27 Juni 2014

Al Fakir



بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

Sungguh    Allah    عز وجل  Maha  kasih dan Maha sayang   pada kita, DIA  tdk menuntut  ke ikhlasan  penuh pd kita , namun  menuruti  kesanggupan maksimal kita, krn kadar  ke ikhlasan  satu dg  yg lainnya  pasti    berbeda...

Andai  Allah    عز وجل  Menuntut  ke ikhlasan  penuh sesuai dgn  keinginanNYA,  maka  amalan kita bakalan   habis  bahkan kurang shgg kita menjadi  teramat fakir. .......

Namun demikian,  bagi  insan yg sadar , ia takkan pernah merasa penuh dalam beramal kecuali  selalu saja mempunyai perasaan Fakir, sehingga di dalam ke Fakiran itu, ia  menjadi sangat membutuhkanNYA , bahkan ketergantungan padaNYA  teramat  tinggi....

لاحول و لا قوه الا بالله العلي العظيم

صلوا على النبي

23 Juni 2014

Qur'an dan Ahlul Bait Ahli Sunnah wal Jamaah


Bismillah.....

 ada sbuah hadis shohih mengatakan bahwa Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam meninggalkan 2  bekal 
yaitu qur'an dan ahlul baitnya  .maka ikutilah...
(bukan syiah ya , tapi ASWAJA/
ahli Sunnah wal Jamaah)

ahlul Bait   yg  mempunyai titisan darah Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam , pada  qalbu  mrk memiliki ke ihsanan yg tinggi dan selalu dibimbing guru mursyid....

Nah kpd  2  bekal inilah  kita berpegang agar tdk sesat....

Para ahlul bait dan para sahabat ra memang bukan ma’sum (Terpelihara), tetapi mereka itu mahfuzh (Dipelihara) dengan pemeliharaan Allah Subhanahu Wata'ala  terhadap orang-orang soleh.

Sahih Muslim: Zain bin Arqam berkata Rasulullah  shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

" Amma ba'du. Hai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah hamba Allah. Utusan Tuhanku (Malaikat Maut) hampir tiba dan aku harus memenuhi panggilanNya. 

Aku tinggalkan pada kalian Ath-thaqalain (dua bekal berat). 

Yang pertama adalah Kitabullah (Al-Quran) , 

di dalamnya terdapat petunjuk dan cahay terang. Maka amalkan dan berpeganglah padanya". "

Dan ahlul-baitku. 

Aku ingatkan kalian kepada Allah mengenai ahlul-baitku, 
aku ingatkan kalian kepada Allah mengenai ahlul-baitku, 
aku ingatkan kalian kepada Allah mengenai ahlul-baitku"

Hadis Al Hakim berasal dari Zaid bin Arqam r.a.,

".. Mereka (ahlul bait) adalah keturunanku, dicipta dari darah dagingku dan dikurniai pengertian serta pengetahuanku. Celakalah orang dari umatku yang mendustakan keutamaan mereka dan memutuskan hubungan denganku melalui (pemutusan hubungan dengan) mereka. Kepada orang-orang seperti ini, Allah SWT tidak akan menurunkan syafaatku (pertolonganku)"


Sabda Rasulullah SAW: "Bintang-bintang adalah keselamatan bagi penghuni langit, sedang ahlul-baitku keselamatan bagi penghuni bumi"

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّتِهِ يَوْمَ عَرَفَةَ وَهُوَ عَلَى نَاقَتِهِ الْقَصْوَاءِ يَخْطُبُ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا كِتَابَ اللَّهِ وَعِتْرَتِي أَهْلَ بَيْتِي

Dari Jabir bin Abdillah berkata : aku melihat Rasulullah SAW ketika haji di hari Arafah sedangkan beliau ada di atas ontanya berkhutbah dan aku mendengar beliau berkata :” wahai manusia, sesungguhnya aku tinggalkan pada diri kalian jika kalian mengikutinya maka tidak akan tersesat selamanya yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan keturunanku ahlubaitku “ (H.R. Tirmidzi & Ahmad)


....

سنن الترمذي – (5 / 663)
3788 – حدثنا علي بن المنذر كوفي حدثنا محمد بن فضيل قال حدثنا الأعمش عن عطية عن أبي سعيد و الأعمش عن حبيب بن أبي ثابت عن زيد بن أرقم رضي الله عنهما قالا : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم إني تارك فيكم ما إن تمسكتم به لن تضلوا بعدي أحدهما أعظم من الآخر كتاب الله حبل ممدود من السماء إلى الأرض وعترتي أهل بيتي ولن يتفرقا حتى يردا علي الحوض فانظروا كيف تخلفوني فيهما
قال وهذا حديث حسن غريب


Dari Abi Sa’id Al-Khudzri dan zed bin arqom berkata :” Rasulullah SAW bersabda : aku tinggalkan pada diri kalian 2 hal, salah satunya lebih besar dari yang lain, yaitu kitabullah (al-Qur’an) sebuah tali penghubung yang dibentangkan dari langit ke bumi, dan keturunannku ahlu bait-ku, sesungguhnya keduanya tidak akan terputus hingga datang sewaktu di telaga Haudh “(H.R. Tirmidzi, Ahmad, Ibn Abi Syaibah, Abi Ya’la, dan lain-lain).

Keturunan beliau tidak terputus hingga hari kiamat, karena beliau menyatakan dengan ‘itroh (keturunan) yaitu keturunan dari sayyidah Fatimah, putri beliau yang diperjelas dengan pernyataan beliau :” keduanya (al-Qur’an dan keturunan beliau) tidak akan terputus hingga waktu di telaga Haudh”, karena tidak ada telaga Haudh kecuali di hari kiamat.


