13 Juni 2016

Luar Batang

Bismillaahirrohmaanirrohiim

LUAR BATANG TANAH MILIK SIAPA ?

(Duka Nestapa Rakyat Jelata Dan Arogansi Pemimpin Jakarta Yang Buta Akan Sejarah )

Oleh : Iwan Mahmud Al-Fattah

Berdasarkan beberapa sumber yang kami dapati wilayah Luar Batang ini dahulunya merupakan sebuah tempat yang dimiliki oleh Sayyid Husein bin Abi Bakar Alaidrus yang merupakan salah satu ulama besar Jakarta yang hidup pada masa pertengahan abad ke 18 Masehi. Sekalipun beliau ini bukan asli orang Jakarta, namun jasanya dalam terhadap rakyat sangatlah besar. Berkat dakwah Islamiahnya wilayah Jakarta khususnya pesisir Jakarta Utara semakin semarak.

Mengenai status tanah Luar Batang, itu adalah merupakan pemberian dari Gubernur Batavia saat itu sebagai bentuk permintaan maaf karena telah menahan dan memenjarakan Sayyid Husein Alaidrus. Sejak diberikan tanah Luar Batang inilah beliau membangun sebuah rumah tempat tinggal dan juga membangun sebuah surau yang terus berkembang hingga menjadi sebuah Masjid Luar Batang yang berdiri kini (Abdu Kodir, 2011 : 26).

Sayyid Husein bin Abi Bakar Alaidrus sendiri menurut sejarah yang dimiliki oleh beberapa sumber Sumber dari keluarga besar  Alawiyyin, datang ke Jakarta pada tahun 1746 M pada usia sekitar 25 tahun. Ia datang melalui Pelabuhan Sunda Kelapa dan setelah tiba langsung menetap di Kampung Baru Pasar Ikan Jakarta Utara yang saat itu  merupakan benteng pertahanan VOC dan pada masa itu merupakan kawasan terlarang bagi penduduk (Abdul Qodir, 2011 : 33).

Di Jakarta Sayyid Husein termasuk pejuang Nasional yang gigih membela Tanah Air  Indonesia. Dimasa hidupnya  ia berjihad melawan penjajah, itulah sebabnya VOC pada waktu itu sering menjebloskannya di penjara. Namun disisi lain, para petinggi-petinggi VOC  tidak berani untuk mengusiknya, hal ini karena keberanian, ketegasan dan wibawanya. Karena Sayyid Husein bin Abi Bakar Alaidrus adalah ulama karismatitk yang memiliki pengaruh yang begitu besar. Sosoknya sangat disegani oleh kalangan pribumi maupun pemerintahn kolonial Belanda. Orang mengenalnya sebagai sosok pribadi yang pemberani, sangat alim, bijaksana, tenang, lemah lembut dan berakhlak (Abdul Qodir,  2011 : 37).

Sebagai sosok ulama yang karismatik sosok Sayyid Husein bin Abi Bakar Alaidrus masih terus dikenang sampai sekarang, bahkan berkat nama besarnya Kampung yang dia tempati kini menjadi sebuah pemukiman yang cukup dikenal di seluruh Indonesia bahkan luar negeri, yaitu KAMPUNG KERAMAT LUAR BATANG. Makam  beliau dan Masjid Keramat Luar Batang  seolah menjadi magnet bagi para peziarah pada hari-hari biasa, ratusan peziarah berdatangan dari segala penjuru, sementara pada waktu maulid ataupun Haul beliau, ribuan peziarah membanjiri komplek halaman mesjid (Abdul Qodir, 2011 : 41). Bahkan orang-orang besar di negeri ini pernah mendatangi situs bersejarah ini untuk berziarah seperti GUS DUR dan SBY.  Ulama-ulama besar Indonesia dan juga dari luar negeri bahkan setiap tahun sering menjadikan makam beliau sebagai tujuan utama wisata religi, sehingga  tidak heran jika kegiatan religi Masjid dan Makam Keramat Luar Batang ini berlangsung selama 24 Jam.

Luar Batang jelas merupakan sebuah situs sejarah penting bagi kota Jakarta, keberadaanya bukan hanya dirasakan oleh warga pribumi ataupun keturunan Arab saja. Dalam catatan A. Heuken SJ yang mengutip catatannya Van Der Berg, disamping sebagai pusat ziarah Nusantara, Luar Batang juga banyak diziarahi orang CHINA CAMPURAN dan INDO untuk memohon keberhasilan dalam usaha mereka untuk memperoleh keturunan dan sebagainya (Heuken, 2003 : 50). Heuken juga menambahkan bahwa berdasarkan laporan dari Ong Hoe Hoe bahwa sudah sejak lama banyak orang TIONGHOA berziarah ke Luar Batang antara lain karena adanya makam Abdul Kadir yang terletak di dekat makam Sayyid Husein Bin Abi Bakar Alaidrus (Heuken, 2003 : 54). Keterangan tersebut jelas menunjukkan bahwa di daerah  Luar Batang masyarakat Islamnya sangat terbuka bagi umat lain, sekalipun mayoritas warga China yan datang itu non muslim, namun sampai saat ini tidak pernah ada larangan bagi mereka untuk berkunjung ke makam Luar Batang.

Sejak masa Sayyid Husein Alaidrus hidup hingga sampai sekarang ini Luar Batang adalah salah satu pemukiman tua yang berada di kota Jakarta. Sayyid Alwi Shahab bahkan menuliskan di dalam bukunya bahwa Luar Batang sudah ada sejak tahun 1630an. Artinya daerah sebelum Sayyid Husein datang memang sudah ada.Luar Batang menurut penulis Betawi yang aktif ini merupakan salah satu tempat persinggahan TUKANG PERAHU PRIBUMI yang ingin masuk Pelabuhan ke Sunda Kelapa (Alwi Shahab, 2004 : 20 - 21).

