31 Oktober 2012

✿ღ HIDUP INI INDAH....dan SUATU SAAT KAU AKAN MENGERTI, ..........✿ღ




SAHABAT SURGAku............................

Suatu saat kau akan mengerti mengapa takdir baik tidak memihakmu....

Suatu saat kau akan mengerti mengapa harus ada belati di dalam dada , sehingga pedih menunjam dan mengiris qalbu....

Suatu saat kau akan mengerti mengapa kau harus mengalirkan air mata darah....

Suatu saat kau akan mengerti mengapa kau harus kehilangan yg kau cintai...dan

Suatu saat kau akan mengerti mengapa harus ada perselingkuhan di dalam cinta kalian.....dan

Suatu saat kau akan mengerti dan melihat, betapa Dunia ini tidak semanis apa yg kau duga.......bahwa dibalik kemanisan dan keterlenaan ada sebuah rasa yg sangat pahit.......

Suatu saat engkau akan mengerti bahwa di balik kejujuran ada pengkhianatan dari orang yg justru engkau sayangi.......

Suatu saat engkau akan mengerti bahwa ketulusan yg telah kau beri ternyata di permainkan dan di sia siakan.......hmmmmm......wew...


SAHABAT,

jika kondisi dlm keadaan demikian, ucapkanlah.....subhanallah....Alhamdulillahi 'ala kulli hal.....

Tetaplah hadapi hidup ini dengan senyuman dan lapang dada...........serta ambil Hikmahnya.

dan DIA tidak pernah berdiam diri membiarkan dirimu menangis...namun DIA menginginkan ketegaran dan kekuatan Qalbumu........dan tentunya DIA akan mencatat smua ketabahanmu serta ketegaranmu......

dan DIA, tentunya akan memberikan dispensasi doa yg makbul bagi yg terdzolimi....tetaplah berdoa, wahai sahabat sayang.......

dan engkau akan mengerti ,

inilah DUNIA yg penuh dengan intermezo dgn sgala tipu daya yg mempesona......yg tidak kekal......

inilah PROSES kematanganmu dalam DEWASAmu.......juga kekuatan mental mu dalam IMAN mu

Smoga Bermanfaat,

ღ✿Jazzakumullahu Khayran wa Barakallahu Fiikum✿ღ


Salam Rohmah wa Rohim

✿♥♥ Nasihat Bidadari Selembut Salju ♥♥✿

30 Oktober 2012

~Tangisan Rasulullah menggegarkan Arasy

 
by Hizb Abdul Aziz

Dikisahkan Bahwa, Sedang Rasulullah saw sedang asyik & kusyu' Bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang lalu di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”...

Rasulullah saw. lalu menirunya dan membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah saw. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti dipermain mainkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya.

29 Oktober 2012

Harta Anak laki laki adalah milik orang tuanya


Seorang lelaki datang kepada Nabi shollallahu a'laihi wasallam, mengadukan ayahnya yang menghabiskan uang miliknya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepadanya. 

 Nabi yang mulia memanggil ayah orang itu ke hadapannya. 

Ketika lelaki jompo itu datang dengan tertatih-tatih bersandar pada tongkatnya, Nabi bertanya, “Betulkah kau mengambil uang anakmu tanpa seizinnya?”

 “Wahai Nabi Allah,” lelaki itu menangis, “ketika aku kuat dan anakku lemah, ketika aku kaya dan dia miskin, aku tidak membelanjakan uangku kecuali untuk memberi makan kepadanya, bahkan terkadang aku membiarkan diriku kelaparan asalkan dia boleh makan. 

Sekarang aku telah tua dan lemah sementara anakku tumbuh kuat. 

Aku telah jatuh miskin sementara anakku menjadi kaya. 

Ia mulai menyembunyikan uangnya dariku. Dahulu aku menyediakan makan untuknya tapi sekarang ia hanya menyiapkan makan untuk dirinya. 

Aku tak pernah memperlakukan ia seperti ia mempelakukanku. 

Jika saja aku masih sekuat dulu, aku akan merelakan wangku untuknya.

Ketika mendengar hal ini, airmata Nabi shollallahu a'laihi wasallam  jatuh berlinang seperti untaian mutiara menimpa janggutnya yang suci,

 “Baiklah,” Nabi berkata,

 “habiskan seluruh uang anakmu sekehendak hatimu.

 Uang itu milikmu…”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dari kisah di atas kita dapat mengambil pelajaran , ternyata di dalam harta anak laki laki, terdapat hak orang Tuanya......

 Suatu hari ada seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam. Dia bertanya, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai harta kekayaan dan anak. Sementara ayahku berkeinginan menguasai harta milikku dalam pembelanjaan. Apakah yang demikian ini benar?” Maka jawab Rasulullah, “Dirimu dan harta kekayaanmu adalah milik orang tuamu.” (HR. Ibnu Majah dari Jabir bin Abdillah).

 Begitulah, syari’at Islam menetapkan betapa besar hak-hak orang tua atas anaknya. Bukan saja ketika sang anak masih hidup dalam rengkuhan kedua orang tuanya, bahkan ketika ia sudah berkeluarga dan hidup mandiri. Tentu saja hak-hak yang agung tersebut sebanding dengan besarnya jasa dan pengorbanan yang telah mereka berikan. Sehingga tak mengherankan jika perintah berbakti kepada orang tua menempati ranking ke dua setelah perintah beribadah kepada Allah dengan mengesakan-Nya.

Allah berfirman (artinya), “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada ibu bapakmu.” (QS. An-Nisa:36)


 keridhaan Allah subhaana wa ta’ala berada dalam keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah berada dalam kemarahan orang tua? Dus, selagi masih ada waktu dan kesempatan, tunjukkanlah cinta, sayang, hormat, dan bakti kita kepada keduanya, hanya untuk satu tujuan: meraih cinta, ampunan, pahala, dan ridha-Nya.


 

26 Oktober 2012

Tidak ada Alasan untuk TIDAK Sholat

Kita umat muslim Indonesia termasuk beruntung karena kita dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman..namun justru banyak dari kita yang menyia-yiakan kenyamanan ini..Coba kita lihat belahan dunia yang lain, saudara kita begitu susah dan berjuang untuk mendekatkan diri dengan yang maha kuasa..
Berikut ane share beberapa picture yang bagus biar kita tetap semangat menjalankan ibadah.

