujuran dan keterbukaan
Dengan rasa aman
Dengan keakraban

Dengan keramahan
Dengan ketentraman
Dengan mengasihi anak

NEGATIF
Dengan celaan
Dengan permusuhan
Dengan ketakutan
Dengan rasa iba
Dengan olok-olok
Dengan rasa iri
Dengan dipermalukan
Dengan kritikan



Belajar percaya diri
Belajar menahan diri
Belajar menghargai
Belajar mencintai
Belajar  rasa aman
Belajar menyenangi diri
Belajar mengenai tujuan
Belajar kedermawanan
Belajar kebenaran dan keadilan
Belajar menaruh kepercayaan
Belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Belajar meyakini sungguh kehidupan ini
Belajar  berdamai dalam kehidupan
Belajar mengasihi diri sendiri


Belajar memaki
Belajar membenci
Belajar gelisah dan tidak berani
Belajar menyesali diri
Belajar rendah diri
Belajar kedengkian
Belajar merasa bersalah
Belajar mengutuk dan berkeluh kesah

Last but not least...jangan pernah lupa utk mencium, memeluk, dan mengatakan pada anak kita betapa kita menyayangi dia... mungkin kedengarannya aneh, tapi percayalah, ungkapan kasih sayang kita merupakan VITAMIN utk hatinya...


Sebahagian isi dikutip dari berbagai sumber...


Refriani Roeslai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar