16 Desember 2010

Pemimpin ??? Hati hati sobaat

Rasulullah SAW telah memberi nasehat kepada umat islam tentang tanggungjawab, bahwa setiap amanah yang dipikul oleh umat manusia adalah sebuah tanggungjawab yang harus dipertanggung jawabkan dihapan Allah Tuhan pemberi amanah.
Kepemimpinan didalam Islam sangat mudah untuk diwujudkan, asal mekanisme yang telah ditunjukkan oleh Allah telah dijalankan. Tugas seorang pemimpin kepada anak buahnya adalah untuk mengenal Allah dan ta’at serta tunduk patuh kepadanya, sebagaimana dalam nasehat Luqman kepada anaknya :

13 Desember 2010

Keutamaan Cinta Akhirat dan Zuhud





More Love Comments

Dari Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu beliau berkata, “Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya, maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya).” (HR Ibnu Majah (nο. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (nο. 229), Ibnu Hibban (nο. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih).

Hijrah, Kembali pd Fitrah



More Love Comments

“Bahwasanya semua amalan (aktifitas) manusia tergantung niatnya, dan bahwa bagi tiap-tiap orang (balasannya) tergantung niatnya, barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu akan mencapai (ridha) Allah dan Rasul-Nya dan barangsiapa yang hijrahnya kerena kepentingan dunia atau karena untuk menikahi seorang wanita, maka pahalanya sesuai dengan tendensi hijrahnya tersebut”.
(H.R. Dua Imam Muhaddist, Bukhari dan Muslim, dari Amirul Mukminin Umar ibn Khattab)


Mengatasi Kekurangan dengan Cinta






More Love Quotes Comments


Keinginan mencapai kesempurnaan dambaan semua orang. Sempurna fisik, rejeki, jodoh, karier, dan lain-lain. Keinginan untuk sempurna menjadikan manusia menempuh multi cara. Banyak yang berhasil, tak sedikit yang justru menjauh dari kesempurnaan.

Kesempurnaan hakikatnya tidak akan pernah ada sebelum Anda belajar mencintai sesuatu yang tidak sempurna. Kata kuncinya adalah CINTA dan KETIDAKSEMPURNAAN. Tahukan Anda, Anda yang lahir tidak sempurna (tidak berdaya) lantas menjadi sempurna seperti sekarang (sehat dan kuat). Kenapa? semuanya dengan cinta. Bayangkan jika orang tua Anda tidak diberi cinta, Anda sudah dicekik karena hanya memberikan rasa sakit saja.


Tahukan Anda, cinta yang memberi kekuatan seseorang sehingga kadang keluar dari akan sehat? Pernahkan Anda dengar kata-kata “dalamnya lautan akan ku sebrangi”? padahal belum tentu dia bisa berenang. Cinta yang membuat seseorang yang lemah menjadi kuat, malas menjadi rajin, pecundang jadi pemberani, bahkan siap mengorbankan nyawa. Cinta adalah kekuatan ruaarrrr biasssaaa.
Cinta yang mambikin sesuatu yang tidak sempurna menjadi nampak sempurna. Dimata seorang kekasih, wanita pujaannya adalah yang tercantik. Dimata orang tua, anaknya adalah yang terhebat. Walaupun wanita itu tidak cantik dan anaknya tidak hebat, tapi karena cinta, semuanya jadi nampak sempurna.





More Love Comments

Lantas apa hubungannya dengan kesuksesan? Oke saya ilustrasikan, ketika Anda ingin berbisnis online, pertanyaannya, apakah bisnis online yang Anda temukan sempurna bagi Anda? Pasti tidak, karena Anda belum apa-apa. Anda belum mendapatkan apapun. Alhasil bisnis online itu bagi diri Anda sendiri masih bayi alias belum sempurna.

Begitu pula dibisnis konvensional, ketika Anda ingin mendirikan usaha penerbitan sendiri misalnya untuk buku-buku karya Anda, apakah penerbitan itu sempurna bagi Anda? Tentu tidak. Dan masih banyak contoh lainnya.