Daerah yang berada tidak jauh dari laut ini bahkan merupakan Kampung Nelayan yang kehidupan lautnya sangat bersahaja. Laut lagi masyarakat Luar Batang adalah denyut nadi kehidupan mereka, Di daerah ini terdapat beberapa situs penting dan juga Pasar Ikannya yang cukup dikenal seantero Jakarta. Di Luar Batang juga  banyak terdapat masyarakat yang sudah hidup lebih dari 4 generasi, artinya banyak yang menetap di daerah ini lebih dari 100 tahun. Sekalipun kehidupan di Luar Batang itu terlihat kumuh namun kehidupan di daerah ini sangatlah damai dan normal, dan itu sudah sering kami saksikan, mengingat kami ini sering berziarah kemakam Sayyid Husein Alaidrus. Luar Batang bahkan pernah dijadikan sebagai Tur Sejarah bagi orang-orang dari Luar Negeri, sehingga akhirnya daerah ini banyak dikenal dan kemudian dijadikan tujuan wisata sosial bagi turis-turis asing. Dengan keberadaan Kampung Keramat Luar Batang ini telah terbentuk sebuah wajah kehidupan yang unik yang kemudian mampu bertahan hingga ratusan tahun.

Namun semua itu kini tinggal kenangan, Luar Batang akhirnya digusur !!!

Pemerintah Pemda DKI atas nama peraturan daerah telah dengan semena-mena menggusur secara paksa masyarakat yang hidup di wilayah bersejarah ini. Dengan alasan untuk dijadikan RUANG HIJAU Pemda DKI yang dikomandoi oleh IR. BASUKI CAHAYA PURNAMA (kelihatannya nama yang cukup indah) menggusur habis-habisan masyarakat yang tinggal disekitar masjid dan makam, padahal dahulunya wilayah yang ditempati masyarakat Luar Batang adalah milik Sayyid Husein bin Abi Bakar Alaidrus !!! Sekalipun yang digusur itu adalah masyarakat sekitar makam dan masjid, ini jelas adalah sebuah “Pembodohan Sejarah” karena siapapun tahu bahwa masyarakat Luar Batang dengan Makam dan Masjid Luar Batang satu kesatuan. Kalau masyarakatnya dijauhkan dari makam dan masjid sudah tentu situs bersejarah tersebut akan terisolasi dari kehidupan sosial. Setelah terisolasi bukan tidak mungkin lama kelamaan akan “dihabisi”.  Adanya klaim kalau tanah Luar Batang adalah tanah Pemda DKI atau Tanah Negara adalah sebuah hal yang menggelikan, mengngat status tanah tersebut sudah ratusan tahun dihuni oleh masyarakat Luar Batang. Kalaupun tiba-tiba muncul sebuah SERTIFIKAT ATAS NAMA DAERAH ATAU NEGARA,   sejak kapan kemunculannya ? Sejak Masa Ir. BASUKI CAHAYA PURNAMA ??? SIAPA PULA YANG MENGELUARKAN KEBIJAKAN TERSEBUT ??? AHOK ??? ATAU “BADAN PERTAHANAN NEGARA” ???

Penggusuran Luar Batang jelas sebuah cara untuk menghilangkan “Peran Sejarah Umat Islam Jakarta” secara perlahan-lahan. Dengan mengusir penduduk yang tinggal di sekitar tempat tersebut telah menyebabkan terserabutnya akar-akar sosial yang sudah mapan dan terbentuk dengan baik di Luar Batang. Bukanlah hal yang mudah membuat struktur masyarakat sosial itu dalam sekejap, tidak mungkin profesi nelayan yang merupakan profesi yang sudah berakar berurat ratusan tahun seperti di Luar Batang ini tiba-tiba dipindahkan ke rumah susun yang jauh dari laut, kemudian  “memaksa” mereka untuk berfikir segera  mencari profesi selain nelayan, memangnya LAUT ITU MILIK SIAPA HINGGA ORANG TIDAK BOLEH MENJADI NELAYAN ? Sudah jelas masyarakat Luar Batang identik dengan laut dan itu dibuktikan dengan adanya Pasar Ikan. Lagipula rumah susun bukanlah sebuah solusi cerdas untuk korban penggusuran, masih banyak cara lain untuk memperbaiki lingkungan, bisa dengan penanaman besar besaran pohon mangrove disekitar pesisir pantai Jakarta, pengerukan kali yang dangkal, pelebaran waduk yang terbengkalai, membuat pori-pori tanah buatan, operasi simpatik sampah kali dan sampah laut dengan melibatkan TNI dan POLRI, penyadaran akan potensi kelautan dan perairan,  melibatkan masyarakat langsung dalam mengatasi problem lingkungan, penanaman pohon-pohon dipinggir sungai Jakarta, atau dengan mendayagunakan ormas-ormas budaya untuk terlibat mengatasi masalah-masalah sosial di Jakarta dan masih banyak lagi cara lainnya. Sedangkan menggusur adalah cara “Barbar” dan “Potong Kompas” dalam mengentaskan masalah sosial.  Menggusur adalah menandakan jika akal seorang pemimpin itu “BUNTU” untuk berfikir jernih dan matang. Menggusur adalah cerminan miskinnya pengalaman dalam hal Perencanaan Tata Kota. Secara umum dapat saya katakan bahwa menggusur bukanlah sebuah tindakan yang bijak dalam mengatasi persoalan, hanya pemimpin-pemimpin yang zholimlah yang senang akan penggusuran.