 Muslim uzbekistan:




 kondisi perang:


 Muslim Palestina:




Muslim Palestina







22 Oktober 2012

Kisah Ibu Sholihah dan Qurbannya

 
by : Syed Fadil Muhammad

Seorang pedagang hewan qurban berkisah tentang pengalamannya:
Seorang ibu datang memperhatikan dagangan saya.
Dilihat dari penampilannya sepertinya tidak akan mampu membeli.
Namun tetap saya coba hampiri dan menawarkan kepadanya:
“Silahkan bu…”.

lantas ibu itu menunjuk salah satu kambing termurah sambil bertanya:
”kalau yang itu berapa Pak...???”.

“Yang itu 700 ribu bu..!!” jawab saya.

“Harga pasnya berapa...???”. Tanya kembali si Ibu.

21 Oktober 2012

✿ ✿ Baraah, Kisah Pilu seorang Gadis Kecil yang hafal Al Qur’an ✿ ✿





Kisah gadis kecil asal mesir berumur 10 tahun bernama Baraah, orangtuanya dokter dan pindah keArab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Pada usia ini Baraah menghafal seluruh Al Qur’an denga tajweed, dia sangatcerdas dan gurunya mengatakan bahwa dia sudah maju untuk anak seusianya.

Keluarganya sederhana dan berkomitmen untuk Islam dan ajaran ajarannya …

.hingga suatu hari ibunya mulaimerasa sakit perut yang parah
d n setelah beberapa kali diperiksakan diketahuilah ibu baraah menderita kanker dan kanker ini sudah dalam keadaan stadium
akhir/ kronis.

Ibu baraah berfikir putri nya, terutama jika ia
terbangun suatuhari dan tidak menemukan
ibunya di sampingnya …

dan inilah ucapan ibu baraah kepadanya

“Baraah, aku akan pergi ke surga , tapi aku ingin kamu selalu
membacaAl-Quran dan menghafalkannya
setiap hari karena Ia akan menjadi pelindungmu kelak…

“Gadis kecil itu tidak terlalu mengerti apa yang ibunya katakan ,
Tapi dia mulai merasakan perubahan keadaan ibunya, terutama ketika ia mulai dipindahkan kerumah sakit untuk waktu yang lama.

Gadis kecil ini menggunakan waktu sepulang sekolah nya untuk menjenguk ibunya ke rumah sakit dan membaca Quran
untuk ibunya sampai malam sampai ayahnya
datang dan membawanya pulang.

Suatu hari,pihak rumah sakit memberitahu ayah baraah
bahwa kondisi istrinya itu sangat buruk dan ia perlu datang secepatnya, melalui telfon sehingga ayah baraah menjemput Baraah dari sekolah dan menuju ke rumah sakit.


Ketika mereka tiba didepan rumah sakit, ayahnya memintanya untuk tinggal di mobil …

sehingga ia tidak akan shock jika ibunya
meninggal dunia.

Ayah keluar dari mobilnya,dengan penuh air mata di matanya, ia
menyeberang jalan untuk masuk rumah sakit,
tapi tiba-tiba datang sebuah mobil melaju
kencangdan menabrak ayah baraah dan ia
meninggal seketika di depan putrinya itu…

tak terbayan kan ..tangis gadis kecil ini pada
saat itu…!

Tragedi Baraah belum selesai sampai di sini…

berita kematian ayahnya yang disembunyikan dari ibu baraah yang masih opname di rumah sakit, namun
setelah lima hari semenjak kematian suaminya
akhirnya ibu baraah meninggal dunia juga.

Dan kini gadis kecil ini sendirian tanpa kedua
orangtuanya , dan dengan bantuan teman-te
man ayahnya untuk mencarikan keluarga di
Mesir, sehingga keluarganyabisa
merawatnya.

Tak berapa lama tinggal di mesir gadis kecil Baraah mulai mengalami nyeri sepertiyang pernah dialami ibunya, dan oleh
keluarganya ia lalu di periksakan ,
setelahbeberapa kali tes di dapati baraah
juga mengidap kanker … tapi
sungguh mengejut kan kala ia di beritahu
kalau ia menderita kanker….inilah
perkataan baraah kala itu:

“Alhamdulillah, saya akan bertemu dengan kedua orang tua
saya.”

Semua teman-teman dan keluarg terkejut. Gadis kecil ini sedang
menghadapi musibah yang bertubi-tubi dan
dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa
yang ditetapkan Allah untuknya!…..

Subhanallah Orang-orang mulai mendengar
tentang Baraah dan ceritanya, dan salah
seorang dermawan dari Saudi(yang tidak
ingin di sebutkan namanya) memutuskan
untuk mengurus dan mengirimnya ke Inggris
untuk pengobatan.

Salah satu channel TV
Islam “Al Hafiz” sempat kontak via telpon
dengan gadis kecil ini dan memintanya untuk
membaca Quran … dan inilah suara indah
yang dilantunkan oleh baraah …(lihat di
youtube)Mereka menghubungi lagi Baraah
sebelum ia Coma(pingsan) dan dia berdoa
untukkedua orangtuanya dan menyanyikan
Nasheed …(lihat di youtube)

Hari-hari terlewati dan kanker mulai menyebar di
seluruh tubuhnya, para doktermemutuska n
untuk mengamputasi kakinya, dan ia tetap
bersabar dengan apa yang ditetapkan Allah
baginya …

api beberapa hari setelah operasi amputasi kakinya, sekarang kankernya menyebar ke otak, lalu dokter memutuskan
untuk melakukanoperasi otak …

dan sekarang baraah berada di sebuah rumah
sakit di Inggris menjalan prawatan ....

Diharapkan sumbangan do’a untuk baraah.

Semoga Allah menyembuhkan nya,, T_T..

..nas-alul laha an yudiima lahaa as-sihhata wal 'afiyah...allah
umma amiin...

19 Oktober 2012

Syafaat dari Kekasih Allah




Orang mukmin harus mengimani bahwa Allah swt akan menerima syafaat Nabi Muhammad saw untuk umatnya yang telah berbuat dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil, yang seharusnya menyeret pelakunya ke neraka. 

Syafaat itu ada yang berlaku umum bagi semua umat yang beriman yaitu sebelum diadakannya proses hisab (perhitungan amal), ada pula yang berlaku khusus bagi umat Muhammad saw yang telah masuk ke dalam neraka. 

Dengan syafaatnya, semua orang beriman akan dikeluarkan dari neraka hingga tidak ada seorang pun yang dalam hatinya ada sebutir keimanan, meskipun hanya seberat biji sawi, atau yang pernah mengucapkan  la ilaha illallah sekali seumur hidup dengan penuh ketulusan, masih berada di dalamnya. Indikasi adanya syafaat ini ditegaskan Allah swt dalam beberapa firman-Nya :
 
“Maka  tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat.”(QS. Al-Muddatstsir: 48).
 
