29 April 2014

Jiwa yg Baik dan Buruk

Emosi (Awathif):  adalah  satu kondisi jiwa yang mengikuti kepada situasi  dan keadaan  di luar dirinya....

Emosi  adalah   Bagian dari  hawa Nafsu pada Jiwa , yang mempunyai  sifat buruk dan baik
yang menjadi karakter   dan  kepribadian  manusia.

Jika karakter jiwanya  adalah baik (maqam) nya kuat , 
maka  hawa nafsunya  selalu mengarah  ke  yang  baik baik,  
penuh kedamaian dan ketenangan, taat Allah Ta'ala dan Rasul Shollallahu 'alaihi wasallam 
 Selalu Pemaaf , Jujur Sejati,  tdk Ghibah ,  selalu menjauh  dari  Dusta , tidak Korupsi,   Adil, Arif dan Bijak ,  Sabar, Takwa dan Tawakal,  ber akhlak mulia, maka emosinya menjadi mulia, 
Inilah yg disebut Nafsu Muth Ma'innah , yaitu Hawa Nafsu yg Penuh Ketenangan hati....

Sebagaimana Sabda Allah Ta'ala :
“Hai nafsu (jiwa) yang tenang (Nafsu Muthma'innah)
kemablilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku”. (QS. Al-Fajr : 27 -30)

Orang yang  sudah  mencapai nafsu muthmainnah  , ia akan  senantiasa menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah Ta'ala ...

Bagaimana Rasa sebuah Hati , jika tlh mencapai Nafsu Muthma'innah ?

Ia sedikit pun tidak gundah,  tdk galau,  tdk  gelisah dan  tdk berputus asa bila tertimpa musibah, dan tidak pula terlalu bersuka cita bila mendapatkan kebahagiaan, sebab semuanya itu telah digariskan oleh Allah Subhanahu Wata'ala  sebelum musibah itu menimpa dirinya bahkan sebelum dirinya diciptakan....
Yakiin banget....


Sebaliknya,  jika   buruk (nafsunya) maka emosinya buruk pula...
Biasanya  hati  Cenderung kepada Nafsu Amarah, 

Nah...NAFSU  AMARAH   biasanya  akan  melahirkan satu paket keburukan hati , yaitu : 
BENCI , 
DENDAM, 
DUSTA (klw dusta sdh menjadi karakter,  biasanya tak menyadari bhw dirinya dusta),  
KHIANAT terhadap Janji / Amanah,
GHIBAH, 
MENCELA, 
IRI, 
RIYA', 
TDK  PUNYA  KASIH SAYANG, MEMENTINGKAN  DIRI  SENDIRI, MENCURI / KORUPSI ( baik korupsi waktu kerja ataupun berupa uang/ aset Negara/ Prusahaan) dll keburukan....
astaghfirullahal a'dziim..
Na'udzubillahi min dzaaliik....
 
Bagaimana Rasa Sebuah Hati yg  mempunyai Nafsu Amarah  dikarenakan Emosinya tinggi ?

Jiwa yg mempunyai emosi tinggi biasanya  mempunyai ke akuan yg tinggi pula,
Maka   Ia akan Mudah  :
KECEWA, 
GALAU , 
SEDIH  BERKEPANJANGAN ATAU GEMBIRA  KELEWAT BATAS,  
SENSITIVE  MUDAH  SAKIT  HATI,  
PEMARAH, 
TIDAK SABAR, 
MUDAH  TAKUT (takut  dicela, diejek, difitnah, takut setan, takut pd manusia / makhluk, takut miskin)
SELALU  RAGU  RAGU dan BIMBANG...
selalu  KHAWATIR (khawatir  kehormatannya  dan  kedudukannya jatuh di depan Masyarakat, dll)..
MENIKMATI  PUJIAN dan  MEMBENCI  /  mudah SAKIT  HATI   jika dicela.....
Hatinya RAPUH....
Tak ada smangat jihad, tdk  brani ber korban   krn PENAKUT, PENGECUT...
TAKUT  MATI , CINTA  DUNIA....
dll banyak lagi penyakit hati yg melanda....
Astaghfirullahal 'adziim....
Na'udzubillahi min dzaliik....