Adanya penggusuran yang membabi buta bukan tidak mungkin bisa membuat  situs-situs bersejarah Islam lain terancam keberadaanya dan  bukan tidak mungkin sejarah tempat tersebut akan segera “dihabisi” dengan cara menggusur masyarakatnya. Ini bukan Provokasi, karena jika melihat tindakan yang pernah dllakukan “anak buah” Ahok dalam menggusur pemukiman rakyat, bukanlah hal yang mustahil tempat-tempat religi bersejarah di Jakarta lainya ikut “direhabilitasi” dengan alasan “PENGADAAN RUANG HIJAU”, "PENATAAN WILAYAH KOTA" (tapi mengorbankan rakyat miskin). Alasan-alasan seperti inilah inilah yang bisa saja mengancam situs seperti  Masjid dan Makam Kramat Kampung Bandan Ancol, Masjid An-Nawir Pekojan, Makam Mbah Priuk, Makam Habib Ali Kwitang dan Masjid Arriyadnya, Makam Syekh Abdul Ghoni Kayu Putih dan Masjidnya, Masjid Matraman Dalam Dan Makam KH Syamsudinya, Masjid Al Hawi dengan makam-Makam para ulama besarnya, Masjid Al Anwar Angke dengan makam para syuhadanya, Makam dan Masjid Jayakarta di Mangga Dua, Makam Sayyid Bahsin dan Masjid Al Abror Mangga Dua, Masjid Al Atiq di Kampung Melayu, Makam Pangeran Ahmad Jayawikarta dengan Masjid As-Salfiahnya di Jatinegara Kaum, Makam Pangeran Wijayakusuma di Jelambar, makam Guru Mansur dan Masjid Al Mansuriahnya, Makam Datuk Ibrahim Condet dan masjidnya, dan masih banyak yang lainnya yang keberadaanya bisa hilang karena arogansi seorang pemimpin.

Memang upaya yang paling mudah untuk mengusir masyarakat adalah dengan cara merampas “TANAH-TANAH RAKYAT PRIBUMI” menggunakan alasan “LEGAL FORMAL” dan “TERTIB ADMINISTRASI”. Ironisnya Penggusuran itu “disinyalir” justru untuk kepentingan bisnis para Taipan China Hokkian yang sedang mengerjakan Mega Proyek Reklamasi Pantai. Kasus seperti ini mengingatkan saya akan peristiwa yang terjadi pada 130 – 150 tahun yang lalu dimana Penguasa Penjajah yang Berkolaborasi dengan Tuan Tanah China di Batavia serta didukung penghianat Pribumi telah banyak merampas tanah-tanah milik Pribumi asli termasuk tanah keluarga besar Pituan Pitulung (Pitung). Dengan liciknya mereka itu menggunakan aturan yang mereka buat sendiri serta membuat sertifikat-sertifikat tanah fiktif yang dicap dari Penguasa Penjajah. Tidak heran dengan tindakan kejam dari Penguasa Penjajah, Tuan Tanah China dan Juga Inlander penghianat bangsa  tersebut telah banyak menimbulkan perlawanan di Jakarta Dan Sekitarnya seperti, Perlawanan Pituan Pitulung ditahun 1889 - 1903,  Perlawanan Rakyat Tambun Bekasi, Perlawanan Rakyat Tangerang  & Jakarta Tahun 1924 (Ki Dalang), Perlawanan Petani Condet 1916, dan masih banyak lagi lainnya. Jika saya renungkan sepertinya kondisi sekarang ini seperti De Javu Sejarah yang pernah terjadi pada masa lalu. Dan mereka sebagian yang kini berkuasa itu rupanya ada yang tidak menyadarinya atau  memang sebenarnya mereka itu BUTA SEJARAH..???

Penggusuran yang terjadi di Luar Batang adalah sebuah tragedi rakyat yang paling menyakitkan, anehnya tragedi pilu ini masih saja “dimaklumi” dan “dilogikakan” oleh pendukung Ir. Basuki Cahaya Purnama bahwa tindakannya itu benar, titik !. Disaat air mata rakyat Luar Batang tumpah dan tubuh dan jiwa mereka “tercabik cabik” para pendukung “Gubernur DKI” ini  bisa-bisanya sebelumnya mengadakan syukuran karena target periolehan KTPnya tercapai. Apakah mereka ini tidak melihat wajah-wajah derita rakyat Luar Batang yang dulu pernah memilih idolanya itu hingga menang telak didaerah Luar Batang !  Bahkan untuk penggusuran tersebut saja TNI dan POLRI sangat berperan aktif padahal seragam dan senjata mereka berasal dari uang rakyat...Ah Betapa Ironisnya...Saya sendiri ketika melihat aparat negara ini yang banyak berada di lokasi,  tiba-tiba jadi ingat beberapa Sumpah dan Janji yang pernah mereka ucapkan dimana salah satunya adalah melindungi rakyat, saya juga ingat akan sosok Jenderal Andi Muhammad Yusuf dan Jenderal Hoegeng Imam Santoso. Satpol PP ? ah jangan-jangan mereka tidak faham arti lambang yang digunakan dibaju yang mereka pakai itu ? lebih menyakitkan lagi beberapa "media besar" bahkan sangat minim pemberitaan terhadap tragedi kemanusiaan ini, ada apa dengan ini media media ini ?  Sudah terjualkah idealisme mereka ? Dimana pula suara orang orang yang dulu pernah kritis dimasa pemerintahan terdahulu ? Keheranan saya juga semakin bertambah tatkala mengamati respon para pejabat kita termasuk Bapak Presiden RI Ir. Joko Widodo yang tidak begitu reaktif dan keras dalam menyikapi kasus tersebut,  yang saya peroleh dari fakta informasi valid beberapa hari  setelah peristiwa Luar Batang, beliau justru sangat sibuk menerima tamu dari “DELEGASI PARTAI KOMUNIS CHINA”.  Yang juga tidak kalah anehnya, para aktivis seperti Ratna Sarumpaet ditangkap dengan alasan sebagai Provokator, padahal dia hanya mendampingi rakyat Luar Batang seolah dia ini teroris Sekalipun Ratna mungkin ada beberapa pendapatnya yang tidak saya setujui, namun sikapnya membela rakyat kecil Luar Batang telah membuat saya malu sebagai lelaki.

Ah, Luar Batang ini Sebenarnya Tanah Milik Siapa sih ???

DAFTAR PUSTAKA

Mauladawilah, Abdul Qodir Umar. 17 Habaib Berpengaruh di Indonesia, Malang : Pustaka Bayan, 2011.

Shahab. Alwi. Saudagar Baghdad Dari Betawi, Jakarta : Republika, 2004.

SJ, A, Heuken. Mesjid-Mesjid Tua DI Jakarta, Jakarta : Yayasan Cipta Loka Caraka, 2003.