المعجم الكبير – (11 / 243)
11621 – حدثنا عيسى بن القاسم الصيدلاني البغدادي ثنا عبد الرحمن بن بشر بن الحكم المروزي ثنا موسى بن عبد العزيز العدني حدثني الحكم بن أبان عن عكرمة عن ابن عباس : أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : كل سبب ونسب منقطع يوم القيامة إلا سببي ونسبي

“Setiap sebab dan nasab akan terputus di hari qiyamat kecuali sebabku dan nasabku”
Ini menunjukkan bahwa hubungan kekerabatan dengan Rasulullah memiliki manfaat di hari kiamat.

Ad Dailami meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Said ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata, “Kemurkaan Allah swt amat besar kepada orang yang menyakitiku dengan cara menyakiti keturunanku

Dalam al Ausath, Ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Hasan bin Ali ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Pertahankanlah rasa cinta kalian kepada ahlul bait, karena barang siapa yang berjumpa dengan Allah swt sementara ia mencintai kami, maka ia akan masuk surga dengan syafaat kami. Demi Dzat yang menggenggam jiwaku, ketahuilah bahwa perbuatan seorang hamba tidak akan berguna baginya kecuali ia mengetahui hak kami.”

Ad Dailami meriwayatkan sebuah hadits dari Ali ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “4 golongan yang akan aku tolong kelak di hari kiamat adalah orang yang memuliakan keturunanku, orang yang berusaha memenuhi kebutuhan mereka, orang yang berusaha membantu segala urusan mereka ketika terdesak, serta para pecinta mereka dengan hati & lisannya.”

Abu Na’im meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Utsman bin Affan ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa berbuat baik kepada salah seorang dari bani Muthalib di dunia, sementara salah seorang dari mereka (bani Muthalib) tidak mampu membalasnya, maka akulah yang akan membalasnya kelak di hari Kiamat.”

Imam at Tirmidzi dan Imam ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas ra., ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Cintailah Allah agar kalian memperoleh sebagian nikmat-Nya, cintailah aku agar kalian memperoleh cinta Allah, dan cintailah keluargaku (ahlul baitku) agar kalian memperoleh cintaku.”


Sabda   
Rasulullah   صلي الله عليه و سلم

Semua nasab itu dari laki-laki, kecuali nasab ku dari Fatimah putriku”

Dari garis keturunan Sayyidina Hasan yang dikenal keturunannya yaitu Tuan Syekh Abdul Qadir Al Jailani, serta dari garis keturunan Sayyidina Husein seperti diantaranya disebut dengan Assegaf, Al Haddad, Al Idrus, Al Atthos, Syekh Abu Bakar dan masih banyak lagi yang lainnya, mereka semua itu disebut dengan Habaib.

Habaib adalah penerus mutlak cucu Nabi Muhammad SAW, Habaib di seluruh dunia ini diakui ilmunya yang rata-rata bermazhab Ahli Sunnah Wal Jama’ah dan lebih banyak bermazhab kepada Imam Syafi’I, rata-rata beliau berasal dari Negeri Yaman. Ilmu-ilmu beliau banyak dan cepat diterima oleh masyarakat dunia, khususnya di negeri indonesia.

Habaib atau Syarif dahulu kala disebut dengan panggilan Suna, yang dijuluki untuk Wali Songo khususnya di negeri Indonesia kita ini...

Dan anak anak cucu ke turunan Wali Songo di Indinesia sangatlah banyak dan telah membaur dg Rakyat Indonesia ...
Keluarga mereka mempunyai catatan Nasab Lengkap yg mereka pegang turun menurun dan terjaga ke asliannya krn hanya  untuk kalangan Keluarga saja...

KELAK  DI AKHIR  ZAMAN  , IMAM   MAHDI   AKAN  MUNCUL  ....
DAN  HADIS   SHOHIH  TENTANG  IMAM  MAHDI  SUDAH  DI KENAL MASYARAKAT .

IMAM   MAHDI  BERASAL  DARI  AHLUL  BAIT  RASULULLAH  صلي الله عليه و سلم


.Kalau  Kaum Syi’ah l, mereka  lebih  mengkhususkan istilah Ahlul Bait  yaitu  keluarga  Nabi Muhammad      صلي الله عليه و سلم
  Yg  hanya mencakup Ali dan istrinya Fatimah, putri Nabi Muhammad   bصلي الله عليه و سلم
serta  putra-putra mereka yaitu al-Hasan dan al-Husain (4 orang ini bersama 
Muhammad    صلي الله عليه و سلم     juga disebut Ahlul Kisa atau yang berada dalam satu selimut) 

Dari  Kalangan Sufi dan sebagian kaum Sunni menyatakan bahwa Ahlul-Bait adalah anggota keluarga  Nabi     صلي الله عليه و سلم     yg  dalam hadits disebutkan haram menerima zakat, seperti keluarga Ali dan Fatimah beserta putra-putra mereka (Hasan dan Husain) serta  KETURUNAN  mereka. 
Juga keluarga Abbas bin Abdul-Muththalib, serta keluarga-keluarga Ja’far dan Aqil yang bersama Ali merupakan putra-putra Abu Thalib.

Adapun risalah lengkap sebagaimana yang tercantum dalam Shahih Muslim adalah sebagai berikut:

Yazid bin Hayyan berkata,

"Aku pergi ke Zaid bin Arqam bersama Husain bin Sabrah dan Umar bin Muslim. Setelah kami duduk, Husain berkata kepada Zaid bin Arqam, 'Hai Zaid, kau telah memperoleh kebaikan yang banyak. Kau melihat Rasulullah, kau mendengar sabda beliau, kau bertempur menyertai beliau, dan kau telah shalat dengan diimami oleh beliau. Sungguh kau telah memperoleh kebaikan yang banyak. Karena itu, sampaikan kepada kami hai Zaid, apa yang kau dengar dari Rasulullah!'"

"Kata Zaid bin Arqam, 'Hai kemenakanku, demi Allah, aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat. Aku sudah lupa sebagian dari apa yang aku dengar dari Rasulullah. Apa yang bisa aku sampaikan kepadamu terimalah dan apa yang tidak bisa aku sampaikan kepadamu janganlah kamu memaksaku untuk menyampaikannya.'"