Bagaimana agar bisnis itu sempurna bagi Anda, bukan hanya memberikan banyak pengalaman tapi membikin kantong Anda tebal? tidak ada jalan lain kecuali Anda harus MENCINTAI ketidaksempurnaan bisnis itu agar kelak sempurna. Caranya, rawat baik-baik, pelajari sungguh-sungguh, jalankan sepenuh hati, pantang menyerah, dan berdoa. Dan sempurnalah bisnis itu.





More Love Comments


Tanpa cinta, bisnis apapun hanya jadi bagian dari masalah Anda atau pelengkap penderitaan saja. Bisnis itu berat kawan. Mustahil akan besar tanpa cinta. Apakah Anda akan membunuh bisnis itu dari semenjak bayi atau merawatnya hingga membesar, itu bergantung seberapa kadar cinta Anda.

Tapi menumbuhkan cinta pada pekerjaan atau bisnis tidak mudah. karenanya Anda harus BELAJAR. Ya belajar mencintai. Belajar mencintai sesuatu yang tidak sempurna dengan cara sempurna agar sesuatu yang dicintai dan Anda yang mencintai kelak menemukan kesempurnaan alias kesuksesan.
Bagaimana Tanggapan Anda?

10 Desember 2010

Marah ???.........Rugi loh !



Pernahkan anada  diam-diam  membenci ?
Atau, ada perlakuan pasangan yang membuat Anda kesal tapi tak pernah berani mengungkapkannya? 
Barangkali selama ini Anda terbiasa memendam rasa jengkel karena enggan berargumentasi, atau sekadar ingin menjaga "kedamaian "di lingkungan Anda?

Menurut Dr. Candace Pert, penulis buku Molecules of Emotion: Why You Feel the Way You Feel, emosi yang tertahan berakibat penumpukan beban kerja bagi sistem kekebalan tubuh.



Sebab, emosi " beracun " tersebut pada akhirnya mampu memproduksi zat-zat kimia dan hormon beracun yang dapat mengganggu kelancaran proses biokimia di seluruh tubuh.

Jadi, menyimpan dendam dan emosi negatif bisa berakibat buruk terhadap kesehatan fisik Anda.

Kalau begitu, benarkah dengan selalu berpikiran positif akan membantu kita meningkatkan kekebalan tubuh? Setidaknya, menjalani hidup dengan hati lapang akan lebih menyenangkan ketimbang menyimpan unek-unek, bukan?

Penelitian menyebutkan pula bahwa karakteristik sel-sel pembasmi penyakit milik orang-orang yang positif, cenderung lebih kuat dan agresif ketimbang mereka yang selalu berpikiran negatif. Karena itu, ekspresikan emosi Anda dengan jujur dan jangan berusaha menutupinya.



Penelitian lainnya juga menemukan bahwa faktor keluarga turut memegang peranan. Orang menjadi mudah marah, biasanya berasal dari keluarga korban perceraian, sering bertikai, membentak dan tidak cukup memiliki komunikasi emosional.

Sahabat, ketahuilah bahwa  marah adalah batu yang dilemparkan oleh syetan ke dalam hati setiap Bani Adam sehingga nafasnya memburu, memerah wajahnya, sampai mendidih darah seorang Bani Adam karena marah........................nah loh

Sedang Rasulullah Shallallahu 'alaiyhi wasallam mengatakan dalam sebuah hadits shahih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم أوصني قال لا تغضب فردد مرارا قال لا تغضب

Ada seorang laki-laki meminta nasehat kepada Rasulullah, “Nasehatilah aku” Rasulullah menjawab, “Jangan marah!”, kemudian laki-laki tersebut mengulangi permohonannya lagi, Rasulullah menjawab, “Jangan marah” (HR. Bukhori)




More Angry Comments


Bagaimana ini ? apakah kita tidak boleh marah sama sekali ?
Ketahuilah bahwa marah adalah hal yang wajar tatkala manusia tidak menyukai sesuatu yang mengganggu dan menyakitinya, bahkan Rasulullahpun pernah marah. Namun beliau adalah sebaik-baiknya orang yang dapat mengendalikan marah. Inilah nasehat beliau kepada kaum muslimin tatkala marah,

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaiyhi wasalam memberikan rahasia bila marah sedang melanda qalbu, yaitu :

1)

و إذا غضب أحدكم فليسكت

Jika salah satu dari kalian marah hendaknya diam (HR Bukhori dalam Adabul Mufrod, dan Ahmad, dishahihkan Syaikh Albani dalam Silsilah Ash Shohihah)

2)

إذا غضب الرجل فقال : أعوذ بالله سكن غضبه

Jika seorang diantara kalian marah hendaknya dia mengatakan “A’udzubillah” (aku berlindung pada Allah) maka akan mereda kemarahannya. (dikeluarkan As Sahmy, dishahihkan Syaikh Albani rahimahullah dalam Shahih Al Jami’)
Catatan : ta’awudz diatas tanpa tambahan minasy syaitanir rajim sebagaimana pada dzohir hadits.