03 Juni 2016

Dawuh Habib Luthfi tentang Pancasila

Bismillaahirrohmaanirrohiim

21 Dawuh Habib Luthfi tentang Pancasila, Nasionalisme dan Merah Putih
---------------------------------------------------------------------------
Dalam berbagai kesempatan Maulana Habib Luthfi bin Yahya tak henti-hentinya menitipkan pesan yang sangat penting bagi penerus bangsa Indonesia perihal Pancasila, Nasionalisme, Merah-Putih, Cinta Tanah Air, dan NKRI. Berikut adalah diantara pesan-pesan beliau:

1. “Saya salut banyak bendera Merah-Putih. Tapi nanti tolong setelah selesai, jangan pernah ditumpuk atau dilempar di tanah. Kayunya silakan ditumpuk di tanah, kalau benderanya disampirkan di bahu baru ditata yang rapi. Sikap pada bendera itu bukan mengultuskan benda, melainkan bentuk penghormatan dan sikap cinta pada tanah air. Dalam Merah-Putih meski tidak ada tulisannya, tapi ada arti jati diri bangsa, itulah kehormatan bangsa. Kalau tidak kita sekalian yang menjaga, jangan salahkan orang lain kalau ada yang menghina. Jika bukan para warga Indonesia sendiri, siapa lagi yang menjaga dan menghormatinya?"

2. "Sikap cinta tanah air harus dibangun di semua lini. Pengucapan Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya tidak hanya saat kegiatan upacara resmi kenegaraan atau pemerintahan dan saat peringatan HUT RI 17 Agustus saja, namun harus dinyanyikan dalam setiap acara sosial dan keagamaan. Kalau hanya dikibarkan saat 17-an, bisa-bisa bangsa ini lupa pada negaranya sendiri. Ini penting sekali, kelihatannya enteng. Jangan main-main sama lagu kebangsaan. Timbulnya tidak ada rasa ‘handarbeni’ jadi penyebab merosotnya nasionalisme di kalangan anak muda."

3. "Dasar negara Indonesia yakni Pancasila dibuat memiliki keterkaitan dengan keagamaan. Makanya ada sila pertama, di belakang Pancasila ada kekuatan agama."

4. "Kecintaan terhadap tanah air akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Jika nasionalisme kita semakin melemah, jangan harap kita sebagai Muslim bisa menjawab tantangan umat dan tantangan bangsa."

5. “Walau hanya sebutir pasir yang ada di atas tanah air ini akan kita jaga mati-matian. Kata siapa cinta tanah air atau nasionalisme tidak ada dalilnya? Nabi Saw. mengatakan, “Aku cinta Arab karena aku adalah bangsa Arab”. Ini contoh kongkrit kecintaan suatu bangsa pada tanah airnya. Cinta tanah air itu sebagai wujud syukur kepada Allah atas anugrah bumi pertiwi ini. Ulama adalah benteng ideologi, TNI-POLRI adalah benteng NKRI. Mari kita bersatu. Jangan goyahkan persatuan karena oknum kiai, TNI atau POLRI."

6. “Salah satu pesan yang kita ingat dari peringatan Maulid Nabi adalah ajaran agar kita taat pada pemerintah. Bangsa lain fokus membangun kita masih memperdebatkan khilafiyah-khilafah. Pancasila sudah final. Boleh berdebat penafsirannya, tapi tidak boleh memperdebatkan butir-butirnya."

7. “Muktamar NU di Situbondo sudah menegaskan Pancasila sebagai asas Negara dan Jam'iyah Thariqah menegaskan NKRI harga mati. Pendakwah dahulu begitu toleran menghormati perbedaan. Untuk itu Sunan Kudus enggan menyembelih sapi, karena menghormati tradisi non-Muslim. Bahkan bangunan Masjid Kudus mengakomodasi arsitektur non-Muslim yang berkembang pada waktu itu. Tidak anti dengan kebudayaan lokal. Simpatik."

8. “Muslim itu harus seperti air laut, meskipun ratusan sungai mengalirkan air tawar, ia tetap asin dan tak pernah memaksa ikan di dalamnya menjadi asin. Ketika kita akan melakukan perbuatan tercela, ingat Merah-Putih, malu di dalamnya ada tumpah darah para pahlawan dan jati diri bangsa yang memiliki adat dan etika ketimuran."

9. "Ajak anak-anak kita ke makam para pahlawan. Anak-anak mengerti itu orang mati, tidak akan menyembahnya. Jelaskan, ini kopral 'ini' adalah pahlawan, makam itu adalah makamnya pahlawan tak dikenal. Kenalkan para pahlawan kepada anak-anak kita sejak dini agar mereka paham kemerdekaan ini bukan hadiah. Dan agar dalam diri anak-anak tumbuh kecintaan pada bangsa. Rasa cinta yang kuat pada bangsa ini lebih dahsyat dari nuklir sekalipun."

10. “Bangga terhadap Indonesia bukan sombong, tapi rasa syukur pada Allah Swt. Hormat pada Merah Putih bukan syirik, tapi ungkapan rasa syukur pada Allah Swt. untuk memiliki Bangsa Indonesia.”

11. “Bendera Merah Putih adalah harga diri Bangsa, kehormatan Bangsa. Jika kita mau bercermin kepada Bendera Merah Putih semestinya kita malu menjadi Bangsa. Koruptor tidak akan melakukan korupsi jika mau bercermin pada pendiri Bangsa, pada sang saka Merah Putih.”

12. “Cinta NKRI tidak hanya dilaksanakan pada 17 Agustus saja, melainkan setiap hari Senin dan upacara kebangsaan yang lain. Cinta kepada Bangsa selalu ditanamkan melalui pengibaran sang saka Merah Putih. Kalau kita tidak cinta pada NKRI, untuk apa kita harus melakukan upacara bendera, hormat kepada sang saka Merah Putih?”

13. “Betapa pentingnya cinta tanah air, salah satu contohnya dengan menghormati Bendera Merah Putih. Meskipun jahit atau bikin merah putih itu gampang, namun banyak darah yang mengucur, banyak pengorbanan yang penuh rasa sakit demi menurunkan bendera Belanda dan menggantinya dengan Bendera Merah Putih. Sehingga sebagai anak Indonesia kita harus mempunyai penghormatan yang luar biasa kepada Merah Putih, harus menyucinya dan merawatnya dengan penuh perasaan cinta.”