Kemudian Zaid bin Arqam mengatakan, 'Pada suatu hari Rasulullah berdiri dengan berpidato di suatu tempat air yang disebut Khumm antara Mekkah dan Madinah. Ia memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan peringatan, lalu beliau bersabda, Ketahuilah saudara-saudara bahwa aku adalah manusia seperti kalian. Sebentar lagi utusan Tuhanku (malaikat pencabut nyawa) akan datang lalu dia diperkenankan. Aku akan meninggalkan untuk kalian dua hal yang berat, yaitu:) Al-Qur'an yang berisi petunjuk dan cahaya, karena itu laksanakanlah isi Al-Qur'an dan pegangilah. (Beliau mendorong dan mengimbau pengamalan Al-Qur'an). ) Keluargaku. Aku ingatkan kalian agar berpedoman dengan hukum Allah dalam memperlakukan keluargaku (tiga kali)".

Husain bertanya kepada Zaid bin Arqam, "Hai Zaid, siapa Ahlul Bait (keluarga) Rasulullah itu? Bukankah istri-istri beliau Ahlul Baitnya?"

Kata Zaid bin Arqam, "Istri-istri beliau adalah Ahlul Baitnya, tetapi Ahlul Bait beliau adalah orang yang diharamkan menerima zakat sampai sepeninggal beliau."

Kata Husain, "Siapa mereka itu?"

Kata Zaid bin Arqam, "Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Ja'far dan keluarga Abbas."

Kata Husain, "Apakah mereka semua diharamkan menerima zakat?"

Jawab Zaid, "Ya''

Maka  jangan  mengatakan  bahwa  keturunan Rasulullah Shollallahu 'alaihu wasallam itu tidak ada, bahkan sebaliknya   Telah menyebar Luas di Muka Bumi ini dengan IzinNYA  dan dalam PerlindunganNYA....

Dan  Telah diberitakan pula bahwa imam Mahdi  adalah  termasuk  Ahlul Bait...

عن عبدالله قال : قال رسول الله صلي الله عليه وسلم : لا تذهب الدنيا حتي يملك العرب رجل من أهل بيتي يواتىء اسمه اسمي

Hadis ini diriwayatkan oleh Tirmizi dalam Sunannya, Dia Berkata; ‘’Ubaid bin Asbath bin Muhammad Al-Qurasyi Al- Kufi menyampaikan kepada kami’’, dia berkata; ‘’ ayahku menyampaikan kepadaku’’ Dia berkata; ‘’Sufyan As-Tsaury menyampaikan kepada kami dari Asyimbin Bahdalah dari Zir dari Abdullah’’ dia berkata; bahwa Rasulullah   Shollallahu  alaihi wasallam  
bersabda ;

''dunia tidak akan lenyap sehingga memiliki bangsa Arab seorang  lelaki dari Ahlu Bait, namanya sama seperti namaku.’’

Hadis ini dengan seluruh sanadnya dikategorikan sebagai ‘’hadis Sohih’’, dan dikategorikan ‘’Sohih’’ oleh Tarmizi dan Ibnu Hibban.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم وَبَارِك وَكَرِّم وَعَظِم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحبِهِ اَجمَعِين



22 Juni 2014

DIA yg Maha Baik

Bismillah...

Suatu ketika, ada seseorang yg dikenal mengirim buah.
Buah tak langsung dimakan entah mengapa tak ada penghuni rumah yg mau menyentuh buah itu.
Aneh dalam wkt  2 hari buah itu busuk semua shgg kami di rumah tdk memakannya dan dibuang ke sampah.
(Sy curiga jangan2 buah ini ada energi negative nya)

Kemudian,
Minggu depan kami dapat kiriman buah mangga dari tetangga, dan buah itu tak membusuk dlm wkt 2 hari bahkan lebih.
( sy berpikir buah ini aman d makan dan tdk ada energi negativenya)

Disaat yg lain, sy mengunjungi seseorang ntk silaturahim dg membawa gorengan  yg  saya beli....

Anehnya gorengan itu tdk mrk makan, sy perhatikan, penghuni rumah itu dilarang menyentuh gorengan itu,ah  mungkin mrk takut bhw gorengan itu du jampi2 atau di guna2, 

Owwhh sy jadi curiga
Jangan2, buah yg dikasih ke saya bulan yll juga di beri jumpa jampi doa sihir.
Subhanallah , DIA busukkan buah itu dlm wkt yg cepat shgg kami seisi rymah tak ada yg menyentuhnya....
Alhamdulillah terimakasih ya Robb, Engkau lindungi kami dari kejahatan mereka......
Sungguh    kami sangat butuh perlundunganMU saja, Aamiin

Mengapa harus menggunakan sihir untulk  mempengaruhi orang agar patuh padamu ?

Sungguh DIA lah yg memegang mata hati dan DIA pula  Raja yg melindungi hati yg suci....

Jika DIA  hendak melindungi  HambaNYA  , maka  tak akan ada yg bisa memberikan Mudharat sedikitpun jua ,......

Namun Kebaikan dariNYA jualah yg menghantar  kpd  Jihad Fi sabilillah andai  dia berhasil  memberikan racun pada makanan...
Subhanallah.....
Tak ada yg perlu dirisaukan di muka Bumi ini kecuali Risaulah pada diri sendiri  apakah  diri telah munafik atau tidak ?


Shollu 'alan Nabiiy.....

Mau Tahu Tentang NERAKA ?


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم


Mau Tahu Tentang  NERAKA ?

Rasulullah   صلي الله عليه و سلم berkata kpd Jibril a.s. :

Sebutkan kpdku sifat neraka!

