20 Januari 2015

Sunnah Mencium Tangan



بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala alihi wa shahbihi yannuur” 

Di jaman sekarang banyak orang yang sudah tidak mengindahkan atau meninggalkan sunnah Nabi Muhammad saww. 

salah satunya  adalah mencium tangan, 
bahkan ada yang mengatakan mencium tangan adalah perbuatan bid’ah tidak dikerjakan oleh Nabi dan para shabatnya bahkan ada juga yang mengatakan syirik karena mengkultuskan seseorang....

anak-anak jaman sekarang bila mencium tangan , hanya menempelkan tangannya kepipi ada juga yang kejidad, 
padahal  perbuatan ini adalah kurang benar....

 cium tangan itu adalah perbuatan para sahabat dalam melampiaskan cintanya pada Nabi saw dan mengambil berkah dari tangan beliau saw. 

sebagaimana dijelaskan bahwa Anas bin malik ra berkata : 

kulihat mereka berebutan menciumi telapak tangan nabi saw dan menaruhkan telapak tangan beliau saw di wajah mereka, lalu kuikuti perbuatan mereka maka ketika kutaruh tangan beliau saw di wajahku maka kurasakan tangan itu lebih sejuk dari es, dan tak ada sutra yg lebih lembut dari telapak tangan beliau saw dan tak ada wewangian yg lebih wangi dari harumnya keringat beliau saw” (shahih Bukhari).

lalu diriwayatkan bahwa setelah wafatnya Nabi saw datanglah para tamu kepada anas bin Malik ra, seraya bertanya : “adakah tanganmu ini menyentuh kulit Rasulullah saw?”, maka Anas bin malik berkata : “iya”, maka mereka mengambil tangan Anas dan menciuminya, demi mengambil berkah dari tangan yg bersentuhan dg nabi saw. (Adabul Mufrad oleh Imam Bukhari).


عَنْ صُهَيْبٍ قالَ : رَأيْتُ عَلِيًّا يُقبّل يَدَ العَبَّاسْ وَرِجْلَيْهِ.

Artinya : Dari Shuhaib ia berkata : saya melihat sahabat Ali mencium tangan sahabat Abbas dan kakinya. (HR. Bukhari)

Atas dasar hadits-hadits tersebut di atas , maka   para ulama menetapkan hukum sunah mencium tangan, ulama, guru, orang shaleh serta orang-orang yang kita hormati karena agamanya.


Bagaimana  dengan  Mencium Tangan Sang Guru ... 

Suatu ketika ada seorang lelaki berjumpa al Habib Umar bin hafidz.
Dia bertanya kepada Habib Umar : "mengapakah kamu membenarkan anak muridmu menundukkan badan mencium tanganmu. Kamu telah melakukan perbuatan syirik kepada Allah.Sepatutnya yang kita kena sembah Allah bukan mahkluk. Ini kamu mengajarkan anak muridmu perbuatan syirik."
Habib Umar mendengar dan membalas dengan senyuman kepada lelaki itu. Selepas itu habib Umar mengambil pulpen yang berada di kantung baju lelaki tersebut lalu menjatuhkannya ke lantai. Orang itu pun lalu menunduk ingin mengambil pulpennya, namun Habib Umar menahannnya.
Al Habib Umar berkata "apa yang akan engkau lakukan, jangan menunduk kebawah" Orang itu berkata " tidak, aku ingin mengambil pulpen ku".
Lalu Habib Umar berkata : " engkau tidak boleh menunduk ke bawah menyembah pulpen, yang kita sembah adalah Allah”. Orang itu berkata " tidak , aku bukan menyembah pulpen, aku berniat mengambil pulpen ku bukan untuk menyembah."
Habib Umar tersenyum. Lalu berkata : "begitu pula santri santriku. Mereka bersalaman dengan menundukkan badan bukan karena ingin menyembahku, namun mereka Cuma ingin menghormatiku sebagai guru mereka, meskipun aku tidak menginginkan/meminta mereka seperti itu.

Diriwayatkan oleh Habib Umar Al Hamid..
 
Wallahu a'lam bish showwab

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيه وَ عَلَىآلِهِ وَ أَصْحَابِه