14. “Kecintaan pada partai jangan melebihi mata kaki. Kecintaan pada bangsa dan negara sampai ke leher. Kecintaan pada agama melebihi ujung kepala.”

15. “Yang memperjuangkan Bangsa ini adalah para ulama, kiai dan pejuang Muslim yang tak sempat dianugerahi bintang gerilnya. Maka jika ada kelompok-kelompok yang hendak menggerogoti kesatuan Bangsa ini, mereka adalah orang-orang yang tidak tahu sejarah. Wajib hukumnya bagi kita untuk menjaga keutuhan Negara ini dari rongrongan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.”

16. “Semangat nasionalisme sekarang ini semakin menurun. Itu terlihat dari sikap dan perilaku para elit, termasuk juga masyarakatnya yang tidak pernah rukun. Selalu ribut dalam perbedaan, khilafiyah. Segala sesuatu selalu dipolitisir dan dihubung-hubungkan, yang akhirnya hanya saling menyalahkan. Hingga akhirnya, Indonesia hanya dijadikan lintasan saja oleh bangsa lain. Saya tidak ingin masalah khilafiyah ini dibesar-besarkan, yang ujung-ujungnya hanya menjadikan Indonesia negara yang selalu jadi tontonan. Padahal Indonesia dengan segala potensinya, mampu menjadi negara yang besar dan disegani bangsa-bangsa lain. Ini menjadi salah satu tugas umat Islam agar Indonesia bisa maju dan sejajar dengan negara-negara lain.”

17. “Umat Islam seharusnya memasang gambar-gambar para pahlawan, khususnya pahlwan Islam, seperti Pangeran Diponegoro, juga gambar-gambar para wali, termasuk pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari. Hal ini agar setiap warga yang melihat gambar itu selalu terkenang dengan semangat para pahlawan yang ada di gambar itu. Semangat untuk membela negara, semangat untuk memerdekakan negara, semangat kepahlawanannya. Bukan bermaksud syirik maupun menyekutukan Tuhan dengan gambar-gambar itu, tetapi semangat yang dimiliki para pahlawan itu untuk dikenang dan diamalkan di zaman sekarang ini. Bahwa mereka yang sudah meninggal itu, ternyata masih memberikan semangat untuk membangun negara. Mereka yang sudah syahid, tidak tinggal diam untuk bangsa dan generasi penerusnya.”

18. “Pancasila mampu melindungi pluralitas yang ada, dan menjadi ideologi negara, maka Pancasila akan memperkokoh pertahanan nasional dan memperkokoh NKRI. Sebab Pancasila akan dimiliki semua pihak. Bila Pancasila itu tumbuh pada diri setiap anak bangsa dengan diperkokoh atau di beck-up oleh agamanya, maka kekuatan, kesatuan dan persatuan semakin erat terjalin dan tidak akan mudah digoyahkan. Karena Pancasila menjadi sebab tumbuhnya nasionalisme dan bebas dari kepentingan politik atau tidak akan menjadi bemper kepentingan politik. Sehingga tumbuh mekar secara murni kecintaan kepada agama, tanah air dan bangsa. Dari itu akan menjadi cermin bagi bangsa lain.”

19. “Nasionalisme secara filosofis sudah dicontohkan oleh para leluhur, para pendahulu bangsa semenjak penajajahan seperti sedekah bumi, sedekah laut, ‘terlepas dari persoalan syirik/musyrik’, karena saya tidak tahu hati orang. Sedekah bumi dan sedekah laut itu adalah wujud syukur atas bumi dan laut yang dianugerahkan kepada Bangsa Indonesia. Sedekah bumi itu sebagai bentuk handar beni, perasaan yang bukan saja memiliki tapi juga mencintai.”

20. “Siapapun yang menjadi pemimpin bangsa, harus dihormati dan ditaati. Jika rakyat menghormati pemimpinnya maka Bangsa dan Negara ini akan kuat. Sebaliknya jika rakyat terus menerus mengkritik, mendemo, dll., pemimpinnya, maka kapan pemerintah akan bisa fokus bekerja. Saya tidak melarang ‘kritik’, akan tetapi salurkan kritik dan aspirasi itu pada saluran yang sudah disediakan pemerintah.”

21. “Aliran-aliran di luar Ahlussunnah yang meresahkan, mereka adalah kelompok Islam yang menolak Pancasila dan menganggap pemerintah tidak sah. Untuk mengatasi kelompok Islam seperti ini perlu ditekankan pentingnya sosialisasi ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah. Jangan sampai anak seorang tokoh NU, menjadi anggota Islam radikal.”

Shollu 'alannabiiy saw

Siapakah Anda ?

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Org yg bijaksana adalah org yg amat mengenali dirinya melebihi drp yg lain.

Sebaliknya org yg  susah berbuat bijaksana susah berbuat arif...adalah  org   itu lebih byk mengetahui sesuatu yg lain drp dirinya sendiri.....

Sahabatku......
*   Tahukah , siapakah diri mu sndiri  ?   *    Pernahkah terfikir tentang diri sendiri ?
  
Pernahkah bertanya pd diri  ?:

*    Dulu  dtg drp mana ?
*    Apa tujuan hidup di dunia ini ?
*    Mengapa perlu beribadat , berzikrullah n lain2 ?
*    Selepas  mati , mau pergi ke mana ?

*    Apa hubungan diri sendiri  dgn Allah ? * 
  Apa pula hubungan diri sendiri dgn Rasulullah  Muhammad saw ?

*    Siapa Allah swt itu ?
Dan siapakah Nabi Muhammad saw  itu ?    *    Apa perlunya  menyebut nama Alllah  swt n Muhammad saw ?
khususnya dlm solat ,  selawat  n   zikru Allah ?

*    Apa hubungan diri sendiri  dgn AlQuran  n  para malaikat ?

Kesemua persoalan itu , ada kaitan dgn diri .....