“Maka kami (orang-orang kafir dan musyrik) tidak menemukan seorang pemberi syafaat pun, dan tidak pula mempunyai teman yang akrab [yang akan dapat menolong].”(QS. Asy-Syu’ara’: 100).
“Maka adakah bagi kami pemberi syafaat yang akan memberi syafaat bagi kami (orang-orang kafir)?.”(QS. Al-A’raf: 53).
 
Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa syafaat itu ada, namun hanya diperoleh orang-orang beriman. Sedangkan orang kafir tidak akan mendapatkan sedikitpun syafaat dari Nabi saw.
 
Sedangkan argument adanya syafaat dari hadits antara lain diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Ia menyatakan bahwa Nabi saw bersabda :
 
“Orang yang pertama kali dibangkitkan dalam kuburnya pada hari kiamat adalah aku, aku adalah penghulu seluruh anak cucu Adam, akulah yang akan mengibarkan panji al-Hamd (pujian), akulah orang yang pertama kali masuk surga dan akulah pembawa kuncinya. Semua keistemewaan yang aku peroleh ini berasal dari karomah Allah saw kepadaku, karenanya aku tidak pantas untuk membanggakannya. Aku diizinkan membuka pintu surga dan disambut oleh wajah Allah swt sehingga akupun tersungkur sujud kepada-Nya. 
 
Allah swt berkata, ‘Wahai Muhammad, angkat kepalamu! Minta dan berilah syafaat, maka Aku  akan mengabulkan permintaan dan syafaatmu ! Aku pun mengangkat kepalaku, lalu berkata, ‘Ya Rabb ! Umatku, Umatku.’ 
 
Berulang kali aku mengatakannya, dan Allah swt berkata, ‘Pergi dan lihatlah umatmu! Siapa pun dari mereka yang memiliki keimanan dalam hatinya, meski hanya sebesar biji sawi, keluarkanlah ia dari neraka !’ Aku pun mengeluarkan umatku dari neraka yang banyaknya seperti gunung. Para nabi yang lain berkata kepadaku, ‘Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah lagi kepada-Nya!’ Aku pun berkata, ’Sungguh aku malu untuk minta lagi kepada-Nya.’”
 
Dalam hadits riwayat Jabir, Nabi saw bersabda :
“Syafaatku adalah untuk orang-orang yang melakukan dosa besar dari kalangan umatku.” Dalam hadits lain dari Abu Hurairah ra, beliau bersabda,
 
“Syafaatku itu, Insya Allah, akan didapatkan oleh umatku yang tidak mati dalam keadaan menyekutukan Allah.”
 
Begitupula halnya dengan nabi-nabi yang lain, para shiddiqqin (orang-orang yang amat teguh kepercayaannya atas kebenaran Rasul) dan orang-orang shaleh dari setiap umat, juga memiliki hak memberi syafaat dengan izin Allah swt.
 
Rasullah saw bersabda :
 
“Pada hari kiamat, Nabi Ibrahim berkata, ‘Ya Rabb, sungguh Engkau telah membakar anak cucu Adam.’ Allah swt berkata, ’Keluarkanlah olehmu dari neraka orang yang dalam hatinya ada keimanan meski hanya seberat biji gandum sekalipun !.”
 
Abu Sa’id al-Khudri meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda:
 
“Setiap nabi memiliki ‘athiyah (doa mustajab), dan aku menyimpan ‘athiyah-ku sebagai syafaat bagi umatku di akherat. Ada seseorang dari umatku yang dapat memberi syafaat bagi satu kabilah sehingga Allah swt memasukkan mereka ke surga dengan syafaatnya. Ada juga yang dapat memberikan syafaat hanya untuk tiga orang, atau dua orang, bahkan hanya untuk satu orang saja, dan dengan syafaat tersebut Allah swt memasukkan mereka ke dalam surga.”
 
Sekelompok orang beriman akan masuk surga setelah sebelumnya mereka disiksa dalam neraka berkat rahmat Allah swt dan syafaat orang-orang yang diizinkan-Nya untuk memberi syafaat, sebagaimana yang terekam dalam hadits Nabi saw dari Ibnu Mas’ud.
 
Dari Anas bin Malik, Nabi saw bersabda, “Aku terus memohon kepada Allah swt agar dapat memberikan syafaat bagi umatku, dan Dia mengabulkan permohonanku sampai aku berkata, ’Ya Rabb, izinkan aku untuk dapat memberi syafaat kepada penghuni neraka yang mengucapkan la ilaha illallah.’ Allah swt berkata, ‘Ini bukanlah hakmu dan bukan pula hak selainmu. Ini adalah hak-Ku. Demi keagungan, kebesaran dan rahmat-Ku, aku tidak akan membiarkan seorangpun orang yang pernah mengatakan la ilah illallah berada dalam neraka.’ ”
----------
Syekh ‘Abdul Qadir Jaelani. 2009. AL-Ghunyah li thalibi thariq al Haqq ‘Azza wa Jalla. Jakarta. SAHARA intisains

17 Oktober 2012

Cinta dalam Janji



♥♥.• Mengobral janji adalah mudah, menepati janji adalah amanah, janganlah mudah berjanji, dan ingatlah, ingkar janji adalah ciri orang munafik....................

♥♥.• Janji ibarat wajah dan menepati janji ibarat memperbagus wajah..............

♥♥.•Jangan berjanji jika tak bisa menepati. Janji yg diingkari akan membuat kecewa. Jika hati ikut terluka, tak akan ada lagi tawa. -

*˚*♥♥.Setiap orang pasti pernah merasakan dan mengalami cinta, suatu perasaan yang membuat hidup ini penuh arti, penuh rasa, dan membuat hidup ini menjadi dinamis......

*˚*♥♥. Setiap orang bisa saja memiliki makna yang berbeda-beda tentang cinta, hal tersebut adalah wajar karena pengalaman dan pengetahuan tentang cinta mereka juga berbeda,....