3)


ذا غضب أحدكم و هو قائم فليجلس فإن ذهب عنه الغضب و إلا فليضطجع

Jika salah seorang diantara kalian marah sedangkan kalian dalam keadaan berdiri, hendaknya dia duduk, jika belum mereda hendaknya dia berbaring. (HR Abu Daud dan Ibnu Hibban, dishahihkan Al Albani dalam Shohih Al Jami’)

4)

إن الغضب من الشيطان وإن الشيطان خلق من النار وإنما تطفأ النار بالماء فإذا غضب أحدكم فليتوضأ

Sesungguhnya marah itu datangnya dari syetan, dan syetan diciptakan dari api. Dan sesungguhnya api itu dapat dipadamkan dengan air. Jika salah satu diantara kalian marah hendaknya dia berwudhu’ (HR. Abu Dawud dan Ahmad,)

Nah Allah akan memberikan Pahala bagi yang sanggup menahan Amarah :

1)
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu,

قال رجل لرسول الله صلى الله عليه و سلم دلني على عمل يدخلني الجنة قال رسول الله صلى الله عليه و سلم لا تغضب ولك الجنة

Seorang laki-laki berkata pada Rasulullah, ”Tunjukkan padaku sebuah amalan yang dapat memasukkanku ke surga”, Rasulullah mengatakan, “Jangan marah, maka bagimu surga”
(HR. Thabrani)

عن ابن عمر رضي الله عنهما أنه سأل رسول الله صلى الله عليه و سلم ما يباعدني من غضب الله عز و جل قال لا تغضب


Ibnu Umar bertanya pada Rasulullah, “Amalan apa yang dapat menjauhkanku dari kemarahan Allah?” Lantas Beliau menjawab, “Jangan marah!” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban,)


sesungguhnya tatkala Rasulullah mengulang nasehatnya “Jangan marah!” sampai dua kali, hal ini menunjukkan betapa diperhatikannya marah ini dalam Islam.
Syaikh Al ‘Utsaimin mengisahkan dampak sebuah kemarahan. Seorang laki-laki tatkala dia marah pada keluarganya, dia mentalaq istrinya, hingga jatuhlah talaq itu pada istrinya. Dengan menyesal laki-laki ini pergi ke satu ulama menanyakan permasalahannya. Tatkala ulama itu menjawab talaqnya telah jatuh, maka dia mencari ulama yang lain yang mau berfatwa sesuai harapannya, tatkala ulama kedua ini memfatwakan hal yang sama dengan ulama pertama, pergilah laki-laki ini mencari ulama yang lain lagi. Begitulah seterusnya..(iyyaka wal ghodhob, sahab.net) Inilah salah satu dari sekian banyak penyesalan dari sebuah kemarahan.
Sebagai penutup marilah kita resapi sebuah ungkapan yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ليس الشديد بالصرعة إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب

Bukanlah seorang yang kuat itu seorang menang dalam gulat, tapi seorang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya saat marah (Muttafaqun ‘alaih)

Semoga Allah melimpahkan hidayahNya pada kita, sehingga masing-masing kita mampu menguasi diri kita tatkala marah menghinggapi hati. Washallallau ‘ala nabiyyina Muhammad, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin.

09 Desember 2010

SEDIKIT TERTAWA DAN BANYAK MENANGIS


Sahabat, Ternyata Rasulullah Shallallahu 'alaiyhi wasallam lebih banyak menangis daripada tertawa.