25 April 2014

Otak yang sensitive terhadap sebuah Rasa


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ

Otak kita di setting dg sebuah rasa GEMBIRA, DAMAI, TENANG,
Inilah  gambaran   kecil sebuah Rasa Surgawi....

bukan dg rasa SEDIH , DERITA, SUSAH, KECEWA, DENDAM..
Inilah Gambaran kecil sebuah Rasa Neraka.....

Maka  hati yg damai hanya milik orang  orang  yg beriman...
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. 
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram".QS. ar-Raad ayat 28...

yah...
hanya dengan mengingat Allah  Ta'ala  hati  kita  akan tentram ...

Sebaliknya, ketika kita jarang ingat kepada Allah Ta'ala , maka  hati akan kering dan gersang, 

sehingga timbullah  satu paket rasa SEDIH yg berkepanjangan saat dpt musibah,
Atau DENDAM  KESUMAT , KECEWA  , DERITA   yang teramat kuat saat ada yg menyakiti,.....dll..

Ketika otak kita menerima  stimulus  dari rasa sedih, demdam , kecewa yg berlarut dan berkepanjangan....
maka  otak akan memberikan respon secara otomatik, yaitu mengeluarkan enzym negative yg menyuruh sel negative untuk bekerja menciptakan sebuah penyakit yg akan  merusak tubuh sendiri...
Contoh, timbullah penyakit migreen, darah tinggi, maagh, jantung , ginjal, dll penyakit sesuai kelemahan tubuh yg dimiliki....
( dlm istilah psikologi  adalah penyakit PSIKOSOMATIS)

Sebaliknya,
Ketika otak menerima stimulus rasa Damai, Tentram, Tenang, Gembira,
Maka otak  memberikan respon  dg memproduksi  Enzym Potisitve yg meregenerasi sel sel   , 
efeknya adalah Badan  menjadi tambah segar dan sehat ....

Ingatlah!
Hanya dengan mengingat Allah Ta'ala hati menjadi  Tentram.....
Itupun tidak mudah jika kita tdk memohon  KaruniaNYA....

Hati adalah Raja,
Otak adalah Panglima....
Otak akan bekerja sesuai  Rasa yang ada di Hati....
Hanya Hati yang bersihlah  yang mempunyai  Keindahan  Rasa DAMAI, SEJUK,TENTRAM...penuh Kasih Sayang....
صلوا على النبي


17 April 2014

Siluet malam

Bismillah....

Ketika perceraian terjadi,
Dan itulah takdir yg harus dijalani....
Sabar adalah bentuk yg terbaik....
Benahi diri dalam AmpunanNYA...

Saat Telah menjadi MANTAN....
Sangat tdk elok ungkit aib Mantan....
Seolah dialah si pendosa dan diri tak bersalah....
Bagaimana jika DIA telah menerima Taubatnya ? Sdg kamu selalu memberikan cap buruk pdnya shg semua amal baikmu di transfer Allah ntk dia, dan dosa dia diambil untukmu setara dg  aib yg kau sebar....
Menjadilah kamu yang merugi.....


Wahai ...
Mengapa kalian selalu bertikai ?
Saling Buka Aib sedang dahulu kalian adalah pakaiannya ?
Dimanakah hatimu ?
Jangan menjadi  srigala berbulu domba ....
DIA Maha mengetahui sang Hamba sejati yg selalu kembali.....

Shollu 'alan Nabiiy


16 April 2014

Sifat yg Munafik

Bismillah....

Berbolak-balik dalam bicara
seakannya lidah berbelit melilit kata
megah menutur bahasa palsu
menjunjung resam hasad warisan iri
mengacum, mencipta domba sesama
lalu tergelincirlah adat menyingkir adab.

Apakah itu kepuasan yang menongkat hatimu
mengadun rencah onar yang melapisi bibir
sedang rasa bersalah engkau anggap benar
malah engkau dakap satu dari sikap yang empat
langsungnya membina sengketa melerai ikatan
dan membenamkan rasa percaya antara sesama

: engkau masih tersenyum bersama kemunafikanmu.