 Jawab  Jibril: 

Ya Muhammad , 
API  NERAKA  ITU  HITAM   GELAP   (Maksudnya bahwa api neraka itu teramaat sangaat panasnya sehingga warna api menjadi hitam gelap karena dahsyat panasnya)

DAN  ANDAI KAN   SEBESAR  LUBANG    JARUM  JATUH  DI BUMI   NISCAYA   TERBAKAR  SEMUANYA  YANG  DIPERMUKAAN  BUMI  INI....(maksudnya andai kata   setetes api neraka  yang sebesar lubang jarum jatuh ke Bumi, niscaya akan terbakarlah seluruh permukaan bumi tanpa terkecuali disebabkan panas yang sangat dahsyat)

DAN  ANDAIKAN   BAJU  AHLI  
NERAKA   ITU  DIGANTUNG  DIANTARA   LANGIT   DAN  BUMI,  NISCAYA   AKAN  MATI   SEMUA PENDUDUK  BUMI  KARENA  SANGAT  BASI  BAUNYA ....(maksudnya  jika baju  ahli neraka itu di gantung di langit,  maka seluruh penghuni bumi akan mati semua dikarenakan tidak tahan dengan hawa bau  busuk yang teramat sangat  menyengat hidung sehingga rusaklah semua sistem syaraf yg menyebabkan kematian)

DAN  ANDAIKAN  SETITIS  AIR  ZAQUM  DITARUH  DUBUMI,  NISCAYA   AKAN  MERUSAK  MAKANAN  PENDUDUK  BUMI  SEMUANYA....( maksudnya, Zaqum adalah nama buah yg tumbuh di neraka,  sebagai  makanan penduduk  neraka  bentuknya bulat seperti kepala Iblis dan  pd  seluruh kulit luarnya mempunyai duri yg panjang dan tajam seperti  kulit Durian, 
Rasanya sangat pahit , sangat panas , yang apabila masuk kerongkongan , maka robeklah kerongkongan itu  terkena tajamnya duri.
.nah apabila  setetes  air buah Zaqum itu menetes ke Bumi maka akan  rusak semua makanan yg ada di bumi bagai terkena racun )

DAN   ANDAIKAN  SATU  MALAIKAT   (Mksdnya  Malaikat  penjaga Neraka)
 DARI  YANG   SEMBILAN  BELAS   ITU  (  maksudnya   malaikat  penjaga neraka itu  jumlahnya  ada 19, andaikan  satu  Malaikat  penjaga  neraka    Itu  datang  kebumi)
 NISCAYA  AKAN  MATI  SEMUA  PENDUDUK  BUMI   KARENA  JELEKNYA  BENTUK  (maksudnya  wajah Malaikat penjaga Neraka itu sangat  jelek wajahnya /menyeramkan)

ANDAIKAN  SATU  PERGELANGAN   DARI  RANTAI    YANG   DI  DALAM  NERAKA  ITU
JATUH  KE BUMI,
NISCAYA  AKAN  MENEMBUS KE  DALAM  TUJUH  PETALA  BUMI   DAN  TIDAK  DAPAT  TETAP  TINGGAL ( maksudnya , rantai neraka iti akan masuk ke lapisan terdalam di bumi dan tidak  dapat  diam namun bergerak terus   mengaduk  aduk  perut  bumi sebagaimana  sendok  mengaduk  gula  pada air di gelas)


Maka Nabi  صلي الله عليه و سلم berkata:

 Hasbi ya jibril(cukup hai Jibril)
, lalu menangis Nabi Muhammad   صلي الله عليه و سلم
dan malaikat Jibril a.s.. 

Maka Nabi     صلي الله عليه و سلم
berkata:

 Ya Jibril, engkau menangis padahal sedemikian kedudukanmu disisi Allah.

 Jawab Jibril: 
Ya Muhammad, apakah yg dpt menjamin keamananku meskipun aku sedemikian dekat dengan Allah, bila Allah akan merobahnya, atau diuji sebagaimana harut dan marut, dan iblis yg terkutuk itu. 
----------------------------

Demikianlah keadaan Jibril dengan kedudukannya disisi Allah     عز وجل masih menangis kerana takut 
kpd Allah  عز وجل

Ya Alaaah.....
maka bagaimana tdk menangis org yg berbuat maksiat, 

Wahai Sahabatku....
Janganlah  kalian  tertipu oleh hidup, kekuatan dan kesihatan mu,  kehormatan , kepintaranmu, kedudukan dan kekayaanmu, 
Jangan tertipu dengan  anak2 mu yg cantik / Tampan, anak2 yg pintar & kaya ,.....
Jangan tertipu dg  Suami /Istrimu yg tampan/cantik ataupun  suami/istri  yg pintar dakwah / 'Alim , Hafidz - Hafidzah..punya kedudukan  dan  di mulia di masyarakat....

Krn semua itu adalah cobaan bagi ke imananmu,  jika terlena dg kenikmatan, itu sebagai ISTIDRAJ  untukmu

ketahuilah bahwa dunia ini akan lenyap sedang siksanya lama dan pedih,

 Maka  segeralah bertaubat selama masih ada kesempatan utk diterima oleh Allah   عز وجل


 maka bila  nanti  kita  telah mati , janganlah  sesal kemudian tidak berguna.

Nah Saudaraku ,  Sahabatku
pada saat Menjelang Ramadhan ini, yuk kita perbaiki sifat dan karakter kita yg buruk....
Perbaiki Hati....
Perbaiki Hubungan Hati dengan 
Allah  عز وجل
Perbaiki Makrifatullah kita....
Agar ke Imanan kita segar kembali menjadi baru ,......

Salam santun penuh Barokah ke Seluruh Alam untuk kita semua, Aamiin......

صلوا على النبي

19 Juni 2014

Cinta milikNYA


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

DIA  pemilik Cinta
DIA  berhak  mengambil cinta kapanpun DIA  kehendaki.
Akankah kita  kecewa dan tidak Ridho jika Cinta kembali pada PemlikNYA ?
Segala   sesuatu pasti akan kembali padaNYA....
Kita hanya dititipkan Cinta milikNYA.

Akankah lantas kita merasa memiliki Cinta  ? 

Lantas , mengapa   Kita   mengkorupsi Cinta ?