Rasulullah Shallallahu 'alaiyhi wasalam berkata :
Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui sungguh kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis."  Kemudian para sahabat menutup wajah mereka dan mereka menangis. (Muttafaq `Alaihi)

Dalam sebuah hadits beliau bersabda yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, "Tidak akan masuk neraka seorang laki-laki yang menangis karena takut pada Allah Swt. sehingga air susu kembali masuk ke dalam puting..." (H.R Tirmidzi)

Sabda beliau juga, "Tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah Swt. pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, diantara mereka itu adalah; seorang laki-laki yang mengingat Allah Swt. dikala sendiri kemudian mengalir deraslah air matanya." (Muttafaq `Alaihi)

Abu Bakar r.a dikenal sebagai seorang sahabat al-bakka` yaitu orang yang sering menangis. Aisyah r.a berkata, "Sesungguhnya Abu Bakar adalah laki-laki yang hatinya lembut, apabila ia membaca al-Qur`an ia selalu menangis."

Dari Abu Umamah Shuday bin `Ajlan al-Bahiliy r.a Nabi Saw. bersabda, "Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah dari dua tetesan. Beliau menyebutkan, satu diantaranya adalah tetesan air mata yang keluar karena takut pada Allah Swt." (H.R Tirmidzi)


Nah, bagaimana dengan diri kita? Setiap diri lebih mengetahui keadaannya masing-masing. Sudah seberapa banyakkah air mata kita menetes ketika mengingat Allah Swt? Ketika sendiri mengingat dosa dan kesalahan, ketika menyadari telah sering lalai dari perintah Allah Subhanahu wata'ala ? Sudah seberapa seringkah air mata kita tumpah ketika membaca ayat-ayat Allah Swt? Ketika diingatkan dengan kematian dan dengan siksa Allah Subhanahu wata 'ala .?

Sungguh tangisan Ahsan merupakan tangisan yang Allah Subhanahu wata'ala . cintai. Tangisan seperti ini akan semakin mengangkat derajat seorang hamba di sisi Allah Subhanahu wata a'la .

Dari saat ini mari kita mempertimbangkan air mata yang keluar, jangan sampai keluarnya air mata karena kita tidak mendapatkan keinginan hawa nafsu, jangan sampai kita menangis karena kebatilan. Bijak dalam mengeluarkan air mata merupakan pertanda jernihnya hati dan benarnya iman seorang hamba.

Mari kita menangis karena takut pada Allah Subhanahu wata 'ala ., mari kita berlatih untuk menangis ketika membaca ayat-ayat Allah Subhanahu wata 'ala . Menangis bukan selamanya tanda cengeng, tapi tangisan yang keluar karena kebaikan adalah pertanda kebesaran jiwa, tanda kesadaran akan hakekat diri yang sesungguhnya, tanda cinta yang tulus dan tanda seorang mengenal Tuhannya. Moga kita tidak malu menangisi dosa-dosa dan kesalahan kita selama ini.

Wallahu a`lam bish-showab.

08 Desember 2010

JATUH CINTA




More Fantasy Love Comments


Aku simpan cintaku sehingga engkau menderita karena sikapku
Mereka mencelamu dan celaan mereka adalah aniaya
Musuh-musuhmu menghasut
Engkau mencintai dan telah menjadi bahan gunjingan
Tak ada manfaatnya menyimpan cinta
Engkau bagai harimau betina yang mati kepayahan
Pada bekas tapak Hindun atau bagaikan bibir yang sakit
Aku menjauhi kekasih karena takut dosa
Padahal menjauhi kekasih adalah dosa
Rasakanlah bagaimana (rasanya) menjauhi kekasih yang kau sangka
Bahwa itu tindakan bijaksana padahal mungkin itu bohong
(Sebuah syair dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud, salah satu dari tujuh orang
ulama ahli fiqh dari kalangan tabi’in (fuqaha assab’ah), salah seorang guru utama Khalifah
Umar bin Abdul Aziz, seorang ulama yang produktif menulis syair, yang pernah jatuh cinta) 


Penjelasan :

Menjaga perasaan kepada lawan jenis merupakan kunci kesuksesan seseorang agar terpelihara harga dirinya. Meskipun sama-sama saling menyukai, apabila merasa belum siap untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, hendaknya perasaan itu kita tutup rapat-rapat. Meskipun kita tahu, keduanya sebenarnya saling mengharapkan. Di saat seperti ini, segala bentuk qorinah / tanda, apakah itu berupa perhatian, pemberian, dsb, hendaknya kita maknai dengan pemaknaan yang sewajar-wajarnya.