Kenapa tdk ? 
Ketika  bersendirian  akan terasa n sedar bahawa hanya diri seorg saja hidup di alam ini. 

lni kerana di dapati n melihat di sekeliling  itu x lain n x bkn adalah cermin diri  sendiri yg x lain drp diri sendiri juga..

Justeru itulah ,   terus lah bertanya kpd diri  sendiri  :

  siapakah sang aku  ini ? 
Maka bertambah2lah keinginan  utk mengenali diri  yg selama ini  terlepas pandang n mengabaikannya.

Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa rabbahu
Waman 'arafa rabbahu jahila nafsahu...

.
ALLAHU  AKBAR

Shollu 'alannabiiy saw

Sejarah Pancasila

Bismillaahirrohmaanirrohiim

PANCASILA SUDAH LEBIH DULU ADA SEBELUM 1945...INI ORANGNYA YANG BERJASA BESAR...

Mengenang BAPAK MEI KARTAWINATA

LAHIRNYA KAULANING NAGARA
PANCA SILA (Wadah) - PANCA DRIA (Isinya).

Pada tanggal 17 September tahun 1942 yang lalu, bertempat di Yogyakarta, terjadilah pertemuan historis, antara Ir. Soekarno dan Bpk. Mei Kartawinata, disaksikan oleh pendiri Paguyuban Kamandaka sendiri (KRHT Arip M. Yahya Kartanagara), yaitu suatu dialog interaktif dan dinamis perihal intisari fondasi/dasar-dasar negara yang akan menjadi pedoman bernegara rencana pendirian Republik Indonesia.

Pada saat itu Ir. Soekarno, secara langsung dibekali oleh Bpk. Mei Kartawinata (Tokoh kasepuhan Elmu Kasiliwangian-Pajajaran, tinggal di Jalan Sukasirna Bandung) tentang konsep bernegara berdasarkan akar budaya nusantara yang menjadi warisan para leluhur, yang mempunyai nilai strategik dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (dikenal NKRI, saat ini).

Hasil dialog interaktif ini sebagai salah satu sumber, disamping inspirasi dari Prof Moh Yamin, Prof. Wongsonegoro, (dst), yang mengilhami Ir. Soekarno menyampaikan Pidato legendaris: Lahirnya Pancasila pada Tanggal 1 Juni 1945 di depan Sidang Paripurna BPU-PKI di Jakarta (dalam pidato tersebut, beliau menyampaikan bahwa ada seseorang—ahli bahasa, yang membisiki saya tentang Pancasila, seseorang ini (yang tidak disebutkan namanya oleh beliau, sesuai dengan pesan Bpk. Mei Kartawinata sendiri—adalah Bpk. Mei Kartawinata!, sejarah harus diluruskan, fakta kebenaran haruslah dikemukakan, sebagai suatu kebenaran sejarah, agar anak bangsa ini mengetahui secara pasti ideolog Pancasila yang sebenarnya), baca: Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, oleh Ir. Soekarno.

KETERANGAN LAINNYA  :

#//---Dalam sidang-sidang Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955 partai PERMAI berjuang mati-matian mempertahankan Dasar Negara Pancasila, dan berhasil dengan keluarnya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila.---//

Mei Kartawinata sebagai tokoh pergerakan kemerdekaan, pada tahun 1937 ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda di Penjara Banceuy, akibat pergerakan dan aktivitasnya yang dianggap membahayakan pemerintahan colonial. Kemudian tahun 1942 di masa pendudukan Jepang juga pernah ditangkap dan dipenjarakan di Cigereleng dan kemudian dipindahkan ke Penjara Banceuy selama tiga bulan kemudian dikeluarkan dan ditahan lagi di Penjara Sukamiskin.

Tahun 1946 pada waktu agresi Belanda bapak Mei Kartawinata ditangkap lagi dan dipenjarakan di Penjara Cirebon dan kemudian dipindahkan ke Yogyakarta dan ditahan selama 2 bulan. Kemudian pada pertengahan tahun 1947 beliau bersama pasukannya yang terdiri dari para pemuda membentuk kelompok Barisan Macan Putih yang hijrah dan bergeriliya di daerah Gunung Wilis, bergabung dengan Batalyon 2000 pimpinan Mayor Mustapa.

Pada tahun 1949 bapak Mei Kartawinata ditangkap dan dipenjarakan di Glodok, Jakarta selama beberapa hari akibat tuduhan dan fitnah yang tidak berdasar.

Bapak Mei Kartawinata sebagai orang pergerakan mempunyai hubungan yang cukup akrab dengan BUNG KARNO, terutama ketika beliau bertempat tinggal di Jl. Ciateul Bandung sekitar tahun 1930 an. Kedekatan itulah yang menyebabkan pada waktu jaman partai di awal tahun 1950an, bapak Mei Kartawinata membentuk Partai Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (PERMAI), dengan tujuan mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

Dalam sidang-sidang Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955 partai PERMAI berjuang mati-matian mempertahankan dasar Negara Pancasila, dan berhasil dengan keluarnya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila.
..dst.

TABAYYUN-II. Hal : 44-51.

Sumber : Keluarga Sukapura Tasikmalaya

KESIMPULANNYA :

PANCASILA DI DALAMNYA DIPENUHI AJARAN LELUHUR YANG LUAR BIASA BESAR MAKNANYA....DAN SUMBANGSIH TERBESARNYA ADALAH BERASAL DARI ISLAM..
(Note  Iwan M  L' Fatah)

Shollu 'ala Rasulillaah saw
----------------------------

ALHAMDULILAH,
BELIAU ADALAH MASIH KETURUNAN DEMAK BERATI PANCASILA PADA HAKIKATNYA DARI KELUARGA DEMAK ( SAYYID HASAN AL-FATTAH DAN PATIUNUS..
ALHAMDULILAH....
-------------------------------------------_
Sesungguhnya masih banyak sejarah bangsa ini yang belum terungkap karena banyak orang yang tidak ingin itu terungkap, fakta dan sejarah yang dapet menguatkan ideologi yang ada.



Poto di bawah ini.
dari beliaulah ajaran Pancasila itu, dan melalui tangan Bung Karno, Pancasila berhasil menjadi dasar Negara kita...........