Lantas  ,mengapa  
atas nama  Cinta  membawa Cinta pada kemaksiatan ?

Lantas mengapa   Cinta  menjadi ternoda  dan  diletakkan pada mangkuk  kegelapan ?

Sungguh Fitrah Cinta adalah suci....
DIA ciptakan cinta  sebagai MakhlukNYA yg bercahaya....

Besyukurlah ketika dirimu  diamanahkan Cinta untuk membebaskan  makhlukNYA yg terjerat Cinta Dunia....

Gunakan Cinta milikNYA  untuk mencintai DIA dan Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam  dg ketulusan yg tinggi.....

Kita tak dapat mencintaiNYA selama kita belum membuang hijab  ke akuan yg tinggi....

Sungguh  Orang orang yg  beriman ,  teramat   Sangat mencintai  Allah Ta'ala  sehingga tentramlah hati mereka   ketika   mengingatNYA...
Damailah hati mereka ketika   BersamaNYA...

Ketika RidhoNYA  di dapat , maka Cinta  akan selalu bersinar dan suci  bersemayam di qalbu yg terdalam, Yang menjadi Rahmatan lil 'aalamiin  penuh keberkahan.....Aamiin...

صلوا على النبي




18 Juni 2014

Ziarah Kubur adalah Sunnah Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam


By 
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس


Ziarah kubur adalah mendatangi kuburan dengan tujuan untuk mendoakan ahli kubur dan sebagai pelajaran (ibrah) bagi peziarah, bahwa tidak lama lagi kita juga akan menyusul menghuni kubur sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. 

Ketahuilah berdoa di kuburan pun adalah sunnah Rasulullah saw, beliau saw bersalam dan berdoa di pekuburan Baqi , dan berkali kali beliau saw melakukannya, demikian diriwayatkan dalam hadits berikut: 

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو عَنْ زُهَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَخْرُجُ إِلَى الْبَقِيعِ فَيَدْعُو لَهُمْ فَسَأَلَتْهُ عَائِشَةُ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَدْعُوَ لَهُمْ

Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Amru dari Zuhair dari Abdullah bin Abu Bakr dari Ayahnya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju Baqi', lalu beliau mendo'akan mereka (para ahli qubur). Aisyah bertanya kepada beliau akan hal itu, beliau bersabda: "Aku diperintahkan untuk mendo'akan mereka." (HR. Ahmad No.24952) 

Juga di dalam hadits yang lain Rasulullah saw. menyuruh kita untuk melakukan ziarah kubur, seperti yang diriwayatkan pada hadits berikut: 

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا مُعَرِّفُ بْنُ وَاصِلٍ عَنْ مُحَارِبِ بْنِ دِثَارٍ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّ فِي زِيَارَتِهَا تَذْكِرَةً

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Mu'arrif bin Washil dari Muharib bin Ditsar dari Ibnu Buraidah dari ayahnya, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah melarang kalian menziarahi kuburan, sekarang berziarahlah ke kuburan, karena dalam berziarah itu terdapat peringatan (mengingatkan kematian)." (HR. Abu Daud No.2816, At Tirmidzi No.974)

Di penulisan kali ini alfaqir akan memberikan hadits-hadits atau dalil yang berkenaan dengan Ziarah kubur.

أخرج العقيلي عن أبي هريرة قال أبو رزين: يا رسول الله إن طريقي على الموتى فهل لي كلام أتكلم به إذا مررت عليهم؟ قال: قُل السَّلامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ مِنَ المُسْلِمِينَ وَالمُؤمِنينَ أَنْتُمْ لَنَا سَلَفٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تُبَعٌ وَإِنَّا إنْ شَاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ . قال أبو رزين: هل يسمعون؟ قال: يَسْمَعُونَ وَلا يَسْتَطِيعُونَ أنْ يُجيبوا: أي جواباً يسمعه الحي، قال: يا أبَا رزين، ألا تَرْضَى أنْ يَرُدَّ عَلَيْكَ بِعَدَدِهِمُ المَلائِكَةُ

Abu Hurairah ra. berkata: Abu Razin berkata: Ya Rasullullah diperjalananku ini melalui kubur orang mati, maka apakah ada kata-kata yang harus saya katakan jika melalui mereka? Jawaban Nabi saww.: Katakan: 

السَّلامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ مِنَ المُسْلِمِينَ وَالمُؤمِنينَ أَنْتُمْ لَنَا سَلَفٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تُبَعٌ وَإِنَّا إنْ شَاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ

As Salaamu ‘alaikum yaa ahlal qubuuri minal muslimiina wal mu’miniina antum lanaa salafun wanahnu lakum taba’un wa innaa insyaa’allaahu bikum laa hiquuna (Selamat sejahtera kamu hai ahli kubur dari kaum muslimin dan mu’minin, kamu mendahului kami dan kami berikutmu, dan kami insya Allah akan mengikuti kamu). 

Abu Razin bertanya: Apakah mereka mendengar? Jawab Nabi saww.: Mereka mendengar tetapi tidak dapat menjawab jawaban yang dapat didengar oleh orang yang hidup, ya’ni suara orang mati itu karena tidak memakai alat jasmani, maka tidak dapat didengar oleh telinga, karena itu seorang yang mimpi bertemu dengan orang yang telah mati dapat berkata-kata dan didengar kata-katanya bukan oleh telinga biasa ini. Kemudian Nabi saww. bersabda: Hai Abu Razin apakah kamu tidak rela bila salammu itu dijawab oleh Malaikat sebanyak orang mati dikubur itu. 

وابن أبي الدنيا والبيهقي عن محمد بن واسع قال: بَلَغَنِي أنَّ المَوْتَى يَعْلَمُونَ بِزُوّارِهِمْ يَوْمَ الجُمُعَةِ وَيَوْماً قَبْلَهُ وَيَوْماً بَعْدهُ

Muhammad bin Wasi’ berkata: Saya mendapat keterangan bahwa orang-orang mati itu mengenal orang ziarah padanya pada hari Jum’at dan sore hari Kamis dan pagi hari Sabtu. (R. Ibn Abiduniya dan Al Baihaqi) 

والبيهقي عن محمد بن النعمان مرسلاً: مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا فِي كُلِّ جُمُعَةٍ غُفِرَ لَهُ وَكُتِبَ بَارّاً.