Seseorang yang mengumbar perasaan cintanya, hanya akan menjadi bahan gunjingan orang-orang di sekitarnya. Apakah hubungannya itu dapat berlanjut ke jenjang pernikahan, maupun apabila hubungan tersebut gagal menuju tangga pernikahan, sama-sama merupakan sumber gunjingan yang paling enak.

Di sisi yang lain, menyimpan perasaan kepada lawan jenis yang begitu mendalam akan merusak jiwa seseorang, karena ingatannya tidak bisa lepas darinya. Alangkah baiknya apabila kecederungan tersebut segera kita wujudkan dalam bentuk ikatan pernikahan, sebagaimana sebuah hadits menyatakan, ”Tidak ada yang terbaik bagi dua orang yang saling
mencintai kecuali menikah.” (HR. Ibnu Majah)

Sedangkan menunda-nunda ikatan pernikahan saat hati sudah tertambat pada diri seseorang, atau berusaha menghindar terhadap seseorang yang kita sukai merupakan bentuk penyiksaan batin yang lain, seperti seekor kucing yang dijauhkan dari makanan yang baru ditemuinya. Ia merasa begitu kehilangan, karena dijauhkan dari sesuatu yang selama ini ia harapkan. So, segera pastikan, cari sebuah jawaban, kunjungi orang tuanya, tentukan tanggal pelaksanaan. Insya Allah hati akan menjadi tentram.
 
Wallauhu’alam bishshowab.

» Ummu Zufar radhiyallohu’anha

mawar gliter 1.gif

Dia adalah seorang shahabiyyat bernama Su’airah al-Asadiyyah atau yang dikenal dengan Ummu Zufar radhiyallohu’anha. Walau para ahli sejarah tak menulis perjalanan kehidupannya secara rinci, karena hampir semua kitab-kitab sejarah hanya mencantumkan sebuah hadits dalam biografinya, namun dengan keterangan yang sedikit itu kita dapat memetik banyak faedah, pelajaran, serta teladan yang agung dari wanita shalihah ini.

Su’airah al-Asadiyyah berasal dari Habsyah atau yang dikenal sekarang ini dengan Ethiopia. Seorang wanita yang berkulit hitam, yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan penuh ketulusan. Ia adalah perumpamaan cahaya dan bukti nyata dalam kesabaran, keyakinan dan keridhaan terhadap apa yang telah ditakdirkan Allah, Rabb Pencipta Alam semesta ini. Dia adalah wanita yang datang dan berbicara langsung dengan pemimpin orang-orang yang ditimpa musibah dan imam bagi orang-orang yang sabar, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.

Dialog mereka berdua telah dimaktub dan dinukilkan di dalam kitab sunnah yang mulia. Telah diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab shahihnya dengan sanadnya dari ‘Atha’ bin Abi Rabah ia berkata, Ibnu Abbas berkata kepadaku, “Inginkah engkau aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku pun menjawab, “Tentu saja.”

Ia berkata, ”Wanita berkulit hitam ini (orangnya). Ia telah datang menemui Nabi shallallahu’alaihi wasallam lalu berkata:

“Sesungguhnya aku berpenyakit ayan (epilepsi), yang bila kambuh maka tanpa disadari auratku terbuka. Do’akanlah supaya aku sembuh.” Rasululloh shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“Jika engkau kuat bersabar, engkau akan memperoleh surga. Namun jika engkau ingin, aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu.”

Maka ia berkata:”Aku akan bersabar.” Kemudian ia berkata:”Sesungguhnya aku (bila kambuh maka tanpa disadari auratku) terbuka, maka mintakanlah kepada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Maka Beliau shallallahu ’alaihi wasallam pun mendo’akannya. (HR Al-Bukhari 5652)

Perhatikanlah … betapa tingginya keimanan wanita ini. Ia berusaha menjaga hak-hak Allah dalam dirinya. Tak lupa pula mempelajari ilmu agama-Nya. Meski ditimpa penyakit, ia tidak putus asa akan rahmat Allah dan bersabar terhadap musibah yang menimpanya. Sebab ia mengetahui itu adalah sesuatu yang diwajibkan oleh Allah. Bahwasanya tak ada suatu musibah apapun yang diberikan kepada seorang mukmin yang sabar kecuali akan menjadi timbangan kebaikan baginya pada hari kiamat nanti.