Perhatikan Poto diatas ini,
Wajah mereka nyaris mirip...
Itu karena mereka adalah satu keturunan...

01 Juni 2016

Jalan Sufi yang ditapaki

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Saya tertarik pada postingan teman saya.....
Zaman globalisasi, ternyata masih ada potret sosok manusia tangguh yang berusia sepuh....
Di pelataran Dunia yang keras penuh debu kesengsaraan.....
Namun DIA Maha Sayang dengan aneka RahasiaNYA yg terdalam.....

Mereka ini yang oleh Rasulullah  sebagai penghuni surga, Orang fakir yang pandai bersyukur,  malaikat pun akan kebingungan jika menghisab beliau,

Pada puncak zuhudnya mereka ini menolak kenikmatan yang halal, 

Mereka ini seperti kisahnya uwais al qarni, namanya tidak terdengar tapi terkenal di langit, jika mereka sakit tidak ada yang menjenguk, jika tidak hadir tidak ada yang menanyakan, tapi doa mereka yang membuat azab dan bencana tidak diturunkan.........

---------------------

Poluhan,24/04/2016.

   Kisah ini bermula dari sebuah perjalanan kami sepulang menyampaikan amanah untuk mbah kedah di kawedusan ponggok, seorang dwafa tuna netra yg hidup seorang diri.

  Dalam perjalanan pulang tepatnya di timur perempatan poluan di tikungan grogol Utara musola kami menjumpai seorang tukang becak tua tidur di becaknya.

  Untuk mengurangi penasaran kami lalu kami balik untuk menghampiri beliau. Dan terjadilah sebuah dialok antara kami.
  Mbah janggol injeh? tanyaku. Mboten mas niki istirahat. Saget ndugekaken kulo mbah?? Ngapunten mboten saget mas niki kulo lagi sakit jawab kakek tua itu. Sakit nopo mbah? Sakit madaran mas. Mpun ngunjuk obat dereng mbah? Sampun mas.
Nopo kulo dugekne teng puskesmas nopo teng dokter kagem berobat? Kumenawarkan diri untuk beliau. Matur nembah nuwun mas, pun kersane mawon, niki kulo lagi diuji sakit dening Allah, tapi kulo gadah kenyakinan bade angsal tombo saking kersane Allah..
oo aku bergumam dalam hati... lalu kutanya lagi, Mbah njenengan mpun maem dereng? Mpun mas niki injeh taseh,maeme dereng telas.jawab beliau sambil menunjukan kaleng susu yg didalamnya ada sisa kuah dan dedaunan yg direbus. La niku namung sayur lo mbah mboten wonten nasine,timpalku..

Beliau berkata kulo mboten maem nasi mas namung maem dedaunan. Njenengan tumbas injeh puniko mbah? Mboten mas niki kulo masak piyambak, saking kebonan sayur2anipun mas. Niki kaleh tirakat.
La mbah aslinipun tiyang pundi? Kulo dugekaken wangsul injeh?
Mboten usah mas, asli kulo saking desa bandulan Sukun Malang, rt rwne kulo supe, amergi mpun ket tahun 2004 kulo medal nggriyo sak sampunipun pisahan kaleh garwo kulo, niki kulo lelono dugi jombang, ngawi, blitar nitih becak niki mas,
Anak apa ga punya mbah,? Punya mas ada di malang jawab beliau.
Kenapa gak pulang ketempat anak mbah tanyaku lagi, Mboten mas, kulo mboten pengen ngeropotne anak, anak.jawab beliau..
 
  Lantas dlam hatiku timbul satu ide lalu aku brkata lagi.
Mbah punya uang ga, kalo punya saya belikan obat untuk persediaan. Lalu kakek itu merogoh seluruh sakunya dan hanya menemukan satu butir promag dan uang recehan 5 butir berjumlah rp 2.500.
Injeh hanya ini yg saya punya mas. Sambil menunjukan padaku.
Mbah uang segitu apa cukup untuk makan dan beli obat mbah tanyaku.
Insa Allah cukup, saya hidup dari allah berjalan karna Allah dan mati kembali kepada Allah. Insa Allah,Allah senantiasa melindungi dan memberi rizki padaku untuk menyambung hidup. Dan disini saya berjalan hanya mengharap ridhoNya..

  Masya Allah,, merinding jiwaku. Namun aku masih mencoba ingin tau lebih tentang beliau.
  Aku lalu mengeluarkan sebungkus rokok tanpa korek. Mbah ngapunten mbah saya mau merokok tapi tak punya korek, mau beli tapi tak pegang uang. Mohon maaf sekali ya mbah, bagaimana bila uang itu saya minta untuk beli korek. Apakah diijinkan tanyaku.Lalu beliau mengeluarkan kembali dari dalam sakunya uang receh sebanyak 2500 rupiah. Injeh sumonggo mas ini, sambil menggenggam tanganku dan menaruhkan di tanganku.

  Disaat itu air mata ini udah mulai menetes, mbah iklas uang ini untuk saya?? Lillahita,ala iklas mas ini rizki untuk mase dari Allah SWT. monggo di terima..
  Dan air mata ini langsung tak mampu aku bendung, badanku bergetar merasa mendapatkan ilmu yg sangat luar biasa yg jarang diberikan secara langsung dari para guru..

  Dalam senduku seakan hati ini menuntun jemariku untuk mengeluarkan dompetku, dan mengambil lima lembar ratusan. Seperti jumlah yg kakek berikan padaku. Lalu aku hulurkan kepada sang kakek itu. Kek ini rizki dari Allah yg saya emban dari zakat sahabat2ku semoga mampu memberi manfaat buat perjalanan panjenengan.

  Beliau tercengang, sambil berusaha menolak pemberian ini. Namun saya coba menjelaskan. Bahwa uang itu adalah amanah dari zakat sahabat2 yg sebagian memang hak sabilillah dan ibnu sabil..
Trimalah kek itu rizki dari Allah, saya hanya perantara semata.