Muhammad bin Annu’man berkata: Nabi saww. bersabda: Barangsiapa yang berziyarah kekubur ayah bundanya tiap-tiap hari Jum’at, maka akan diampunkan baginya dan ditulis sebagai anak yang bakti. (R. Al Baihaqi, Hadits Mursal) 

وروي عن النبي أنه قال: آنَسُ مَا يَكُونَ المَيِّتُ فِي قَبْرِهِ إذا زَارَهُ مَنْ كَانَ يُحِبَّهُ في الدُّنْيا

Nabi saww. bersabda: Yang sangat menyenangkan orang mati didalam kubur, bila ia diziyarahi oleh kekasihnya di dunia. (Kitab Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad) 

وعن علي بن أبي طالب أنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ زَارَ عَالِما أيْ فِي قَبْرِهِ ثُمَّ قَرَأَ عِنْدَهُ آيةً مِنْ كِتَابِ الله أعْطَاهُ الله تَعَالَى بِعَدَدِ خطَوَاتِهِ قُصُورا فِي الجَنَّةِ وَكَانَ لَهُ بِكُلِّ حَرْفٍ قَرَأَهُ عَلَى قَبْرِهِ قَصْرٌ في الجَنَّةِ مِنْ ذَهَبٍ»، كذا في رياض الصالحين

Dari Ali bin Abu Thalib ra. bahwasanya ia berkata : Rasulullah saww. bersabda : “Orang yang mengunjungi kubur orang alim, lalu ia membacakan ayat-ayat dari kitab Allah, maka Allah Ta’ala menjadikan padanya setiap langkahnya satu gedung disurga, ia juga memperoleh pahala setiap huruf yang dibacanya atas kuburnya itu satu gedung di surga dari emas.” Demikian disebutkan dalam Riyadhus Sholihin. (Kitab Tanqihul Qaul => Asy Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar Al Banteniy)

Maksudnya kita menziarahi orang alim (berilmu agama khususnya) yang telah meninggal dunia lalu kita membacakan ayat-ayat suci Al ‘Qur’an, Tahlil dan dzikir, dll yang pahalanya dihadiahkan kepada orang alim tersebut maka mendapatkan manfaat seperti hadits tersebut diatas. 

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّلْتِ عَنْ أَبِي كُدَيْنَةَ عَنْ قَابُوسَ بْنِ أَبِي ظَبْيَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقُبُورِ الْمَدِينَةِ فَأَقْبَلَ عَلَيْهِمْ بِوَجْهِهِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُورِ يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ أَنْتُمْ سَلَفُنَا وَنَحْنُ بِالْأَثَرِ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ بُرَيْدَةَ وَعَائِشَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَأَبُو كُدَيْنَةَ اسْمُهُ يَحْيَى بْنُ الْمُهَلَّبِ وَأَبُو ظَبْيَانَ اسْمُهُ حُصَيْنُ بْنُ جُنْدُبٍ

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin As Shlat dari Abu Kudainah dari Qabus bin Abu Zhaiban dari Bapaknya dari Ibnu Abbas berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lewat di depan kuburan Madinah, lalu beliau menghadapkan mukanya dan mengucapkan: ASSALAAMU'ALAIKUM YA AHLAL QUBUR, YAGHFIRULLAHU LANAA WA WALAKUM ANTUM SALAFUNA WA NAHNU BIL ATSARI (Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian telah mendahului kami dan kami akan menyusul kalian). (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Hadits semakna diriwayatkan dari Buraidah dan 'Aisyah. Abu Isa berkata; "Hadits Ibnu Abbas merupakan hadits hasan gharib dan Abu Kudainah bernama Yahya bin Al Muhallib. Adapun Abu Zhaiban bernama Hushain bin Jundab." (HR. At Tirmidzi No.973)

وأخرج مسلم عن أبي هريرة أنّ رسول الله خرج إلى المقبرة. فقال: السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَار قَوْمٍ مُؤْمِنينَ، وإنَّا إنْ شاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ.

Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saww. keluar kekuburan dan membaca: 

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَار قَوْمٍ مُؤْمِنينَ، وإنَّا إنْ شاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ

As Salaamu ‘alaikum daaro qaumin mu’miniina wa innaa insyaa’allahu bikum laa hiquuna (Selamat sejahteralah kamu penduduk daerah kaum mu’minin dan kami insya Allah akan mengikuti kamu). 

وزاد ابن السني عن عائشة رضي الله عنها: اللَّهُمَّ لا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلا تَفُتْنَا بَعْدَهُمْ

A’isyah ra. berkata: Nabi saww. berdoa: 

اللَّهُمَّ لا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلا تَفُتْنَا بَعْدَهُمْ

Allaahumma laa tahrimnaa ajrohum wa laa taftinnaa ba’dahum (Ya Allah jangan mengharamkan kami dari pahala mereka dan jangan menguji kami sepeninggal mereka). 

وابن أبي شيبة عن الحسن قال: من دخل المقابر، فقال: اللهم ربّ الأجساد البالية والعظام النخرة التي خرجت من الدنيا، وهي بك مؤمنة أدخل عليها روحاً من عندك وسلاماً متى استغفر له كل مؤمن مات مذ خلق الله آدم. وأخرجه ابن أبي الدنيا بلفظ: كتب الله له بعدد من مات من لدن آدم إلى أن تقوم الساعة حسنات

Al Hasan ra. berkata: Barangsiapa yang masuk kekubur lalu membaca: 

اللهم ربّ الأجساد البالية والعظام النخرة التي خرجت من الدنيا، وهي بك مؤمنة أدخل عليها روحاً من عندك وسلاماً متى

Allaahumma robbal ajsaadil baaliyati wal ‘izhoomin nakhirotil latii khorojat minad dunyaa wahiya bika mu’minatun, adkhil ‘alaihim rauhan minka wa salaaman minnii (Ya Allah Tuhan dari semua jasad yang telah rusak, dan tulang-tulang yang menjadi rapuh, yang telah keluar dari dunia dengan iman pada-Mu, masukkan pada mereka ruh daripada-Mu dan salam dari padaku). 

