18 Agustus 2013

Menunggumu


Ini bukan sekedar kata-kata agar kamu jatuh hati padaku, namun ini
adalah kejujuranku. Mengapa aku berkata seperti ini? Karena aku menyukai
orang-orang yang mencintaiNya. ... yang mencintai RasulNya... dan denganmu...
kuharap keteguhanmu bisa mengajakku serta untuk semakin mencintaiNya. ..

Aku merindukanmu karena Allah

Ini bukan untaian rahasia dalam hatiku untuk memikatmu. Mengapa aku
berkata seperti ini? karena aku tahu... mengucapkan ikrar suci itu
menyempurnakan hidupku. Dan... Pernikahan adalah sunnah Rasullullah dan
Rasulullah adalah kekasih Allah. Cinta adalah anugerahNya yang ditumbuhkan
dihati orang-orang yang dikehendakiNya. Bagaimana aku tidak merindukan
kehadiranmu wahai kekasih.... to come in my life ??

Aku menunggumu karena Allah

Ini bukan rajutan perasaan untuk sebuah penantian. Mengapa aku berkata
seperti ini? Karena aku tahu, diriku terlalu banyak kekurangan.. . dan
karenanya... aku butuh seseorang yang lebih halus untuk menaklukkan hatiku
yang tegas dan yang lebih tangguh untuk menguatkan hatiku yang lemah dengan ijinNya...

Aku tahu... terlalu banyak yang harus aku perbaiki... karenanya, aku menunggumu untuk menjadi pendamping hidupku... aku menunggumu untuk
lebih membimbingku dengan tulusmu... untuk lebih mengajariku dengan
sabar hingga kenikmatan imanku terhadapNya semakin dalam dengan ijinNya.... disetiap harinya... untuk selama-lamanya Amin...

Aku tahu, dalam hatiku... aku tak ingin hidup sendiri, karenanya, aku
berharap... Allah menganugerahkan padaku seorang imam untuk berbagi
banyak hal dan menerima apa adanya diriku beserta keluargaku.. .
Kekasih... bila Engkau benar-benar ada dalam hidupku...
semoga Allah memantapkan hati kita dan mendekatkan kita dijalan yang lebih Ia Ridhoi

Aku mencintaimu karena Allah... aku merindukanmu karena Allah dan aku menunggumu karena Allah...
diraga manakah jiwamu bersemayam?? ?
Dari sini aku menatap jejakmu dengan raga yang menari bersama angin...
diantara gemuruh ombak kerinduanku
Rasakan getarku... yang membiarkan selarik bintang menemanimu serta untuk menjemputku. ..
meski mungkin tak ada peta yang bisa dirimu genggam...
ijinkan bisik hatiku sebagai petunjuk arahmu dengan ijinNya...

Ya Rabbi... redamkanlah rinduku dijalan yang terbaik menurut Engkau untuk dunia dan akhiratku Amin....
Bila kerabat dan teman tak lagi cukup untuk menemani kehidupanku. ..
maka hari itu adalah yang aku tunggu... apakah dia, jawaban itu???

17 Agustus 2013

Di kaki Langit


Motivasi

Bismillaah..

Ooaalaaaaahhh.....
Ternyataaaaa.......

yg baik itu belum tentu baik...
Manusia mmg enggak sempurna...
Selalu saja ada salah dan khilaf...
Akankah kita mencela dia yg sedang down imannya ??

Andai kita adalah busur2 panah yg dijejerkan......

Ada anak panah yg tlh di lepas Allah... Dia tlh maju lbh dahulu dlm kebaikan dan perjuangan...

Apakah kita mencela anak2 panah tg sedang ditarik mundur ?.... Mencela dia yg imannya sdg mundur ke belakang ???

Seharusnya kita mendoakannya.

Boleh jadi, saat Allah Ta'ala melesatkan anak panah yg DIA tarik kebelakang, justru lebih kuat dan kencang larinya melebihi anak anak panah yg lain........

Kita semua akan mengalami hal yg sama....

Ada kalanya iman kita sedang melesat maju ....
Ada kalanya iman kita down,...
Iman mmg kadang maik dan turun...

Yg kita jaga adalah jangan sampai iman kita keluar masuk...
Krn disaat iman kita keluar, kita Telah masuk ke dlm gol org2 yg murtad, sesat...

Na'udzubillaahi min dzaaliik

16 Agustus 2013

Surat dari Kekasih

Bagai malam penuh seribu wewangian
meski sesaat tp serasa tanpa kesudahan

Kau datang bagai rembulan jatuh di pangkuan
Aku tak percaya tp kenyataan

O....
betapa tidak,hati yg muram dlm kegelapan
kini menjadi terang penuh keindahan.

Ku yakin kau datang tuk wujudkan impian
bukan sekedar hiburan atau hanya persinggahan

Aku tak perduli semua rintangan
yg kan datang menghadang
krn layar tlh terkembang di haluan

Dg ikuti angin buritan 
kan membawa bahtera hidupku ke pelabuhan.

01 Agustus 2013

Sebuah Kecintaan



Suatu ketika seorang Habaib dari Hadramaut ingin menunaikan ibadah haji dan berziaroh ke kakeknya Rasulullah SAW. Beliau berangkat dengan diiringi rombongan yang melepas kepergiannya. Seorang Sulton di Hadramaut, kerabat Habib tersebut, menitipkan Al Qur’an buatan tangan yang terkenal keindahannya di jazirah arab pada saat itu untuk disampaikan kepada raja Saudi.

Sesampai di Saudi, Habib tersebut disambut hangat karena statusnya sebagai tamu negara. Setelah berhaji, beliau ziarah ke makam Rasulullah. Karena tak kuasa menahan kerinduannya kepada Rasulullah, beliau memeluk turbah Rasulullah. Beberapa pejabat negara yang melihat hal tersebut mengingkari hal tersebut dan berusaha mencegahnya sambil berkata, “Ini bid’ah dan dapat membawa kita kepada syirik.” Dengan penuh adab, Habib tersebut menurut dan tak membantah satu kata pun.

Beberapa hari kemudian, Habib tersebut diundang ke jamuan makan malam raja Saudi. Pada kesempatan itu beliau menyerahkan titipan hadiah Al Quran dari Sulton Hadramaut. Saking girang dan dipenuhi rasa bangga, Raja Saudi mencium Al Qur’an tersebut!

Berkatalah sang Habib, “Jangan kau cium Qur’an tersebut… Itu dapat membawa kita kepada syirik!” Sang raja menjawab, “Bukanlah Al Qur’an ini yang kucium, akan tetapi aku menciumnya karena ini adalah KALAMULLAH!”

Habib berkata, “Begitu pula aku, ketika aku mencium turbah Rasulullah, sesungguhnya Rasululullah-lah yang kucium! Sebagaimana seorang sahabat (Ukasyah) ketika menciumi punggung Rasulullah, tak lain adalah karena rasa cinta beliau kepada Rasulullah. Apakah itu syirik?!”

Tercengang sang raja tak mampu menjawab.

Kemudian Habib tersebut membaca suatu syiir yang berbunyi,

Marortu ‘alad diyaari diyaaro lailah

Uqobbilu dzal jidaari wa dzal jidaaro

Fa ma hubbud diyaar, syaghofna qolbi

Wa lakin hubbu man sakanad diyaro

Kulalui depan rumah laila (sang kekasih)

Kuciumi dinding2 rumahnya

Tidaklah kulakukan itu karena cintaku kepada rumahnya,



Namun karena cintaku kepada si penghuni rumah itu..