*˚*♥♥. Agama mengajarkan cinta dan benci itu bukan karena orangnya, tetapi karena perbuatannya, apakah ia mengikuti ajaran Allah atau malah menyimpang dari ajaran Allah. Jika kita mencintai karena orangnya, seperti karena ia cantik/tampan, atau karena ia kaya, dll.; maka sangat besar kemungkinan kita akan terbutakan oleh cinta itu, sehingga tidak lagi dapat membedakan antara yang baik dan buruk. Jika kita mencintai seseorang karena ia mengikuti ajaran Allah, maka insyaallah hidup kita akan lebih berkualitas karena setiap saat kita akan berusaha memperbaiki diri untuk senantiasa bersama mendekatkan diri kepada Allah.*˚*♥♥

15 Oktober 2012

Berkeluh Kesah

 
 
Berkeluh kesah seringkali membuat kita terdramatisasi oleh masalah. Seakan-akan rencana dan keinginan kita lebih baik daripada yang terjadi. Padahal, belum tentu. 
Siapa tahu, di balik kejadian yang mengecewakan menurut kita, ternyata sarat dengan perlindungan Allah dan sarat dengan terkabulnya harapan-harapan kita. 
 
Tiap melakukan kekeliruan, kita ditolong Allah dengan memberikan tuntunan-Nya. Tuntunan itu tidak harus dengan terkabulnya keinginan yang kita mohonkan. 
 
Bisa jadi terkabulnya do’a itu bertolak belakang dengan yang kita minta. Karena Allah Maha tahu di balik
apapun keinginan kita. Baik keinginan jangka pendek, maupun keinginan jangka panjang. Baik kerugian duniawi maupun kerugian ukhrawi. Baik kerugian secara materi maupun secara kerugian mental.
 
Kita tidak bisa mendeteksi secara cermat. Kadang-kadang kita hanya mendeteksinya sesuai dengan keperluan hawa nafsu kita.
 





Kelihatannya sepele mengaduh ini. Tetapi, itu akan menjadi kualifikasi pengendalian diri kita. 
 
Ketahuilah, bahwa kualitas seseorang itu tidak diukur dengan sesuatu yang besar-besar, tetapi
oleh yang kecil-kecil. Kalau kita ingin melihat kompleks perumahan yang
berkualitas, maka kita lihat saja panjang pendek rumput di halamannya.
Kalau berkualitas dan terawat dengan baik, maka rumputnya pun akan nampak
terawat dengan baik.
 
 Marilah kita respon setiap kejadian demi kejadian dengan respon lisan yang positif. Mengapa?
Karena setiap respon akan mempengaruhi persepsi kita terhadap masalah yang kita hadapi dan cara kita menyelesaikannya.

Lebih dari itu akan berdampak pula kepada orang-orang di sekitar kita.
Jadi, sapaan-sapaan, teguran-teguran, komentar-komentar, celetukan-celetukan
ini harus benar-benar bernilai produktif. Tidak hanya berarti bagi diri kita, tetapi juga bagi orang di sekitar
kita.

 Keluh kesah termasuk penyakit  hati, yaitu bentuk ketidaksabaran kita
dalam menerima ketentuan dari Allah. 
 
Ada hadits qudsi yang menyatakan bahwa : "Barang siapa yang tidak ridha terhadap
ketentuan-Ku, dan tidak sabar atas  musibah dari-Ku, maka carilah Tuhan
selain Aku." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits qudsi ini, nampaklah bahwa segala apapun yang Allah karuniakan kepada kita, maka kita harus menerimanya dengan ridha. 
 
Oleh karenanya, kita tidak perlu banyak mengaduh atau berkeluh kesah. Sedapat mungkin kurangi
aduh-mengaduh ini. Jauh akan lebih produktif jikalau kita optimalkan waktu dengan banyak berdo’a dan menambah kualitas keilmuan diri serta terus menyempurnakan ikhtiar di jalan Allah
yang diridhai.

Semoga tulisan ini bisa membuat kita semakin tegar dalam menghadami masalah
dan problem yang sedang atau akan kita hadapi, serta kita bisa lebih ber husnudzan dan ber tawakkal kepada Alloh   Azza Wajalla,
 
 
Alloh berfirman :


....Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan  mencukupkan nya... 
QS.At Thalaq :3

14 Oktober 2012

Cemburu

 
 
Kenapa kamu cemburu ? 
 
Ketahuilah, 
"Sesungguhnya yang ada pada dirimu,yang ada pada hatimu,bukan perasaan cemburu.
 Tetapi,kamu terjebak pada perasaan rendah jiwa yang bernama iri hati.........."
 
 
Boleh boleh saja Cemburu, asalkan cemburu diletakkan pada tempatnya....seperti berikut : 
 

Cemburu  ketika menyaksikan seorang alim yang berilmu,sedangkan kamu
belum mencapai tahap ilmu sang alim itu.
 
Cemburu ketika kamu melihat seorang abid yang tunduk tersungkur bersujud di
hadapan Tuhannya,sedangkan kamu belum mampu melakukan hal seperti itu.
 
Cemburu  ketika kamu belum mampu mencapai keluhuran dan kemuliaan
sebagaimana hamba2 Allah sudah mencapainya.
 
Cemburu  ketika dia yang kamu cintai mengalahkanmu dalam mendekatkan
diri kepada Allah.....
 
Cemburu ketika  penjagaanmu terhadap dia yang kamu cintai agar dirinya selalu
berusaha mendekati Allah...sedang kamu belum bisa seperti dirinya...
 
  
Seharusnya berkatalah pada diri sendiri, bahwa  :
Aku cemburu melihat sahabatku yang tranformasi dirinya begitu hebat saat
hidayah Allah menyapa.
 
Aku cemburu melihat sahabatku itu begitu kental dan tabah menghadapi
ujian dariMu.......
 
Aku cemburu tatkala melihat mereka yang seagama denganku berjuang bermati-matian
menegakkkan agama yang suci ini,tapi aku masih di sini,,apa sumbanganku??.....
 
Aku cemburu melihat dia yang pandai berkata-kata,lancar berbicara,berbekalkan
ilmu menggunung di dada,menyampaikan azimat yg mampu menjentik jiwa mereka2 yg sedang lelah....
Aku begitu cemburu,,tapi tidak pernah aku mengharapkan agar Allah menarik
kembali hidayah itu dari mereka,tak pernah aku bermohon agar jiwa mereka lemah.......
dengan dugaanMu,tak pernah aku berdoa agar Engkau melunturkan semangat
juang mereka..
Malah aku memohon agar Engkau tambahkannya,ya Allah........
 
Malah aku juga berdoa agar aku juga bersama2 mereka,
golongan yang Engkau berikan hidayah,
golongan yang sentiasa meningkat keimanan setiap kali diuji,
golongan yang tidak pernah gentar,
yang tak mungkin berpaling dari perjuangan yang suci ini..
 