Maka akan dibacakan istighfar oleh tiap orang yang mati sejak terjadinya Nabi Adam as. (R. Ibn Abi Syaibah) 

Dan diriwayat lain Ibn Abi Dunya dengan lafazh: Allah akan mencatat untuknya hasanat sebanyak orang yang mati sejak nabi Adam as. Hingga hari qiyamat sebagai hasanat. 

وقال صلى الله عليه وسلم: إذا مَرَّ المُؤْمِنُ عَلَى المَقَابِرِ فَقَالَ لا إلٰهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لا يَمُوتُ. بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ نَوَّر الله تِلْكَ القُبُورَ كُلِّهَا وَغَفَرَ لِقَائِلهَا وَكَتَبَ لَهُ ألْفَ ألْفِ حَسَنَةٍ وَرَفَع لَهُ ألْفَ ألْفِ دَرَجَةٍ وَحَطَّ عَنْهُ ألْفَ ألْفِ سَيِّئَةٍ

Nabi saw. Bersabda: “Apabila seorang mukmin melewati makam/kubur lalu membaca: LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA HAYYUN LAA YAMUUTU BIYADIHIL KHAIRU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAIIN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah semata, tidak ada serikat bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian, yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha hidup dan tidak akan mati. Di tangan-Nya segala kebaikan, Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu), maka Allah menerangi seluruh kubur itu dan mengampuni pembacanya, menulis baginya sejuta kebaikan, mengangkat baginya sejuta derajat, dan menghapus baginya sejuta kejelekan (dari dosa-dosa kecil)”. (Kitab Lubabul Hadits) 

والبيهقي عن بشر بن منصور قال: كان رجل يختلف إلى الجبانة فيشهد الصلاة على الجنائز، فإذا أمسى وقف على باب المقابر فقال: آنس الله وحشتكم ورحم الله غربتكم وتجاوز الله عن سيئاتكم، وقبل الله حسناتكم لا يزيد على هؤلاء الكلمات. قال ذلك الرجل: فأمسيت ذات ليلة، فانصرفت إلى أهلي، ولم آت المقابر، فبينما أنا نائم إذا أنا بخلق كثير جاؤوني، قلت: من أنتم وما حاجتكم؟ قالوا: نحن أهل المقابر وقد عوّدتنا منك هدية عند انصرافك إلى أهلك. قلت: وما هي؟ قالوا: الدعوات التي كنت تدعو بها، قلت: فأنا أعود لذلك؟ قال: فما تركتها بعد

Bisyir bin Manshur berkata: Ada seorang biasa berada di tanah kuburan untuk menyembahyangkan jenazah siapa saja yang mati, dan bila hari telah petang ia berdiri dipintu kuburan dan membaca do’a: 

آنس الله وحشتكم ورحم الله غربتكم وتجاوز الله عن سيئاتكم، وقبل الله حسناتكم

Ansaallaahu wahsyatakum warohimallaahu ghurbatakum watajaawazallaahu ‘an sayyi’aatikum wa qobilallaahu hasanaatikum (Semoga Allah menyenangkan kesepianmu, mengasihani pengasinganmu, mema’afkan dosa-dosamu dan menerima amal-amal kebaikanmu). 

Tiba-tiba pada suatu malam ketika ia pulang kerumah lupa tidak berdo’a untuk ahlil kubur, maka ketika ia telah tidur mimpi didatangi oleh rombongan orang-orang yang sangat banyak, lalu ia tanya: Siapakah kamu? Dan apakah hajatmu? Jawab mereka: Kami ahlil kubur, biasa mendapat hadiah dari kamu tiap akan kembali kerumahmu. Ia bertanya: Hadiyah apakah itu? Jawab mereka: Yaitu do’a yang biasa anda baca. Jawabnya: Jika demikian maka tidak akan aku tinggalkan selamanya sejak itu maka tidak pernah saya tinggalkan. (R. Al Baihaqi) 

وقال محمد بن أحمد المروزي: سمعت أحمد بن حنبل يقول: إذا دخلتم المقابر فاقرؤوا بفاتحة الكتاب والإخلاص والمعوّذتين، واجعلوا ثواب ذلك لأهل المقابر فإنه يصل إليهم. فالاختيار أن يقول القارىء بعد فراغه: اللهم أوصل ثواب ما قرأته إلى فلان

Muhammad bin Ahmad Al Mirwazi berkata: Saya telah mendengar Al Imam Ahmad bin Hanbal ra. berkata: jika kamu masuk ketanah pekuburan maka bacalah Fatihah dan Qul Huwallah dan Mu’awwidzatain (Al Falaq dan An Nas), lalu kamu hadiahkan pahalanya pada orang yang didalam kubur itu, MAKA IA PASTI SAMPAI PADA MEREKA, dan sebaiknya berdo’a: 

اللهم أوصل ثواب ما قرأته إلى فلان

Allaahumma aushil tsawaaba maa qoro’tuhu ilaa fulaanin (Ya Allah sampaikan ganjaran/pahala apa yang saya baca untuk fulan bin/binti fulan). (Kitab Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad)