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“ Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan diberi pahala tanpa batas.” (QS Az-Zumar :10)

Di dalam musibah atau cobaan yang diberikan Allah kepada manusia terkandung hikmah yang agung, yang dengannya Allah ingin membersihkan hambanya dari dosa. Dengan keyakinan itulah Su’airah lebih mengutamakan akhirat daripada dunia, kerana apa yang ada disisi Allah lebih baik dan kekal. Dan Ketika diberikan pilihan kepadanya antara surga dan kesembuhan, maka ia lebih memilih surga yang abadi. Akan tetapi di samping itu, ia meminta kepada Rasululloh shallallahu ’alaihi wasallam untuk mendoakan agar auratnya tidak terbuka bila penyakitnya kambuh, karena ia adalah waniya yang telah terdidik dalam madrasah ‘iffah (penjagaan diri) dan kesucian, hasil didikan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, dan menjaga hak Allah yang telah memerintahkan wanita muslimah untuk menjaga kehormatan dirinya dengan menutup aurat. Allah subhanahu wa ta’alla berfirman:

وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (Qs An-Nur: 31)

Su’airah telah memberikan pelajaran penting bagi para wanita yang membuka auratnya, bahwa hendaknya mereka bersyukur kepada Allah ta’alla atas nikmat kesehatan yang telah dilimpahkan kepada mereka. Berpegang dengan hijab yang syar’i adalah jalan satu-satunya untuk menuju kemuliaan dan kemenangan hakiki, karena ia adalah mahkota kehormatannya. Dalam permintaannya, Su’airah hanya meminta agar penyakit yang membuatnya kehilangan kesadarannya itu tidak menjadi sebab terbukanya auratnya, padahal dalam keadaan itu pena telah diangkat darinya! Akan tetapi, ia tetap berpegang dengan hijab dan rasa malunya!

Betapa jauhnya perbandingan antara wanita yang pemalu dan penyabar ini dengan mereka yang telanjang yang tampil dilayar-layar kaca dan terpampang di koran dan majalah-majalah. Tak perlu kita mengambil contoh terlalu jauh sampai ke negara-negara barat sana. Cukuplah kita perhatikan di negara kita tercinta ini saja, banyak kita temukan wanita-wanita telanjang berlalu lalang dengan santainya di setiap lorong dan sudut kota, bahkan di kampung-kampung tanpa rasa malu sedikitpun. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah sebutkan perihal mereka ini dengan sabdanya:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“ Ada dua golongan penduduk neraka yang aku belum pernah melihat mereka: satu kaum yang memiliki cemeti seperti ekor sapi dimana mereka memecut manusia dengannya, dan kaum wanita yang berpakaian akan tetapi telanjang, genit dan menggoda, (rambut) kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Sungguh mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapati baunya, padahal bau surga bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian (jauhnya).” (HR Muslim 5704)

Mereka tak ubahnya seperti binatang yang kemana-mana tak berpakaian karena mereka memang tidak berakal! Keluarnya mereka telah merusak pandangan orang-orang yang berakal. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam juga bersabda tentang mereka:

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَان

“Seorang wanita itu (seluruhnya) aurat. Apabila ia keluar (rumah) maka Syaitan akan membuat mereka nampak indah di hadapan orang-orang yang memandanginya.” (HR Tirmidzi 1206, dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’ no 6690)

Dan sungguh semua itu bertolak belakang dengan fitrah manusia. Allah ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (١٧٩)

“ Sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah). Dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Dan mereka memiliki telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs Al A’raf :179)

Demikianlah sosok Su’airah al-Asadiyyah radhiyallahu’anha, wanita yang dipuji Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam akan kesabaran dan ‘iffah (penjagaan diri)nya. Semoga pelajaran agung yang telah diwariskannya dapat menjadi acuan bagi wanita muslimah menuju keridhaan Allah subhanahu wa ta’alla, dan menjadikan kita penghuni surga sebagaimana Su’airah, Aamiin.

muslimah>or.ud 
 
http://www.lailahaillallah.com/I_F_A/blog/ummu-zufar-radhiyallohu-8217anha/