 
Dan disaat cemburu melanda, ajaklah sang hati untu berdoa :
Ya Allah.kau bimbinglah kecemburuanku ini ke jalanMu,,
agar tidak terhasut oleh bisikan syaitan durjana yang mampu memesongkanku..
Ya Allah,kau pasakkanlah keyakinan kami atas segala yang telah
Engkau tetapkan buat hamba2Mu ini.
Sahabat......
Yakin pada Allah bukanlah mengharap terkabulnya segala harapan,,.............
 
Yakin pada Allah adalah meletakkan keridhaan pada ketentuanNya,,.....
 
Rasa bahagia dengan ujian walaupun Pedih.....................
 
Di situ air mata yang menitis terasa bernilai buat menyiram api neraka......
 
Indahnya tarbiah Allah,tersirat rahmat dan hikmah.......
 
Diuji kita sebagai tanda sayangNya,,.....
 
Bahagianya kekasih Allah dihadiahi ujian yang amat hebat sebagai tanda kasihNya.....
.
Begitulah rupanya berkasih dengan Allah......
 
Takkan dibiarkan terlena dalam kenikmatan yang melimpah,............
 
Tapi dilindungi dengan ujian dan cobaan yang tak berkesudahan......
 
Panjatkan kesyukuran kerana itu tanda sayang Allah kepada hamba2Nya......
 

11 Oktober 2012

Qur'an berjalan

 
Musa mendekati cahaya di puncak Sinai.....

Ia rebah gemetar di depan api unggun..

Ia melemparkan tongkat dan Tuhan mengubahnya
menjadi ular...

Ia menjulurkan tangannya dan Tuhan
menjadikannya putih bersih

Dengan tangan yang bersih
ia menghentakkan tongkatnya di depan Fir’aun
mengubah tukang sihir menjadi pecinta Tuhan

membelah laut untuk membebaskan kaum tertindas
dan menenggelamkan para tiran ke dasar lautan

Muhammad naik ke puncak bukit Nur
Jibril datang membawa perintah Tuhan

Muhammad rebah gemetar tenggelam dalam
lautan cahaya

Alam semesta bersaksi bahwa dia utusan Tuhan

Suaranya bergema di bukit-bukit dan lembah Makkah

Tahukah kamu orang yang mendustakan agama

Dialah itu yang mengabaikan anak yatim

Dan tidak berupaya memberi makan orang miskin

Suaranya, tubuhnya, dan jiwanya menjadi Al-Qur’an

Al-Qur’an yang berjalan ini mengubah

para perompak menjadi penegak kebenaran

budak-budak rendah menjadi pahlawan keadilan

ia mengganti kepongahan dengan kerendahan hati

rasa rendah diri dengan keluhuran budi

Maka gembala-gembala unta di sahara bangkit
menaklukkan dunia

para tiran berjatuhan, penindas terhempas,

dan suara rakyat menjadi suara Tuhan

Apakah tangan para pejuang Muslim masih putih bersih
sehingga berhak menggenggam tongkat Musa?

Adakah penerus Al-Qur’an yang berjalan
sehingga mampu menjatuhkan tiran dengan suara Tuhan?

Jalaluddin Rakhmat

06 Oktober 2012

Apa Sebab Rasulullah saw tdk mengenalmu ????


 
by Sheikh Ahmad Attamimi
 
Sejauh manakah kita mengingati dan mengenang akan Rasulullah Salallahu alaihi wassalam?

Imam Al-Ghazali rahimatullah pernah meriwayatkan kisah seorang lelaki sezaman dengannya.

Pada satu malam, dia bermimpi bertemu Rasulullah s.a.w. Baginda s.a.w langsung tidak menoleh ke arahnya. Kemudian lelaki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah engkau marah padaku?" Rasulullah s.a.w menjawab, "Tidak". 
 
Lelaki itu bertanya lagi, "Mengapa engkau tidak menoleh dan memandang kepadaku?" 
 
Jawab Rasulullah s.a.w, "Kerana aku tidak mengenalimu." 
 
Lalu lelaki itu menambah, "Bagaimana engkau tidak mengenaliku, bukankah aku ini umatmu? Padahal para ulama telah mengatakan bahawa engkau mengenali umatmu lebih daripada ayah ibunya." 
 
Rasulullah s.a.w menjawab, "Aku tidak mengenalimu kerana engkau tidak mahu mengingatiku dengan membaca selawat. Padahal aku kenal pada umatku itu bergantung kepada bacaan selawat mereka kepadaku."

Kemudian lelaki itu terbangun dari mimpinya. Lalu dia mewajibkan dirinya dengan membaca selawat 100 kali sehari. Maka beberapa hari kemudian pemuda tadi bermimpi bertemu dengan Rasulullah s.a.w. Rasulullah s.a.w berkata, "Sekarang aku kenal engkau dan aku syafaati engkau."

– Imam al-Ghazali (Mukashafah al-Qulub)

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

05 Oktober 2012

«{Orang Mukmin Tidak Pernah Stress!}»

#Sebagai hamba Allahu 'Azza Wa Jalla, ϑαlα♏ kehidupan ϑί dunia manusia tidak akan luput dari berbagai cobaan, baik kesusahan maupun kesenangan, sebagai sunnatullah yang berlaku bagi setiap insan, yang beriman maupun kafir.

Allah Ta’ala berfirman,

وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Kami akan menguji kamu dengan kebur
ukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (Qs Al Anbiya’: 35)




#Al Imam Ibnu Katsir -Rohimahulloh- berkata:

“Makna ayat ini yaitu:

Kami menguji kamu (wahai manusia), terkadang dengan bencana dan terkadang dengan kesenangan, agar Kami melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar, serta siapa yang bersabar dan siapa yang beputus asa.”

(Tafsir Ibnu Katsir, 5/342, Cet Daru Thayyibah).

#Jadi, Janganlah berputus Asa bila tertimpa kesulitan dan janganlah sombong lupa daratan ketika ϑαlα♏ kemudahan karena semuanya adalah cobaan dari Allahu Ta'ala.