وحكى بعض أهل العلم أنّ رجلاً رأى في النوم أهل القبور في بعض المقابر قد خرجوا من قبورهم إلى ظاهر المقبرة، وإذا بهم يلتقطون شيئاً ما يدري ما هو، قال: فتعجب من ذلك، ورأيت رجلاً منهم جالساً لا يلتقط معهم شيئاً فدنوت وسألت: ما الذي يلتقط هؤلاء؟ فقال يلتقطون ما يهدي إليهم المسلمون من قراءة القرآن والصدقة والدعاء، فقال: فقلت له: فلم لا تلتقط أنت معهم؟ أنا غنيّ عن ذلك، فقلت: بأي شيء أنت غنيّ؟ قال: بختمة يقرؤها ويهديها إليّ كل يوم ولدي يبيع الزلابية في السوق الفلاني، فلما استيقظت ذهبت إلى السوق حيث ذكر، فإذا شاب يبيع الزلابية ويحرّك شفتيه، فقلت: بأي شيء تحرّك شفتيك؟ قال: أقرأ القرآن وأهديه إلى والدي في قبره، قال: فلبثت مدّة من الزمان ثم رأيت الموتى قد خرجوا من القبور كما تقدّم، وإذا بالرجل الذي كان لا يلتقط صار يلتقط فاستيقظت وتعجبت من ذلك، ثم ذهبت إلى السوق لأتعرّف خبر ولده، فوجدته قد مات

Hikayat: Seorang ahli ilmu mimpi melihat ahli kubur itu keluar dari kubur, dan mengambil apa-apa yang ia tidak mengetahui, lalu melihat seorang diantara mereka duduk tidak ikut mengambil, maka saya dekati, dan saya tanya padanya: Apakah yang diambil oleh orang-orang itu? Jawabnya: Itu kiriman hadiyah dari kaum muslimin yang berupa bacaan Qur’an atau sedekah atau do’a. Lalu saya tanya: Mengapakah anda tidak ikut mengambil bersama mereka? Jawabnya: Saya sudah kaya. Ditanya: Dengan apakah? Jawabnya: Tiap hari anakku mengirim hadiyah untukku satu khotaman dari Al Qur’an, ia baca dan ia hadiahkan untukku, dan anakku itu penjual zulabiyah (serabi) dipasar. Maka setelah bangun segera saya pergi kepasar yang disebut itu, mendadak saya bertemu dengan penjual zulabi itu pemuda yang selalu menggerakkan bibirnya, maka saya tanya: Mengapakah anda selalu menggerakkan bibir? Jawabnya: Saya membaca Al Qur’an, dan saya hadiyahkan untuk ayahku. Demikianlah keadaannya, kemudian setelah lama saya mimpi lagi kelihatan orang-orang mati dalam kubur pada keluar dan orang yang dahulu duduk itu, turut-turut mengambil seperti kawan-kawannya, dan ketika terbangun dari tidur segera saya pergi kepasar untuk mencari pemuda penjual zulabi, tiba-tiba diberitahu bahwa pemuda itu telah mati. (Kitab Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad) 

وحكي أن بعض النساء توفيت فرأتها في المنام امرأة تعرفها، فإذا عندها تحت السرير آنية من نور مغطاة فسألتها: ما هذه الأوعية؟ فقالت: فيها هدية أهداها إليّ أبو أولادي البارحة، فلما استيقظت المرأة ذكرت ذلك لزوج الميتة فقال: قرأت البارحة شيئاً من القرآن وأهديته إليها

Hikayat: Seorang wanita meninggal, tiba-tiba diimpikan oleh seorang yang kenal padanya, bahwa ia duduk diranjang dan dibawahnya banyak bejana dari nur (cahaya) yang tertutup, maka ditanya: Apakah bejana-bejana itu? Jawabnya: Hadiyah dari abanya anak-anak semalam. Kemudian sesudah bangun segera ia pergi kerumah bekas suaminya dan menyeritakan mimpinya, maka dijawab: Semalam saya membaca beberapa surat dari Al Qur’an dan aku hadiyahkan padanya. (Kitab Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad) 

Datang seorang perempuan kepada Hasan Al-Bashri ra, berkatalah dia: "Sesungguhnnya anak perempuanku yang masih sangat muda telah mati dan aku ingin untuk melihatnya di dalam tidur. Maka aku datang kepadamu agar kau ajarkan kepadaku apa yang dapat aku buat perantara untuk melihatnya". Diajarkannya oleh Hasan Al-Bashri perempuan itu, dan ia dapat bermimpi melihat anaknya yang pada anaknya itu ada pakaian dari aspal, pada lehernya terdapat rantai dan kakinya terikat. Diceritakanlah hal itu pada Hasan dan bersedihlah hatinya Hasan Al-Bashri. Berselang beberapa waktu Hasan bermimpi melihatnya didalam surga dan pada kepalanya terdapat mahkota, lalu ia berkata : "Hai Hasan, tidakkah engkau mengenalku? Aku adalah anak puteri dari perempuan yang datang padamu dahulu dan mengatakan begini kepadamu". Berkatalah Hasan kepadanya: "Apa yang menjadikanmu dalam keadaan yang aku lihat ini?" Dia menjawab: "Ada seorang laki-laki lewat pada kami, dia membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saww. sekali (dan dihadiyahkan kepada penghuni kubur) sedang dalam kuburan itu ada lima ratus lima puluh orang dalam siksa. Lalu dipanggillah: "Hilangkanlah siksa dari mereka berkat bacaan shalawat laki-laki ini". (Kitab Mukasyafatul Qulub)

Dikutip dari :

* Kitab Hadits Kutubu Tis’ah.
* Riyadhus Shalihin => Al Imam An Nawawi.
* Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad => Asy Syaikh Zinuddin Al Maribariy.
* An Nashaaih Ad Diniyah wal washaaya Al Imaaniyah => Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad.
* Risalatul Mu’awanah => Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad. 
* Mukasyafatul Qulub => Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali. 
* Tanbihul Ghafilin => Al Imam Abul Laits As Samarqandi.
* Lubabul Hadits => Al Imam Al Hafidz Jalaluddin Abdurrahman bin Abii Bakar As Suyuthi.
* Tanqihul Qaul => Asy Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al Bantani

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.