  Alhamdulillah ahirnya diterima. Dan kuperkenalkan diri ku dan komunitas wajah pribumi solidarity. Ternyata kakek itu bernama mbah Arif.. asal bandulan Sukun Malang.
Lalu ku berusaha untuk mengajak beliau mampir dirumahku, namun beliau menolak halus. Dan suatu saat beliau juga ingin berkunjung ketempat kami..
  Sebelum kami berpisah dg kakek tersebut beliau menyampaikan salam untuk para sahabat2 dikomunitas wapri.

   Moga ini merupakan satu ilmu yg sangat bermanfaat untuk kita semua. Dan mohon keiklasannya untuk saya sampaikan amanah dari zakat sahabat untuk membantu bekal kakek yg sakit ini..
   Semoga kakek ini dan kita semua senantiasa dirahmati Allah dimanapun berada dalam lindunganNya...
  Aamiin Allahuma Aamiin...

Penulis: ahmad arif afandi)

---------------------------

Cuplikan kisah Sahabat Ra yang bisa di jadikan Indah buat kisah diatas

Imam Uwais Al-Qarni mengatakan: “Allah SWT tidak menerima ibadah dan ketaatanmu meskipun itu sebanyak ibadah seluruh penghuni langit dan bumi, sampai engkau percaya kepada jaminan-Nya.”

Lalu, beliau ditanya, “Apa yang engkau maksud dengan percaya kepada jaminan-Nya itu?”

Beliau menjawab, “Yakinlah kepada jaminan Allah untuk memberi rezeki kepadamu. Yakinlah dengan itu, lalu curahkan dirimu untuk beribadah kepada-Nya.”

--Dikutip dari Kitab Minhajul ‘Abidin karya Imam Al-Ghazali

-----------------

Shollu 'alannabiiy saw

Wahai HambaKU Jika Taubat pdKU,AKUlah kekasihmu

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Sangat Wajar jika sang Hamba selalu  mencari   CINTA  dan inigin di perhatikan olehNYA,

Tapi yang lebih Dahsyat adalah ,  justru DIA  yang mecari- perhatian untuk dicintai  hambaNYA,, padahal DIA   tidak membutuhkan  cinta kita..

Allahu ya Allaah.............
Betapa DIA menuturkan  Kasih SayangNYA pada kita semua, namun kita tak pernah membalas CintaNYA ,....bagaimana ini ????????............

Dalam Hadith Qudsi Nabi  Shollallahu 'alaihi wasallam  bersabda bahwa Allah Subhanahu Wata'ala  berkata :

“Sesungguhnya antara Aku dan hamba-Ku terdapat berita yang besar:
AKU  menciptakan (mereka)...
tapi mereka menyembah yang lain.......

AKU  Yang memberi rizqi (kepada mereka)....
tapi mereka malah berterima kasih kepada orang lain...

Kebaikan-KU mengucur terus kepada mereka...
, tapi mereka malah membalasnya dengan kejelekan....

AKU  mendekatkan diri-Ku kepada mereka (agar mencintai-Ku), ...
tapi mereka malah menyambutnya dengan dosa-dosa (yang membuat-Ku benci), padahal mereka sangat perlu pada-Ku......

Orang-orang yang senang berzikir, adalah orang-orang suka pada majlis-Ku (berkumpul dengan-Ku)....
Maka barangsiapa yang ingin selalu hadir dimajlis-Ku, hendaklah dia membanyakan zikir......

Orang-orang yang ta’at pada-Ku,
, adalah orang-orang yang Aku cintai....

Orang-orang yang suka berbuat ma’siat tidak akan AKU  putuskan harapannya (untuk kembali pada-KU)....
Seandainya mereka kembali (bertaubat) pada-KU
maka AKU   adalah   KEKASIH   mereka.....

Barangsiapa yang datang pada-Ku dengan bertaubat...
maka AKU   akan sambut mereka dari jauh.....

Barangsiapa yang berpaling dari-Ku,...
Aku akan panggil mereka dari dekat......
Aku berkata pada nya: MAU  KEMANA  KAMU  PERGI ?
APAKAH  KAMU  PUNYA  TUHAN  SELAIN  AKU ?....

Satu amal kebaikan AKU  balas dengan sepuluh pahala.....
Sedangkan suatu amal yang buruk AKU  balas dengan satu kejahatan,
atau AKU  ampuni.....

Demi kemegahan dan keagungan-KU kalau mereka memohon ampun pada-KU.., niscaya AKU  akan mengampuninya”.....

Lihatlah, betapa  Allah Ta'ala  mencurahkan rasa cintanya dan rahmatnya kepada kita........

.....Fabi ayyi alai robbikuma tukazziban.....

Mengapa kita lupa bersyukur ?
Mengapa lupa beristighfar ?
Mengapa lupa ber muhasabah diri?
Mengapa kita banyak mengeluh ?
Mengapa ?
Mengapa ?
dan Mengapa ?

Shollu 'alan Nabiiy  Shollallahu 'alaihi wasallam

Kehendakmu dan kehndakNYA

Bismillaahirrohmaanirrohiim

"Menggebunya semangat tak akan mampu menerobos
benteng takdir"

Perhatikanlah, bahwa
Pertemuan antara kehendakmu dan kehendakNYA  adalah
bagaikan angin yang membatasi busur panahmu dengan sasaran.

Meskipun perhitunganmu sangat
akurat, bisa saja angin "membelokkan" busurmu ke
arah yang lain. ..hmmm

Ketahuilah bahwa
Tugasmu hanyalah memfokuskan
perhatianmu pada sasaran, dan  mempersiapkan segala
kemungkinan untuk berhasil "membidik" tepat sasaran.

Selanjutnya ?

Selanjutnya, biarkan ketentuanNya yang bermain (Q.39: 38).

Karena sejujurnya kita memang tidak pernah tahu apa yang akan terjadi saat busur melesat dan
mengarah ke sasaran.....

Berbelokkah atau tetap lurus?
(Alhikam, hal. 18)

Yang penting adalah lakukan amaliyah dengan Ikhlas serta menjiwai amal tersebut....
Kemudian terserahlah pdNYA sepenuh tawakal......

Shollu 'alan Nabiiy Shollallahu 'alaihi wasallam