Tetap semangat dan selamat beraktifitas.. Shobat
Semoga mendapat Rizqi dan karunia Allah yang Barokah..
--------------------
صبــاح الــخير

Jum'at

 
 by Sayyid Ibra Assegaf
Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik hari adalah hari Jum'at, karena pada hari itulah Adam diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu pula ia dikeluarkan daripadanya." (HR Muslim No.854)

1) Redaksi hadits yang bercerita hal yang sama yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud

Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi dari Malik dari Yazid bin Abdullah bin Al Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik hari ketika matahari terbit adalah hari Jum'at, pada hari itu Adam di cipta, pada hari itu Adam di turunkan dari surga, pada hari itu pula taubatnya di terima, pada hari itu juga ia wafat, pada hari itu Kiamat akan terjadi dan tidak ada binatang melata satu pun kecuali mereka menunggu pada hari Jum'at sejak shubuh sampai terbit matahari karena takut akan datangnya hari Kiamat kecuali Jin dan manusia, pada hari Jum 'at ada suatu waktu yang tidaklah seorang mukmin pun ketika shalat, dan berdoa meminta sesuatu kepada Allah yang bertepatan dengan waktu itu, melainkan Allah akan mengabulkannya". Ka'ab lalu berkata; 'Apakah waktu itu hanya ada dalam satu hari di setiap tahun? '. Jawabku; 'Bahkan waktu itu ada pada setiap hari Jum'at'. Lantas Ka'ab membaca Taurat. Kemudian berkata; 'Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam benar, hari itu ada pada setiap hari Jum'at'. Abu Hurairah berkata; "Kemudian aku menemui Abdullah bin Salam, lalu aku ceritakan peristiwaku bersama Ka'ab ketika di majlisku." Maka Abdullah bin Salam berkata; "Sungguh aku tahu saat itu." Abu Hurairah berkata; "Beritahukanlah kepadaku saat itu." Abdullah bin Salam menjawab; "Saat itu adalah waktu terakhir pada hari Jum'at." Kataku; "Bagaimana saat itu bisa terjadi di akhir hari Jum'at? Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan tidaklah seorang hamba muslim yang shalat pada waktu itu, dan tidaklah ia shalat "Maka Abdullah bin Salam berkata; "Tidakkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bermajlis untuk menunggu shalat, maka ia terus dihitung dalam shalat hingga ia benar-benar shalat." Abu Hurairah berkata; jawabku; "Benar." Abdullah bin Salam berkata; "Itulah waktunya."

2) Redaksi Riwayat Imam Abu Daud yang lain

Telah menceritakan kepada Kami Al Hasan bin Ali, telah menceritakan kepada Kami Al Husain bin Ali Al Ju'fi dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir dari Abu Al Asy'ats Ash Shan'ani dari Aus bin Aus, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Hari Jum'at adalah diantara hari-hari kalian yang terbaik, maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, karena sesungguhnya shalawat kalian disampaikan kepadaku." Para sahabat bertanya; wahai Rasulullah, bagaimana shalawat Kami disampaikan kepadamu, sementara anda telah meninggal? Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta'ala telah mengharamkan jasad para nabi shallAllahu 'alaihim wa sallam atas tanah."

3) Hadits yang menceritakan hal yang sama yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi :

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah Telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah bin Abdurrahman dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik hari pada saat matahari terbit adalah hari Jum'at, pada hari itulah Adam diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu juga dia dikeluarkan dari surga, dan tidak akan terjadi Kiamat kecuali pada hari Jum'at.

4) Hadits yang menceritakan hal yang sama yang diriwayatkan oleh Imam Nasa'i

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Bakr bin Mudhar dari Ibnul Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah dia berkata; "Aku pernah datang ke (bukit) Thur dan aku mendapati Ka'ab di sana. Lalu aku dan dia menginap di sana selama satu hari. Aku menceritakan hadits dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam kepadanya, sementara dia menceritakan Taurat kepadaku. Aku berkata kepadanya 'Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah bersabda: "Sebaik-baik hari selama matahari terbit adalah hari Jum'at. Pada hari itu nabi Adam diciptakan, pada hari itu beliau diturunkan, pada hari itu beliau diterima taubatnya, pada hari itu pula beliau wafat, dan pada hari itu pula kiamat akan terjadi. Semua hewan di muka bumi berada di pagi hari Jum'at dalam keadaan mengoptimalkan pendengarannya hingga terbitnya matahari karena takut akan datangnya hari kiamat kecuali manusia. Pada hari Jum 'at ada suatu waktu yang tidaklah seorang mukmin pun yang berdoa ketika shalatnya meminta sesuatu kepada Allah bertepatan waktu itu, kecuali Allah akan mengabulkannya".' Ka'ab lalu berkata; 'Waktu itu hanya ada dalam satu hari di setiap tahun'. Lalu kukatakan, 'Bahkan waktu itu ada pada setiap hari Jum'at'. Lantas Ka'ab membaca Taurat. Kemudian berkata; 'Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam benar, hari itu ada pada setiap hari Jum'at'. Lalu aku keluar dan berjumpa dengan Bashrah bin Abu Bashrah Al Ghifari, dan dia berkata; 'Kamu datang dari mana? ' Aku menjawab, 'Dari thur'. Ia berkata; 'Kalau saja aku berjumpa denganmu sebelum kamu datang ke Thur, maka kamu tidak akan mendatanginya'. Aku bertanya kepadanya; 'Mengapa bisa begitu? ' Ia menjelaskan; 'Aku pernah mendengar Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Tidak dipersiapkan kendaraan (perjalanan) kecuali ketiga masjid, yaitu Masjidil Haram, masjidku ini, dan masjid Baitul Maqdis". Aku juga berjumpa dengan Abdullah bin Salam, kukatakan bahwa aku keluar dari Thur dan berjumpa dengan Ka'ab, lalu aku dan dan dia menginap di sana selama satu hari, dan aku menceritakan hadits dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam kepadanya, sedangkan dia menceritakan Taurat kepadaku, kemudian aku berkata kepadanya bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah bersabda: 'Sebaik-baik hari matahari terbit adalah hari Jum'at. Pada hari itu nabi Adam diciptakan, pada hari itu beliau diturunkan, pada hari itu beliau diterima taubatnya, pada hari itu beliau wafat, dan pada hari itu pula kiamat terjadi. Semua hewan di muka bumi berada di pagi hari Jum'at dalam keadaan mengoptimalkan pendengarannya hingga terbitnya matahari kecuali manusia. Di hari Jum'at ada suatu waktu, yang ketika itu tidaklah seorang mukmin pun yang berdoa di dalam shalatnya dan meminta sesuatu kepada Allah bertepatan dengan waktu itu kecuali Allah akan mengabulkannya".'Ka'ab lalu berkata, 'Waktu ada pada satu hari di setiap tahun'. Abdullah bin Salam kemudian mengatakan bahwa Ka'ab telah berdusta, maka kukatakan bahwa Ka'ab membaca Taurat kemudian berkata, 'Rasulullah benar, hari itu ada pada setiap Jum'at'. kemudian Abdullah bin Salam berkata, 'Ka'ab benar, dan aku sangat mengetahui tentang waktu itu! Aku memohon kepadanya, 'Wahai saudaraku, beritakanlah hal itu kepadaku? ' Ia menjawab, 'Waktu itu adalah waktu terakhir pada hari Jum'at, sebelum matahari terbenam'. Kemudian aku menyanggahnya dengan bertanya, Bukankah kamu mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidaklah seorang mukmin berdoa bertepatan dengan waktu tersebut dalam shalatnya?" Bukankah waktu itu adalah saat masih shalat? ' dia menjawab dengan bertanya juga, 'Bukankah kamu juga mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa shalat lalu duduk untuk menunggu shalat, maka ia senantiasa dihitung dalam keadaan shalat hingga datang waktu shalat berikutnya?" 'Aku menjawab 'Ya'. Ia berkata, 'Maka hal tersebut juga seperti itu.'

5) Hadits yang menceritakan hal yang sama yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Ali dari 'Abdurrahman bin Jabir dari Abu Al Asy'ats Ash Shan'ani dari Aus bin Aus ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya hari yang paling utama dari hari-hari kalian adalah hari jum'at, pada hari itu Adam diciptakan, sangkakala ditiup dan di hari itu datang hari kiamat. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku. " Seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami bisa sampai kepadamu, sementara engkau telah tiada dan jasadmu telah hancur?" Beliau menjawab: "Allah telah mengharamkan bagi bumi untuk makan jasad para Nabi."

6) Redaksi Hadits riwayat Imam Ibnu Majah yang lain

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Ali dari 'Abdurrahman bin Yazid bin Jabir dari Abul Asy'ats Ash Shan'ani dari Aus bin Aus ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang paling utama dari hari-hari kalian adalah hari jum'at, pada hari itu Adam diciptakan, sangkakala ditiup, dan manusia sadar dari pingsannya. Maka perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu, sebab shalawat kalian diperlihatkan kepadaku. " Seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana caranya shalawat kami diperlihatkan kepadamu, padahal dirimu telah meninggal?" beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi. "

7) Riwayat Imam Ahmad bin Hambal

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Az Zuhri berkata; telah mengabarkan kepadaku Abdurrahman Al A'raj bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik hari yang di dalamnya matahari terbit adalah hari jum'at, pada hari itu Adam dicipta, pada hari itu ia dimasukkan ke surga dan pada hari itu ia keluarkan darinya."

8) Riwayat Imam Ahmad bin Hambal dengan Jalur yang lain

Telah menceritakan kepada kami Yazid, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik hari yang pada saat itu matahari terbit adalah hari jum'at, pada hari itu Adam dicipta, pada hari itu Adam dimasukkan ke dalam surga, pada hari itu Adam diturunkan ke bumi, pada hari itu akan terjadi kiamat dan pada hari itu ada satu waktu, tidaklah seorang mukmin mendapatinya kemudian ia shalat -beliau lalu menggenggam jari-jarinya untuk memberi isyarat bahwa waktu itu sedikit- meminta kebaikan kepada Allah 'azza wajalla kecuali akan diberikan kepadanya."

9) Riwayat Imam Ahmad bin Hambal dari jalur lain

Telah menceritakan kepada kami Rauh, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Shalih bin Abu Al Akhdlar dari Ibnu Syihab dari Abdurrahman Al A'raj bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik hari yang matahari terbit di saat itu adalah hari jum'at, pada hari itu Adam dicipta, pada hari itu Adam dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya."

10) Imam Ahmad bin Hambal dari jalur yang lain lagi

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mush'ab berkata; telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Abu 'Ammar dari Abdullah bin Farukh dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sebaik-baik hari yang matahari terbit pada saat itu adalah hari jum'at, pada hari itu Adam dicipta, pada hari itu ia dimasukan ke dalamnya, pada hari itu ia dikeluarkan darinya dan pada hari itu pula kiamat akan terjadi."

11) Imam Ahmad bin Hambal dari jalur yang lain lagi

Telah menceritakan kepada kami Husain bin 'Ali Al Ju'fi dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir dari Abu Al Asy'ats As-Shan'ani dari Aus bin Aus berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Hari yang paling utama di antara kalian adalah Hari Jumat, karena pada hari itu Adam dicipta, diwafatkan, ditiupkan ruh, dan pingsan, maka perbanyaklah pada hari itu dengan shalawat terhadapku. Sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku." Kami berkata; "Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami sampai kepada engkau sedangkan engkau telah hancur?". Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah AzzaWaJalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi Shallallahu'alaihiwasallam."

12) Muwatha' Malik

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yazid bin Abdullah bin Al Had dari Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At Taim dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf dari Abu Hurairah dia berkata; "Aku keluar menuju bukit Thur, lalu aku bertemu dengan Ka'b Al Ahbar dan duduk bersamanya. Ka'b menceritakan kepadaku tentang Taurat, sedangkan aku menceritakan kepadanya apa yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di antara yang aku ceritakan adalah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik hari yang matahari terbit di dalamnya adalah hari Jum'at. Pada hari tersebut Adam diciptakan dan diturunkan dari surga. Pada hari itu Adam diterima taubatnya. Pada hari itu Adam meninggal dunia, dan pada hari itu akan terjadi kiamat. Tiada seekor binatang melatapun kecuali akan mendengar, dari pagi sampai matahari terbit karena takut dengan Hari Kiamat, kecuali jin dan manusia. Di dalamnya ada satu waktu, tiada seorang hamba muslim yang menepatinya dengan berdiri shalat, memohon sesuatu pada Allah, melainkan Allah pasti akan memberikan kepadanya apa yang dipinta." Ka'b bertanya, "Apakah hal itu terjadi hanya sekali saja dalam setahun?" Aku menjawab, "Bahkan terjadi dalam setiap Jum'at." Lalu Ka'b membaca Taurat dan berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam benar." Abu Hurairah berkata, "Aku kemudian bertemu Bashrah bin Abu Bashrah Al Ghifari, dia bertanya, "Dari mana kamu? ' Aku menjawab, "Dari bukit Thur." Dia berkata, "Kalau saja aku mendapatimu sebelum kamu keluar ke Thur, niscaya kamu tidak akan pergi. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah hewan tunggangan digunakan untuk perjalanan jauh kecuali menuju tiga masjid; Masjidil Haram, masjidku ini dan masjid Iliya`, atau Baitul Maqdis." Abu Hurairah berkata, "Kemudian aku bertemu Abdullah bin Salam dan aku ceritakan kepadanya tentang pertemuanku dengan Ka'b Al Ahbar dan apa yang kami perbincangkan di hari Jumat. Saya katakan, "Ka'b berkata, "Hal itu terjadi hanya sekali saja dalam setahun." Abdullah bin Salam berkata, "Ka'b telah berbohong! " Aku berkata, "Kemudian Ka'b membaca Taurat, lalu berkata, "Ya benar, yang demikian itu terjadi dalam setiap Jumat." Abdullah bin Salam berkata, "Ka'b benar." Kemudian dia berkata; "Sungguh saya tahu kapan itu?" Abu Hurairah berkata; "Saya meminta kepadanya, "Kabarkanlah kepadaku kapan itu terjadi dan jangan sembunyikan?" Abdullah bin Salam menjawab; "Itu adalah waktu terakhir di hari Jumat" Abu Hurairah berkata; "Lalu aku bertanya, "Bagaimana mungkin terjadi pada saat itu, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba muslim menepatinya dengan berdiri shalat', padahal di saat itu tidak boleh shalat di dalamnya? Abdullah bin Salam menjawab: "Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Barangsiapa duduk menunggu shalat, maka dia dalam keadaan shalat hingga dia melaksanakan shalat'. Abu Hurairah menjawab; "Aku pun berkata, "Ya benar." Abdullah bin Salam berkata, "Itulah maksudnya."

13) Redaksi hadits riwayat Imam Darimi

Telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Ali dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir dari Abu Al Asy'ats Ash Shan'ani dari Aus bin Aus ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya hari kalian yang paling utama adalah hari Jum'at, padanya Adam di ciptakan, padanya ia diberi ruh, dan padanya terjadi Ash sha'qah (suara keras yang menyebabkan orang-orang pingsan). Maka perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu, sesungguhnya shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku." Seorang laki-laki lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami diperlihatkan kepadamu, sementara anda telah meninggal? Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas tanah untuk memakan jasad para Nabi."

wallahu a'lam

03 Oktober 2012

`*•.♥♥.•*´...............Cintaaa............`*•.♥♥.•*






***...Sahabat Surgaku....***

Cinta tak kan pernah habis dan selalu Abadi meski langit dan bumi telah lenyap......


♥♥..krn Cinta adalah sifat dari sang Maha Cinta....

♥♥..berbahagialah mrk yg dapat memelihara amanah ALLAH berupa cinta sejati.........

♥♥.Allah akan menghargai hambaNYA yg tlh mengamalkan cinta sejatinya.....

yaitu " cinta tanpa harapkan balasan......."...

kita dilahirkan dengan cinta,

di besarkan dg cinta

dan diwafatkan Allah, pun dg cinta....

.Cinta memang manis.....dan Indah......

Cinta menjadi Pedih tatkala cinta telah ternoda nafsu.......

." wallahu a'lam bish showwab ".....

*•.♥♥.•* Salam Rohmah wa Rohim *•.♥♥.•*

•̸Ϟ•̸ °•·· τнäиκ чöü ··•° •̸Ϟ•̸...


Pribadi yg slalu bersyukur

by : Abinya Muhammad AliefsyahDjibran

‎***
Sahabat Surgaku,
------------------
Di musim kemarau merindukan musim hujan.
Di musim hujan merindukan musim kemarau.

Diam di rumah merindukan bepergian.
Setelah bepergian merindukan rumah.

Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai mencari ketenangan.

Setelah berkeluarga, belum memiliki anak mengeluh, setelah memiliki anak mengeluh biaya hidup dan pendidikan.

Kita tidak pernah bahagia; sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
Namun setelah dimiliki, tak lagi menarik.

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki.....??

YA ALLAH Jadilah pribadi Kita yang SELALU BERSYUKUR,...!!

Bersyukurlah senantiasa dengan berkah yang sudah kita miliki".

"Bagaimana mungkin selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi ƴαήƍ luas ini....??
Jangankan bumi, menutupi telapak tangan saja sulit.

Namun bila daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah bumi ini"

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun maka kita akan melihat keburukan di mana-mana.
Bumi ini pun akan tampak buruk.

Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil.
Jangan menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran buruk/negatif.....!!

Bila hati kita tertutup,
tertutuplah semua....

SYUKURI apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkan ALLAH.

Karena hidup adalah:
"waktu yang dipinjamkan"
dan
Harta adalah:
"ANUGERAH yang dipercayakan"

Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki.
Bersyukurlah atas keluarga dan rumah tangga ƴαήƍ kita miliki.
Bersyukurlah atas ѕєgαlα hal yang kita miliki...

"Sesungguhnya jika kamu BERSYUKUR, niscaya Allah akan menambahkan NIKMAT kepadamu, tetapi jika kamu MENGINGKARI NIKMAT Allah, maka pasti ADZAB Allah amat pedih"
(QS Ibrahim 14:7).
صـبــاح الـخـيــر

Kisah Uwais al Qarni yang Terkenal di Langit dan Bumi

 
 
“Uwais al-Qarni”


Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul.
 
 Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya.Dia adalah “Uwais al-Qarni”. Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.

Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata :“Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”.Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa.

Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.
 
Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. 
 
Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran.Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam. Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah.

Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum.Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya.Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. 
 
Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata:“Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”.Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman.

Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya.Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya.
 
 Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang.Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”.Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya.

Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.Rosulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.”Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan bersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan Khalifah Umar r.a. 
 
Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama.Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka.

Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar ! Dia penghuni langit.
 
Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ?“Abdullah”, jawab Uwais.Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?”Uwais kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”.Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:“Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”.Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata:“Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”.Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar.

Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya.Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya.Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat.
 
Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu.“Wahai waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh.Lalu kami berseru lagi,” Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: “Apa yang terjadi ?”“Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak ?”tanya kami.“Dekatkanlah diri kalian pada Allah ! ”katanya.“Kami telah melakukannya.”“Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!”
 
Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu orang itu berkata pada kami ,”Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat”.“Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? ”Tanya kami.“Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat.Kemudian kami berkata lagi kepadanya, ”Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir.” “Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?” tanyanya.“Ya,”jawab kami.Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a.

Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. 
 
Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.
 
Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan.
 
 Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang.
 
Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. 
 
Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi menjadi terkenal di langit.